Pengangguran adalah seseorang yang belum memiliki pekerjaan dan sedang berusaha mencarinya. Namun, jika dilihat lebih detail, ada beberapa faktor lain yang membedakan pengangguran satu dengan lainnya. Misalnya saja: pengangguran terbuka biasanya terjadi karena jumlah lapangan kerja lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah angkatan kerjanya.
Nah, selain pengangguran terbuka, masih banyak lagi jenis pengangguran lainnya yang bisa disimak secara lengkap di bawah ini!
Pengertian Pengangguran
1. Menurut KBBI
Menurut KBBI, pengangguran adalah keadaan menganggur yang sedang dihadapi oleh seseorang.
2. Menurut Para Ahli
a. Nanga
Pengangguran adalah keadaan dimana seseorang yang termasuk kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan, tetapi secara aktif sedang mencari pekerjaan.
b. Sadono Sukirno
Pengangguran merupakan jumlah tenaga kerja di dalam sebuah perekonomian yang sedang aktif mencari pekerjaan.
c. Sakernas
Pengangguran adalah individu yang saat ini sedang tidak bekerja namun mencari pekerjaan.
d. Mankiw
Pengangguran adalah individu yang sedang mencari pekerjaan di dalam sebuah perekonomian.
e. Samuelson dan Nordhaus
Pengangguran merupakan hasil efisien dari sistem penawaran an permintaan yang terjadi secara wajar.
f. Menakertrans
Pengangguran adalah individu yang secara mandiri sedang tidak memiliki pekerjaan, mencari pekerjaan, atau mempersiapkan sebuah usaha.
g. Payman J. Simanjuntak
Pengangguran merupakan individu yang sama sekali belum memiliki pekerjaan dan sedang berusaha mendapatkannya.
Landasan Teori
Negara Indonesia memiliki jumlah pengangguran yang terus naik dari tahun ke tahun. Jumlah ini belum termasuk pengangguran tidak kentara atau yang biasa disebut dengan disguised unemployment. Pengangguran jenis ini perlu dikaji ulang. Hal ini karena di kantor pemerintahan, terutama pemerintahan desa yang jarang terlihat kesibukan.
Bahkan di kantor tersebut sengaja dilengkapi dengan televisi yang bisa ditonton saat jam kerja. Ditambah dengan komputer karyawan yang lebih banyak digunakan untuk bermain game daripada bekerja. Padahal pemerintah telah memberikan anggaran yang cukup besar untuk sarana prasarana kantor. Namun, sarana yang diberikan ternyata tidak dimanfaatkan dengan baik oleh karyawan.
Ciri-ciri
1. Tidak memiliki sebuah pekerjaan
2. Tidak memiliki penghasilan
3. Biasanya dikaitkan dengan tindak kriminal
4. Tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya
5. Seseorang yang masih bergantung kepada orangtua
6. Sedang berusaha mencari pekerjaan
7. Biasanya memiliki sifat yang mudah putus asa
8. Kurang memiliki pendirian yang kuat
9. Kadang-kadang ia memiliki permasalahan sosial di dalam kehidupannya
10. Biasanya dikaitkan dengan hal-hal yang dilarang agama
11. Memiliki banyak waktu luang
Penyebab
1. Penduduk terus bertambah, namun lapangan pekerjaan tidak ikut bertambah
2. Pendidikan rendah dan kurang memiliki keterampilan untuk bersaing di dunia kerja
3. Angkatan kerja tidak memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja
4. Ditemukannya banyak teknologi baru namun kemampuan sumber daya manusia belum bisa mengimbanginya
5. Perusahaan yang melakukan banyak penghematan untuk menekan biaya produksi
6. Terdapat beberapa lapangan pekerjaan yang hanya ada saat musim tertentu
7. Kondisi perekonomian, politik, serta keamanan suatu negara
Dampak
1. Bidang Ekonomi
a. PDB semakin buruk akibat jumlah pengangguran yang terus bertambah
b. Sumbangan terhadap PDB berkurang karena tidak ada barang atau jasa yang diproduksi
c. Pengangguran dapat berakibat pada turunnya tabungan negara
d. Pengangguran dapat mengurangi kemampuan investasi dalam suatu negara
e. Daya beli masyarakat jadi menurun karena adanya pengangguran
f. Pengangguran memberikan pengaruh terhadap kelesuan suatu bidang usaha
g. Biaya sosial masyarakat meningkat
h. Pengangguran dapat membuat pendapatan nasional per kapita turun
i. Pengangguran dapat menurunkan pendapatan dari sektor pajak
2. Bidang Lingkungan Sosial
1. Terjadi gangguan keamanan karena tingkat kriminalitas ikut meningkat
2. Kemiskinan meningkat
3. Kondisi keamanan tidak terjamin lagi
4. Kawasan kumuh meluas
5. Kegiatan ekonomi ilegal meningkat
6. Jumlah anak-anak putus sekolah meningkat
7. Jumlah pengamen dan gelandangan meningkat
8. Keadaan sosial menjadi tidak stabil
9. Terjadi kesenjangan sosial
10. Lingkungan hidup menjadi kurang sehat
Unsur
1. Sedang tidak memiliki pekerjaan dan sedang berusaha mencari pekerjaan
2. Sedang mempersiapkan usaha atau bisnis baru
3. Merasa tidak mungkin akan mendapatkan pekerjaan
4. Mendapatkan pekerjaan namun belum mulai bekerja
Jenis-jenis
1. Berdasarkan ciri-cirinya
a. Terbuka
Jenis pengangguran ini terjadi karena jumlah lapangan pekerjaan yang rendah padahal jumlah angkatan kerja terus bertambah.
b. Tersembunyi
Jenis pengangguran ini terjadi karena suatu jenis usaha kelebihan jumlah karyawan.
c. Musiman
Jenis pengangguran ini terjadi karena pekerjaan seseorang yang tergantung musim.
d. Menganggur
Jenis pengangguran ini adalah orang yang bekerja hanya 1-2 hari dalam seminggu dan 1-4 dalam sehari.
