Banyak orang yang lebih suka berwirausaha daripada bekerja menjadi karyawan atau pegawai suatu instansi.
Hal ini tidak salah, sebab memberi peluang untuk mendapatkan kesuksesan yang lebih besar.
Hanya saja, jalan menuju kesuksesan berwirausaha harus dipahami lebih dalam.
Seperti pengertian kewirausahaan dan aspek-aspeknya yang akan kami bahas berikut ini.
Yuk, disimak informasi selengkapnya di bawah ini.
Pengertian Kewirausahaan
Berikut adalah definisi kewirausahaan dari berbagai sudut pandang.
1. Secara Umum
Kewirausahaan adalah sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan produk baru, secara inovatif dan kreatif, guna memberi manfaat untuk orang lain dan bernilai tambah.
2. Menurut Para Ahli
a. Ahmad Sanusi
Kewirausahaan didefinisikan sebagai nilai yang diwujudkan dalam bentuk perilaku yang menjadi sumber daya, tujuan, tenaga penggerak, kiat, siasat, proses, serta hasil bisnis.
b. Drs. Joko Untoro
Kewirausahaan merupakan sebuah keberanian dalam melakukan beragam usaha untuk pemenuhan kebutuhan hidup, yang dikerjakan oleh seseorang menurut keterampilan, dengan memanfaatkan semua potensi yang dipunya, untuk menghasilkan suatu hal yang ada manfaatnya bagi diri sendiri dan orang lain.
c. Eddy Soeryanto Soegoto
Yang dimaksud kewirausahaan adalah suatu upaya kreatif yang dikerjakan menurut inovasi, guna menghasilkan seseutu yang baru, punya nilai tambah, memberi manfaat, membuka lapangan kerja, serta berguna untuk orang lain.
d. Peter Drucker
Yang dimaksud keriausahaan adalah keterampilan dalam membuat sesuatu yang baru, dan berbeda dengan yang lain.
e. Siswanto Sudomo
Kewirausahaan adalah segala hal yang berhubungan dengan seorang pengusaha, yakni sifat pekerja keras dan rela berkorban, fokus pada daya dan keberanian dalam mengambil resiko untuk mewujudkan ide dan gagasan.
f. Soeharto Prawiro
Kewirausahaan yaitu sebuah nilai yang diperlukan dalam memulai usaha dan pembangunan usaha.
g. Zimmerer
Pengertian kewirausahaan adalah suatu proses yang diterapkan secara kreatif dan inovatif, untuk memecahkan masalah dan membuka peluang dalam perbaikan kehidupan bisnis.
3. Menurut KBBI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud kewirausahaan adalah kepandaian atau bakat seseorang untuk memehami produk baru, menetapkan cara produksi baru, menyusun operasional dalam membuat produk baru, sampai kemampuan untuk mengatur modal dan pemasarannya.
4. Menurut Peraturan Pemerintah
a. Inpres No. 4 Tahun 1995
Menurut Instruksi Presiden Reublik Indonesia No. 4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan membudayakan Kewirausahaan, adalahsuatu semangat, perilaku, sikap serta kemampuan yang dimiliki seseorang, untuk mengangani usaha atau/dan kegiatan yang tertuju pada usaha penciptaan dan penerapan cara kerja, teknologi, serta produk baru, untuk meningkatkan efisiensi, guna memberi pelayanan yang lebih baik atau/dan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
Tujuan
Setiap usaha yang dilakukan, pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
- Umumnya, tujuan kewirausahaan tersebut adalah sebagai berikut.
- Untuk memperluas lapangan kerja baru, sehingga bisa membantu seseorang yang butuh pekerjaan.
- Bisa membuka jaringan bisnis baru, sehingga bisa menarik tenaga kerja yang ada di lingkungan sekitar.
- Bisa menjadi penyemangat dalam menularkan dan mengembangkan wirausaha untuk orang lain.
- Membantu para pemula dan pengusaha muda untyk terus berinovasi dan berkreasi.
- Untuk membangun bisnis skala besar, yang selalu diawali dari bisnis kecil.
- Mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan.
Manfaat
Dengan mendalami aktifitas kewirausahaan, maka seseorang bisa mendapatkan beberapa manfaat berikut.
- Menumbuhkan keterampilan manajerial.
- Meningkatnya kehidupan yang lebih baik.
- Membantu pertumbuhan ekonomi.
Karakteristik
Kewirausahaan terkadang juga butuh bakat tertentu, sehingga dibutuhkan jiwa kewirausahaan untuk memulainya.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri orang yang mempunyai jiwa kewirausahaan.
1. Berani dan Berdaya Kreasi Tinggi
Pengusaha yang sukses selalu mempunyai keberanian dalam berkreasi.
Sebab, kreatifitas saja tidak mencukupi untuk menuju kesuksesan dalam bisnis.
Dengan bermodal keberanian, seseorang tidak akan takut terhadap risiko kegagalan yang dapat terjadi kapan saja.
