Setiap aktifitas perusahaan, pasti diharapkan berjalan dengan efektif dan efisien.
Sehingga, diperlukan sebuah sistem untuk melakukan pengawasan sekaligus pengendalian, guna melihat apa yang menyimpang dan bagaimana langkah perbaikannya.
Fungsi tersebut bisa dijalankan dengan maksimal, lewat penerapan sistem pengendalian manajemen.
Nah, di bawah ini merupakan ulasan tentang sistem pengendalian manajemen, yang menarik untuk dipelajari.
Yuk, dibaca!
Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen
1. Menurut Pandangan Umum
Dalam keberlangsungan sebuah perusahaan, dibutuhkan sistem pengendali manajemen, yang peranannya cukup krusial demi pengembangan perusahaan.
Apabila sebuah perusahaan tidak memiliki kendali menajemen, maka perusahaan tersebut bisa dikatakan akan cukup rentan mengalami kemunduran.
Sebaliknya, perusahaan yang memiliki sistem kendali manajemen yang baik, maka besar kemungkinan perusahaan tersebut akan berkembang.
Jadi, bisa dikatakan, sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem yang mengarah kepada cara untuk mengendalikan kegiatan, dingan sifat yang dominan dan menyeluruh.
Hal ini menjadi penting, sebeb bisa membantu dalam mendapatkan kepercayaan publik, bahwa kinerja dan strategi perusahaan sudah dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
2. Menurut Para Ahli
a. Anthony dan Reece (1989:824)
Menurut pandangan Anthony dan Reece, sistem kendali manajemen adalah influence members of the organization to implement the organization.
Menurut keduanya, sistem pengendalian fungsi ini mempunyai fungsi kontrol terhadap semua kegiatan organisasi, supaya selaras dengan strategi perusahaan agar mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Suadi (1999:8-9)
Menurut pandangan Suadi, sistem kendali manajemen merupakan sistem yang memiliki beberapa sub sistem yang berkaitan satu sama lain, yakni pemrograman, anggaran, akuntansi, laporan, dan pertanggung jawaban.
Hal ini mesti dilakukan, supaya memudahkan manajemen dalam memberi pengaruh kepada orang lain, guna tercapai tujuannya, dengan strategi yang efektif dan efisien.
c. Henry Farol
Menurut Henry Farol sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem untuk memastikan segala hal yang sidang dikerjakan selaras dengan rencana di awal, perintdah sudah diberikan, serta semua prinsip sudah ditentukan juga.
Penting bagi setiap anggota organisasi bisa memperbaiki kesalahan, supaya segala penyimpangan bisa dicegah dan tidak terulang.
d. Earl P. Strong
Sistem pngendalian manajemen, bagi Earl P. Strong, merupakan sebuah proses untuk mengatur beragam faktor di dalam perusahaan, guna dilaksanakan sesua dengan ketetapan dan rencana.
e. Harold Koontz
Menurut Harold Koontz, sistem pengendalian manajemen adalah usaha untuk mengukur dan memperbaiki seluruh pekerjaan bawahan, supaya rencana yang dicanangkan dapat tercapai dengan baik.
f. G.R. Terry
Bagi G.R. Terry, sistem pengendalian manajemen bermaksud untuk menentukan apakah yang dikerjakan sudah sesuai standard, dan jika memang perlu perbaikan,haris segera diperbaiki agar rencana terlaksana sesuai dengan baik.
g. EFL Breach
Dalam sistem pengendalian manajemen, menururt EFL Breach, dibandingkan kinerja di lapangan terhadap standard yang telah ditetapkan dalam rencana, demi memastikan kemajuan dan kenierja yang memuaskan.
h. Robert J. Mockler
Menurut Robert J. Mockler, definisi sistem pengendalian manajemen adalah usaha secara sistemis oleh para manajemen bisnis, untuk membandingkan kinerja dan standardnya, guna menyimpulkan dan mengambil tindakan perbaikan bilamana manusia dan sumber daya perusahaan kurang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.
Ciri-ciri dan Karakteristik
Berikut adalah beberapa karakteristik dalam sistem pengendalian manajemen.
- Sistem pengendalian manajemen mesti selaras dengan tujuan serta strategi organisasi.