2. Berdasarkan Jam Kerja
a. Terselubung
Jenis pengangguran ini terjadi karena seseorang tidak bekerja atau menjalankan tugasnya secara maksimal.
b. Setengah Menganggur
Dibedakan menjadi 3, yaitu:
- Terpaksa
Jenis pengangguran ini bekerja untuk suatu tugas dengan upah tertentu namun sebenarnya pekerjaan tersebut tidak ada.
- Sukarela
Jenis pengangguran ini terjadi karena seseorang yang melepas pekerjaannya karena alasan tertentu.
- Bruto
Jenis pengangguran ini adalah kombinasi pengangguran terbuka dan setengah menganggur.
c. Terbuka
Jenis pengangguran ini adalah individu yang sungguh-sungguh tidak memiliki pekerjaan.
3. Berdasarkan Penyebab
a. Friksional
Jenis pengangguran ini terjadi karena angkatan kerja sulit bertemu dengan pihak yang memiliki lapangan pekerjaan.
b. Struktural
Jenis pengangguran ini terjadi karena para pencari kerja tidak memenuhi persyaratan yang diberikan oleh pihak yang membuka lapangan pekerjaan.
c. Teknologi
Jenis pengangguran ini terjadi karena sumber daya manusia tergantikan oleh teknologi.
d. Kiknikal
Jenis pengangguran ini terjadi karena perusahaan mengalami krisis dan perlu memangkas jumlah pegawai.
e. Musiman
Jenis pengangguran ini terjadi karena pekerjaan individu yang hanya ada di musim tertentu.
f. Setengah Menganggur
Jenis pengangguran ini adalah individu yang memiliki pekerjaan namun jam kerjanya di bawah jam kerja normal.
g. Keahlian
Jenis pengangguran ini terjadi karena tidak adanya lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian seseorang.
h. Total
Jenis pengangguran ini terjadi karena lapangan pekerjaan benar-benar tidak ada dan ia tidak memiliki kesempatan untuk membuat usahanya sendiri.
i. Unik
Jenis pengangguran ini terjadi karena seorang individu tidak melakukan pekerjaannya dengan maksimal, bahkan hanya bersantai namun tetap mendapatkan gaji secara rutin.
Cara Mengatasi
1. Melakukan perputaran modal dan jumlah pekerja agar jumlah pengangguran berkurang
2. Melakukan pemindahan pekerja ke daerah yang membutuhkan lebih banyak pegawai
3. Membuat bidang usaha yang bisa menyerap lebih banyak pegawai
4. Membuka bidang usaha yang sesuai dengan keahlian penganggur
5. Membuat sosialisasi dan penyuluhan agar masyarakat memiliki lebih banyak keterampilan
6. Membuat sosialisasi dan penyuluhan mengenai pentingnya penguasaan teknologi di era modern
Pengangguran di Indonesia
Sejak tahun 1997 hingga 2003, jumlah pengangguran terbuka di Indonesia terus melonjak, dari jumlah 4,18 juta hingga sekarang naik menjadi 11,35 juta. Jumlah ini didominasi oleh pengangguran usia muda. Selain usia muda, pengangguran juga banyak yang berasal dari kalangan berpendidikan rendah, berdomisili di pulau Jawa dan berlokasi di wilayah perkotaan.
Intensitas konflik juga lebih banyak dialami oleh pengangguran wanita dan pengangguran terdidik. Para pengangguran dan setengah pengangguran adalah persoalan di ujung yang tidak bisa dengan mudah diselesaikan pada bagian itu saja, tapi juga harus diselesaikan dari hulu. Bagian di hulu yang memiliki banyak dampak pada para pengangguran dan setengah pengangguran adalah aspek kependudukan, pendidikan dan ekonomi.
Ada tiga pendapat yang menjadi harapan supaya para pengangguran dan setengah pengangguran bisa berkurang jumlahnya. Pertama, kenaikan tenaga kerja rata-rata setiap tahunnya dapat ditekan mulai 2,0 persen di tahun 2000-2005 menjadi 1,7 persen pada tahun 2005-2009. Pertumbuhan angkatan kerja juga dapat ditekan dari 1,9 persen pada tahun 2005-2009 dari tahun sebelumnya yang melonjak hingga 2,4 persen. Kemudian pertumbuhan ekonomi juga dapat ditingkatkan menjadi 6,0 persen pada tahun 2005-2009 dari tahun sebelumnya yang mencapai 4,1 persen. Selanjutnya, perubahan sektor informal ke sektor formal bisa segera dipercepat mulai dari daerah perkotaan maupun wilayah pedesaan, utamanya di sektor pertanian, perdagangan, jasa serta industri.
Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai pengertian pengangguran. Ada banyak jenis pengangguran yang bisa dipelajari dan diselesaikan permasalahannya. Penulis berharap, melalui tulisan ini informasi mengenai pengangguran bisa tersampaikan dengan baik. Semoga pengangguran di Indonesia bisa terus ditekan jumlahnya agar perekonomian juga membaik. Semoga tulisan ini memiliki banyak manfaat bagi para pembaca.