Pemasaran adalah bagian dari rangkaian distribusi produk barang dan jasa mulai dari produsen hingga ke konsumen. Bagi para pelaku usaha, pemasaran adalah faktor penentu bagi keberlangsungan bisnis. Karenanya, demi mencapai kesuksesan dalam penjualan produk dibutuhkan strategi pemasaran yang efektif.
Berikut ini kami berikan panduan lengkap tentang seluk-beluk pemasaran. Kami sertakan juga ulasan mengenai berbagai jenis strategi pemasaran, tujuan, dan contoh-contoh penerapannya. Artikel ini akan sangat bermanfaat bagi praktisi pemasaran, pelaku usaha, maupun mahasiswa dalam mengasah kemampuan dan meningkatkan pengetahuan tentang dunia pemasaran.
Pengertian Menurut Para Ahli
Berikut ini ada beberapa pengertian dari strategi pemasaran menurut para ahli yang bisa dijadikan sebagai landasan untuk melaksanakannya.
Kotler dan Amstrong
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran di mana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan manfaat dari hubungan mereka dengan konsumen.
Menurut Kurtz
Strategi pemasaran adalah program keseluruhan perusahaan dalam menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari bauran pemasaran; produk, distribusi, promosi, dan harga.
Tjiptono
Strategi marketing atau strategi pemasaran merupakan sebuah alat yang mendasar dan fundamental yang didesain untuk mencapai tujuan dari perusahaan dengan cara mengembangkan daya saing yang unggul dan berkesinambungan.
Hal tersebut dimaksudkan untuk bisa memberikan pelayanan terbaik bagi sasaran target dari usaha tersebut.
Stanton
Strategi pemasaran atau marketing merupakan sebuah sistem dimana terdapat hubungan antara tujuan perencanaan dan penentuan harga dengan bagaimana mempromosikan serta menyalurkan atau mendistribusikan produk baik barang atau jasa kepada konsumen (klien).
Jenis Strategi Pemasaran (Online & Offline)
Strategi penjualan selalu mengalami perubahan dan perkembangan secara cepat.
Di saat ini yang sudah dipenuhi dengan kecepatan bertransaksi, tidak hanya pemasaran tradisional yang terjadi, di mana antara penjual dan pembeli akan saling bertemu secara langsung.
Namun ada pula strategi pemasaran yang dilakukan dengan cara online.
Jenis penjualan daring sangat digandrungi banyak para pengusaha akhir-akhir ini.
Pasalnya, tidak hanya dirasa lebih praktis, strategi pemasaran ini juga memudahkan mereka dalam mengenalkan brand produk tanpa mengeluarkan banyak biaya.
Meskipun demikian, antara pemasaran online dan offline, tidak ada yang lebih unggul karena keduanya akan sempurna jika dikolaborasikan.
Pemilik produk bisa memilih salah satunya disesuaikan dengan jenis dan ruang lingkup pasar yang diinginkannya.
Maka dari itu mengetahui konsep serta teori marketing mix yang memiliki 4 elemen dasar untuk dianalisis terlebih dahulu sangatlah penting.
Elemen tersebut terkenal dengan sebutan 4P, yakni Product, Price, Promotion, Place yang dikenalkan oleh Booms dan Bitner.
Inti dari konsep ini adalah menentukan metode penjualan apakah dengan offline, online, atau kolaborasi keduanya didasarkan dengan 4 hal tersebut.
Produk seperti apa yang akan dijual, harganya diperuntukkan untuk golongan masyarakat seperti apa, bagaimana bentuk pemasarannya, kemudian wilayah mana saja yang akan menjadi target pasar.
Tujuan Strategi Pemasaran
Setelah mengetahui pengertian dari strategi pemasaran, tujuannya pun juga harus kamu pahami.
Dengan mengetahuinya secara detail, kamu akan lebih mudah memetakan strategi yang mendukung terhadap pemasaran produk.
Ada 5 tujuan mendasar yang hendak dicapai para pengusaha dalam menerapkan strategi marketing.
Menjangkau Pasar Lebih Luas
Setiap pelaku usaha pasti berkeinginan untuk memiliki jangkauan pasar yang luas.
Produknya bisa dikenal masyarakat dengan mudah, tidak hanya di sekitar lokasi produksi utama.
