Tahukah kalian dari daerah mana tari tandak berasal?
Tarian khas dengan kostumnya yang berupa pakaian tradisional Melayu ini berasal dari Provinsi Riau.
Keunikannya terletak pada konsep pertunjukannya yang menggabungkan antara seni tari dengan seni sastra, dan juga diselipi atraksi silat.
Penasaran kan bagaimana detailnya?
Simak ulasan lebih lanjutnya di bawah ini, ya!
Sejarah dan Perkembangan Tari Tandak
Tari tandak adalah salah satu tarian tradisional asal Kepulauan Riau (Kepri) yang sangat kuat dipengaruhi oleh adat dan kebiasaan masyarakat suku Melayu.
Mulanya tari tandak hanya digunakan sebagai tari pergaulan para remaja sebagai ajang biro jodoh, seperti tari andun Bengkulu.
Tari tandak dulu ditarikan secara rutin pada periode bulan Juli sampai Oktober karena pada rentang itu masyarakat Riau sudah selesai panen raya.
Namun saat ini fungsi filosofis tersebut mulai bergeser.
Dalam perkembangannya tari tandak di Riau bertransformasi menjadi beberapa nama yang dipengaruhi oleh asal daerah terbentuknya, antara lain:
- Tari tandak tanjung selungkup yang berkembang di kabupaten Pelalawan, Riau.
- Tari tandak sebati
- Tari tandak sedati
Bahkan di Kalimantan Barat tepatnya di daerah Sambas juga berkembang tari tandak Sambas, sebagai bagian adat dan budaya Melayu Sambas yang mendominasi daerah tersebut.
Nama tandak juga dipakai sebagai salah satu nama tarian dari Jawa Timur yaitu tari tandak ngejreng dari Jombang.
Ciri Khas, Makna dan Fungsi
Ciri khas dan keunikan tari Tandak terletak pada konsep pertunjukannya yang mengkolaborasikan seni sastra berupa syair dan pantun dengan gerakan dalam tari.
Berbalas pantun dan syair merupakan salah satu budaya yang Melayu banget sehingga dalam tarian ini pun tetap menjadi unsur utama pengisi tarian.
Karena gerakannya yang energik mengikuti irama lagu pengiring, tari tandak menjadi salah satu tari khas Riau bermakna ungkapan kebahagiaan.
Kemudian karena ditarikan secara kelompok berpasangan, tari tandak menjadi simbol keakraban dan kedekatan antar masyarakat.
Beberapa fungsi tari tandak dari masa lalu sampai perkembangannya saat ini adalah sebagai berikut.
- Media berkumpul dan bersilaturahmi untuk tetap menjaga hubungan baik dengan sesama
- Media pergaulan yang juga dimaknai sebagai fungsi biro jodoh antar pemuda dan pemudi masyarakat Melayu Riau.
- Tari penyambutan pada berbagai acara penting di Riau.
- Hiburan masyarakat dalam berbagai perayaan dan upacara termasuk di pesta pernikahan.
- Promosi wisata budaya dan festival lainnya.
Formasi Penari dalam Pertunjukan
Tari tandak ditarikan dalam formasi berpasangan laki laki dan perempuan dalam sebuah kelompok.
Biasanya dalam satu kali pertunjukan minimal terdiri dari empat pasang penari dan tidak menutup kemungkinan bisa menjadi lebih banyak.
Tergantung tari tandak tersebut ditampilkan dalam acara apa dan seberapa besar ruang menari yang disediakan.
Para penari bebas memilih pasangan menarinya, sehingga tidak ada aturan baku siapa berpasangan dengan siapa.
Umumnya tarian ini digelar antar kampung sehingga peserta menarinya dapat menjalin silaturahmi dan bahkan mendapatkan jodoh seusainya menari bersama.
Di luar empat pasang penari tandak sebagai penari inti, terdapat seorang lagi yang disebut sebagai kepala ngejang.
Kepala ngejang berposisi di tengah para penari dan memiliki peran sebagai pengatur irama dalam pertunjukan tari tandak.
Kepala ngejang membawa properti berupa alat musik khas yang bernama giring – giring.
Pola Lantai dan Ragam Gerakan
Tari tandak asal Riau memiliki ragam gerakan yang lincah, dinamis dan energik dan sekilas akan mengingatkan kita pada Tari Sufi.
Bagian tubuh yang aktif untuk membangun gerakan dalam ragam gerak tari tandak adalah tangan dan kaki.
Gerakan penari perempuannya diadopsi dari berbagai unsur perbendaharaan tari-tarian khas Melayu lainnya.
Sementara penari laki – laki melakuka gerakan dengan menyisipkan beberapa atraksi khas pencak silat.
