Tata surya adalah istilah yang digunakan untuk menyebut segala hal yang ada di dunia ini beserta susunannya seperti planet-planet, bintang, meteor, galaksi, dll. Istilah ini mungkin pernah Kamu dengar di salah satu mata pelajaran sekolah. Di dalamnya membahas tentang teori pembentukan, karakteristik dan lain-lain.
Nah, kali ini Kami akan mengulik lebih dalam tentang tata surya dengan segala hal yang ada di dalamnya. Mau tahu? Yuk, tambah wawasan Kamu tentang sistem tata surya disini.
Pengertian Tata Surya
A. Secara Umum
Pengertian tata surya secara umum adalah suatu susunan benda-benda di luar angkasa yang berputar mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Ilmu tata surya mencakup seluruh bagian alam semesta yang sangat luas dan kompleks.
B. Menurut KBBI
Sedangkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tata surya didefinisikan sebagai suatu tatanan yang tediri dari matahari sebagai bintang yang menjadi pusat peredaran planet-planet dan membentuk suatu fisik karena adanya gaya gravitasi matahari. Sayangnya tidak banyak sumber yang menyebutkan tentang pengertian tata surya menurut para ahli.
Sejarah Penemuan Tata Surya
Dahulunya ada lima planet terdekat yang sudah dikenal oleh masyarakat dan para ilmuwan karena bisa dilihat dengan mata telanjang, yakni Merkurius, Mars, Venus, Jupiter dan Saturnus. Penyebutan nama masing-masing planet tersebut bahkan berbeda-beda setiap bangsa. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan teknologi, manusia semakin memahami dan tertarik untuk mempelajari benda-benda langit.
Pada tahun 1564 hingga 1642, Galileo Galilei mencoba membuat mata manusia lebih tajam agar bisa mengamati benda-benda di angkasa dengan membuat teleskop refraktor. Teleskop buatannya tersebut membuat Galileo Galilei dapat mengetahui adanya perubahan tampilan Venus sebagai akibat perubahan posisi planet tersebut terhadap Matahari. Dari situlah penalaran mengenai teori heliosentris semakin kuat dan diyakini kebenarannya dimana matahari adalah pusat alam semesta.
Perkembangan teleskop juga dibarengi dengan percobaan para ilmuwan untuk menghitung gerak benda benda langit melalui Johannes Kepler 1571-1630 tentang Hukum Kepler Selain itu juga ada Sir Isaac Newton tahun 1642 hingga 1727 yang mencetuskan hukum gravitasi. Teori-teori tersebutlah yang menjadi awal pencarian dan perhitungan benda benda di luar angkasa selanjutnya.
Susunan Tata Surya
Semua benda yang ada di luar angkasa tersusun dan membuat suatu sistem yang teratur. Tidak hanya Bumi, tapi juga ada planet-planet lainnya beserta benda benda langit seperti meteor, asteroid, satelit, dll. Mereka tidak berbenturan satu sama lain karena adanya sistem tata surya yang sempurna. Berikut ini susunan dalam tata surya beserta gambarnya dan anggotanya:
1. Bintang
Benda langin yang disebut bintang memiliki keistimewaan karena dapat memancarkan cahayanya sendiri. Salah satu bintang yang paling kita kenal dan sangat terasa pengaruhnya adalah matahari. Matahari menurut teori heliosentris adalah pusat tata surya dimana semua benda-benda di langit mengorbit terhadapnya. Meskipun ada banyak sekali bintang di luar angkasa, tapi Matahari memiliki massa yang paling besar sehingga gaya gravitasinya membuat objek-objek di langit beredar pada lintasan tertentu. Benda-benda langit tersebut memiliki garis edar yang berbentuk eclips dengan matahari sebagai pusatnya.
2. Planet-planet
Pengertian planet seperti yang disampaikan oleh Astronomical Audit (IAU) adalah benda-benda langit yang memiliki garis edar atau orbit mengelilingi matahari. Planet memiliki karakteristik tidak bisa memancarkan cahayanya sendiri. Saat ini ada 8 planet dalam sistem tata surya, masing-masing mempunyai gravitasi dan masaa yang dapat membentuk struktur bulat.