Namun, keberanian ini juga harus dibarengi dengan perencanaan dan pertimbangan yang matang pula.
2. Semangat Tinggi dan Berkemauan Keras
Seorang pengusaha yang sukses, mempunyai semangat tinggi dan kemauan keras saat membangun bisnisnya.
Hal ini dilakukan supaya tumbuh kepercayaan diri, bahwa yang dikerjakan tersebut pasti berhasil di kemudian hari.
Dengan berkemauan keras, berarti seseorang telah bertekad mewujudkan sesuatu yang diinginkan.
3. Memiliki Analisa yang Baik
Seorang pengusaha juga mesti mempunyai analisa yang baik untuk setiap apa yang dilakukannya.
Contohnya dalam menghitung laba/rugi, nilai jual produk, persaingan, serta keterampilan analisa pasar lainnya.
Kemampuan seperti ini penting guna meminimalisir kerugian.
4. Berjiwa Pemimpin dan Tidak Konsumtif
Seorang pengusaha, wajib mempunyai jiwa pemimpin, baik untuk memimpin dirinya sendiri, maupun bawahannya.
Sebab, seorang pebisnis harus mampu mengendalikan dirinya sendiri serta para anggotanya, saat mengambil keputusan.
Selain itu, perilaku konsumtif seharusnya dikurangi, sebab pengeluaran mesti lebih kecil dibandingkan pemasukan.
Dengan begitu, setiap keuntungan yang didapat, bisa dimanfaatkan untuk modal bisnis berikutnya.
5. Mengambil Keputusan dan Mengerjakannya
Keputusan yang tepat dan cepat selalu menjadi ciri khas pengusaha yang sukses.
Setiap keputusan selalu didasari oleh perhitungan data, tanpa menggunakan asumsi.
Sehingga, apa yang diputuskan menjadi lebih valid dan dikerjakan bersama-sama dengan tim.
Dengan cepat memutuskan, berarti dapat meminimalkan kehilangan peluang.
6. Mempunyai Pengabdian Besar untuk Bisnisnya
Pengusaha yang baru memulai wirausahanya, mesti mengesampingkan kepentingan yang lain.
Sebab, ia harus memulai pekerjaannya dan fokus mengabdikan diri untuknya.
Walau banyak yang berkata, bahwa bisnis tidak mengikat waktu seseorang, tapi nyatanya setiaporang perlu waktu untuk belajar membangun usahanya dengan baik.
Sikap Pengusaha
Seorang pengusaha yang baik, mesti memiliki sikap dasar seperti di bawah ini.
- Mengenal dengan baik dan yakin terhadap produknya.
- Membuka diri untuk saran dan kritik.
- Menghindari perdebatan dengan konsumen dan calon konsumen.
- Mempunyai komunikasi yang baik dengan konsumen ataupun anggota.
- Jujur, santun, dan berani untuk mengambil keputusan.
- Bertanggung jawa untuk produk yang dijualnya, terutama pada dampak yang merugikan konsumen.
Strategi
Dalam berwirausaha, bisa dilakukan dengan strategi-strategi berikut.
1. Mencari Pasar Yang Belum Tergarap
Peluang bisa diperoleh dengan cara mengindetifikasi pasar yang tidak bisa dipenuhi kebutuhannya oleh kompetitor.
Membangun usaha dengan spesialisasi khusus, bisa menjadi keunggulan dan keuntungan tersendiri untuk sebuah bisnis.
2. Peka Dengan Tren Baru dan Berani Mencoba
Kebutuhan konsumen selalu dinamis, sehingga perlu dicari tahu kebutuhan dan keinginan baru tersebut.
Minat baru dari konsumen, bisa menjadi peluang bagus untuk membuka usaha.
Yang penting harus bergerak cepat dan jangan menunda lama.
3. Lakukan!
Banyak bisnis yang berhenti di angan-anagn karena berbagai alasan.
Yang pasti, kompetitor bisa saja memulai bisnisnya, di saat kita maju/mundur.
Jadi, lebih baik lakukan, dengan pertimbangan matang dan tujuan jangka pendek terlebih dahulu.
4. Hindari Kata-Kata yang Mematahkan Semangat
Banyak orang yang bisa jadi mencibir saat seseorang sedang membangun usahanya.
Namun, setelah berhasil, tiba-tiba saja cibiran itu menjadi pujian.
Maka, sepedas apapun kata-kata orang lain, fokus saja dengan usaha dan tujuan.
5. Eksplorasi Kelemahan Kompetitor
Memandang kompetitor dengan perspektif konsumen, bisa membuat pebisnis berpikir kritis.
Sebab, dengan menemukan kelemahan kompetitor, bisa menjadi peluan untuk dijadikan sebagai kelebihan perusahaan Anda.
6. Isi Kekosongan
Setiap bisnis, selalu ada ruang kosong yang lupa ditutup oleh kompetitor.