Adanya strategi pemasaran yang tepat akan melancarkan tujuan ini.
Tidak hanya melakukan penjualan dalam lingkup lokal, tapi juga sangat berkesempatan untuk beroperasi secara global.
Memudahkan Penjualan
Proses pemasaran produk dengan adanya strategi marketing akan menciptakan keharmonisan.
Tidak hanya memudahkan kepada pihak produsen, tapi juga sangat membantu calon customer untuk mengetahui kualitas produk terlebih dahulu.
Transaksinya pun akan disenangi para pelanggan sehingga tidak ragu melakukan re-order atau pembelian berulang.
Target Lebih Spesifik
Kendati pun cakupan pasar semakin luas, bukan berarti sembarang orang akan menjadi konsumen.
Implementasi dari strategi pemasaran dapat menjadi kekuatan untuk menjangkau target yang lebih spesifik.
Dalam artian, para pengusaha bisa mendapat pelanggan setia secara tepat sasaran sesuai harapan si produsen.
Mengetahui Pencapaian Lebih Terukur
Evaluasi terkait penjualan menjadi wajib dilakukan bagi siapa pun yang berwirausaha.
Oleh karena itulah pencapaian-pencapaian yang diperoleh harus diukur dengan perencanaan awal strategi diputuskan.
Jika tidak ada strategi pemasaran, maka kemungkinan untuk mengetahui keberhasilan pemasaran akan sukar terlihat.
Meminimalisir Budget Marketing
Tujuan ini menjadi kesukaan banyak pelaku usaha.
Semakin kecil budget yang dibutuhkan namun penjualan produk mengalami kenaikan tentu sangat didambakan.
Dan memang konsep seperti inilah yang harus dilakukan. Datangkan income besar dengan outcome yang minim.
Strategi Pemasaran Efektif
Terdapat banyak sekali strategi pemasaran yang bisa kamu pilih.
Namun tidak semua dari strategi tersebut bekerja secara efektif dan sesuai dengan target perusahaan.
Jika kamu masih beragam pertanyaan seperti apa strategi penjualan, cobalah untuk menganalisis cara-cara di bawah ini dan mengimplementasikannya pada kegiatan marketing.
Tidak harus menggunakan keseluruhannya, tapi pilih yang sesuai saja dengan produk yang sedang kamu jual.
Partnership
Kerja sama dengan pihak lain dalam membangun dan mengembangkan sebuah usaha merupakan suatu kewajiban.
Ketika kamu ingin mengenalkan produk melalui partnership, terlebih jika rekan bisnismu sudah punya pamor yang bagus, maka pasti akan signifikan hasilnya.
Strategi marketing ini juga menjadi cara untuk menekan pengeluaran di saat modalmu masih minim.
Apabila melihat kondisi saat ini, memilih partner dari influencer dan bermitra dengan marketplace adalah saran yang potensial.
Menggunakan jasa influencer yang ratingnya belum kelas atas tidak mengapa.
Perlahan saja tahapannya namun dengan perencanaan yang matang.
Membuat Anggaran Pemasaran
Bukan hanya biaya produksi dan transportasi yang dianggarkan dalam memuluskan strategi pemasaran.
Kegiatan marketing itu sendiri dalam mempromosikan barang atau jasa milik kita juga perlu budget khusus.
Pasalnya di era sekarang banyak orang masih beranggapan bahwa dengan memasarkan di media sosial sudah dirasa cukup.
Padahal dengan memajang foto produk di Facebook, Instagram, dan media lainnya belum bisa menarik perhatian calon konsumen.
Dalam media sosial yang populer di masyarakat, terdapat fitur untuk beriklan.
Nah, ruang itulah yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan penjualan.
Biayanya sangat fleksibel dengan budget yang kita punya.
Bahkan dengan Rp5000 saja membuat iklan di Instagram dan Facebook sudah bisa dijalankan.
Hanya saja jangkauannya memang tidak akan seluas budget yang lebih tinggi.
Maka dari itu, pertimbangkanlah anggaran promosi ini dengan bijak.
Sesuaikan dengan target pasar dan seberapa lama kamu akan melakukan pengiklanan untuk produk atau event tertentu dari brand milikmu.
Tidak hanya anggaran pemasaran di media sosial, kamu juga perlu menyediakan budget promosi offline seperti menyebarkan brosur atau menjalankan sponsorship.