Dulunya Pluto sempat menjadi salah satu anggota planet di sistem tata surya, tapi sejak lintasannya tidak bersih dari benda-benda langit lainnya, sehingga Pluto sudah tidak dianggap sebagai planet. Berikut ini penjelasan dari planet-planet yang ada di sistem tata surya kita:
a. Merkurius
Merkurius adalah nama planet yang posisinya paling dekat dengan matahari, jaraknya kurang lebih sekitar 58 juta km. Jaraknya yang dekat membuat planet ini memiliki suhu ekstrim saat siang hari, yakni mencapai 450 derajat celcius. Sedangkan saat malam hari memiliki suhu sekitar 180 derajat celcius. Selain sebagai planet terdekat, Merkurius juga menjadi planet paling kecil karena ukurannya hanya memiliki diameter 4862 km serta tidak mempunyai satelit alami. Planet ini membutuhkan waktu 88 hari untuk mengelilingi matahari.
b. Venus
Venus adalah planet kedua yang terdekat dengan matahari, jaraknya kurang lebih 108 juta km. Meskipun tidak mempunyai satelit, tapi planet ini terlihat terang seperti bulan dan matahari. Planet Venus diketahui memiliki karaktersistik yang hampir mirip dengan Bumi, baik dari ukurannya hingga komposisi planet. Selain itu, Venus mendapatkan sebutan sebagai planet terpanas karena memiliki suhu permukaan mencapai 735 derajat Kelvin. Venus membutuhkan waktu 224,7 hari untuk mengorbit matahari.
c. Bumi
Bagian dari sistem tata surya yang kita tempati saat ini adalah Planet Bumi. Planet yang identik dengan warna biru ini memiliki karakteristik yang tidak ditemukan di planet lain, seperti adanya sumber kehidupan berupa air, CO2, oksigen, lapisan ozon dan lainnya. Bumi memiliki sistem gravitasi yang memungkinkannya dapat berinteraksi dengan matahari maupun bulan sebagai satelit alami bumi. Planet Bumi membutuhkan waktu 365,26 hari untuk mengelilingi matahari atau yang kita kenal dengan nama 1 tahun. Ukuran bumi saat ini memiliki diameter kurang lebih sekitar 12.756 km.
d. Mars
Planet ke-4 adalah planet Mars yang mempunyai diameter sekitar 6.800 km, sehingga menjadi yang terkecil kedua setelah Merkurius. Mars membutuhkan waktu 687 untuk mengorbit matahari karena jaraknya sekitar 228 juta km dari pusat tata surya. Mars juga memiliki julukan, yakni Planet Merah karena secara kasat mata permukaan planet ini menampakkan warna merah.
Hal itu karena adanya reaksi oksida besi pada permukaan planet. Planet Mars juga mempunyai dua satelit alami, Deimos dan Phobis dengan ukuran kecil serta bentuknya tidak teratur. Uniknya, di planet ini juga ditemukan lembah-lembah, gunung berapi, padang pasri dan es kutub.
e. Jupiter
Jupiter adalah planet terbesar di sistem tata surya dengan diameter permukaannya mencapai 142.860 km. Dengan luas tersebut maka bentuk planet Jupiter ini mempunyai volume yang dapat menampung hingga 1300 kalinya Bumi. Planet Jupiter merupakan gas raksasa yang tersusun atas helium dan hidrogen serta mempunyai massa seperseribu Matahari.
Karakteristik dari planet ini yaitu mempunyai gas berwarna merah yang mengelilingi planet, membentuk seperti ikat pinggang merah raksasa. Diketahui gas tersebutlah yang membuat terjadinya badai besar di permukaan Jupiter. Planet Jupiter membutuhkan waktu 12 tahun untuk mengorbit matahari.
f. Saturnus
Saturnus adalah planet terbesar kedua setelah Jupiter dengan karakteristik memiliki penampilan paling cantik karena mempunyai cincin yang mengelilinginya. Menurut para ahli astronomi, cincin-cincin tersebut terdiri dari komponen cincin kecil yang sangat banyak dan tersusun dari gas beku serta butiran-butiran.
