Tari Dayak adalah semua jenis tarian tradisional Indonesia yang berasal dari Suku Dayak, seperti Ajat Temuai Datai, Ayun Pala, Betandik, dan lainnya. Fungsi tarian bervariasi, mulai dari pengisi acara adat, penyambutan tamu, sampai penolak bala dan penyembuhan penyakit. Tiap tarian tersebut memiliki keunikannya masing-masing.
Penasaran dengan jenis Tari Dayak lainnya? Selengkapnya ada di dalam artikel berikut ini!
Jenis-jenis Tari Dayak
1. Tari Adat Ajat Temuai Datai
Tarian ini berasal dari masyarakat Dayak Iban. Makna dari tarian ini adalah suka cita dan rasa syukur kepada Tuhan atas kedatangan tamu di tanah Kalimantan Barat. Namun, sekarang ini Tari Adat Ajat Temuai Datai hanya digunakan sebagai tarian penyambutan tamu kenegaraan.
Biasanya tamu yang dimaksud adalah pimpinan daerah lain yang menjalin kerjasama dengan masayarakat setempat.
2. Tari Adat Ayun Pala
Tarian ini adalah salah satu tarian tunggal dari Kalimantan Barat. Tari Adat Ayun Pala dilakukan oleh ksatria Mualang yang pulang dari peperangan. Mereka membawa kepala musuh sebagai bukti kemenangan. Gerakan tarian ini fokus kepada kepala musuh yang ditimang oleh para penari.
3. Tari Adat Bopureh
Tarian ini menggambarkan kisah cinta 2 insan yang terhalang adat, yaitu lelaki dari Dayak Djongkang dan wanita dari Dayak Kanayatn. Aturan adat mengatakan bahwa mereka tidak boleh menikah dengan orang yang berasal dari luar adat. Akhirnya mereka berdua tidak bisa melakukan apapun dan hanya menuruti aturan adat.
4. Tari Adat Kondan
Tarian ini memiliki perbedaan gerakan antara satu suku dengan suku lainnya. Ada beberapa gerakan terkenal yang sering ditampilkan, tetapi juga ada gerakan yang kurang populer sehingga jarang diketahui masyarakat. Tarian ini biasanya dipakai untuk mengisi acara pernikahan.
Selain itu, tarian ini juga sering dijadikan untuk mengisi acara adat dan ritual keagamaan. Beberapa gerakan dalam tarian ini memiliki kesamaan dengan gerakan Tari Jawa. Ada juga beberapa gerakan yang maknanya belum diketahui.
5. Tari Adat Pedang Mualang
Tarian ini adalah salah satu jeni Tari Dayak yang dilakukan oleh satu orang saja. Tari Adat Pedang Mualang sering dilakukan dalam acara pesta pernikahan dan pesta panen padi. Properti utama yang digunakan adalah pedang.
Berdasarkan sejarahnya, tarian ini digunakan untuk menyemangati prajurit yang akan berangkat ke medan perang. Dampaknya, prajurit yang berangkat ke medan perang mendapatkan banyak energi positif yang membuat mereka menang.
6. Tari Baraga Bagantar
Tarian ini berawal dari upacara merawat bayi yang kemudian diubah menjadi tarian. Tari Baraga Bagantar dimaksudkan untuk meminta bantuan dari Nayun Gantar.
7. Tari Belian Bawo
Tarian ini hampir sama dengan jenis Tari Dayak yang lainnya, yaitu untuk menolak dan menyembuhkan penyakit. Selain itu, Tari Belian Bawo juga digunakan sebagai sarana membayar nazar. Namun, sekarang ini Tari Belian Bawo hanya digunakan untuk menerima tamu atau mengisi acara adat setempat. Tarian ini mirip dengan Tari Serumpai yang dimiliki oleh masyarakat Dayak Benuaq.
8. Tari Betandik
Tarian Betandik juga merupakan salah satu tarian yang bertujuan untuk memohon hasil panen yang baik. Gerakan dalam tarian ini dilakukan dengan berputar mengelilingi altar pemujaan sambil merapalkan mantra.
9. Tari Burung Enggang
Seperti namanya, tarian ini menceritakan mengenai kehidupan Burung Enggang. Burung Enggang sangat diagungkan oleh masyarakat Dayak Kenyah. Burung tersebut digunakan sebagai lambang kepahlawanan oleh masyarakat setempat.
