Istilah interconnection networking atau yang lebih dikenal dengan internet adalah kata yang jamak kita dengar. Internet sendiri adalah merupakan jaringan yang menghubungkan perangkat komputer dan peralatan lainnya. Sejarah internet bermula dari upaya agen penelitian Amerika Serikat untuk membuat jaringan yang dapat menghubungkan perangkat komputernya pada masa itu. Di Indonesia, internet mulai dipergunakan pada tahun 1988. Kini penggunaan berbagai teknologi berbasis internet semakin berkembang dan membawa manfaat di berbagai bidang.
Sejarah internet dan perkembangannya dapat anda temukan dalam ulasan di bawah ini.
Pengertian Internet Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah rangkuman pendapat para ahli untuk mencoba jelaskan tentang pengertian internet.
1. James Slevin
Slevin yang juga penulis buku The Internet and Society, dalam artikelnya pada The Blackwell Encyclopedia of Sociology (2017), mengemukakan bahwa internet adalah merupakan jaringan global dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang saling berhubungan.
Jaringan ini memungkinkan penyimpanan, pengambilan, sirkulasi, dan pemrosesan informasi dan komunikasi lintas ruang dan waktu.
2. KK Patel & SM Patel
Sementara itu Keyur K Patel dan Sunil M Patel dalam journal tentang Internet of Things-IOT (2016) berpendapat bahwa internet adalah jaringan benda fisik yang saat ini telah berkembang dan tidak lagi hanya dimaknai sebagai jaringan komputer.
Internet saat ini telah menjadi jaringan perangkat dari semua jenis dan ukuran, kendaraan, ponsel pintar, peralatan rumah tangga, dan lain-lain.
3. Onno W. Purbo
Onno W. Purbo yang dikenal sebagai pakar di bidang teknologi informasi dan juga salah satu dari perintis hadirnya internet di Indonesia, mengemukakan pengertian yang lebih sederhana dan mudah dipahami bagi masyarakat awam tentang internet.
Sebagaimana dikutip dari laman Onno center, menurut Onno internet adalah suatu koneksi antar komputer hingga tercipta suatu jaringan.
4. Merriam-Webster
Sementara Merriam-Webster yang merupakan salah satu kamus terkemuka dan juga penerbit asal Amerika, memberikan definisi tentang internet sebagai sebuah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan dan fasilitas komputer di seluruh dunia.
Sejarah Internet dan Perkembangannya
Jaringan internet yang kita kenal saat ini sesungguhnya pada awal-awal munculnya masih mengusung konsep yang sangat sederhana dan penggunaannya tidak semudah, dan tentu saja belum lengkap seperti layanan yang kita nikmati sekarang.
Selama beberapa dekade, prototype awal jaringan internet terus dikembangkan.
Berikut ini adalah sejarah internet dan tahap perkembangannya sejak awal dirintis.
1. Tahun 1960-an
Kemunculan internet pertama kali dipelopori oleh sebuah agen riset di bawah Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DARPA) yang dimulai tahun 1960-an.
Pada awalnya jaringan ini diciptakan untuk menghubungkan komputer di lembaga penelitian tersebut melalui saluran telepon.
Jaringan yang diberi nama Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET) ini memungkinkan untuk mengakses komputer lain meski dari jarak yang berjauhan.
Pada tahun 1968, tim yang bekerja untuk mengembangkan jaringan menorehkan kemajuan dengan disempurnakannya spesifikasi ARPANET.
Hal ini ditandai dengan penggunaan komponen utama packet switching yang bernama Interface Message Processors (IMP’s) yang kemudian dikenal sebagai packet-router yang pertama di dunia.
Adanya packet switching ini memungkinkan beberapa komputer untuk dapat berkomunikasi dalam satu jaringan.
Namun cara kerja internet yang diinisiasi oleh agen penelitian ketika itu masih jauh berbeda dengan yang kita kenal dewasa ini.
Pada masa itu, setiap host memiliki protokol khusus dengan kode spesifik yang harus diketahui oleh users untuk dapat menggunakannya.
2. Tahun 1970-an
Teknologi yang digunakan ARPANET terus berkembang.
Pada akhir tahun 1970, tim berhasil membuat Network Control Protocol (NCP), jaringan inilah yang kemudian digunakan untuk mengembangkan aplikasi.