Berbagai gerakan ini diiringi dengan instrumen rentak Melayu, sehingga gerakan tari tandak menjadi sangat dinamis, dan berkembang menjadi tari tradisional dengan vibes ceria dan semangat dari penari.
Pola lantai yang dipakai dalam tari tandak adalah pola garis lurus dan pola lengkung.
Di awal pertunjukan, pola lantai yang digunakan adalah pola lengkung dengan membentuk gambar melingkar.
Penari yang baru saja memasuki area menari akan saling memegang pundak penari lain di sebelahnya membentuk pola lingkaran.
Penari ini kemudian bergeser dengan mengangkat dan menghentamkan kaki ke tanah secara bergantian.
Selanjutnya penari akan berpencar dan membentuk formasi imaginer berupa garis vertikal lurus berpasangan dengan pasangan tarinya masing-masing.
Pada beberapa gerakan selanjutnya, pola lantai lurus ini akan berkembang menjadi pola zig zag.
Kostum dan Properti Tari Tandak
1. Kebaya Labuh
Kebaya labuh merupakan baju adat Riau berbentuk baju kurung khas Melayu yang dikenakan oleh para penari perempuan.
Bajunya berdesain longgar dan panjangnya menjuntai hingga bagian paha atau lutut.
Kebaya labuh ini tidak memiliki kerah di potongan lehernya, diganti dengan renda yang dipasang di setiap ujung potongan termasuk di bagian lengan.
Ciri khas lainnya adalah terdapat kancing berjumlah tiga buah di bagian depan kebaya.
2. Kain bawahan
Kain bawahan untuk melengkapi kebaya labuh pernari perempuan adalah kain songket khas Riau.
Motifnya biasa dipadukan dengan benang berwarna emas dan perak sehingga memberikan kesan cantik dan elegan.
3. Baju Teluk Balangga
Teluk balangga merupakan baju adat Kepulauan Riau yang dikenakan oleh penari laki laki pada pertunjukan tari tandak.
Ciri khas baju teluk balanga adalah terbuat dari kain sutera polos dengan warna senada antara baju atasan dengan celana bawahan.
Bajunya berlengan panjang begitupun dengan celananya.
4. Sarung
Pada penari pria, sarung dikenakan sebatas lutut di luaran celana.
Sarung yang digunakan umumnya juga berbahan kain songket riau.
5. Peci
Peci merupakan aksesoris penari laki laki tari tandak.
Beberapa tidak menggunakan peci, tetapi menggunakan penutup kepala khas Melayu bernama tajak.
6. Kalung
Aksesoris yang dikenakan oleh penari perempuan tari tandak antara lain adalah kalung.
Biasanya kalung yang digunakan berukuran lebih panjang dari kalung pada umumnya, sehingga menjuntai dan terikut bergerak ketika digunakan menari.
7. Gelang
Gelang digunakan sebagai aksesoris pemanis pada tangan penari perempuan tari tandak.
Gelang dikenakan baik di tangan kanan maupun tangan kiri penari.
8. Hiasan Kepala
Penari perempuan menggunakan hiasan kepala dari logam yang berwarna keemasan.
Pemakainnya biasa disematkan pada sanggul rambut.
Bentuknya menjuntai agak panjang ke arah bawah.
9. Giring-giring
Giring-giring merupakan pengertian dari sebuah alat musik yang digunakan oleh kepala rejang dalam pertunjukan tari tandak sebagai pengatur irama.
Giring-giring terbuat dari bahan logam besi yang dicampur dengan perunggu, dll.
Tata Rias
Penari perempuan tari tandak Riau menggunakan tata rias cantik.
Riasan ini selain mendukung simbolisasi tarian, juga memberikan kesan cantik pada gadis gadis Riau yang siap dipinang.
Musik Pengiring dan Penjelasannya
Musik pengiring tari tandak adalah orkestra Melayu yang ditimbulkan dengan perpaduan berbagai alat musik.
Diantaranya akordeon, rebana, dan alat musik khas Melayu lainnya.
Tidak lupa pada saat pertunjukkan terdapat sayir dan pantun yang dinyanyikan oleh penari tari tandak.
Biasanya, masing masing kelompok penari perempuan dan penari laki laki akan saling ‘berperang’ pantun.
Syair dan pantun yang dibawakan dalam tari tandak mengambil tema kehidupan sehari hari masyarakat Riau serta beberapa hal yang berkaitan dengan bumi dan alam sekitar.
Nah, demikian tadi penjelasan detail mengenai tari tandak asal Riau.
Meskipun nilai filosofisnya sebagai biro jodoh sudah tergeser, semoga tari tandak tetap dapat dilestarikan dalam sajian pertunjukan.
Sehingga di masa mendatang, tari tandak tidak hanya ada pada foto dalam buku sejarah, tetapi tetap eksis sebagai bagian masyarakat Melayu Riau.