Tarian ini hanya dilakukan oleh seorang wanita. Gerakannya mirip dengan Tari Gong, penuh kelembutan. Perbedaannya adalah Tari Burung Enggang ini tidak menggunakan gong dan bulu burung sebagai properti. Tarian ini hanya fokus terhadap penggambaran gerakan Burung Enggang saat terbang.
10. Tari Datun
Tari Datun dilakukan oleh sekelompok wanita Dayak Kenyah yang berjumlah 10-20 orang. Tarian ini lahir karena diciptakan oleh seseorang bernama Nyik Selung. Nyik Selung menciptakan tarian ini ketika cucunya lahir. Musik yang digunakan sebagai iringan sangat bebas, mulai dari musik tradisional hingga modern. Ciri khas tarian ini adalah penari yang membawa piringan di kedua tangannya.
11. Tari Gantar
Tari Gantar adalah tarian yang berasal dari Kalimantan. Tarian ini memiliki gerakan seperti menanam padi dan biasanya penari menggunakan properti berupa tongkat yang bermakna seperti penumbuk padi. Selain itu, terdapat juga properti tambahan seperti padi dan biji-bijian. Pada umumnya, fungsi Tari Gantar digunakan untuk menyambut tamu.
Namun, tidak menutup kemungkinan tarian ini juga dimanfaatkan untuk mengisi acara-acara lainnya. Ada 3 versi tarian ini, yaitu Gantar Busai, Gantar Rayatn, dan Gantar Senak atau Gantar Kusak.
12. Tari Gong
Tarian yang berasal dari Kalimantan Timur ini biasa disebut dengan Tari Kencat. Gerakannya pun menggambarkan kelembutan wanita. Hal tersebut dapat dilihat dari gerakan para penari yang lemah gemulai di atas gong.
Penari Tari Gong sendiri harus memiliki keseimbangan yang baik karena ia mesti mampu bergerak dengan harmoni di atas gong tanpa terjatuh. Tarian ini juga mengandung pelajaran mengenai kepandaian dan kecantikan seorang wanita. Alat musik yang digunakan untuk mengiringi Tari Gong adalah sapeq yang dibunyikan dengan cara dipetik.
13. Tari Hudoq
Tarian ini menggunakan properti topeng berbentuk binatang buas. Bagian tubuh penari biasanya ditutupi dengan daun pisang atau daun kelapa. Tari Hudoq erat kaitannya dengan ritual keagamaan masyarakat Dayak Bahau dan Modang. Pertunjukannya dilakukan untuk memberikan kekuatan untuk mengusir hama perusak tanaman.
14. Tari Hudoq Kita’
Tarian ini mirip dengan Tari Hudoq milik masyarakat Dayak Bahau dan Modang. Perbedaannya ada pada kostum dan properti yang digunakan para penari.
15. Tari Jonggan
Tari Jonggan adalah tarian pergaulan masyarakat Dayak Kanayatn. Tarian ini menggambarkan suka cita masyarakat setempat atas berkat dan rahmat dari Tuhan. Biasanya, para penari mengajak penonton untuk ikut menari bersama mereka.
16. Tari Kancet Lasan
Tarian ini menggambarkan kehidupan sehari-hari Burung Enggang. Burung ini diagungkan oleh masyarakat Dayak Kenyah dan dijadikan sebagai simbol kepahlawanan. Gerakan dalam tarian didominasi dengan penari yang merendah dan jongkok untuk menggambarkan bentuk Burung Enggang.
17. Tari Kancet Papatai
Tari Kancet Papatai adalah salah satu Tari Dayak yang menceritakan mengenai keberanian Suku Dayak dalam berperang, sehingga nama lainnya yaitu Tari Perang. Penari harus mampu bergerak dengan lincah, gesit, dan bersemangat karena hal tersebut yang digunakan untuk menggambarkan semangat dalam berperang.
Para penari juga tak boleh ragu untuk menambahkan teriakan agar suasana lebih meriah. Dalam Tari Kancet Papatai, pakaian yang digunakan adalah pakaian tradisional Suku Dayak. Properti yang digunakan adalah baju perang, perisai, dan mandau.
Biasanya lagu Sak Paku dimainkan untuk mengiringi tarian ini. Alat musik yang digunakan untuk memainkan lagu tersebut adalah Sampe.
