Pidato Cinta Tanah Air

Yang terhormat Kepala Sekolah Harapan Bangsa.

Yang saya hormati Bapak dan Ibu guru.

Serta teman-teman yang saya sayangi.

Mari bersama-sama kita panjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah mmberikan kesempatan kepada kita untuk memperingati hari Sumpah Pemuda di sekolah tercinta ini.

Teman-teman, kita sebagai siswa dan pemuda Indonesia harus memiliki rasa cinta terhadap tanah air Indonesia.

Rasa cinta tanah air itu adalah perasaan untuk memiliki dan bangga menjadi bagian dari Indonesia.

Rasa cinta itu seperti perasaan anak ke orang tua, dan juga perasaan orang tua ke anaknya.

Orang tua mencintai anaknya dan merasa memiliki, sehingga akan dijaga dengan baik.

Begitu juga dengan anak yang mencintai orang tua, akan bersikap hormat dan patuh.

Jadi kesimpulannya, sikap kita sebagai siswa dalam mencintai tanah air Indonesia adalah merasa memiliki dan bangga, kemudian berusaha untuk menjaga negara kesatuan ini dengan sebaik-baiknya.

Demikian pidato dari saya.

Atas perhatian Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru serta teman-teman, saya ucapkan banyak terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Yang terhormat Kepala SMA Nusa Bangsa, yang saya hormati Bapak dan Ibu guru pengajar, serta adik-adik siswa baru yang luar biasa.

Pagi ini, mari kita bersama-sama menghaturkan syukur kepada Tuhan YME atas nikmat dan kemudahan yang diberikan-Nya dalam hidup kita sehari-hari.

Sehingga kita bisa berada disini untuk mendengarkan sedikit pidato saya, selaku ketua OSIS SMA Nusa Bangsa tentang rasa cinta tanah air.

Ada satu kalimat klise yang menurut saya berhubungan dengan tema ini, bunyinya “tak kenal maka tak sayang”.

Kenapa?

Karena kalimat itu memang benar, bahwa untuk sayang dan cinta kita memang harus mengenalinya dulu.

Persis seperti mencintai tanah air, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah mengenal dengan baik Indonesia raya ini dari segala sisi.

Untuk itu, mari kita tes bersama-sama seberapa dalam kita mengenal Indonesia dengan menjawab berbagai pertanyaan saya berikut ini.

Pertama, tahukah kalian keragaman apa saja yang ada di negara kita?

Suku apa saja yang tinggal di Indonesia?

Ada berapa banyak pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke?

Potensi apa saja yang bisa dikembangkan dari Indonesia?

Apa kebudayaan yang melekat di masyarakat dan berjiwa Indonesia banget?

Bagaimana bentuk rumah asli Indonesia?

Seperti apa cita rasa makanan dan minuman khas Indonesia?

Dari semua pertanyaan yang sudah saya sampaikan, apakah semuanya sudah bisa terjawab?

Apakah sudah semengenal itu kita terhadap Indonesia?

Nah, dari tes pertanyaan sebelumnya, kita bisa menilai sendiri seberapa kadar cinta kita terhadap negara Indonesi.

Tidak perlu disampaikan ke teman sebelahnya, tidak harus juga mengatakannya kepada saya.

Hanya saja, jika dirasa masih banyak hal yang belum kita mengerti tentang Indonesia, mari mulai sekarang bersama-sama lebih kita kenali lagi Indonesia tercinta.

Termasuk juga, bangga menggunakan bahasa persatuan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana? Siap ya adik-adik semua?

Silakan di explore lagi Indonesia-nya, ya!

Dan, gunakan sebaik-baiknya kesempatan tiga tahun kalian berada di SMA Nusa Bangsa untuk lebih akrab dengan Indonesia.

Semangat untuk kalian, semangat untuk kita semua.

Salam cinta untuk Indonesia.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Salam hormat saya sampaikan kepada Bapak Irawan, S.Pd. selaku guru pengampu pelajaran bahasa Indonesia, SMP Bangun Pemuda.

Serta teman-teman kelas 8 yang sehat sentosa.

Sebelum pidato tentang cinta tanah air ini saya sampaikan, marilah terlebih dahulu kita memanjatkan syukur kepada Allah SWT berkat anugerah sehat dan barakahnya yang terlimpahkan setiap hari.

Bapak Irawan dan teman-teman semua, seperti yang kita tahu salah satu hakikat dari cinta tanah air adalah bersedia mengabdikan diri dan berkorban untuk Indonesia.

Pertanyaannya, bagaimana cara mewujudkan hal tersebut bagi kita yang masih duduk di bangku SMP ini?

Jawabannya adalah belajar dengan tekun dan giat.

Hal ini karena posisi kita sebagai pelajar dan pemuda adalah tonggak perjuangan Indonesia di masa depan.