Dalam sebuah konferensi komputer internasional pada tahun 1972, tim memperkenalkan aplikasi terbaru yang berhasil mereka kembangkan yakni surat elektronik yang kita kenal dengan e-mail.
Pada konferensi itu juga Ray Tomlinson, seorang programmer dibalik invensi e-mail, untuk pertama kalinya memperkenalkan simbol @ yang dipergunakan mengikuti nama host ke nama pengguna saat melakukan login.
Masa itu juga menjadi babak baru dalam sejarah internet dengan dimulainya era World Wide Web.
Pada tahun 1973, dua orang ilmuwan yang bekerja untuk DARPA yakni Vinton Cerf and Robert Kahn, mendesain Transmission Control Protocol (TCP) yang merupakan next generation dari Network Control Protocol.
Ini menjadi pondasi awal network protocol yang digunakan untuk internet di seluruh dunia hingga hari ini.
3. Tahun 1983
TCP/IP yang telah dikembangkan sejak tahun 1970-an, mulai diaplikasikan pada jaringan internet.
Migrasi dari jaringan ARPANET ke TCP/IP sendiri akhirnya selesai secara keseluruhan pada tahun 1983.
Pada masa itu new protocol sebagai standar dalam cara kerja internet mulai berlaku.
Hal ini menjadi dasar para ilmuwan dalam merakit antara jaringan yang satu dengan lainnya.
Ini menjadi tonggak awal dimulainya era internet modern seperti yang kita pergunakan saat ini.
4. Tahun 1990-an
World Wide Web atau yang secara singkat ditulis www mulai dikembangkan pada tahun 1989 oleh Tim Berners-Lee, seorang software engineer dari Inggris yang bekerja pada organisasi riset nuklir di Eropa (CERN).
World Wide Web merupakan sistem informasi dimana dokumen diidentifikasi oleh Uniform Resource Locators (URLs).
Dengan ide dasar berbagi informasi yang bisa diakses bersama oleh banyak komputer, Tim mengembangkan Hypertext Transfer Protocol (HTTP) sebagai sarana untuk mentransfer World Wide Web.
Dengan adanya jaringan ini, pengguna dapat menelusuri berbagai informasi dan konten yang hendak diakses.
Masuknya Internet di Indonesia
Pada tahun 1988, Universitas Indonesia mendaftarkan protokol internet pertama di Indonesia yang diberi nama UI-NETLAB.
Namun, pada saat itu Indonesia belum memiliki service provider sendiri.
Karenanya, pengguna internet pada masa itu hanya dapat memanfaatkan jasa layanan internet provider dari Inggris yaitu Compulink Information eXchange atau lebih dikenal dengan CIX dan CompuServe dari Amerika Serikat.
Selain itu biaya internet masih tergolong mahal saat itu.
Selanjutnya, pada masa-masa awal kemunculannya di Indonesia sepanjang tahun 1992-1994, internet masih merupakan jaringan komputer dengan memanfaatkan frekuensi radio oleh komunitas hobi dari sekelompok anak muda.
Pada masa ini juga publik mengenal istilah paguyuban network untuk menyebut kelompok peminat dan pelaku jaringan melalui amatir radio ini.
Anggota paguyuban ini datang dari berbagai latar belakang perguruan tinggi dan juga institusi pemerintahan.
Berawal dari amatir radio, komunitas ini kemudian mendorong munculnya TCP/IP. Robby Soebiakto, tercatat sebagai salah satu penggiat dan praktisi amatir radio Indonesia menjadi koordinator IP dari komunitas ini.
Teknologi ini kemudian digunakan oleh lembaga pemerintahan seperti LAPAN dan BPPT serta institusi pendidikan seperti Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung.
Pada tahun 1994, IndoNet sebagai penyedia jasa Internet Service Provider Indonesia yang pertama mulai beroperasi.
Metode sambungan internet yang digunakan pada waktu itu adalah dial-up.
Setahun kemudian IndoNet secara resmi memperoleh ijin dari pemerintah Indonesia sebagai Internet Service Provider.
Penyedia jasa internet dengan layanan komersil ini juga menyediakan jasa layanan untuk internet rumahan.
Tahun-tahun selanjutnya internet di Indonesia terus berkembang seiring dengan berbagai kemajuan teknologi.
Perkembangan ini diikuti oleh booming warung internet (warnet) sepanjang tahun 1998 hingga di awal-awal tahun 2000-an yang menyediakan jasa sewa internet murah dilengkapi dengan perangkat komputer.
