Selain kaya akan tari klasik, Indonesia juga memiliki berbagai macam tari kreasi yang dibuat dengan kreatifitas yang unik.
Seperti halnya contoh-contoh tari kreasi di bawah ini, yang menarik untuk dibaca.
Tapi, sebelum itu, yuk dipelajari dulu apa sih pengertian tari kreasi itu, serta ciri, fungsi, dan jenis-jenisnya.
Happy reading, guys!
Pengertian Tari Kreasi
Tari kreasi merupakan jenis tarian yang memiliki gerakan berirama, senada dengan alunan musiknya.
Umumnya, tarian ini ditampilkan dalam waktu dan tempat khusus, untuk menceritakan pikiran, maksud, dan perasaan kepada penonton, baik secara tari tunggal maupun tari berpasangan.
Bunyi-bunyian yang berasal dari iringan musik tari, berfungsi untuk mengatur gerak penari, serta untuk menguatkan tujuan yang ingin dicapai.
Tari kreasi bisa dijelaskan dalam arti kosa katanya, yakni sebagai sebuah bentuk pengungkapan ekspresi manusia, lewat media gerakan dan irama.
Tarian ini bersifat non etnik, yakni bukan dari jenis tari tradisi yang erat kaitannya dengan adat istiadat masyarakat.
Jadi, bisa dikatakan, tarian jenis ini bukanlah jenis tari yang berfungsi untuk melengkapi acara ritual dan kebudayaan.
Selain dikenal dengan istilah tari kreasi, jenis tari berikut ini juga dikenal sebagai tari non tradisi, tari non etnik, tari kontemporer, modern dance, tari komposisi, dan tari latar.
Istilah-istilah tersebut menunjukkan karya seni yang baru dan berkembang menyesuaikan jaman.
Ciri-ciri
Tari kreasi memiliki ciri-ciri khusus, yakni sebagai berikut.
- Lebih memprioritaskan repertoar pla gerakan, sebagai hasil eksplorasi.
- Pesan atau makna yang timbul dari tarian, menjadi uangkapan ekspresi pribadi.
- Menampilkan kebebasan dalam berkreasi, secara koreografi.
- Tidak menampilkan identitas kultural.
Fungsi
Secara umum, seni tari difungsikan untuk menunjukkan dan menyajikan hiburan yang estetis.
Karena bertujuan untuk pementasan, sudah barang tentu penampilan sebuah teri memerlukan latihan yang berulang, dan mempunyai kaidah-kaidah khusus yang mesti dipertimbangkan.
Selain mesti memenuhi kaidah umum seperti wirasa, wirama, dan wiraga, setiap etnis mesti memiliki keindahan yang berbeda.
Contohnya adalah tari Sunda klasik, yang mempertmbangkan wanda (postur tubuh penari), wirama (kemampuan menari menyesuaikan iringan), wirasa (ekspresi saat menari), sari (penghayatan), serta alus (harmonisasi).
Jenis-Jenis
Secara umum, tari kreasi bisa dikategorikan menjadi 2 jenis, yakni sebagai berikut.
a. Tari kreasi berpola tradisi
Yakni tari kreasi yang digarap berdasarkan kaidah tari tradisi, baik dari koreografinya, iringan musiknya, tata rias dan busana, serta teknik pementasannya.
Meskipun dilakukan pengembangan, tarian dasar tersebut tidak dihilangkan esensi tradisinya.
b. Tari kreasi tidak berpola tradisi (non tradisi)
Yakni jenis tari kreasi yang digarap lepas, tanpa masuk dalam pola-pola tradisi yang mengikat, baik dalam unsur koreografi, tata rias, iringan musik, tata busana, serta tekni pertunjukannya.
Meskipun jenis tarian ini tidak memakai pola tradisi, bukan berarti menanggalkan unsur tari tradisi sama sekali, tetapi bisa saja memakai gagasannya saja.
Contoh Tari Kreasi
a. Tari Kreasi Baru
Dalam kategori tari kreasi baru, mencakup jenis tarian klasik yang sudah mengalami perkembangan dan penambahan.
Meskipun telah mengalami perubahan, tari klasik tersebut tidak kehilangan nilai-nila dasar yang dimilikinya.
Berikut adalah contoh tai kreasi baru tersebut.
1. Tari Banjar Kemuning
Selanjutnya, tarian yang berkembang di Jawa Timur, dengan penciptanya, yakni Agustinus, S. Sn.
Tari Banjar Kemuning terinspiarasi dari kehidupan warga Desa Banjar Kemuning, Sidoarjo, sehingga tarian ini dinamakan Tari Banjar Kemuning.
2. Tari Garuda Nusantara
Tarian ini merupakan tari kreasi baru satu-satunya yang menggambarkan semangat nasionalisme.
Dalam tarian ini, burung garuda yang merupakan lambang Negara Republik Indonesia, digambarkan sebagai burung yang indah, gagah, agung, serta lincah.
