Kutipan merupakan pinjaman kalimat atau paragraf dari pengarang aslinya di dalam buku atau sumber lainnya. Kutipan bermanfaat sebagai sarana untuk menghindari plagiasi. Ada banyak bentuk kutipan yang bisa digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Masing-masing bentuk kutipan memiliki tata cara penulisan yang berbeda-beda. Banyak penulis yang masih bingung dengan tata cara penulisan kutipan pada karya ilmiah mereka.
Yuk, simak penjelasan mengenai pengertian kutipan berikut ini!
Pengertian Kutipan
1. Menurut KBBI
Menurut KBBI, mengutip adalah kegiatan mengambil pernyataan dari buku, artikel, maupun sumber lainnya.
2. Menurut Para Ahli (Keraf)
Menurut Keraf, kutipan merupakan pendapat atau pernyataan dari seseorang yang didokumentasikan oleh orang lain.
Biasanya kutipan dari ahli dalam bidangnya digunakan untuk mendukung argumen penulis.
Fungsi
Kutipan memiliki fungsi dalam penggunaannya. Berikut adalah beberapa fungsi kutipan:
1. Kutipan berfungsi sebagai sebuah landasan teori dalam tulisan ilmiah
2. Kutipan berfungsi sebagai penguat argumen penulis
3. Kutipan berfungsi sebagai sarana untuk menjelaskan sebuah pernyataan di dalam tulisan ilmiah
4. Kutipan berfungsi sebagai pembuktian atas sebuah pendapat dalam tulisan ilmiah
Tujuan
Kutipan memiliki tujuan utama untuk memberikan bukti atau sebagai penguat argumen penulis. Dalam setiap tulisan ilmiah, kutipan selalu digunakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari plagiarisme. Selain itu, kutipan juga berguna bagi peneliti karena tidak perlu mengulang penelitian serupa untuk mendapatkan pembuktian dari sesuatu. Jika telah ada peneliti sebelumnya yang melakukan penelitian, hasil dari penelitian terdahulu tersebut dapat dikutip.
Manfaat
Kutipan memiliki beberapa manfaat dalam penggunaannya. Berikut adalah beberapa manfaat kutipan:
1. Dapat meningkatkan kualitas dari sebuah tulisan ilmiah
2. Menunjukkan bahwa penulis memiliki ketelitian dalam penulisan karya ilmiahnya
3. Kutipan dapat memudahkan penulis mengevaluasi sumber dana
4. Dapat memberikan kemudahan dalam pengklasifikasian sumber data dalam daftar pustaka
5. Dapat memberikan pencegahan mengulang penulisan sumber dalam daftar pustaka
6. Dapat meningkatkan kualitas estetika dari sebuah tulisan ilmiah
7. Dapat memberikan kemudahan dalam peninjauan kembali penulisan daftar pustaka
8. Dapat memberikan kemudahan dalam penyuntingan sumber-sumber data
Jenis-jenis
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung dilakukan dengan menulis sama persis gagasan atau ide penulis yang dikutip. Penulis tidak menambah atau mengurangi sama sekali gagasan atau ide yang ia kutip.
2. Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung dilakukan dengan mengambil gagasan atau pendapat ahli dalam tulisan sebelumnya untuk diletakkan dalam karya ilmiah penulis. Penulisan kutipan tak langsung dilakukan dengan kalimat yang dibuat sendiri oleh penulis tanpa mengubah makna gagasan atau ide yang diambil. Teknik pengutipan ini biasanya disebut dengan parafrase. Akhirnya teknik ini menghasilkan kutipan yang tidak sama persis dengan gagasan atau ide yang dikutip.
3. Kutipan Langsung Singkat
Kutipan ini ditulis dalam jumlah yang tidak lebih dari 4 baris. Penulis memasukkan kutipan sebagai kelanjutan dari kalimatnya, bukan sebagai paragraf baru. Kata-kata yang diambil dari penulis sebelumnya dipisahkan menggunakan tanda petik. Hal ini dilakukan untuk membedakan tulisan penulis dan kutipan.
Ciri-ciri
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan kutipan tidak langsung. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kutipan langsung:
a. Di dalam kutipan langsung tidak ada perubahan kalimat dari sumber yang dikutip
b. Kutipan langsung menggunakan 3 titik (…) jika terdapat kata-kata yang tidak ikut dikutip
c. Terdapat beberapa model kutipan langsung, misalnya APA dan MLA
2. Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan kutipan langsung. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kutipan tak langsung:
a. Di dalam kutipan tak langsung terdapat perubahan kalimat dari sumber yang dikutip
b. Meskipun kalimatnya diubah, gagasan atau ide penulis yang dikutip tetap tidak berubah
c. Kutipan tak langsung ditulis berdasarkan apa yang telah dipahami oleh penulis terhadap teori yang sedang dibahas
d. Biasanya kutipan tak langsung diakhiri dengan nomor kutipan tanpa memberikan tanda petik
Pedoman Penulisan dan Contohnya
Terdapat beberapa pedoman penulisan kutipan yang harus diperhatikan karena penulisannya cukup rumit. Berikut adalah beberapa pedoman penulisan kutipan:
1. Kutipan seharusnya ditulis di bagian akhir kalimat atau awal kalimat.
Misalnya: Keraf (1978) mengatakan bahwa kutipan adalah pendapat atau pernyataan dari seseorang yang didokumentasikan oleh orang lain.