- Sistem kendali menajemen mesti dibangun menurut struktur organisasi, dengan pengambilan keputusan menjadi yanggung jawab manajer.
- Sebuah sistem pengendalian manajemen mesti bisa mengarahkan ketercapaian tujuan tim/organisasi, dengan cara menghargai setiap pencapaian.
Fungsi
Sistem pengendalian manajemen berfungsi sebagai pendeteksi kelemahan dan deviasi, guna memberi feedback atau umpan balik terhadap semua aktifitas, dari perencanaan sampai pelasanaan.
Hal-hal yang termasuk pengawasan di antaranya adalah
- Menciptakan kriteria standard.
- Membandingkan hasil supervisi dengan standard.
- Melaksanakan perbaikan atas penyimpangan dan deviasi.
- Melakukan revisi dan penyesuaian metode kontrol, sebagai respon untuk hasil kontrol dan perubahan kondisi.
- Melakukan komunikasi dan penyesuaian ke seluruh area manajemen.
Adapaun yang termasuk fungsi sistem pengendalian manajemen adalah sebagai berikut.
- Melakukan perencanaan.
- Melakukan koordinasi antar bagian.
- Melakukan komunikasi informasi.
- Mengambil keputusan.
- Memotivasi sumber daya manusia supaya berperilaku yang selaras dengan tujuan organisasi.
- Melakukan kendali.
- Menilai kinerja.
- Meningkatkan sistem akuntabilitas.
- Merangsang rasa patuh terhadap standard operasional.
- Melakukan perlindungan terhadap aset organisasi.
- Mengelola kegiatan sehingga efisien.
Manfaat
Ada beberapa manfaat yang bisa didapat dari sistem pengendalian manajemen, yakni sebagai berikut.
- Bisa mengetahui sejauh apa program perusahaan yang telah dilaksanakan para staf.
- Dapat meningkatkan efisiensi terhadap pelaksanaan program kegiatan.
- Bisa mendeteksi adanya penyimpangan terhadap pemahaman staf saat melakukan tugas.
- Dapat mengetahui kecukupan dan kefisienan waktu dan sumber daya yang dipakai.
- Bisa mengetahui sebab kenapa penyimpangan terjadi.
- Dapat memberikan ruang bagi superviesses dalam merenungkan pekerjaan.
- Sebagai sarana menerima informasi atau perspektif lain tentang pekerjaan tenaga kerja.
- Dapat memberikan dukungan yang baik untuk pribadi dan pekerjaan.
- Memberi jaminan bagi seorang pekerja, bahwa mereka tidak akan ditinggalkan saat menghadapi masalah dan kesulitan.
- Untuk membentuk organisasi yang pro-aktif, bukan reaktif.
- Dapat memastikan mutu kerja.
Tujuan
Beberapa tujuan yang bisa dicapai dengan sistem pengendalian manajemen adalah sebagai berikut.
- Memastikan proses kerja dilaksanakan menurut ketentuan dan rencana.
- Melakukan perbaikan bilamana terjadi penyimpangan.
- Memastikan tujuan yang dicapai sesuai perencanaan.
- Memastikan keamanan harta organisasi.
- Memeriksa kebenaran dan ketelitian atas keabsahan data akuntansi.
- Menigkatkan efisiensi operasional.
- Meningkatkan daya akuntabilitas.
- Memberikan rangsangan rasa patuh terhadao pelaksanaan kebijakan, perencanaan, prosedur, aturan, serta ketentuan yang ditetapkan.
Unsur Sistem Pengendalian Manajemen
1. Detector (Pelacak)
Detector adalah seperangkat alat yang dipakai untuk mengukur sesuatu yang sebenarnya terjadi dalam suatu proses yag dikontrol.
2. Assesor (Penilai)
Assesor adalah peralatan yang berfungsi untuk menentukan kesesuaian antara kejadian aktual dengan standard yang berlaku.
3. Effector (Umpan Balik)
Effector adalah peralatan yang berfungsi untuk merubah karakter, apabila assesor menyimpulkan diperlukan hal tersebut.
4. Network (Jaringan Komunikasi)
Network merupakan beragam perangkat yang bisa dipakai dalam meneruskan semua arus informasi, antara assesor dengan detector, maupun effector dengan assesor.