3. Tari Kuntulan
Tarian satu ini merupakan tarian asal Jawa Tengah dan berkembang di wilayah Pemalang pada awal abad ke-20.
Ciri khas yang dimiliki Tari Kuntulan adalah berupa gerakan yang mirip dengan pencak silat.
4. Tari Kupu-Kupu
Tari Kupu-Kupu tumbuh dan berkembang di kawasan Pulau Dewata, Bali.
Sesuai dengan namanya, tarian ini menceritakan kehidupan seekor kupu-kupu berwarna biru tua.
5. Tari Manipuren
Tarian ini asalnya dari Provinsi Jawa Tengah, yang langsung dikembangkan oleh S. Maridi.
Tari Manipuren sebetulnya mengambiol inspirasi dari Tari Manipuri yang berasal dari India Timur, yang berkisah tentang kehidupan gadis-gadis di sekitar Sungai Gangga.
6. Tari Manuk Rawa
Tari kreasi lain yang berasal dari Pulau Bali adalah Tari Manuk Rawa.
Berasal dari Sendratari Mahabarata, tarian ini dikembangkan oleh I Wayan Dibia, dengan mengambil lakon Ble Sigale-Gale, dengan bantuan komposer I Wayan Beratha di tahun 1981.
7. Tari Merak
Tari Merak merupakan tarian dari Jawa Barat yang menggambarkan keindahan burung Merak dalam bentuk tarian.
Uniknya, para penari akan memakai busana yang mirip dengan Burung Merak, dan menari mengikuti karakteristik burung yang memang anggun tersebut.
8. Tari Nguri
Tarian ini berkembang di wilayah Kerajaan Sumbawa, yang difungsikan sebagai hiburan akibat lara hati.
Hal ini tidak lepas dari sejarah munculnya tarian ini, sebab pada masa itu sang raja sedang mengalami kedukaan.
Oleh karenanya, dimainkanlah Tari Nguri sebagai media hiburan.
Tarian khas Sumbawa ini ditampilkan oleh beberapa penari perempuan.
9. Tari Rara Ngigel
Tari kreasi selanjutnya adalah Tari Rara Ngigel yang berasal dari Kota Yogyakarta.
Tarian ini diciptakan oleh seroang putri seniman tari terkenal, yakni Bagong Kusudiarjo, yang bernama Ida Wibowo.
Penampilan Tari Rara Ngigel melibatkan penari yang berpasangan, antara pria dan wanita.
10. Tari Yapong
Tari Yapong merupakan sebuah tarian yang berasal dari Jakarta, di mana kesenian ini diciptakan oleh Bagong Kusdiarjo dalam momen Hari Jadi Jakarta ke 450 tahun.
Tarian berikut ini bercerita tentang kehidupan warga Betawi yang hidup pada era itu, yakni pada tahun 1977.
b. Tari Kreasi Tunggal
Sesuai dengan namanya, tarian ini dibawakan oleh seorang penari saja.
Karena itulah, dalam pementasan Tari Kreasi Tunggal seperti ini, mesti dimainkan oleh seorang penari yangsudah profesional.
Berikut adalah contoh tari kreasi tunggal.
1. Tari Baris
Tarian ini menampilkan gambaran mengenai pasukan yang akan berngkat menuju medan perang.
Pertunjukan Tari Baris melibatkan penari pria, dengan fisik yang gagah, sebagai cerminan seorang prajurit.
2. Tari Bondan
Awalnya Tari Bondan berkembang di Surakarta, tetapi kini sudah mengalami berbagai perkembangan dengan beragam jenisnya.
Ada Tari Bondan Cindogo, Tari Bondan Mardiswi, dan Tari Bondan Pegunungan Tani, yang sama-sama menggambarkan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
3. Tari Dewi Anjasmara
Berkambang di tengah-tengah kehidupan Suku Sunda, Tari Dewi Anjasmara bercerita tentang seorang putri bernama Putri Anjasmara, yang merupakan seorang keturunan bangsawan.
Cerita klasik ini dimabil dari Hikayat Jawa yang berjudul Damarwulan.
4. Tari Gambir Anom
Tarian ini sudah ada sejak jaman Kerajaan Mataram Islam di wilayah Jawa Tengah.
Tari Gambir Anom bercerita tentang anak Arjuna yang sedang dilanda asmara.
5. Tari Gambyong
Tarian ini berkembang di wilayah Surakarta, Jawa Tengah, dengan penciptanya, S. Maridi.
Awalnya, Tari Gambyong dimainkan oleh seorang saja, sehingga masuk kategori tari kreasi tunggal.
Namun, akibat perkembangan jaman, tarian ini juga mulai dimainkan secara berkelompok.
6. Tari Golek Menak
Tari Golek Menak berkembang di lingkungan Kesultanan Yogyakarta.
Langsung diciptakan oleh Sri SUltan Hamengkubuwono IX, tarian ini terinspirasi dri pertunjukan wayang golek, yang kemudian diadaptasi menjadi seni tari.