Menggunakan Social Media Ads
Sudah disinggung di pembahasan sebelumnya, bahwa dalam social media terdapat layanan beriklan.
Manfaatkan semaksimal mungkin fitur ini sekaligus melakukan segmentasi pasar di dalamnya.
Mengenai segmentasi pasar serta hal lain yang berkaitan akan dijelaskan di sub pembahasan khusus setelah bab ini.
Ruang interaksi online ini sangat digandrungi banyak masyarakat dari kalangan muda hingga orang lanjut usia.
Tidak bisa dipungkiri, saat ini para calon konsumen yang menjadi target bisnis kita memiliki dua dunia, yakni dunia real dan dunia maya.
Ketika di dunia real, kita tidak cukup berhasil melakukan pemasaran, maka di dunia maya lah aksi promosi berlanjut.
Bahkan tidak jarang suatu produk dikenal terlebih dahulu di dunia daring lalu berlanjut dengan transaksi secara offline.
Dengan menggunakan social media ads, kamu dapat menyasar calon konsumen yang tidak bisa dijangkau dengan pemasaran offline.
Dalam fitur ini, kamu akan tahu seberapa banyak orang yang mengunjungi profilmu, lalu kalangan mana saja yang ternyata memiliki ketertarikan baik dari segi usia, gender, pekerjaan, dan segmen lainnya.
Kamu akan bisa melakukan evaluasi lebih mudah mengenai calon konsumen meskipun di awal periklanan belum terjadi close order.
Jangan menyerah dengan beriklan hanya sekali.
Lakukan berulang agar brand awareness juga terbangun dari iklan tersebut.
Secara tidak langsung produk kamu semakin dikenal lebih luas.
Menerapkan Content Marketing
Point ini khusus untuk pemasaran secara online. Penerapan content marketing menjadi primadona di kalangan pebisnis.
Dianggap sebagai media yang tidak banyak menghabiskan biaya, mereka berlomba-lomba untuk mengaplikasikannya.
Tidak hanya itu saja, hasil penjualan serta branding yang didapat juga mengalami peningkatan yang signifikan.
Namun tidak semua yang menggunakan strategi ini sama-sama mencapai hasil yang bagus.
Jika kamu adalah salah satunya, kemungkinan ada yang terlewatkan dari konten yang dibuat.
Pastikan konten dalam media pemasaran mengandung 3 unsur berikut:
1. Komunikasi Persuasif
Apakah komunikasi persuasif itu?
Interaksi yang diciptakan oleh pemilik bisnis kepada para pembaca atau penontonnya dengan daya tarik yang dapat mempengaruhi mereka.
Dalam kata lain, konten dalam media penjualan memang seharusnya menarik minat konsumen tidak hanya pada level membacanya saja, namun juga berlanjut pada tahap transaksi pemesanan produk.
Hal ini bisa dilakukan jika penulis konten memiliki skill storytelling yang menggugah emosi.
Didukung juga dengan kemampuan copywriting yang “memaksa” pembaca untuk membeli produk kamu secara tidak sadar.
Kamu bisa mempelajari mengenai storytelling dan copywriting di artikel yang lebih khusus pembahasannya.
2. Menciptakan Visual Menarik
Selain tulisan yang komunikatif dan persuasif, konten bisnis juga perlu didukung dengan visual yang menarik.
Visual tersebut bisa berupa foto produk, desain grafis yang berupa tabel, diagram, dan lain sebagainya.
Konten visual juga dikemas dalam bentuk video pendek atau berupa animasi.
Audiens yang mengunjungi konten bisnismu akan merasa terhibur serta tidak mudah jenuh dalam menyerap informasi.
3. Membuat Konten Relevan, Informatif, dan Konsisten
Tiga hal ini harus diterapkan dengan sungguh-sungguh. Konten yang tidak ada korelasinya dengan produk pasti akan
membingungkan calon konsumen.
Hasil terburuknya, mereka menjadi tidak tertarik lagi untuk menjadi follower.
Semisal produk kamu adalah skincare bayi, maka informasi yang dibuat untuk pembaca adalah tulisan mengenai hal yang berkaitan dengan kesehatan bayi.
Apabila banyak pembaca yang mendapatkan benefit dari kontenmu yang informatif tersebut, maka perlahan dan pasti mereka akan lebih terbuka dalam menerima produk yang kamu tawarkan.
Lakukan publikasi secara konsisten agar kamu mendapat perhatian yang tinggi dari para calon konsumen.
Selain itu, eksistensi bisnismu juga semakin menguat di alam bawah sadar mereka.
Optimasi SEO
Belum cukup membuat konten pemasaran di situs online dengan beberapa unsur di atas.
Publikasi yang kita lakukan juga perlu didukung dengan optimasi Search Engine Optimization (SEO).
Ini adalah sebuah teknik penulisan yang tricky alias menjebak para user untuk berkunjung ke halaman website kita berdasarkan kata kunci yang mereka masukkan di mesin pencarian.
Dalam hal ini lumrahnya di pencarian Google. Bagaimana cara untuk mengoptimalkan SEO ini?
1. Membuat Artikel SEO yang Enak dibaca
Perlu kamu ketahui bahwasanya dalam artikel yang ditulis untuk tujuan profit, peran dan fungsi SEO sangat mendominasi.
Dengan memasukkan kata kunci yang biasanya banyak orang gunakan saat membutuhkan sebuah informasi melalui Google, maka dengan mudah artikel kita bisa muncul di halaman pertama pencarian.
Banyaknya kata kunci yang terkandung di dalam tulisan tidak boleh sembarangan mencantumkannya.
Artikel yang dimuat harus tetap enak dibaca oleh pengunjung tanpa menyadari penyisipan berbagai keyword tersebut.
Dalam proses penulisan dengan bermuatan SEO ini, jika kamu tidak menulisnya sendiri, maka penulis bayaranmu harus memiliki skill optimasi SEO dengan baik.
Kunci dari suksesnya sebuah artikel dalam menyajikan informasi yang banyak dikunjungi user adalah pengetahuan penulis yang memadai mengenai topik yang diangkat.
Sembari tekun dalam meriset konten kompetitor, perbendaharaan kata si penulis juga sangat berpengaruh terhadap kualitas tulisan.
2. Membuat Video Bermuatan SEO
Pemilihan media dalam melakukan strategi pemasaran tentu tidaklah sembarangan.
Setelah kamu melakukan analisis dan menentukan target pasar dari bisnismu, maka media yang cocok akan mudah dikenali.
Bilamana produkmu membutuhkan promosi melalui iklan di Youtube, maka wajib juga bermuatan SEO.
Penerapan keyword di media ini terletak judul dan deskripsinya.
Lakukan riset terlebih dahulu tentan kata kunci yang banyak dicari oleh netizen berkenaan dengan video yang kamu buat.
Untuk belajar lebih detail, carilah artikel atau buku yang membahas tentang SEO.
3. Memanfaatkan Google Bisnisku
Google Bisnisku adalah salah satu tools yang disediakan oleh Google untuk membantu memudahkan para pengusaha dalam mengenalkan produknya.
Melalui media ini, bisnis kamu tidak hanya akan ditemukan secara mudah melalui mesin pencarian, namun juga mendatangkan langsung pelanggan baru ke lokasi usahamu.
Hal itu karena didukung dengan adanya google maps beserta keterangan profil lengkap dari perusahaan.
Upayakan untuk menampilkan informasi yang sangat dibutuhkan oleh calon klien di dalam fitur Google Bisnisku.
Jam operasional, nomer telepon yang dapat dihubungi, alamat lengkap, beserta dokumentasi produk harus diinput.
Mengapa demikian?
Di jaman yang serba online ini, ketika seseorang hendak membeli suatu produk, kemungkinan besar ia akan memasukkan kata kunci terlebih dahulu di mesin pencarian untuk mengetahui lebih detail.
Ketika bisnis kamu muncul di halaman utama melalui fitur ini, maka bisa dipastikan si calon pembeli menjadi lebih yakin untuk melakukan transaksi.
Apalagi jika review mengenai produk banyak mendapat komentar yang bagus.
Nah, apabila kamu belum tahu cara mendaftarkan bisnis di Google bisnisku, kamu bisa browsing lebih lanjut dan membaca artikel yang terkait.
Sangat mudah dan efisien.
Memberi Insentif untuk Testimoni dan Rekomendasi
Trik ini membuka jalan yang lebih luas untuk mendapat orderan yang berlipat.