Butiran tersebut dihasilkan dari satelit satelit yang hancur karena benturan dengan planet lain. Pantulan cahaya ke Saturnus kurang begitu jelas sehingga tidak tampak jika dilihat dari bumi, apalagi jaraknya sangat jauh. Planet Saturnus membutuhkan waktu 29,46 tahun untuk berevolusi mengelilingi Matahari.
g. Uranus
Planet ke-7 dari matahari adalah Uranus yang menjadi planet terbesar ketiga dengan diameter sekitar 50.100 km. Uranus mendapatkan sebutan sebagai planet paling dingin dalam sistem tata surya karena mempunyai suhu minimum mencapai minus 224 derajat Celcius. Selain itu, planet ini juga mempunyai keunikan karena berputar / berotasi ke porosnya dengan arah ke depan.
Menurut ahli astronomi, hal itu disebabkan karena adanya tumbukan suatu objek besar yang membuat rotasinya bergeser serta berbeda dari planet lain di sistem tata surya. Planet Ini membutuhkan waktu sekitar 4 tahun untuk berevolusi mengelilingi matahari.
h. Neptunus
Planet ke-8 yang paling jauh dari matahari adalah Neptunus sebagai planet terbesar keempat karena mempunyai diameter sekitar 49.530 km. Diketahui bahwa planet ini mempunyai massa 17 kali lebih besar dari bumi dan sedikit lebih besar dari Uranus. Sebagai planet terjauh, Neptunus membutuhkan waktu sekitar 164,8 tahun untuk berevolusi mengelilingi matahari dalam sekali putaran.
Karakteristik dari Neptunus yaitu memiliki badai angin yang sangat besar dan sering terjadi sehingga disebut sebagai planet paling berangin. Mirip seperti Saturnus dan Uranus, planet ini juga mempunyai cincin yang terlihat sangat tipis. Selain itu, Neptunus juga memiliki suhu dingin mencapai minus 218 derajat Celcius karena tidak terjangkau panas matahari.
3. Satelit
Satelit merupakan bagian dari sistem tata surya yang bergerak mengitari planet. Ada dua jenis satelit, yaitu alami dan buatan. Satelit alami adalah satelit yang diciptakan oleh Tuhan sehingga bisa bergerak tanpa bantuan tangan manusia. Perhatikan penjelasannya masing-masing berikut ini:
a. Satelit Alami
Satelit alami tercipta secara alamiah, bukan karena adanya campur tangan manusia. Saat ini hanya planet Merkurius dan Venus saja yang tidak mempunyai satelit alami. Satelit bersama planetnya masing-masing ikut berevolusi mengitari matahari, di sisi lain satelit juga berotasi mengelilingi planet tersebut.
b. Satelit Buatan
Sedangkan satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia sehingga pergerakannya juga diatur oleh manusia. Sebagian besar satelit buatan yang ada saat ini ditujukan untuk mendukung penelitian maupun untuk mengamati objek objek di luar angkasa. Contoh satelit buatan Indonesia adalah satelit Palapa yang merupakan satelit komunikasi domestik. Dalam penggunaannya, berikut ini beberapa tujuan dan manfaat satelit buatan:
- satelit komunikasi yang digunakan sebagai stasiun pemancar di ruang angkasa, contohnya satelit Palapa yang ada di Indonesia dan satelit Echostar 3 yang beroperasi di Amerika.
- Satelit cuaca untuk memonitoring cuaca di permukaan bumi, contohnya satelit IROS dari NOAA
- Satelit pencitraan sumber daya alam yang bertujuan untuk memetakan permukaan bumi, contohnya LANDSAT dan Vanguard milik Amerika
- Satelit GPS untuk menentukan posisi garis bujur, ketinggian dan garis lintang suatu tempat di permukaan bumi. Pengaplikasiannya seperti pada Google Maps.
- Satelit penelitian yang peluncurannya memiliki tujuan sesuai dengan objek penelitiannya, contohnya seperti satelit SOHO yang bertujuan untuk mendukung para peneliti matahari.
4. Asteroid
Mempelajari tentang pengertian tata surya maka di dalamnya juga ada susunan berupa asteroid. Asteroid adalah benda astronomi berupa pecahan kecil yang beredar pada lintasan di antara planet mars dan Jupiter. Ceres adalah asteroid pertama yang dilakukan penelitian oleh ilmuwan bernama Guiseppa Piazzi pada tahun 1801.