Pada masa ini pula Internet Explorer (IE) menjadi salah satu peramban web yang populer di Indonesia.
Dewasa ini, hampir seluruh perusahaan yang merupakan operator telepon dan komunikasi di Indonesia menyediakan layanan akses internet dengan tarif yang terjangkau.
Akses internet menjadi lebih mudah dan personal karena dapat diakses melalui telepon seluler.
Selain itu berbagai alternatif peramban web juga bermunculan.
Manfaat Jaringan Internet
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, internet merupakan jaringan yang dapat menghubungkan komputer dan perangkat elektronik dalam skala global, karenanya dapat dipahami besarnya kegunaan internet.
Di bidang komunikasi, kehadiran internet telah mendorong berbagai terobosan.
Dengan didukung teknologi smartphone yang semakin canggih, pengguna dapat saling terhubung melalui media suara dan gambar secara langsung.
Aktivitas korespondensi dan pengiriman dokumen tidak lagi membutuhkan waktu lama untuk sampai kepada yang dituju.
Tak hanya sebagai sarana komunikasi, internet juga telah memungkinkan orang-orang di dunia saling berbagi informasi dan data secara interaktif.
Bahkan beraneka macam hiburan dari berbagai platform, baik itu berbayar maupun gratis juga dapat diakses melalui jaringan internet.
Selain itu, sektor perdagangan juga turut memanfaatkan kehadiran jaringan internet.
Tren e-commerce yang telah menunjukkan geliatnya di awal tahun 2000 hingga kini terus berkembang.
Kebutuhan menyederhanakan perdagangan konvensional telah mendorong berbagai inovasi dalam perdagangan dengan memanfaatkan layanan internet.
Meningkatnya popularitas perdagangan secara online tidak terlepas dari fakta semakin banyaknya pengguna aktif jaringan internet.
Di Indonesia sendiri, menjamurnya berbagai platform e-commerce yang memfasilitasi jual-beli menunjukkan daya tarik dan besarnya minat konsumen untuk berbelanja secara online.
Bagi konsumen, berbelanja dengan memanfaatkan layanan internet dapat menghemat waktu dan memudahkan karena mereka tidak perlu repot berkunjung ke conventional stores.
Nilai plus lainnya, konsumen dapat membandingkan spesifikasi antara produk yang satu dengan lainnya bahkan antar seller dengan mudah.
Sementara bagi pemasar online, perdagangan melalui media e-commerce adalah penghematan cost karena tidak perlu menyediakan atau membayar sewa tempat sebagaimana conventional store.
Hal ini juga berarti menekan biaya transportasi.
Selain itu bagi para pemasar produk, mereka tidak harus memiliki stock barang karena produk dapat disediakan berdasarkan permintaan.
Karenanya tak heran bila di Indonesia saja setiap tahunnya terdapat peningkatan jumlah e-commerce secara signifikan.
Menurut data BPS berdasarkan hasil survei e-commerce pada tahun 2019, terdapat 15,08% usaha yang melakukan penjualan barang maupun jasa dengan memanfaatkan teknologi internet.
Di bidang pendidikan, kehadiran internet turut memberikan kontribusi yang positif bila digunakan dengan bijak.
Siswa dapat memperoleh materi pelajaran berikut pembahasannya dari berbagai sumber sehingga tidak terbatas pada pemaparan yang diberikan oleh guru di sekolah.
Ada berbagai platform e-learning yang menyediakan layanan bagi pelajar, baik secara cuma-cuma maupun berbayar.
Bahkan, berbagai perguruan tinggi di dunia kini telah menyediakan kelas online yang dapat diakses oleh para mahasiswanya dari seluruh penjuru dunia.
Bagi institusi pemerintahan, adanya akses internet dapat mendukung peningkatan pelayanan publik.
Warga dapat mengakses layanan yang dibutuhkan tanpa perlu antri dan berjubel lagi.
Ketersediaan layanan internet turut pula meningkatkan kualitas, kuantitas dan efisiensi dalam setiap layanan publik.
Masih ada begitu banyak lagi manfaat lainnya yang bisa didapatkan dengan hadirnya jaringan internet di tengah kehidupan masyarakat modern.
Internet dan Media Sosial
Di era teknologi dan informasi seperti saat ini, kehadiran media sosial telah mendorong jumlah pengguna internet di seluruh dunia.
