Perbedaan tim dan kelompok adalah kelompok terbentuk dari 2 individu atau lebih yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan tim adalah pengembangan energi positif secara terkoordinasi sehingga mendapatkan hasil yang lebih besar. Selain kriteria tersebut, masih ada banyak aspek yang membuat kelompok dan tim menjadi 2 hal yang berbeda.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai perbedaan tim dan kelompok? Simak artikel berikut ini, yuk!
Pengertian
1. Secara Umum
Secara umum, tim diartikan sebagai sekelompok individu yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan kelompok adalah sekumpulan individu yang saling berinteraksi dan berkomunikasi.
2. Menurut KBBI
Dalam KBBI, tim diartikan sebagai kelompok atau regu. Sedang kelompok diartikan sebagai sekumpulan individu yang memiliki struktur di dalamnya untuk mengatur pola interaksi mereka.
3. Menurut Para Ahli
a. Tim
1. Burn
Tim adalah sebuah kelompok kerja yang memiliki tingkat kompetensi yang sama dan saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan yang sama.
2. Snow dan Johnson
Tim merupakan hubungan interaksi interpersonal yang memiliki struktur untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Kelompok
1. Moorhead dan Griffin
Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling bergantung demi mencapai suatu tujuan.
2. Herneth Smith
Kelompok adalah sebuah unit yang terdiri dari beberapa individu yang bisa melakukan sesuatu secara bersama-sama karena memiliki satu persepsi.
3. De Vito
Kelompok adalah kumpulan individu yang relatif kecil sehingga dapat melakukan komunikasi dengan mudah.
4. Joseph S. Roucek
Kelompok merupakan sebuah perkumpulan yang terdiri dari 2 individu atau lebih dengan adanya pola interaksi di antara mereka yang hanya dapat mereka pahami.
5. Mayor Polak
Kelompok adalah sebuah hubungan antar individu yang terstruktur.
6. Wila Huky
Kelompok merupakan hubungan antara 2 individu atau lebih yang saling berkomunikasi.
7. Merton
Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi berdasarkan pola yang terstruktur.
8. Homans
Kelompok merupakan kumpulan individu yang melakukan interaksi dalam jangka waktu tertentu.
9. Bonner
Kelompok adalah individu yang melakukan interaksi dengan individu lainnya.
10. Stogdill
Kelompok merupakan pola interaksi yang terbuka dan dilakukan berdasarkan struktur sistem tersebut.
11. Cartwright dan Zender
Kelompok adalah sekumpulan individu yang hubungan antar anggota dan saling bergantung satu sama lain.
12. Mills
Kelompok merupakan sebuah unit yang terdiri dari beberapa individu dan saling melakukan interaksi untuk mencapai tujuan yang sama.
13. Catell
Kelompok adalah sebuah kumpulan organisme yang berinteraksi satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan kelompok.
14. Bass
Kelompok merupakan kumpulan individu yang keberadaannya sebagai anggota kelompok adalah suatu penghargaan.
15. Sherif
Kelompok adalah kumpulan individu yang di dalamnya memiliki status, peran, serta norma yang mengatur mereka.
16. Baron dan Byrne
Kelompok merupakan kumpulan individu yang memiliki sense of belonging dan saling bergantung satu sama lain.
17. Forsyth
Kelompok adalah kumpulan individu yang saling mempengaruhi melalui hubungan interaksi sosial dan komunikasi.
Jenis-jenis
1. Tim
a. Tim Formal
Tim formal merupakan sebuah tim yang dibentuk oleh suatu organisasi untuk tujuan formal.
b. Tim Vertikal
Tim vertikal merupakan tim formal yang isinya mencakup seorang manajer dan beberapa bawahan.
c. Tim Horizontal
Tim horizontal merupakan tim formal yang isinya beberapa karyawan dengan tingkat jabatan yang sama.
d. Tim dengan Tugas Khusus
Tim dengan tugas khusus merupakan sebuah tim yang dibentuk di luar organisasi untuk mengerjakan tugas atau proyek tertentu.
e. Tim Mandiri
Tim mandiri merupakan sebuah tim yang terdiri dari 5 sampai 20 orang yang melakukan rotasi pekerjaan dalam sebuah proyek.
6. Tim Pemecah Masalah
Tim pemecah masalah merupakan sebuah tim yang terdiri dari 5 sampai 12 karyawan dengan tugas memperbaiki kualitas sebuah perusahaan.
2. Kelompok
a. Kelompok Primer
Kelompok primer adalah kelompok yang hanya memiliki sedikit anggota. Hubungan di antaranya sangat intim dan mendalam. Mereka telah bersama dalam jangka waktu yang cukup panjang sehingga mereka menanggapi konflik dengan lebih bijaksana. Contohnya adalah keluarga dan teman dekat.
b. Kelompok Sekunder
Kelompok sekunder memiliki jumlah anggota yang cukup banyak. Hubungan di antaranya tidak terlalu intim dan mendalam. Mereka berkelompok dalam waktu yang belum lama sehingga belum ada hubungan emosional yang terjadi. Contohnya adalah sekolah dan lingkungan pekerjaan.
c. Kelompok Formal dan Informal
Kelompok ini dibentuk secara sengaja oleh sebuah manajemen di dalam suatu organisasi. Kelompok formal dibangun atas adanya struktur di dalam organisasi formal. Sedangkan kelompok informal dibangun atas persetujuan di antara anggota kelompok tersebut.
Karakteristik
1. Tim
a. Masing-masing anggota sadar dengan adanya sikap saling ketergantungan di antara mereka
b. Masing-masing anggota merasa memiliki pekerjaan dan organisasinya karena mempunyai target yang sama untuk dicapai
c. Masing-masing anggota berkontribusi terhadap keberhasilan organisasi
d. Masing-masing anggota diharapkan memiliki sikap saling mempercayai dan didorong untuk bisa menyampaikan pendapatnya secara terbuka
e. Komunikasi di antara anggota terjadi dengan tulus
f. Masing-masing anggota diharapkan mengembangkan keterampilan yang dimiliki sebagai kontribusi terhadap organisasi
g. Masing-masing anggota menyadari bahwa konflik di dalam tim adalah sesuatu yang wajar
h. Masing-masing anggota berperan aktif dalam pengambilan keputusan di dalam tim
2. Kelompok
a. Masing-masing anggota menganggap bahwa hubungan mereka di dalam kelompok tersebut hanya sebatas hubungan administratif
b. Masing-masing anggota hanya memikirkan dirinya sendiri
c. Masing-masing anggota diberi pekerjaan, bukan dimintai pendapatnya
d. Masing-masing anggota tidak memiliki kepercayaan satu sama lain karena tidak memahami peran antar anggota
e.Masing-masing anggota memiliki kehati-hatian dalam menyampaikan pendapatnya
f. Kesempatan untuk mengembangkan keterampilan cukup terbatas
g. Masing-masing anggota kurang memahami cara menyelesaikan konflik
Perbedaan Tim dan Kelompok
1. Peran dan Tanggung Jawab
Kelompok tidak memiliki pembagian peran yang jelas di dalam menjalankan tugas-tugasnya. Hal ini menyebabkan konflik sering kali tidak teratasi. Sedangkan tim secara sadar telah membentuk peran untuk masing-masing anggotanya agar pembagian tugas lebih jelas.
2. Identitas
Tim memiliki identitas yang kuat, sedangkan kelompok tidak memilikinya. Kelompok dibentuk hanya untuk tujuan administratif saja.
3. Kohesi
Tim memiliki hubungan yang cukup erat. Masing-masing anggota dengan sendirinya membangun rasa saling memiliki. Sedangkan hubungan di dalam kelompok tidak begitu erat karena tidak ada rasa saling memiliki.
4. Fasilitas
Pemecahan konflik di dalam kelompok berjalan lambat karena peran yang kurang jelas. Sedangkan tim dapat menyelesaikan konflik dengan cepat karena memiliki anggota yang berperan sebagai fasilitator.
5. Komunikasi
Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok hanya sebatas pembicaraan mengenai tugas mereka. Sedangkan komunikasi yang terjadi di dalam tim sudah menyangkut interaksi emosional di antara anggotanya.
6. Fleksibilitas
Tugas anggota di dalam kelompok dibagi berdasarkan sistem dan struktur yang berlaku di dalam organisasi tempat kelompok itu dibentuk. Sedangkan tugas di dalam tim dikerjakan berdasarkan peran yang telah dibagi sebelumnya.
7. Moral
Masing-masing anggota di dalam kelompok telah melakukan tugas mereka secara rutin dalam jangka waktu yang cukup panjang sehingga kurang ada antusiasme dalam pengerjaannya. Berbeda dengan tim yang biasanya dibentuk hanya untuk proyek tertentu.
Proses Terbentuknya
1. Tim
a. Forming
Tahap ini menunjukkan belum adanya kejelasan mengenai struktur dan sistem seperti apa yang akan dibentuk di dalam tim.
b. Storming
Tahap ini menunjukkan sudah terbentuknya peran masing-masing anggota.
c. Norming
Tahap ini menunjukkan hubungan antar anggota tim sudah berkembang dan semakin kuat.
d. Performing
Tahap ini menunjukkan bahwa anggota tim telah menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain.
e. Anjouring
Tahap ini menunjukkan bahwa keberlangsungan hubungan di dalam tim bisa saja berakhir saat proyek yang dikerjakan telah selesai.
2. Kelompok
Terdapat 2 psikolog sosial yang mempengaruhi tindakan manusia. Pertama adalah yang berorientasi pada psikis manusia, sedangkan yang kedua adalah yang berorientasi pada sosiologis manusia. Kedua elemen tersebut adalah hal-hal yang mendasari hubungan dan interaksi antar individu. Kemudian perilaku hubungan antar individu yang terus berkembang akan berubah menjadi perilaku individu di dalam kelompok.
Fungsi Kelompok
1. Menjalin hubungan antar anggota di dalam kelompok
2. Sebagai sarana edukasi
3. Sebagai sarana persuasi
4. Bisa meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
5. Bisa digunakan sebagai terapi bagi seseorang
Alasan Seseorang Bergabung dalam Kelompok
1. Merasa lebih aman karena memiliki teman yang keadaannya sama
2. Untuk mendapatkan status tertentu
3. Untuk meningkatkan harga diri mereka di mata orang lain
4. Untuk memenuhi kebutuhan dengan orang lain
5. Bisa mendapatkan kekuatan dari orang lain
6. Untuk mencapai tujuan tertentu
Konflik dalam Tim
1. Permasalahan kepemimpinan
2. Kesulitan dalam memecahkan masalah
3. Komunikasi yang kurang
4. Terjadinya konflik-konflik lain
Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai perbedaan tim dan kelompok. Setelah membaca tulisan di atas, diharapkan pembaca lebih memahami bahwa tim dan kelompok adalah sesuatu yang berbeda. Masing-masing memiliki kelebihan, kekurangan, proses pembentukan, fungsi, serta tujuan sendiri. Tidak ada yang lebih baik, keduanya mempunyai manfaat yang berbeda dalam kehidupan manusia.