7. Tari Jaipong
Seni Tari Jaipong merupakan salah satu jenis tari kreasi tunggal, yang berkembang di wilayah Parahyangan.
Pertunjukan tarian ini melibatkan seorang penari perempuan, yang mengenakan kain kebaya sebagai busana.
8. Tari Klasik Gatotkoco
Sesuai dengan namanya, Tari Klasik Gatotkoco mengambil inspirasi dari kesenian wayang dan berkisah mengenai kehidupan Gatotkaca.
Seni tari yang berkembang di Jawa Tengah ini, menggambarkan sosok Gatotkaca yang dapat terbang dan sakti mandraguna, sebagai seorang keturunan Bima atau Werkudara.
9. Tari Legong
Tari Legong melibatkan para penari perempuan di provinsi Bali, sehingga begitu kental dengan nuansa Bali.
Misalnya pada jenis busananya yang berwarna kuning keemasan khas Bali, serta perhiasan di atas kepala seleyaknya dewi atau batari di Bali.
10. Tari Trunajaya
Keunikan yang dimiliki Tari Trunajaya ini adalah berupa tarian yang dimainkan oleh penari perempuan, tapi didandani seperti seorang laki-laki.
Sebab, Tari Trunajaya merupakan seni tari yang menggambarkan karakter pemuda yang terus bersemangat dalam menjalani kehidupan.
c. Tari Kreasi Berpasangan
Kategori tari kreasi terakhir adalah tari kreasi berpasangan, yang melibatkan penari laki-laki dan perempuan dalam pertunjukannya.
Jika dibandingkan dengan tari tunggal, tentu tari berpasangan lebih sulit dilkukan, sebab perlu harmonisasi dan keselarasan gerak.
Berikut adalah contoh jenis-jenis tari kreasi berpasangan.
1. Tari Bambangan Cakil
Tari Bambangan Cakil diperankan oleh 2 penari pria, yang memerankan tokoh ksatria dan raksasa.
Tarian ini bercerita tentang peperangan antara kebaikan dan kejahatan, di mana ksatria tersebut mengambil peran Arjuna sebagai sosok yang baik, dan rakssa Cakil sebagai sosok jahat.
2. Tari Janger
Tari Janger juga merupakan tari yang berasal dari Bali. Meskipun pementasan Tari Janger dilakukan oleh 10 orang penari, tapi dalam mengambil gerakan, para penari ini akan mengambil pasangannya masing-masing.
3. Tari Ketuk Tilu
Berkembang di provinsi Jawa Barat, tarian ini dikenal dengan gerakannya yang dinamis walaupun ditampilkan secara berpasangan.
4. Tari Legong
Tarian ini merupakan salah satu jenis tari kreasi berpasangan, yang berasal dari Bali.
Hanya saja, pertunjukan Tari Legong tidak dimainkan oleh pasangan penari pria dan wanita, tetapi pasangan dua penari wanita.
5. Tari Payung
Seni Tari Payung ini berasal dari Provinsi Sumatera Barat, yang memiliki ciri khas berupa properti payung.
Tarian ini juga berkisah tentang seorang bujang yang mencari jodohnya.
6. Tari Pemburu Kijang
Tarian Pemburu Kijang berkembang di wilayah Jawa Tengah, di mana tarian berpasangan ini bercerita tentang dua orang laki-laki, yang pergi ke hutan untuk berburu kijang.
7. Tari Serampang Dua Belas
Tari Serampang Dua Belas berasal dari wilayah Deli, Sumatera Utara, yang berkisah mengenai pasangan bujang dan gadis yang menjalin cinta, hingga berjodoh pada akhirnya.
8. Tari Srikandi Cakil
Mirip dengan Tari Bambangan Cakil, tarian berikut ini juga bercerita tentang perang kebaikan melawan kejahatan.
Bedanya, tarian ini dimainkan secara pasangan antara penari pria yang memerankan tokoh Cakil, dan seorang penari perempuan yang berperan sebagai Srikandi.
9. Tari Umarmaya-Umarmadi
Tarian yang terinspirasi dari kisah Mulan dan Fulan ini, berkembang dan tumbuh di kawasan Yogyakarta.
Tak berbeda dengan Tari Payung, tarian ini juga berkisah tentang sepasang kekasih yang mencari jodoh.
10. Tari Yosim
Tari Yosim tumbuh dan berkembang di Provinsi Papua, di mana tari yang dimainkan secara berpasangan ini menceritakan seorang bujang dan gadis yang mencari cinta sejati.
Tarian ini cukup populer di Papua, dan kerap ditampilkan dalam upacara adat setempat.
Nah, itulah tadi pembahasan menarik mengenai tari kreasi yang ada di Indonesia.
Jika kamu ada pertanyaan seputar tari kreasi ini, silakan menuliskannya di kolom komentar di bawah.
Jangan lupa untuk like dan share artikel ini, supaya teman-temanmu baca dan jadi tahu juga.
Terima kasih atas informasinya (-:
sama-sama kak
ijin share ya 🙏
Silakan, Kak 🙂