Diagram use case merupakan suatu pemodelan yang bisa menggambarkan perilaku atau kebiasaan dari sistem yang ingin dibuat. Gambaran ini berupa interaksi dari satu actor atau lebih dengan berbagai sistem yang ingin dibuat ini. Dengan kata lain, use case diagram memiliki fungsi untuk mendapatkan pemahaman tentang fungsi-fungsi yang terdapat di dalam sebuah sistem.
Maksud dari perilaku sistem disini adalah tentang aktivitas sistem atau bagaimana kinerja sistem melakukan aksinya, serta bagaimana sistem tersebut bereaksi. Melalui aktivitas tersebut, kemudian sistem ini direkam dalam use case dan dideskripsikan berupa sistem dan lingkungan, serta hubungan sistem sendiri dengan lingkungan tersebut.
Oleh karena itu, use case difungsikan sebagai penyusun aktivitas behavior dalam bentuk sebuah model. Lalu, use case ini biasanya digambarkan dengan bentuk atau gambar elips beserta namanya. Untuk penamaannya, diagram use case menggunakan bahasa yang paling sederhana atau yang paling mudah dipahami.
Hal yang paling penting di dalamnya adalah tentang definisi use case dan actor. Use case disini memiliki arti fungsional dalam sistem yang berperan sebagai unit untuk bertukar message dengan actor, sedangkan actor merupakan sistem yang berbeda, atau sistem lain yang berhubungan dengan sistem yang ingin dibuat nantinya. Jadi, simbol actor belum tentu berupa orang, bisa saja itu hanya gambar dengan fungsi yang sama sebagai actor.
Use case ini berkaitan dengan sistem informasi atau software untuk mendapatkan kebutuhan fungsional melalui sistem yang bersangkutan. Mau tahu lebih banyak mengenai use case diagram? Jika belum, kamu sebaiknya membaca uraiannya dibawah ini. Dalam memahami konsep use case diagram ini, perlu tahu tentang istilah-istilah yang terdapat di dalamnya terlebih dahulu, sehingga akan lebih mudah dalam proses memahaminya. Yuk, simak.
Simbol-simbol Use Case Diagram
Ada berbagai macam bentuk simbol use case diagram, yaitu sebagai berikut
1. Aktor
Aktor ini bekerja dengan cara mencari himpunan peran yang paling spesifik dari yang pengguna mainkan saat melakukan interaksi dengan use case.
2. Dependency
Dependency artinya suatu proses ketika hubungan pada suatu elemen mandiri atau biasa disebut sebagai independent, yang kemudian mempengaruhi lelemen lain yang tidak bergantung pada elemen mandiri tersebut (independent).
3. Generalization
Generalization artinya hubungan descendent atau objek anak membagiakan struktur data dan perilakunya dari objek induk, sedangkan objek induk ini berarti objek yang berada diatasnya atau biasa disebut ancestor.
4. Include
Include berfungsi untuk mengkategorikan use case sumber dengan cara eksplisit.
5. Extend
Extend berguna untuk mengkategorikan atau menspesifikasikan apabila use case targer melakukan perluasan perilakudari sumber ke suatu titik yang telah diberikan.
6. Association
Association adalah suatu garis yang menghubungkan suatu objek dengan objek yang lainnya.
7. System
System melakukan spesifikasi paket dengan menunjukkan sistem secara terbatas.
8. Use case
Use case ini meiliki bentuk elips, berfungsi sebagai keterangan atas urutan action yang ditampilkan oleh sistem, dan menghsilkan actor lain yang lebih terukur.
9. Collaboration
Collaboration merupakan berbagai aturan dan elemen yang bekerja guna menyediakan action yang lebih besar dari jumlah elemennya.
10. Note
Note adalah elemen fisik yang terdapat ketika aplikasi mulai dijalankan dan menggambarkan suatu daya komputasi.
Use Case Skenario
Setiap use case diagram pasti memiliki skenario. Sebelumnya, skenario use case atau bisa juga disebut use case skenario merupakan alur jalan atas proses use case yang dilakukan oleh actor dan sistem. Kemudian, use case skenario ini memiliki format table yang terdiri dari skenario normal dan alternatif.
Keduanya (alternative dan normal) masuk dalam kategori nama actor dengan reaksi sistem masing-masing, serta bisa jadi berjumlah lebih dari satu. Alur skenario memiliki peran yang sangat penting karena nantinya akan menjadi landasan pembuatan urutan diagram atau sequence. Pembuatan use case skenario ini dimulai dari yang paling kecil, contohnya apabila generalisasi dilakukan maka skenario yang mungkin untuk dibuat adalah use case yang kaegorinya lebih khusus lagi.