Tentu saja akan ada banyak permasalahan dan berbagai tantangan di segala bidang, oleh karena itu kita harus mempersiapkan diri dengan ilmu yang sebaik-baiknya.

Harapannya, bekal ilmu yang mumpuni tersebut akan memberikan wawasan yang cukup sehingga kita memiliki pedoman kuat untuk mengambil langkah, membawa Indonesia menjadi lebih baik.

Demikian sedikit penyampaian pidato saya, semoga dapat menyumbangkan semangat kepada kita untuk terus memupuk rasa cinta tanah air.

Terima kasih saya ucapakan atas perhatian yang diberikan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bapak dan Ibu tamu undangan yang saya hormati.

Alhamdulillah pada kesempatan kali ini kita semua masih diberikan kesempatan oleh Allah, untuk kembali merayakan peringatan rutin hari kemerdekaan Indonesia.

Hari ini kita berada disini untuk mengisi dan mengenang segala perjuang para pahlawan sehingga kita bisa menikmati kemerdekaan negara ini.

Lalu apa dengan seremonial saja semua ini sudah cukup?

Tentu saja tidak, lantas bagaimana?

Hal pertama yang harus terus kita pupuk untuk mempertahankan kemerdekaan ini adalah dengan mengembangkan rasa cinta terhadap tanah air.

Apa disini hadirin sekalian sudah ada yang mendengar dan memaknai kalimat hubbul wathan minal iman?

Hubbul wathan minal iman itu jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia kurang lebih menjadi cinta tanah air adalah sebagian dari iman.

Jadi tidak hanya kebersihan saja, ya, bapak ibu yang sebagaian dari iman.

Kaitannya dengan mengisi kemerdekaan, hubbul wathan minal iman ini bisa kita cerminkan dalam kehidupan sehari-hari kita.

Mencintai tanah air tidak harus menjadi heroik, Bapak dan Ibu, kita hanya perlu menjadi sebaik-baiknya peran dalam pekerjaan kita masing-masing.

Apabila Bapak dan Ibu adalah bagian dari pejabat, mari jalankan kewajibannya dengan tetap mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya.

Memperjuangkan hak rakyat juga termasuk bagian dari cinta tanah air.

Begitu pun jika menjadi guru, jadilah pendidik yang sekaligus mampu menjadi semangat peserta didiknya untuk terus mencontai tanah air Indonesia.

Seperti namanya, guru atau digugu dan ditiru.

Demikian juga berbagai pekerjaan lain yang sangat mulia di luar sana dengan peranannya masing-masing dalam komposisi kedaulatan Indonesia.

Intinya, kita berkewajiban mengisi kemerdekaan dengan mengembangkan rasa nasionalisme, karena cinta tanah air adalah sebagian dari iman.

Hadirin yang saya hormati, demikian sedikit pidato singkat dari saya.

Terima kasih banyak untuk segala perhatiannya selama saya berbicara di depan sini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Yang saya hormati hadirin, tamu undangan, serta teman-teman seperjuangan.

Pada opening ceremony kali ini, saya selaku ketua pelaksana peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia, diamanahi untuk sedikit menyampaikan pidato mengenai tema cinta tanah air.

Setelah berfikir semalaman, saya akhirnya memutuskan untuk mengulik arti cinta tanah air dari sisi rasa bangga dan rasa memiliki.

Atau dalam bahasa kerennya dikenal dengan istilah sense of belonging.

Lalu keterkaitannya apa dengan kehidupan kita sebagai pemuda Indonesia?

Nah, mari kita bersama-sama tarik benang merahnya.

Ketika kita mencintai sesuatu, secara sadar atau tidak sadar kita menginginkan ‘sesuatu’ tersebut menjadi milik kita.

Kita pun juga akan merasa bangga bahkan sangat bangga dengan ‘sesuatu’ tersebut.

Jika dalam artian cinta tanah air, berarti kita harus menanamkan rasa bahwa Indonesia ini milik kita, kita harus menjaganya dengan baik, karena kita bangga menjadi bangsa Indonesia.

Realisasinya bisa kita mulai dengan mencintai dan menggunakan produk dalam negeri, entah itu berupa produk makanan, pakaian, ataupun barang lain serta yang tidak kalah penting adalah penggunaan bahasa Indonesia sebagai penunjang komunikasi.

Apa tidak boleh menggunakan produk luar negeri? Apa tidak harus belajar bahasa asing?

Jawabannya boleh, asalkan tidak mematikan produk di dalam negeri, juga tidak menjadikan barang luar negeri sebagai satu-satunya trend kehidupan sehari-hari.

Selain itu, sense of belonging ini juga sangat perlu kita realisasikan untuk terus menjaga dan melesarikan berbagai kesenian asal Indonesia, baik itu musik, tarian, dan yang lainnya.

Takut dibilang kuno?

Jika kalian menganggap kesenian Indonesia itu kuno, ya berarti itu PR kita bersama.