5. Komet (Bintang Berekor)
Komet disebut juga sebagai bintang berekor, merupakan benda langit dengan ukuran kecil. Benda langit ini mempunyai material penyusun dari sejumlah partikel bebatuan, es, kristal dan gas. Secara kasat mata, biasanya komet terlihat seperti bintang yang mempunyai ekor dan berbentuk memanjang.
Komet terdiri dari tiga bagian yaitu inti, koma dan ekor dengan diameter panjangnya mencapai 100.000 km. Ekor komet menghadap ke arah yang berlawanan dengan matahari karena partikel-partikelnya terdorong oleh radiasi sinar matahari. Kemunculan komet sendiri mempunyai periode yang bervariasi, contohnya komet Halley muncul setiap 76 tahun sekali yang terakhir muncul pada tahun 1986. Komet Kohoutek menjadi jenis komet yang mempunyai periode kemunculan paling lama, yakni sekitar 75000 tahun sekali dan terakhir muncul pada tahun 1974.
6. Meteor atau Meteorid
Jika Kamu pernah melihat atau mendengar tentang bintang jauh, itu adalah sebutan bagi sebuah meteor yang sedang bergerak bebas di sistem tata surya. Meteor adalah benda langit yang mempunyai lintasan tidak teratur serta dapat bergerak cepat. Meteor yang berhasil bertahan dan masuk ke atmosfer serta mencapai permukaan bumi disebut dengan meteoroid.
Matahari Sebagai Pusat Tata Surya
Dalam pembahasan pengertian tata surya ini, mari kita bahas lebih lengkap tentang Matahari sebagai pusat tata surya. Sebenarnya matahari bukanlah bintang terbesar jika dibandingkan bintang lainnya yang ada di sistem galaksi bima sakti. Namun, saat ini matahari menjadi bintang terbesar dalam sistem tata surya yang kita huni.
Matahari mempunyai diameter 1.400.000 km, ukurannya mencapai 110 kali lipat lebih besar dari ukuran bumi. Bintang ini mempunyai gaya gravitasi yang 28 kali lebih kuat daripada gaya gravitasi bumi sehingga membuat planet-planet dalam tata surya bergerak mengelilinginya. Layaknya bintang-bintang lainnya, matahari juga tersusun atas berbagai jenis gas dengan suhu permukaan mencapai 5000 ºC-6000 ºC . Adapun pendapat ini lapisan-lapisan matahari:
A. Atmosfer Matahari
Ini adalah bagian terluar dari lapisan matahari dan mempunyai kerapatan gas paling kecil. Atmosfer matahari tersusun atas dua lapisan, yaitu korona dan kromosfer, berikut masing-masing penjelasannya:
- Kromosfer: merupakan lapisan yang dekat dengan permukaan matahari serta memiliki kerapatan rendah.
Lapisan ini biasanya terlihat saat terjadi gerhana matahari berupa cincin atau mantel merah yang menyelubungi matahari. Dari warnanya, para ahli astronomi memperkirakan suhunya mencapai 4500 derajat Celcius.
- Korona: sebagai lapisan terluar pada matahari yang mempunyai suhu mencapai 1.000.000 derajat Celcius dengan tebal lapisan 2000 km. Bagian lapisan ini juga sangat terlihat jelas ketika gerhana matahari yaitu berbentuk seperti mahkota.
B. Fotosfer Matahari
Fotosfer adalah lapisan matahari yang tidak tembus pandang karena mempunyai partikel-partikel gas yang padat dan tebal. Pada lapisan ini tersusun atas gas dan suhu dengan kerapatan yang sangat tinggi. Fotosfer bagi matahari berguna sebagai pelindung atau selimut agar matahari tidak terlalu banyak mengeluarkan energi. Suhu di fotosfer diperkirakan mencapai 5000 sampai 6000 derajat Celcius.
C. Inti Matahari
Inti matahari merupakan bagian yang berukuran 1/64 kali volume total yang tersusun atas partikel gas yang sangat padat dengan densitas mencapai 150 kali lebih dari densitas air. Suhu dan tekanan pada inti matahari ini sangat tinggi hingga menyebabkan terjadinya reaksi fusi hidrogen. Suhu di bagian ini mencapai 15000000 derajat celcius yang memungkinkan terjadinya reaksi fusi termonuklir.