1. Skenario normal
Skenario normal merupakan sebuah skenario yang dijalankan tanpa ada hambatan apapun, dan berjalan secara normal tanpa ada error.
2. Skenario alternative
Skenario alternative adalah skenario jika sistem mengalami error, dan terdapat hambatan sehingga tidak berjalan dengan normal.
Menentukan actor pada use case diagram
Aktor merupakan semua hal yang berada diluar sistem, dimana nantinya actor akan menggunkan sistem-sistem tersebut untuk menjalankan sesuatu. Aktor ini tidak selalu dalam bentuk manusia, tetapi bisa juga sistem lain yang ada diluar sistem pembuat. Sistem sebagai actor memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Apabila sistem yang ingin dimodelkan memiliiki ketergantungan pada sistem lain dalam hal melakukan sesuatu, maka yang menjadi aktornya adalah sistem yang lain tersebut.
- Apabila sistem yang ingin dimodelkan melakuakan permintaan (request) informasi kepada sistem lain, maka yang menjadi aktornya adalah sistem lain tersebut.
Jika terjadi kasus sistem yang lain sebgai aktor, maka dapat digambarkan apabila sistem ini membutuhkan informasinya terlebih dahulu sebelum ia bisa menampilkannya.
Contoh Kasus pada Use Case Diagram
Studi kasus ini bisa diterapkan dalam berbagai bentuk diagram permodelan. Contohnya, ketika aplikasi yang ingin digunakan adalah sistem informasi manajemen perpustakaan. Keterangan dari aplikasi ini adalah suatu sistem informasi yang dibutuhkan untuk mengelola berbagai kebutuhan perpustakaan, seperti pengelolaan anggota, pustaka, petugas, data pengembalian dan peminjaman buku. Kemudian, perpustakaan ini memberikan aturan yang harus diberlakuka oleh sistem pengatur informasi perpusatakaan nantinya. Aturan-aturan tersebut adalah sebagai berikut:
- ID yang unik menyimpan satu data pustaka
- Pencarian pustaka dapat diakses oleh anggota dan pengunjung perpustakaan
- Yang bisa melakukan proses pendaftaran anggota, data pustaka, dan peminjaman hanyalah petugas perpustakaan
- Peminjaman pustaka tidak bisa dilakukan oleh pengunjung yang bukan anggota
- Pengunjung bukan anggota bisa melakukan pencarian pustaka yang ingin dicari
- Anggota bisa melakukan pengembalian pustaka dalam waktu berbeda, meskipun pustaka yang dipinjam tersebut tercatat pada waktu peminjaman yang sama.
- Cantuman nomor telepon anggota lebih dari satu diperbolehkan
- Peminjaman satu pustaka atau lebih dalam satu waktu oleh anggota akan diperbolehkan
- Satu pustaka bisa memiliki lebih dari satu pengarang.
Lalu, informasi tersebut dimasukkan dalam model fungsi sebagai berikut:
- Validasi data petugas: login
- Mengelola data pustaka: memasukkan, mengubah, menghapus, mencari, dan melihat data pustaka
- Mengelola data petugas: memasukkan, mengubah, menghapus, mencari, dan melihat data anggota
- Mengelola data anggota: memasukkan, mengubah, menghapus, mencari, dan melihat data anggota
- Mengelola data pinjaman: memasukkan, mengubah, mencari, dan melihat data pinjaman
Penyelesaian kasus
Ada beberapa tahapan untuk menyelesaikan contoh kasus tersebut, yaitu dengan mendefinisikan aktor, mendefinisikan use case, membuat use case skenario, dan menggambar use case diagramnya.
1. Mendefinisikan aktor
Aktor petugas perpustakaan diberi label deskripsi. Deskripsi ini berisi petugas memiliki akses untuk mengoperasikan dan mengelola data pustaka dan anggota, serta proses pinjaman pustaka. Aktor anggota atau pengunjung perpustakaan juga diberi label deskripsi. Deskripsi ini berisi, anggota merupakan seseorang yang boleh meminjam pustaka sesuai dengan akses yang dimilikinya, sedangkan pengunjung hanya bisa melakukan akses mencari dan melihat pustaka, dan tidak bisa meminjam pustaka tersebut.