Jika banyak konsumen yang merekomendasikan produkmu kepada orang-orang terdekatnya, maka calon konsumen yang awalnya hanya kepo menjadi lebih yakin untuk membeli.
Tidak mudah mendapat testimoni dari pelanggan secara sukarela kecuali jika produk itu benar-benar berkualitas.
Banyak pula tipe konsumen yang malas memberikan review meskipun merasa puas.
Untuk mendorong kemalasan itu menjadi sebuah ketertarikan, butuh penawaran tambahan kepada mereka.
Kamu dapat memberikan insentif dan apresiasi bagi siapa pun yang memberikan testimoni produk di website resmi atau social media perusahaan.
Insentif tersebut bisa berupa voucher belanja, potongan harga, atau merchandise yang menarik.
Dengan begitu sisi psikologis mereka akan terpanggil untuk melakukannya dengan antusias.
Promosi Menggiurkan (voucher, cashback, diskon, dll)
Siapa sih yang tidak tergoda dengan penawaran dan promo yang menggiurkan?
Hampir dari semua orang pasti akan tertarik namun tidak banyak yang memanfaatkannya jika promo tersebut abal-abal.
Oleh sebab itu ketika kamu berencana membuat promosi melalui voucher, cashback, potongan harga, hingga undian berhadiah besar seperti mobil dan rumah harus logis dan bertanggung jawab.
Strategi ini dianggap sangat jitu dalam menjemput bola para pelanggan untuk melakukan repeat order.
Lalu menariknya juga para pelanggan baru akan berdatangan juga demi mendapatkan benefit yang menggoda.
Hal yang harus digarisbawahi adalah lakukan trik ini dengan para partnership bisnismu agar lebih maksimal dan menekan anggaran promosi.
Word of Mouth
Adanya testimoni dan rekomendasi dari para pelanggan setia atau pelanggan baru yang merasa puas terhadap produk adalah bagian dari kekuatan word of mouth.
Kegiatan promosi dari mulut ke mulut ini termasuk teknik pemasaran konvensional yang tetap jitu digunakan saat ini.
Lakukan interaksi secara langsung dengan masyarakat untuk mengenalkan produk melalui suatu event.
Kamu juga bisa mengutus para tim pemasaran untuk mempromosikan secara door to door apabila target pasarnya adalah orang-orang awam yang tidak aware terhadap teknologi.
Sekali kamu bisa menggaet hati calon konsumen, maka kemungkinan untuk mendapat perhatian dari konsumen lain akan terbuka lebar.
Secara tidak sadar mereka akan saling menginformasikan produk kamu tanpa ada paksaan.
Menariknya lagi apabila produk andalanmu sangat dekat dengan kebutuhan mereka.
Penerapan Strategi Pemasaran
Perencanaan strategi tidak boleh berhenti di rancangan saja, begitupun pada kegiatan pemasaran.
Penerapannya akan berlangsung secara tepat guna dengan melakukan 3 tahap yang saling berkaitan ini.
1. Segmentasi Pasar
Melaksanakan pembagian pasar dalam beberapa kelompok yang lebih spesifik adalah langkah yang paling awal.
Dalam hal ini bertujuan untuk memperjelas target orang-orang yang kita sasar.
Sama halnya kita diminta untuk mengisi sebuah seminar sebagai narasumber, maka kita harus tahu dan menentukan target audiensnya.
Ketika menerapkannya ada 4 aspek yang perlu diperhatikan, yaitu demografis, geografis, behavior, dan psikografis.
Mengacu pada sisi demografis, segmentasi pasar ini adalah memilih calon konsumen berdasarkan usia, jenis kelamin, level pendidikan, profesi dan kategori lainnya.
Hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan.
Terlebih jika jualanmu adalah produk baru.
Apabila produk berupa bahan khusus anak-anak, maka demografis klien adalah bisa anak-anak itu sendiri dalam rentang usia tertentu serta laki-laki atau perempuan dewasa yang sudah menikah.
Kemudian berdasarkan aspek geografis, kamu hanya perlu menentukan wilayah mana saja yang akan menjadi area jualanmu.
Tidak hanya sebatas provinsi yang masih cukup luas jangkauannya, kamu bahkan bisa menargetkan hingga pada kota dan desa apa yang hendak disasar.
Melebarkan sayap ke luar negeri pun sudah sangat mudah di era sekarang.