Booming-nya berbagai platform media sosial dimana pengguna bisa saling berinteraksi dan bersosialisasi seperti Facebook, Twitter, Instagram, Blog, dan beragam media lainnya telah mendorong banyak orang untuk menjadi pengguna aktif layanan internet.
Setiap platform menawarkan berbagai fitur khasnya yang unik dan menjadi daya tarik bagi pengguna.
Maraknya pengguna media sosial ditengarai seiring munculnya media pertemanan Friendster pada tahun 2002.
Media pertemanan ini menjadi sangat populer saat itu, dimana pengguna dapat terhubung dan berkomunikasi dengan pengguna lainnya serta berbagi konten.
Pada tahun 2008, tercatat jumlah penggunanya mencapai 115 juta.
Jumlah yang besar bagi pengguna media sosial kala itu.
Pertumbuhan pengguna jejaring yang satu ini sangat signifikan di kawasan Asia.
Meski sebelumnya telah hadir terlebih dahulu beberapa jejaring sosial lainnya, namun Friendster telah menjadi penanda dimulainya era media sosial dengan memanfaatkan jaringan internet.
Tak sampai satu dekade kemudian, media sosial Friendster menurun popularitasnya.
Tak hanya karena faktor kalah bersaing dengan platform media sosial lainnya yang menawarkan pengalaman lebih kepada pengguna, media sosial ini juga mengalami berbagai kesulitan internal.
Semakin banyak ditinggalkan oleh pengguna yang beralih ke jejaring lainnya, pada tahun 2011 Friendster akhirnya mengalihkan layanannya menjadi situs game online dan menghapus semua data penggunanya terdahulu.
Jejaring sosial selanjutnya yang menggunakan fasilitas koneksi internet dan mencapai kesuksesan bahkan melampaui pencapaian pendahulunya Friendster adalah Facebook.
Diluncurkan pada tahun 2004, aplikasi pertemanan besutan Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa dari Universitas Harvard ini menguasai pasar di jagat media sosial.
Facebook membawa perubahan besar dalam bermedia sosial melalui fitur-fitur yang ditawarkannya sehingga pengguna dapat membangun relasi, berkomunikasi, serta berbagi foto dan informasi.
Pada tahun 2017, Facebook masih menjadi media sosial yang paling banyak digunakan dimana jumlah pengguna mencapai dua miliar lebih di seluruh dunia.
Media sosial selanjutnya yang banyak digemari adalah YouTube. Mengusung konsep berbagi video, platform jejaring sosial asal Amerika Serikat ini meluncur pada tahun 2005.
Media yang satu ini memungkinkan penggunanya untuk mengunggah video, menonton dan membaginya kembali.
YouTube semakin menarik bagi pengguna media sosial karena memungkinkan pemilik akun menjadi pembuat konten dan mendapat pemasukan iklan dari Google AdSense.
Hal ini mendorong pengguna media sosial untuk memiliki kanal sendiri di YouTube dan menjadi content creator sesuai minat dan kemampuannya.
Selain itu pengguna juga dapat bekerjasama dengan brand tertentu untuk mempromosikan ataupun me-review produknya.
Kehadiran media sosial saat ini seakan menghapus sekat-sekat dalam pergaulan dengan memanfaatkan jaringan teknologi.
Media sosial telah menjadi wadah bagi penggunanya untuk menunjukkan eksistensi diri melalui berbagai cara.
Pemilik akun dapat merasakan kebebasan berekspresi, meraih popularitas hingga mendapatkan pemasukan finansial melalui media sosial.
Di Indonesia saja, Katadata mencatat pengguna aktif media sosial pada tahun 2020 sebanyak 160 juta.
Ini artinya lebih dari separuh populasi penduduk Indonesia menggunakan media sosial.
Karenanya, tak mengejutkan bila media sosial juga acapkali dimanfaatkan sebagai sarana untuk memasarkan produk dan jasa.
Tak dapat dipungkiri bahwa kehadiran media sosial telah menjadi salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan pengguna layanan internet secara signifikan.
Berdasarkan laporan Global Digital pada awal tahun 2020, tercatat sebanyak 4,5 miliar pengguna internet di seluruh dunia.
Jumlah ini diyakini akan terus bertambah seiring makin terbukanya akses internet hingga ke berbagai pelosok dan pedalaman di berbagai belahan dunia.
Di tahun-tahun mendatang fungsi dan peranan internet akan semakin penting dalam membangun kemajuan peradaban manusia.