Atau dapat juga ditulis: Kutipan adalah pendapat atau pernyataan dari seseorang yang didokumentasikan oleh orang lain (Keraf, 1978).
2. Kutipan bisa ditulis dengan beberapa cara:
Keraf (1978)
(Keraf, 1978)
Keraf (1978: 234)
(Keraf, 1978: 234)
3. Kutipan yang memiliki 2 atau lebih penulis, penulisannya di dalam kutipan menggunakan tanda ‘&’.
Misalnya: (Keraf & Plato, 1978)
4. Penulisan kutipan dengan lebih dari 4 penulisan hanya mencantumkan nama penulis pertama diikuti dengan et al.
Misalnya: Keraf et al (1978)
5. Nama organisasi ditulis apabila sebuah tulisan tidak memiliki nama pengarang.
6. Penulisan kutipan di dalam kutipan harus mencantumkan semua pengarang.
Misalnya: Keraf dalam Plato (1978)
7. Kutipan yang jumlahnya lebih dari satu dipisahkan berdasarkan abjad menggunakan tanda titik koma.
8. Kutipan yang berjumlah lebih dari 40 kata ditulis lebih menjorok ke dalam paragraf dengan ukuran font yang lebih kecil.
Prinsip
Terdapat beberapa prinsip yang digunakan dalam penulisan kutipan. Berikut adalah beberapa prinsip penulisan kutipan:
1. Jika di dalam tulisan yang akan dikutip terdapat kesalahan ejaan, kita tidak boleh membenarkan kesalahan tersebut.
2. Kutipan harus ditulis tanpa mengubah kalimat atau kata-kata apapun.
3. Penghilangan kata-kata boleh dilakukan dalam pengutipan dengan syarat tidak mengubah makna tulisan yang dikutip.
Teknik Penulisan
1. Kutipan Langsung
a. Tidak lebih dari 4 baris
- Kutipan dijadikan satu dengan teks
- Antar kutipan jaraknya adalah 2 spasi
- Kutipan ditulis menggunakan tanda kutip
- Setelah tanda kutip, kalimatkan dilanjutkan dengan memberikan sumber yang mencakup nama singkat pengarang, tahun terbit tulisan, serta halaman buku tempat kutipan diambil
b. Lebih dari 4 baris
- Kutipan terpisah dari teks, ditulis dengan jarak 3 spasi
- Antar kutipan diberi jarak 1 spasi
- Kutipan ditulis menjorok ke dalam lebih panjang dari paragraf
- Penulisan sumber sama dengan bentuk kutipan di atas
2. Kutipan Tak Langsung
a. Kutipan dijadikan satu dengan teks
b. Antar kutipan diberi jarak spasi rangkap
c. Penulisan kutipan tidak perlu menggunakan tanda kutip
d. Penulisan sumber masih sama dengan jenis kutipan sebelumnya
3. Kutipan Catatan Kaki
a. Penulisan kutipan menggunakan spasi rapat
b. Menggunakan tanda kutip dalam penulisan kutipan
4. Kutipan dari Ucapan Lisan
a. Ucapan yang akan dimasukkan ke dalam teks harus dilegalkan oleh pembicara
b. Bisa ditulis menggunakan kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung
5. Kutipan dalam Kutipan
Kutipan dalam kutipan tetap mencantumkan nama semua pengarang.
Cara Penulisan Kutipan dalam Daftar Pustaka
1. Buku
a. Nama pengarang yang jumlahnya 3 atau lebih dipisahkan menggunakan tanda koma
b. Nama pengarang yang jumlahnya lebih dari 4 hanya mencantumkan nama pengarang pertama diikuti dengan et al atau dkk
c. Penulisan judul buku menggunakan jenis font italic
d. Penulisan judul buku yang diikuti informasi lainnya tidak dipisahkan dengan tanda koma
e. Mencantumkan nama kota tempat buku terbit dan perusahaan penerbitannya
f. Dapat menggunakan nomor halaman atau tidak
2. Penerbitan Pemerintah dan Lembaga Terkemuka
Kutipan dari suatu lembaga ditulis dengan urutan nama lembaga, judul tulisan, tanggal terbit, serta halaman jika diperlukan.
3. Surat Kabar
Kutipan dari surat kabar ditulis dengan urutan nama tulisan, nama pengarang, judul berita atau karangan, nama surat kabar, serta data tentang penerbitan.
4. Artikel dalam Jurnal
Kutipan dari artikel ditulis dengan urutan nama penulis, tahun terbit tulisan, judul tulisan, data tentang penerbitan, serta halaman dan volume artikel.
5. Terjemahan
Kutipan dari terjemahan ditulis dengan urutan nama penulis asli, judul tulisan, nama penerbit, nama penerjemah, tahun terbit dan kota tempat tulisan diterbitkan, serta halaman tulisan.
6. Majalah
Kutipan dari majalah ditulis dengan urutan nama penulis, judul artikel atau tulisan, nama majalah, tanggal terbit, serta halaman.
Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai pengertian kutipan. Setelah mengetahui berbagai jenis kutipan, kamu sekarang bisa memilih jenis kutipan mana yang cocok dengan bentuk tulisanmu. Kutipan seharusnya ditulis dengan tata cara penulisan yang benar karena kutipan merupakan hal yang krusial mengenai hak cipta dari gagasan seseorang. Semua gagasan memang boleh diambil, tetapi kutipan tetap harus dilakukan untuk memberikan apresiasi terhadap orang-orang yang telah melakukan penelitian terlebih dahulu.