Pemasaran online menjadi pilihan yang sangat tepat.
Lanjut pada sisi behavior atau perilaku calon konsumen.
Tahapan ini cukup rumit karena kita tidak langsung mengetahui kebiasaan mereka secara gamblang.
Namun sisi behavior mereka bisa kita pelajari melalui bantuan tool riset di media sosial.
Sebagian besar dari pengguna medsos memperlihatkan kebiasaan meskipun tersirat.
Genre film yang ditonton, buku favorit, jenis makanan yang disukai, hingga pada skincare yang mereka pakai.
Beralih pada aspek yang dikembangkan dari behavior dan demografi, yakni psikografi.
Bagian ini tentu adalah segmen yang paling sulit untuk menentukannya. Hal itu karena sangat spesifik.
Contoh konkritnya adalah semisal produk kita hanya dijual secara online dengan kisaran harga yang cukup mahal, maka kita harus meriset calon klien yang suka online shopping.
Penghasilannya tentu adalah kalangan menengah ke atas yang lebih mementingkan kualitas daripada harga dan kuantitas.
2. Market Targeting
Setelah semua segmentasi pasar diaplikasikan, lanjut pada menargetkan penjualan.
Step ini berlangsung sembari mengevaluasi pengaruh yang didapatkan dari tahap sebelumnya.
Melalui segmen pasar, kelompok mana saja yang sangat menjadi prioritas produk dan memiliki ketertarikan padanya.
Dengan ini, kamu bisa lebih memaksimalkan lagi promosi serta pengenalan brand lebih dalam kepada calon konsumen.
Pemilihan media promosi tentu akan lebih mudah berkat tahapan market targeting.
Setiap segmen yang berbeda, berbeda pula media yang digunakan.
Jika segmen pasarmu adalah para perempuan yang lebih sering mengakses facebook dan menyukai konten-konten video, maka kamu bisa memilih facebook sebagai media utama untuk promosi.
Buatlah video yang interaktif dan menyentuh sisi psikologis mereka.
Kamu tidak hanya bisa menerapkan media yang cocok, namu dalam tahap ini kamu juga dapat mengetahui posisi para competitor dengan lebih baik.
Peta persaingan dengan mereka akan mudah dipelajari sehingga penerapan strategi marketing pun lebih terarah.
3. Market Positioning
Inti dari aktivitas market positioning ini adalah menciptakan produk yang punya ciri khas sendiri.
Tahap ini menjadi ajang untuk menunjukkan pada calon klien akan perbedaan dan keunggulan dari produkmu.
Posisikan barang atau jasa yang kamu tawarkan dengan tepat.
Semisal menjadikan produk ramah lingkungan atau bisa juga diposisikan sebagai produk yang menyehatkan.
Masih banyak lagi image lain yang bisa kamu capai dengan strategi ini.
Pada beberapa tahun terakhir, mindset masyarakat terhadap suatu produk barang maupun jasa mulai mengalami pergeseran.
Jika sebelumnya mereka menekankan pada harga dan kualitas produk, saat ini mereka mulai banyak tertarik ketika ada benefit lain yang didapat.
Pelayanan yang bagus dari penjual tentu menjadi salah satu benefit yang diharapkan.
Bisa juga dengan layanan garansi pada setiap transaksinya.
Kamu tinggal menyesuaikan dengan produk jualanmu.
Maka dari itu market positioning sangat dibutuhkan agar produkmu mendapat pelanggan yang loyal.
Untuk melancarkannya, membangun brand awareness adalah sebuah keharusan.
Salah satunya yaitu dengan memberikan informasi yang relevan dengan produk, jujur, konsisten, dan menggugah emosi calon konsumen melalui sosmed atau website resmi perusahaan.
Contoh Penerapan Strategi Pemasaran
Agar lebih mantap dalam memahami strategi pemasaran yang bermacam macam, kami hadirkan contoh secara konkrit dari berbagai bidang usaha.
Ada contoh strategi untuk produk makanan, jasa pariwisata, jasa transportasi online, bidang marketplace, dan pemasaran jasa penginapan.
Strategi Pemasaran Produk Makanan
Produk makanan menjadi bisnis yang paling menjanjikan.
Pasalnya makan adalah kebutuhan primer manusia.
Namun menjual produk makanan tentu akan menghadapi banyak kompetitor.