Faktor yang Berpengaruh
1. Ukuran dan Penyebaran Enterprise
Ukuran maupun persebaran perusahaan skala besar, tentunya berbeda dengan perusahaan skala kecil.
Perbedaan ini akan berpengaruh terhadap penentuan sifat dan isi dari sistem kendali untuk tiap-tiap organisasi.
2. Struktur Organisasi, Delegasi, dan Desntralisasi
Umumnya, Anggaran Dasar maupun konvensi dapat mengontrol struktur organisasi, termasuk sejauh apa delegasi dan desentralisasi dapat dilakukan di sebuah perusahaan.
COntohnya adalah dalam hal filosofi manajemen dari Bank Negara India, pasti hasilnya tak sama dengan Negara Trading Corporation.
3. Sifat dan Pembagian Operasi
DU hal tersebut merupakan salah satu faktor yang ikut berpengaruh dalam sistem pengendalian manajemen.
Contohnya adalah dalam sektor industri minyak, seperti sub-unit yang tidak dibuat berdasarkan produk.
Dalamperusahaan-perusahaan perdagangan skala besar, setiap divisi ataupun sub-unit selalu dibentuk berdasarkan produk.
4. Jenis Pusat Tanggung Jawab
Sistem kendali yang berbeda-beda dibutuhkan dalam berbagai bidang tanggung jawab maupun sub-sistem suatu organisasi.
Misalnya, apakah tanggung jawab mesti diukur lewat berapa besar biaya/laba/keuntungan/investasi, tergantung dari jenis tanggung jawab pusat.
5. Orang dan Persepsi Mereka
Persepsi seseorang dalam sebuah organisasi, dapat dikatakan akan memberi dampak dalam sistem kendali pada kepuasaan pekerjaan, keamanan pekerjaan, promosi dan kesejahteraan di dalam organisasi.
Proses Sistem Pengendalian Manajemen
1. Perencanaan Strategis
Proses pertama ini merupakan sebuah prosedur untuk mengambil keputusan dalam menentukan strategi perusahaan.
Hal ini dilakukan demi berlangsungnya program perusahaan, dengan asumsi pada sumber daya yang telah disiapkan.
2. Persiapan Anggaran
Selanjutnya, persiapan anggaran merupakan sebuah prosedur yang dilewati untuk membentuk kembali, baik anggaran maupun perolehan, dalam bentuk grafik.
Dengan begitu, prosedur ini akan menjadi semacam asumsi bagi beban tiap-tiap manajer, butuh anggara berapa dalam kelangsungan kerjanya selama periode tertentu.
3. Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan dilakukan oleh tiap-tiap manajer, dengan menjalankan sebagaian atau semua strategi yang menjadi kewajiban baginya.
Setelah itu, mereka juga mesti membuat laporan dari apa apa yang sudah dikerjakan, sebagai bentuk kewajibannya.
4. Evaluasi Kinerja
Dalam hal evaluasi kinerja, dilakukan program penilaian, dengan membandingkan hasil pelaksanaan di lapangan dengan rencana yang seharusnya dilakukan.
Konsep Kontrol Manajemen
1. Konsep Sistem
Sistem dibedakan menjadi 2 macam, yakni sebagai berikut.
- Sistem formal, dengan karakter: tertulis, mempunyai struktur, mempunyai prosedur, mempunyai kebijakan.
- Sistem informal, dengan karakter: tidak tertulis, tidak mempunyai prosedur, bersifat lebih pribadi, tidak sistemis.
2. Konsep Pengendalian
Dalam konsep pengendalian, diberlakukan proses untuk menetapkan stanard dengan umpan balik, yang berupa kinerja aktual dan diambil perlakuan yang dibutuhkkan bila kinerja aktual berbeda cukup signifikan dengan standard.
3. Konsep Manajemen
Manajemen termasuk seni dalam mencapai tujuan, yang dikelola dari awal proses hingga akhir proses, lengkap dengan evaluasinya.
Nah, itulah tadi artikel tentang sistem pengendalian manajemen, guna meningkatkan efektifitas kinerja manusia dan sumber daya perusahaan.
Jika kamu memiliki pertanyaan seputar sistem pengendalian manajamen, silakan menuliskannya di kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa untuk like dan share juga ulsan menari di atas, supaya teman-temanmu membaca juga artikel yang menarik ini