Seperti provinsi-provinsi lainnya di Indonesia, Nanggroe Aceh Darussalam memiliki kekayaan adat istiadat dan budaya yang tidak boleh dipandang sebelah mata.
Seperti Tari Rampak Bedug dari Banten, Aceh juga memiliki banyak tarian yang bernuansa Islam.
Sayangnya, hanya Tari Seudati, Tari Saman dan Tari Ratoh Jaroe yang saat ini banyak dikenal sebagai tari khas dari Provinsi Aceh.
Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang tari tradisional lain yang berasal dari Aceh, mari simak pembahasan berikut, lengkap dengan gambar dan penjelasannya!
Video Rangkuman Tari Bungong Jeumpa
Pengertian Tari Bungong Jeumpa
Tari Bungong Jeumpa merupakan salah satu tari tradisional khas Provinsi Aceh yang konon berasal dari Kerajaan Jeumpa di Aceh.
Ragam Gerak
Dalam praktiknya, ragam gerak dalam tari yang dilakukan secara bersamaan ini, ada dua posisi yaitu pada posisi duduk dan posisi berdiri.
Untuk lebih lengkapnya, berikut penjelasan gerakan dasar beserta urutan gerakan dalam tari Bungong Jeumpa:
1. Pertama yaitu sikap tubuh siap menari yang disebut Pancat.
Dimana, telapak kedua tangan saling bertemu seperti posisi bertapa dengan posisi berdiri sembari jalan di tempat sesuai tempo atau iringan musik.
Gerakan ini memakai hitungan 2 x 8.
2. Kedua, secara bergantian, tangan kanan berdiri dan tangan kiri menyetuh siku, lalu tangan kiri berdiri dan tangan kanan menyentuk siku, dengan jari tangan sambil memetik jari.
Posisi tubuh mendhak (patrap) ke kanan dua kali dan ke kiri dua kali.
Gerakan ini memakai hitungan 4 x 8.
Gerakan yang sama dengan gerakan kedua diulang sebanyak delapan hitungan di setiap arah dengan dua kali pengulangan.
3. Ketiga yaitu memposisikan tangan dengan ibu jari menempel di telapak tangan dan empat jari merapat (ngrayung).
Kedua telapak tangan menghadap ke atas dan ke bawah, posisi tubuh ke kanan dan kiri masing-masing dua kali.
Gerakan ini memakai hitungan 4 x 8.
4. Keempat yaitu memposisikan kedua tangan membentuk lingkaran seperti bulan sambil jalan di tempat, yang dalam praktiknya memerlukan ketahanan atau keajegan (Lutut).
Gerakan ini memakai hitungan 4 x 8.
5. Kelima yaitu meletakkan kedua tangan di bahu, kemudian lurus ke depan dan diikuti dengan posisi turun secara perlahan.
Gerakan ini memakai hitungan 2 x 8.
6. Keenam yaitu tangan kiri memegang pinggang kanan dan tangan kanan memegang bahu kiri secara bergantian dan dilengkapi dengan penglihatan dari mata, lalu mengatur gerak kepala, badan, dan kaki (pandeleng).
Posisi sedikit demi sedikit semakin duduk saat dalam hitungan terakhir.
Gerakan ini memakai hitungan 4 x 8 ditambah 4.
7. Ketujuh yaitu kedua tangan bertepuk tangan ke depan, atas, dan dada.
Dimana penari harus peka terhadap iringan musik (solah).
Gerakan ini memakai hitungan 4 x 8.
8. Kedelapan yaitu kedua tangan bertepuk tangan, lalu diikuti dengan tangan kanan tegak siku dan tangan kiri posisinya berada di bawah tangan kanan.
Tangan berbentuk siku-siku.
Gerakan ini memakai hitungan 4 x 8.
9. Kesembilan yaitu posisikan kedua tangan lurus samping atas ke kanan dan atas kiri lalu ke bawah kanan dan ke bawah kiri.
Gerakan ini memakai hitungan 4 x 8.
10. Kesepuluh, gerakan ini sama dengan saat pertama kali memulai, yaitu dengan tangan seperti saat bertapa.
Pola Lantai
Pola lantai Tari Bungong Jeumpa terdiri dari empat jenis.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Pola Lantai Horizontal
Penari membentuk garis menyuduk ke kanan atau ke kiri.
2. Pola Lantai Vertikal
Penari membentuk garis vertikal atau garis lurus dari depan ke belakang.
3. Pola Lantai Melingkar
Penari membentuk garis melingkar atau lingkaran.
4. Pola Lantai Diagonal
Penari membentuk garis menyuduk ke kiri atau ke kanan.
Kostum Tari Bungong Jeumpa
Busana yang digunakan oleh penari tari Bungong Jeumpa yang sekaligus menjadi salah satu unsur keunikan tarian tradisional asal Aceh ini adalah baju atasan, celana panjang, dan ikat kepala.
Lagu
Tari tradisional asal Provinsi Aceh ini diiringi dengan irama lagu Bungong Jeumpa, yang sekaligus menjadi ciri khas lain dari tari ini.
Dalam bahasa Aceh, Bungong Jeumpa artinya bunga cempaka.
Selain menceritakan tentang keindahan dan semangat Aceh, Bunga Cempaka juga memiliki beberapa dua fungsi.
Pertama, yaitu sebagai pelengkap tradisi seperti dalam upacara pernikahan, serta bahan wewangian untuk mandi balimau dan air ziarah makam.
Kedua, yaitu sebagai inspirasi motif pada kain songket dan ornamen pada bangunan.
Fungsi dan Makna
Tari Bungong Jeumpa dianggap sebagai simbol kecintaan dan kebanggan dari masyarakat Aceh terhadap bunga cempaka.
Itu dia adalah penjelasan mengenai tari Bungong Jeumpa, mulai dari busana, pola lantai, hingga, fungsinya.
Semoga bermanfaat!