Teori Terbentuknya Tata Surya
Membahas tentang pengertian tata surya, kurang lengkap rasanya jika kamu tidak mengetahui tentang teori-teori terbentuknya. Ada banyak hipotesis yang membahas tentang asal-usul atau sejarah tata surya, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula tentang tata surya pertama kali dipaparkan oleh Emanuel Swedenborg 1688-1772 pada 1734 yang kemudian disempurnakan oleh Immanuel Kant. Singkat cerita, hipotesis nebula mengatakan bahwa tata surya awalnya berupa kabut raksasa. Kabut ini terdiri dari komponen gas, es dan debu atau yang disebut nebula.
Karena adanya gaya gravitasi, kabut kemudian menjadi menyusut dan berputar ke arah tertentu yang akhirnya menjadi bintang raksasa berupa matahari. Gaya gravitasi tersebut juga menyebabkan gas-gas memadat seiring terjadinya penurunan suhu dan terbentuklah planet-planet luar.
2. Hipotesis Planetisimal
Hipotesis Ini pertama kali diusulkan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Dalam hipotesis ini menjelaskan bahwa tata surya terbentuk karena adanya bintang bintang yang melintas dekat dengan matahari. Karena adanya efek gravitasi, mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari.
Sebagian besar materi ditarik kembali, tapi ada lainnya yang tetap mengorbit, mendingin lalu membeku menjadi benda-benda kecil yang mereka sebut planetisimal. Sedangkan material-material besar yang membeku disebut protoplanet. Dari waktu ke waktu, objek-objek tersebut terus bertabrakan hingga membentuk bulan dan planet, lalu sisa-sisa lainnya membentuk asteroid dan komet.
3. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis ini pertama kali diusulkan pada tahun 1917 oleh James Jeans. Dijelaskan bahwa planet terbentuk karena adanya pendekatan bintang lain ke matahari. Kemudian karena keadaan yang hampir bertabrakan mengakibatkan daya tarik sejumlah materi dari matahari dan bintang-bintang lainnya oleh gaya pasang surut, lalu terkondensasi menjadi planet-planet. Namun hipotesis pasang surut bintang ini banyak dibantah oleh para ilmuwan, termasuk astronom Harold Jeffreys tahun 1929 yang menyatakan bahwa tabrakan semacam itu mustahil terjadi.
4. Hipotesis Kondensasi
Ada juga hipotesis kondensasi yang dikemukakan oleh GP Kuiper seorang astronom dari Belanda pada tahun 1950. Peran teori ini menjelaskan bahwa awal mula terbentuknya tata surya berasal dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram.
5. Hipotesis Bintang Kembar
Teori yang diusulkan oleh Fred Hoylepada tahun 1956 ini menunjukkan bahwa tata surya dulunya merupakan dua bintang yang berdekatan dan berukuran sama. Kemudian salah satu dari mereka meledak dan meninggalkan potongan-potongan kecil serta tidak meledak dan mulai mengelilingi satu bintang yang masih tersisa.
6. Hipotesis The Big Bang
Teori BigBang berpendapat bahwa suatu masa yang sangat besar dan mempunyai berat jenis besar juga, terdapat reaksi inti yang membuat massa tersebut meledak dengan hebatnya. Bagian yang meledak tersebut berserakan dan dengan cepat menjauhi pusat ledakan. Setelah berjuta-juta tahun, objek-objek yang sudah berserakan tersebut lama-kelamaan membentuk kelompok dengan berat jenis yang lebih rendah. Kelompok tersebutlah yang kita sebut galaxy seperti sekarang ini.
Akhir Kata
Nah, diatas telah Kami ulas secara lengkap tentang pengertian tata surya, komponen-komponen penyusunnya dan teori pembentukannya. Susunan matahari planet-planet dan bumi memang sangat seru untuk dipelajari, terutama bagi penggemar ilmu astronomi. Ada banyak hal yang mungkin tidak bisa Kami bahas satu persatu disini karena ilmu yang mempelajari tentang tata surya ini sangat kompleks. Semoga sedikit penjelasan diatas bisa bermanfaat bagi pembaca, salam hangat.