2. Mendefinisikan use case
- Use case “login” memiliki deskripsi proses untuk petugas perpustakaan yang melakukan login. Use case “mengelola pustaka” memiliki deskripsi untuk melakukan pengelolaan data pustaka berupa memasukkan, melihat, mengubah, menghapus, dan mencari pustaka.
- Use case “memasukkan pustaka” memiliki deskripsi sebagai proses data ke dalam basis data.
- Use case “melihat pustaka” memiliki deskripsi sebagai bentuk penampilan data pustaka yang telah terdapat di basis data.
- Use case “mengubah pustaka” memiliki deskripsi untuk mengubah data yang telah tersimpan di dalam basis.
- Use case “menghapus pustaka” memiliki deskripsi untuk menghapus data yang telah disimpan dalam basis data sebelumnya.
- Use case “mencari pustaka” memiliki deskripsi sebagai pencarian pustaka di dalam basis data.
- Use case “mengelola anggota” memiliki deskripsi sebagai pengelolaan data diantaranya memasukkan, melihat, mengubah, menghapus, dan mencari anggota.
- Use case “memasukkan anggota” memiliki deskripsi untuk memasukkan data ke dalam basis.
- Use case “melihat anggota” memiliki deskripsi sebagai penampilan data yang ada di basis.
- Use case “mengubah anggota” memiliki deskripsi perubahan data dari basis data.
- Use case “mencari anggota” memiliki deskripsi untuk mencari data yang dibutuhkan melalui basis data yang ada.
- Use case “mengelola pinjaman” memiliki deskripsi sebagai pengelolaan data berupa memasukkan, melihat, mengubah, menghapus, dan mencari data pinjaman.
- Use case “memasukkan pinjaman” memiliki deskripsi untuk memasukkan data peminjam ketika terdapat anggota yang ingin melakukan peminjaman.
- Use case “melihat pinjaman” memiliki deskripsi untuk menampilkan data peminjaman yang sudah ada di basis.
- Use case “mengubah pinjaman” memiliki deskripsi untuk mengubah status psutaka yang semula dipinjam menjadi dikembalikan.
- Use case “menghapus pinjaman” memiliki deskripsi untuk menghapus data ketika pinjaman ternyata tidak dilakukan atau diperlakukan proses backup data.
- Use case “mencari peminjaman” memiliki deskripsi menacri data yang diinginkan terkait peminjaman di dalam basis.
- Use case “mengelola petugas” memiliki deskripsi pengelolaan data berupa memasukkan, melihat, mengubah, menghapus, dan mencari petugas.
- Use case “memasukkan petugas” memiliki deskripsi untuk memasukkan data petugas kedalam basis.
- Use case “melihat petugas” memiliki deskripsi untuk melihat data petuga synag dibutuhkan dari basis.
- Use case “mengubah petugas” memiliki deskripsi untuk mengubah data petugas yang diinginkan dari dalam basisnya.
- Use case “menghapus petugas” memiliki deskripsi untuk menghapus data petugas dari dalam basis.
- Use case “mencari petugas” memiliki deskripsi untuk mengambil data petugas yang dicari dari basis data.
3. Membuat use case skenario
Dari hasil pendefinisian use case sebelumnya, kemudian memasukkan bentuk bentuk reaksi sistem ke dalam kategori aksi aktor. Contohnya, dalam use case login aka nada dua skenario didalamnya. Skenario normal dengan aksi aktor “memasukkan username dan password” memiliki dua reaksi sistem, yaitu memeriksa tingkat valid tidaknya data yang dimasukkan, dan proses masuk kedalam aplikasi sistem perpustakaan.
Sedangkan untuk skenario alternative, memiliki perbedaan pada tahapan keduanya yaitu dengan menampilkan peringatan apabila data yang dimasukkan salah atau tidak cocok. Begitu juga dengan yang lain, mereka akan mempunyai dua skenario untuk masing-masing use case.
4. Menggambarkan diagram use case
Terakhir, use case ini digambarkan dengan berbagai simbol yang telah diuraikan di penjelasan awal membentuk sebuah diagram yang saling berkaitan satu sama lain.
Cara membuat use case diagram pada star UML
1. Membuka aplikasi star UML
2. Pilih Default approach
3. Memasukkan aktor
4. Menghubungkan atau membentuk asosiasi aktor, hingga terbentuk gambaran outputnya.
Demikian ulasan tentang use case diagram, semoga memberikan pengetahuan dan menjawab pertanyaan – pertanyaan kamu semua.