Semisal makanan siap saji yang dipopulerkan oleh perusahaan besar layaknya KFC, McDonald, Pizza Hut, dan AW saling bersaing untuk mendapatkan banyak pelanggan setia.
Strategi yang secara umum mereka lakukan adalah dengan menjaga kualitas rasa dan kebersihannya.
Kemudian mereka sering membuat event yang mengundang perhatian khalayak.
Membagi-bagikan brosur yang berisi voucher makan atau diskon menggiurkan secara berkala.
Selain itu mereka menyediakan layanan delivery order untuk memudahkan pelanggan yang punya banyak kesibukan.
Strategi Pemasaran Bidang Pariwisata
Jika produk makanan dipasarkan dengan menjaga kualitas rasanya, maka di bidang usaha pariwisata lebih menekankan pada kualitas fasilitas dan pelayanannya.
Pesona wisata yang ditampilkan kini banyak disukai yang mengandung keotentikan.
Sisi experience wisatawan menjadi perhatian utama untuk memuaskan mereka dalam berdarmawisata.
Pariwisata sekelas pulau Bali dan Lombok menerapkan strategi tersebut.
Para pengunjung diajak untuk ikut terlibat dengan situs-situs bersejarah dan penuh dengan adat istiadat.
Strategi Pemasaran Transportasi Online
Beralih pada usaha jasa transportasi online, sebuah layanan yang sangat hype saat ini.
Perusahaan di yang terkenal bidang ini di Indonesia adalah GoJek.
Kesuksesannya dalam menarik customer yang begitu banyak bahkan melejitkan namanya di seluruh penjuru negeri banyak dilirik.
Berkat ide brilliant dari pendiri Go-Jek, kini mulai bermunculan perusahaan startup baru yang melayani ojek online.
Apabila kamu sedang merintis usaha yang sejenis, maka sangat disarankan untuk mengaplikasikan strategi Gojek dalam memasarkan produknya.
Adapun taktik yang dilakukannya yakni dengan mengutamakan kebutuhan pelanggan secara cepat dan tepat.
Tarif yang pasti di setiap transaksinya menjadi sebuah terobosan baru yang layak ditiru.
Contoh konkrit lainnya adalah fokus terhadap journey dan experience setiap customernya.
Hal demikian membuat pelanggan merasa aman dan puas saat melakukan perjalanan bersama Gojek.
Strategi Pemasaran Hotel
Banyak sekali kegiatan strategi pemasaran yang harus dilakukan dalam pemasaran penginapan seperti hotel.
Kompetitor yang jumlahnya tak terhitung memicu terhadap ketatnya persaingan.
Dua metode yang harus seimbang untuk diterapkan adalah inside selling dan outside selling.
Contoh secara gamblang strategi outside selling yakni dengan mempromosikan layanan jasa penginapan melalui media massa dan media online.
Saat ini hotel-hotel bisa memanfaatkan juga marketplace sebagai tempat untuk mendatangkan pengunjung dengan lebih praktis.
Meskipun tidak secara langsung menawarkan jasa penginapan di marketplace seperti Tiket.com dan Traveloka, cara lainnya adalah dengan menyediakan voucher menginap dengan harga spesial.
Penawaran tersebut diluncurkan dalam kemitraan bersama online shop seperti Bukalapak, Shopee, Tokopedia, dan sebagainya.
Memaksimalkan outside selling belum menjamin akan meningkatkan minat pengunjung untuk menginap.
Strategi inside selling pun wajib diterapkan. Teknik ini berupa optimalisasi dalam penyediaan fasilitas hotel.
Tampilan kamar, toilet, tempat ibadah, foodcourt hingga kolam renang bukan sebatas bersih dan keren.
Namun juga harus safety untuk mereka gunakan.
Kualitas pelayanan para karyawan yang ramah dan bertanggung jawab akan membuat customer betah. Mereka tidak akan khawatir untuk menginap lagi di kemudian hari.
Tidak cukup mempelajari dan memahami strategi pemasaran dalam sekali waktu.
Pembahasan mengenai marketing akan terus berubah dari waktu ke waktu mengikuti perkembangan zaman.
Akhiri artikel ini bukan dengan membaca penutup, akan tetapi dengan mempraktekkannya pada bisnis yang sedang kamu geluti.