Mari kita saling bahu-membahu bagaimana caranya cita rasa Indonesia tersebut bisa tersentuh modernisasi tanpa meninggalkan identitas aslinya.

Bagaimana?

Sepakat untuk terus meningkatkan rasa cinta tanah air dengan memperbanyak penggunaan produk dalam negeri, ya, teman-teman?

Demikian dari saya, terima kasih atas perhatiannya.

Salam Pemuda!

Hidup Mahasiswa!

Selamat malam, Bapak dan Ibu tamu undangan yang saya hormati.

Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih karena sudah hadir dalam rangka malam tirakatan peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-75.

Disini saya akan sedikit menyampaikan sambutan sekaligus pidato singkat mengenai bentuk cinta tanah air dilihat dari sudut pandang kita sebagai masyarakat.

Bapak dan Ibu tamu undangan, jika bulan agustus tiba masing-masing dari kita dihimbau untuk memasang bendera merah putih di depan rumah, ada yang pernah ditanyai oleh anak-anaknya kenapa demikian?

Atau malah sudah ada yang berinisiatif untuk menyampaikan kandungan nilai dari kebiasaan tersebut?

Nah jika belum, coba setelah ini dijelaskan sedikit demi sedikit kepada anak-anaknya bahwa pengibaran bendera adalah simbolisasi kedaulatan Indonesia.

Bisa juga ditarik sedikit ke belakang, bagaimana perjuangan pahlawan terdahulu untuk membuat bendera merah putih sebagai simbol negara Indonesia dapat dikibarkan dengan gagah berani.

Penjelasan-penjelasan ini adalah salah satu bentuk penanaman semangat nasionalisme di dalam diri anak-anak kita sejak dini, Bapak dan Ibu.

Cara lainnya yang juga mainstream dilakukan adalah untuk membiasakan anak-anak untuk tidak malas mengikuti kegiatan upacara, baik untuk memperingati hari-hari besar atau upacara rutin setiap hari senin.

Tapi ingat, ya, Bapak Ibu jangan hanya meminta anak-anak ikut upacara tapi orang tua sendiri malas-malasan mengikuti upacara karena takut panas.

Kenapa saya bilang upacara adalah salah satu cara baik untuk menanamkan dan mengmebangkan semangat nasionalisme?

Hal ini karena upacara bendera merupakan salah satu kegiatan sakral untuk menghormati sejarah di masa lalu.

Selain itu upacara juga akan memberikan pelatihan disiplin kepada anak-anak dan juga kita sebagai masyarakat umum.

Bagaimana tidak, dalam upacara kita diatur harus berdiri di sebelah mana, harus bersikap seperti apa, kapan harus hormat, kapan harus mengheningkan cipta, kapan harus dengan seksama mendengarkan pembicaraan, dan kapan harus meninggalkan tempat.

Semuanya diatur secara teratur dan rapi.

Ini akan sangat memberikan pelajaran bahwa salah satu bentuk cinta kepada tanah air adalah dengan taat dan patuh terhadap peraturan sehingga kehidupan sehari-hari menjadi tertib dan damai.

Bapak dan Ibu tamu undangan, saya kira cukup pidato cinta tanah air dari saya.

Terima kasih atas perhatianny dan semoga dapat diambil pelajaran dari apa yang sudah saya sampaikan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bapak dan Ibu guru yang saya hormati, serta teman-teman yang luar biasa.

Saya berdiri disini mewakili teman-teman untuk menyampaikan pidato bertema cinta tanah air.

Sebelum memasuki inti pidatonya, mari terlebih dahulu kita bersama-sama mengucap syukur untuk setiap nikmat yang sudah kita terima.

Paragraf 2:

Bapak dan Ibu guru serta teman-teman, saya tau tema cinta tanah air menjadi salah satu tema yang sering disampaikan, tetapi tetap tidak pernah habis dibahas.

Hal ini karena negara dan penduduk Indonesia berkembang setiap hari.

Barangkali Bapak dan Ibu sudah berhasil memaknai dan menanamkan cinta tanah air di dalam kehidupan sehari-hari, tetapi kami anak-anak belum tentu sudah melakukan hal yang sama.

Oleh karena itu tema pidato cinta tanah akan selalu hadir menjadi topik dalam berbagai acara.

Berhubung saya mewakili teman-teman pelajar, saya rasa bentuk cinta tanah air yang paling tepat untuk kita realisasikan adalah dengan memberikan prestasi terbaik.

Terlebih jika prestasi tersebut bisa membawa identitas Indonesia di mata dunia.

Jika pun belum mampu, kita bisa memulai dengan menggunakan bahasa persatuan yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari.

Persis yang tertuang dalam sumpah pemuda bagian ketiga “menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

Paragraf 3:

Bapak, Ibu guru dan teman-teman demikianlah pidato singkat dari saya.

Terima kasih untuk perhatiannya, semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb.