Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra berupa tulisan yang mengandung makna dan pesan yang terselip di dalamnya. Tak jarang, puisi juga digunakan untuk mengungkapkan perasaan sesuai apa yang dirasakan oleh penulis maupun pembacanya. Puisi biasanya ditulis menggunakan bahasa yang indah dan memiliki makna kiasa.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang puisi, kami telah menyajikan ulasan lengkap terkait dengan pengertian puisi, ciri-ciri, jenis, hingga contohnya. Bagi yang belum tahu, simak artikel ini sampai habis!
Pengertian puisi
Di sini, penulis menyajikan beberapa pengertian puisi baik secara umum, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) serta menurut para ahli, sehingga kamu akan lebih memahami dengan penjelasan yang bervariasi namun memiliki inti yang sama.
a. Secara umum
kata puisi berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu poiéo/poió yang berarti saya membuat. Secara umum, puisi merupakan sebuah karya sastra tertulis yang digunakan untuk menyampaikan pesan melalui diksi dan pola tertulis. Umumnya puisi ditulis menggunakan kata-kata indah yang didalamnya terdapat pengulangan-pengulangan, majas, dan rima yang biasanya menandakan perbedaan puisi dengan prosa meskipun hingga saat ini perbedaan tersebut masih menjadi perdebatan.
Beberapa pihak juga seringkali membedakan puisi dan prosa dari jumlah kata yang terkandung di dalamnya dimana puisi biasanya lebih singkat dan padat sedangkan prosa cenderung mengalir seperti cerita. Menurut pandangan beberapa ahli modern berpendapat bahwa puisi tidak didefinisikan ke dalam jenis karya sastra, akan tetapi wujud dari imajinasi manusia yang menjadi sumber kreatifitas.
Puisi biasanya memiliki kaidah atau aturan-aturan dalam pembuatannya, namun saat ini puisi modern cenderung mengabaikan kaidah-kaidah tersebut. Terkadang beberapa penulis membuat puisi yang hanya terdiri dari kata yang terus diulang dan sangat singkat hingga membuat pembaca sulit untuk menemukan artinya dan pesan apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Namun kembali lagi, saat puisi diciptakan dan dibaca oleh banyak orang, maka interpretasi puisi akan berbeda sesuai dengan suasana hati pembacanya.
b. Menurut KBBI
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan puisi dengan tiga penjelasan yang berbeda, yang pertama yaitu ‘sajak’, kedua ‘ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait’, dan yang terakhir puisi menurut KBBI adalah ‘gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman yang membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.
c. Menurut para ahli
1. Herman J Waluyo
Pengertian puisi menurut Herman J Waluyo adalah suatu karya sastra yang mengungkapkan perasaan dan pikiran penulis secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa yang berpusat pada struktur fisik dan struktur batinnya.
Dalam kesempatan lain, Herman juga menyebutkan bahwa puisi merupakan karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat dan diberi rima dengan bunyi yang padu serta pemilihan kata yang imajinatif.
2. Muhammad Hj Salleh
Muhammad Haji Salleh mendefinisikan puisi sebagai suatu bentuk sastra yang kental dengan musik bahasa serta suatu kebijaksanaan oleh si penyair dan tradisinya. Karenanya, puisi tersebut akan membuat kita lebih bijaksana setelah dibacakan.
3. Usman Awang
Menurut Usman awang, puisi bukan sebuah nyanyian orang yang putus asa yang mencari kepuasan dan ketenangan di dalam puisi yang ditulisnya.
4. Herbert Spencer
Herbert Spencer menyebutkan bahwa puisi merupakan suatu bentuk pengungkapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan unsur keindahan.
5. James Reeves
James Reeves mendefinisikan puisi sebagai sebuah ekspresi bahasa yang penuh dan kaya akan daya pikat.
6. Putu Arya Tirtawirya
Menurut Putu Arya, puisi merupakan suatu ungkapan yang samar dan implisit dimana kata-katanya cenderung bermakna konotatif atau memiliki makna yang tersirat.
Ciri-ciri puisi
Puisi lama dan puisi baru memiliki ciri-ciri yang berbeda jika dilihat dari berbagai aspek, berikut adalah ciri-cirinya agar kita bisa lebih mudah untuk membedakannya:
a. Puisi lama
– Pada puisi umumnya terdiri dari struktur yang sesuai dengan kaidah-kaidah puisi seperti irama, bait, baris, dan rima.
– Puisi lama juga sering disebut dengan sastra lisan karena disampaikan dari mulut ke mulut, hal tersebut juga membuat puisi lama biasanya tidak diketahui siapa nama pengarangnya.
– Puisi lama biasanya bertema kerajaan atau cerita fantasi.
– Majas yang digunakan pada puisi lama adalah majas klise dan tetap.
b. Puisi baru
– Berbeda dengan puisi baru, puisi lama cenderung lebih bebas dan tidak terikat oleh kaidah-kaidah tertentu baik irama, bait, baris dan rima.
– Puisi baru bisa disampaikan secara lisan dan tulisan
– Nama pengarang puisi baru banyak diketahui dan dikenal oleh pembaca.
– Puisi baru biasanya bertema tentang kehidupan.
– Majas yang digunakan dalam puisi baru cenderung dinamis dan berubah-ubah.
– Bentuk puisi baru cenderung rapi dan simetris.
– Puisi baru juga memiliki persajakan akhir yang teratur.
Jenis-jenis
Umumnya macam-macam puisi dibedakan menjadi dua yaitu puisi lama dan puisi baru yang mana masing-masing memiliki jenis lain yang berbeda.
1. Jenis puisi lama
Puisi lama terdiri dari beberapa jenis yang masing-masing memiliki ciri yang berbeda-beda, diantaranya adalah:
· Pantun
Pantun merupakan jenis puisi lama yang paling terkenal, biasanya pantun terdiri dari satu bait dengan 4 baris yang bersajak a-b-a-b .
Pada susunan pantun, dua baris pertama merupakan sampiran sedangkan baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Setiap baris pantun biasanya terdiri dari 8 hingga 12 suku kata.
· Syair
Syair merupakan satu jenis karya sastra dari negeri Arab yang berisi tentang cerita atau nasihat.
Syair terdiri dari beberapa bait bersajak a-a-a-a yang mana setiap bait terdiri dari empat baris.
· Mantra.
Jenis puisi lama ini merupakan ucapan-ucapan yang dipercaya oleh masyarakat mengandung kekuatan gaib dan digunakan dalam ritual-ritual tertentu.
· Gurindam.
Gurindam merupakan jenis puisi lama yang berisi tentang nasihat, di mana puisi lama jenis ini biasanya terdiri dari dua baris di setiap baitnya yang bersajak a-a-a-a.
· Karmina
Karmina memiliki bentuk mirip seperti pantun kilat namun dengan isi yang sangat pendek.
· Seloka.
Seloka adalah puisi Melayu yang terdiri dari 4 baris, namun beberapa orang juga ada yang membuat seloka lebih dari 4 baris. Seloka biasanya berisi tentang pepatah atau perumpamaan yang mengandung ejekan, senda gurau, atau sindiran.
· Talibun.
Talibun adalah jenis puisi lama yang berupa pantun genap yang terdiri dari 6, 8 hingga 10 baris di setiap baitnya.
2. Jenis puisi baru
Sama seperti puisi lama, puisi baru juga memiliki beberapa jenis, namun jenis-jenis puisi baru dibedakan menjadi dua macam yaitu jenis puisi baru berdasarkan bentuknya dan jenis puisi baru berdasarkan isinya.
a. Jenis puisi baru berdasarkan bentuknya
Di bawah ini adalah jenis puisi baru yang diklasifikasikan berdasarkan jumlah baris yang membentuk puisi tersebut.
· Distikon
Distikon juga sering disebut dengan puisi dua seuntai di mana setiap baitnya terdiri dari dua baris.
· Terzina
Terzina juga disebut dengan puisi tiga seuntai yang mana setiap baitnya terdiri dari tiga baris.
· Kuatrain
Kuatrain juga disebut dengan puisi empat seuntai dimana setiap baitnya terdiri dari empat baris.
· Kuint
kuint juga disebut dengan puisi lima seuntai yang mana setiap baitnya terdiri dari lima baris.
· Sektet
Sektet juga disebut dengan puisi enam seuntai yang mana setiap baitnya terdiri dari enam baris.
· Septime
Septime juga disebut dengan puisi tujuh seuntai yang mana setiap baitnya terdiri dari tujuh baris.
· Oktaf
Oktaf juga disebut dengan puisi delapan seuntai atau double kuatrain yang mana setiap baitnya terdiri dari delapan baris.
· Soneta
Soneta terdiri dari empat bait yang mana pada dua bait pertama terdiri dari empat baris dan dua bait selanjutnya terdiri dari tiga baris, jadi dalam soneta total berisi empat belas baris, hal tersebut lah yang menjadi pegangan untuk membuat sebuat soneta.
b. Jenis puisi baru berdasarkan isinya
Jenis puisi baru juga dibedakan berdasarkan ciri-ciri yang terkandung dalam isinya, umumnya puisi baru ini dilihat apakah berisi tentang kisah sedih, ungkapan cinta, nasehat, dan lain sebagainya.
· Balada
Balada adalah jenis puisi baru yang berisi tentang cerita atau kisah. Balada biasanya terdiri dari 3 bait yang masing-masing bait berisi 8 baris dengan rima a-b-a-b-b-c-b yang kemudian berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam bait pertama balada akan menjadi refrain bagi bait-bait selanjutnya
· Elegi
Elegi merupakan puisi sedih yang diungkapkan penyair dalam bentuk ratapan atau tangisan, biasanya elegi digunakan untuk mengungkapkan keluh kesah dan rasa duka karena ditinggal oleh seseorang.
· Ode
Ode merupakan puisi baru yang memiliki nada dan gaya resmi, biasanya ode berisi tentang sanjungan untuk seseorang yang berjasa. Ode bersifat menyanjung dan mengungkapkan sesuatu yang mulia untuk memuji seseorang atau peristiwa tertentu.
· Himne
Himne merupakan jenis puisi baru yang dianggap sakral dan penting yang berisi tentang pemujaan terhadap sesuatu seperti Tuhan, pahlawan, atau tanah air. Seiring berkembangnya waktu, himne menjadi puisi yang dinyanyikan untuk menyanjung dan memuja tuhan, guru, atau pahlawan-pahlawan yang berjasa.
· Epigram
Epigram berisi tentang nasihat-nasihat, tuntunan dan ajaran hidup. Epigram juga mengandung unsur nasihat, pengajaran, dan ikhtibar yang membawa ke jalan kebenaran serta seringkali mengandung makna teladan.
· Romansa
Romansa merupakan puisi yang berisi perasaan tentang cinta kasih yang diungkapkan sang pengarang, yang mana puisi jenis ini biasanya menimbulkan efek romantisme.
· Satire
Satir adalah jenis puisi baru yang berisi tentang sindiran-sindiran atau kritik terhadap seseorang atau sesuatu.
Struktur Puisi
Unsur yang membentuk sebuah puisi dibagi menjadi dua yaitu struktur fisik dan struktur batin yang mana masing-masing unsur tersebut akan saling melengkapi untuk membangun sebuah puisi.
1. Struktur fisik
Struktur fisik puisi merupakan unsur yang berhubungan langsung dan terlihat jelas dalam pembentukan sebuah puisi. Unsur-unsur struktur fisik ini biasanya harus ada di dalam puisi.
a. Tipografi
Tipografi merupakan susunan bait dalam puisi, seperti bagaimana puisi tersebut dimulai dengan huruf kapital, serta penyusunan tepi kanan dan kiri puisi yang tidak sama dengan tulisan lainnya.
Salah satu fungsi tipografi adalah menambah pemaknaan pembaca terhadap puisi tersebut.
b. Diksi
Diksi merupakan pemilihan kata yang dilakukan oleh penyair sehingga puisi memiliki keindahan dan makna yang mendalam. Seperti yang telah kita tahu bahwa salah satu ciri puisi adalah mengandung kata-kata yang indah serta mengandung banyak makna sehingga diksi menjadi unsur yang sangat penting.
c. Majas
Majas sering disebut juga dengan gaya bahasa yang artinya pemilihan kata yang memiliki makna kiasan atau bukan makna sebenarnya. Gaya bahasa ini lah yang membuat puisi menjadi menarik dengan konotasinya.
Biasanya majas yang digunakan dalam puisi adalah metafora, personifikasi, repetisi, dan banyak lainnya.
d. Pencitraan
Pencitraan adalah susunan kata yang digunakan oleh pengaran yang berhubungan dengan indera manusia sehingga menimbulkan efek khayalan terhadap pembaca. Tujuan dari pencitraan adalah agar pembaca seolah-olah bisa mendengar, melihat, dan merasakan apa yang diungkapkan oleh pengarang.
e. Rima
Rima merupakan pengulangan atau persamaan bunyi yang biasanya terletak di awal, tengah atau akhir kalimat setiap baris puisi. Rima yang digunakan berupa persamaan bunyi vokal (Asonansi), bunyi pengulangan konsonan dari kata yang berurutan (aliterasi), serta persamaan bunyi di setiap akhir baris.
2. Struktur batin
a. Tema
Tema merupakan suatu struktur puisi yang harus ditentukan pada awal pembuatan puisi tersebut karena akan mempengaruhi atmosfer puisi. Tema menjadi sangat penting dalam penulisan sebuah puisi karena tanpa tema, puisi tersebut tidak akan memiliki makna yang jelas.
Herman J Waluyo mengungkapkan bahwa tema merupakan subject-matter yang dikemukakan oleh penyair dalam puisinya. Hal tersebut membuat penafsiran tema dalam sebuah puisi harus dilakukan secara utuh.
b. Perasaan
Perasaan pengaran yang dituangkan dalam puisi merupakan salah satu hal penting yang dapat mempengaruhi pembaca untuk ikut serta merasakan apa yang dirasakan oleh penyair. Setiap penyair, bahkan setiap puisi memiliki perasaan yang berbeda-beda walaupun ditulis oleh orang yang sama maupun orang yang berbeda namun dengan tema yang sama.
c. Suasana dan Nada
Suasana merupakan keadaan psikologis atau perasaan yang dirasakan oleh pembaca setelah membaca sebuah puisi, suasana juga sangat berhubungan erat dengan perasaan. Nada biasanya disesuaikan dengan tema puisi yang akan dibawakan, apakah itu puisi sindiran, kritik, nasihat, atau cerita.
Suasana dan nada saling berhubungan karena nada yang digunaakan dalam penyampaian puissi akan mempengaruhi suasana hati pembaca, misal nada yang digunakan adalah nada yang berapi-api, pembaca juga akan merasakan suasana semangat yang menggebu-gebu.
d. Amanat
Amanat adalah sebuah pesan atau nilai moral yang terkandung dalam puisi yang ingin disampaikan oleh penyair kepada pembacanya. Biasanya amanat akan tersirat di dalam susunan kata-kata atau baris puisi dan dinanungi oleh tema yang melingkupi puisi tersebut. Amanat bisa kita dapatkan setelah menelaah dan memahami tema, rasa dan nada puisi tersebut.
Cara membuat Puisi
Untuk membuat puisi, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan agar kita lebih mudah menuliskannya.
Berikut adalah hal yang harus diperhatikan saat membuat puisi yaitu:
· Pertama, tentukan puisi jenis apa yang ingin kamu tulis.
· Tentukan juga tema serta pesan yang ingin disampaikan di dalam puisi kepada pembaca.
· Setelah itu tema tersebut dapat dikembangkan menjadi kalimat-kalimat yang sesuai dengan imajinasi pengarang.
· Langkah terakhir, tuangkan ide dengan menyusun kata-kata dan kalimat sesuai dengan kaidah puisi.
Contoh Puisi
Banyak sekali contoh puisi yang bisa kamu dapatkan di internet dengan berbagai tema mulai dari tema pahlawan, cinta, keluarga, kesedihan dan masih banyak lagi.
Di bawah ini adalah contoh puisi bertema cinta yang ditulis oleh penulis pada tahun 2016.
Aku menangis
Di antara denting-denting yang mengiris
Aku tertawa
Di antara alunan-alunan teduh nada
Tak ada yang bisa mengartikan melodi-melodi yang rancak berirama
Yang tak bisa dibaca seperti lembaran-lembaran partitur tua
Jemariku menari,
Di atas tuts-tuts tak berwarna
Menciptakan lengking pada oktaf yang tinggi tak terkira
Lalu aku memejamkan mata,
mengenang
bahwa antara aku, kau, dan piano pernah punya cerita
(Farida Alviyani, 2016)
Sebenarnya membuat puisi cukup mudah jika telah mengetahui unsur-unsur yang harus dimasukkan dan tata cara pembuatannya, apalagi jika tema yang diambil sesuai dengan suasana hati kita saat itu.