18. Tari Kinyah Uut Danum
Tari Kinyah Uut Danum menggambarkan keberanian dalam peperangan serta teknik bela diri yang digunakan. Seperti namanya, tarian ini berasal dari Suku Uut Danum dari Kalimantan Barat. Sejak zaman dahulu suku ini dikenal sebagai suku yang memiliki teknik bela diri penuh risiko.
Bahkan, mandau yang digunakan tak lupa diolesi menggunakan racun.
19. Tari Kuyang
Kamu pasti pernah mendengar sebutan Kuyang, kan? Adalah makhluk halus yang bisa hidup di 2 alam. Tari Kuyang ini mengandung makna tarian yang dilakukan untuk makhluk halus dan biasa diperagakan di sekitar tempat keramat, seperti pohon besar, agar makhluk halus yang berdiam di dalamnya hilang.
Tarian ini diajarkan turun temurun sehingga ajaran mistis di Indonesia menjadi sangat kental. Suku Dayak percaya bahwa dengan tarian Kuyang, makhluk halus yang sering mengganggu manusia akan hilang.
20. Tari Leleng
Tarian ini menggambarkan kehidupan seorang gadis bernama Utan Along. Cerita bermula dari Utan Along yang dipaksa menikah dengan lelaki yang tidak dicintai oleh orangtuanya. Kemudian ia kabur menuju ke dalam hutan. Tarian ini biasanya diiringi dengan lantunan lagu Leleng.
21. Tari Monong atau Tari Manang
Tari Monong dipercaya bisa menyembuhkan dan menangkal penyakit. Dalam tarian ini, penari bergerak seakan-akan ia adalah dukun yang bisa meyembuhkan orang yang menderita penyakit.
22. Tari Ngerangkau
Tarian ini merupakan tarian kematian masyarakat Dayak. Musik yang digunakan untuk mengiringinya berasal dari suara alat penumbuk padi yang dipukul.
23. Tari Pecuk Kina
Tarian ini menggambarkan perpindahan masyarakat Dayak dari tempat tinggal mereka sebelumnya di Apo Kayan, Kabupaten Bulungan ke tempat tinggal mereka yang baru di Long Segar, Kabupaten Kutai Barat. Perjalanan ini membutuhkan waktu bertahun-tahun karena jarak yang cukup jauh.
Nah, peristiwa perpindahan itulah yang akhirnya menginspirasi dan dijadikan Tari Pecuk Kina. Tarian ini dilakukan oleh sekelompok wanita Kalimantan dengan membawa properti kipas dari bulu burung.
24. Tari Pingan
Tari Pingan adalah tarian tunggal yang berasal dari masyarakat Dayak Mualang. Makna di dalam tarian ini adalah rasa syukur atas nikmat dan rezeki yang diberikan Tuhan kepada hamba-Nya. Bentuknya pun dibagi menjadi 2, yaitu Tari Pingan Laki dan Indu.
Penari dalam tarian ini biasanya membawa piringan berwarna putih yang zaman dahulu terbuat dari batu. Selain itu, penari juga memakai cincin di jari tengahnya sebagai properti. Semetara musik pengiringnya berupa lagu tradisional bernama Tebah Undup Biasa.
25. Tari Serumpai
Tari Serumpai berasal dari masyarakat Dayak Benuaq. Gerakannya mirip dengan Tari Monong. Perbedaannya adalah tarian ini berguna untuk menyembuhkan penyakit dari gigitan anjing gila. Nama Tari Serumpai diambil dari alat musik yang digunakan untuk mengiringinya, yaitu Serumpai (alat musik yang berbentuk seperti seruling bambu).
Nah, itu tadi adalah berbagai macam Tari Dayak beserta penjelasannya. Banyak masyarakat Dayak percaya bahwa tarian bisa menyembuhkan penyakit. Maka dari itu, ada banyak jenis tarian dari suku Dayak yang digunakan untuk menangkal dan menyembuhkan penyakit. Namun, ada juga jenis tarian yang digunakan sebagai hiburan.
Di masyarakat Dayak sendiri, khususnya di daerah Kalimantan Barat, ada empat kesenian lain yang sering dipentaskan selain Tari Dayak, yaitu Barongsai, Tanjidor, Tari Melayu, dan Tari Zapin. Gerakan pada Tari Zapin dan yang lainnya memiliki aturan khusus tersendiri. Namun, sebagaimana Tari Dayak, kadang kita akan temukan sejumlah modifikasi dikarenakan satu dan lain hal.