Maka, dengan bergerak cepat untuk mengisinya, maka kompetitor bisa saja kemudian tertinggal jauh usahanya.
7. Tenar Dengan Minim Dana
Memiliki ketenaran dengan modal minim, tentu akan memberi keuntungan yang banyak bagi seorang pengusaha.
Sebab, dengan dikenalnya produk atau pemilik perusahaan, akan menambah peluang meningkatnya jumlah penjualan.
8. Percaya Kemampuan Diri
Akan ada masa di mana seorang pebisnis akan bermain aman atau bahkan bermain nekat untuk peluang tertentu.
Maka, dengan percaya pada kemampuan diri, bisa membuat keputusan ini menjadi jauh lebih tepat.
9. Jangan Biarkan Kesulitan Menggagalkan Anda
Setiap orang memiliki batasan sendiri, baik karena keadaan atau diciptakan orang lain.
Maka dari itu, kesulitan adalah batu kecil yang harus dilewati dalam setiap usaha.
Sikap baper justru akan membuat seseorang tidak jualan.
Maka dari itu, penting untuk selalu merubuhkan batasan diri, agar kemampuan lebih tereksplorasi.
10. Jangan Berhenti Berinovasi
Selalu rencanakan untuk menjual produk baru, sehingga palanggan akan selalu penasaran dan excited dengan jualan kita.
Sebab, dengan sikap berpuas diri, akan menyebabkan perusahaan berhenti melangkah untuk menjadi lebih maju.
Tahapan
Umumnya, wirausaha dilakukan dengan tahap-tahap berikut.
1. Tahap Memulai
Pada tahap ini, seseorang sudah memiliki niat dalam mengerjakan suatu usaha, dengan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan.
Hal ini diawali dengan adanya peluang baru, akuisisi, atau franchising.
2. Tahap Melaksanakan Usaha
Dalam tahap ini, dilakukan pengelolaan beragam aspek wirausaha, mencakup sumber pemodalan, sumber daya manusia, kepemilikan, organisasi, dan kepemimpinan.
Segala hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, pemasaran produk, dan evaluasi kerja, juga dilakukan dalam tahap ini.
3. Tahap Mempertahankan Usaha
Dalam tahap ini dilakukan analisa pada hail yang dicapai dalam berwirausaha, untuk ditelaah lebih dalam, sesuai kondisi yang dihadapi pengusaha, supaya usaha yang dijalankan tetap bertahan.
4. Tahap Mengembangkan Usaha
Pada tahap ini, apabila usaha bisa bertahan dan mendapat hasil yang bersifat positif, maka pengembangan usaha bisa dilakukan, agar mengalami pertumbuhan dan meningkatkan keuntungan.
Resiko
Setiap usaha, pasti memiliki kemungkinan rugi dan kegagalan, atau yang disebut resiko kerugian dan kegagalan.
Berikut adalah jenis-jenis resiko kewirausahaan.
1. Resiko Produksi
Sebuah produk cacat bisa saja membawa dampak yang sangat besar bagi setiap usaha.
Sebab, di era digital seperti sekarang ini, seorang konsumen bisa mengajukan komplain lewat media sosial, sehingga diketahui oleh pelanggan lain.
Maka, untuk menghindarinya, diwajibkan untuk selalu mengecek hasil produksi tersbeut, sebelum dikirim kepada pelanggan.
2. Resiko Pemasaran
Barang yang berkualitas tinggi, bisa saja gagal penjualannya karena gagal pemasaran.
Oleh karena itu, diperlukan kemampuan khsusu untuk dapat menjual produk seperti ini, baik belajar otodidak ataupun belajar lewat komunitas.
3. Resiko Finansial
Dengan wirausaha, berarti seseorang sudah harus siap dengan ketidakpastian pendapatan usaha atau income.
Tidak seterusnya sebuah bisnis akan mendatangkan keuntungan maksimal.
Bahkan, kerugian dalam jumlah besar bisa saja datang kapan saja bla tidak diwaspadai.
Kuncinya, ada pada ketelitian, analisa, kecepatan pengambilan keputusan, serta pada pengerjaannya.
4. Resiko Permintaan Pasar
Kesuksesan hari ini, belum tentu menjadi kesuksesan masa mendatang.
Sebab, setiap saat, keinginan pelanggan bisa saja berubah.
Untuk tetap bersaingan dengan perubahan ini, maka sebuah perusahaan harus selalu melakukan inovasi produk.
5. Resiko Perbaikan
Setiap perbaikan yang dilakukan untuk usaha, harus diimbangi dengan analisa prospek bisnis jangka panjang.
Sehingga, jangan sampai perbaikan bisnis, justru akan jadi sia-sia akibat tidak sejalan dengan permintaan pasar jangka panjang.
6. Resiko Kerjasama
Mempunyai partner bisnis, bisa memberikan dampak positif dan negatif untuk perusahaan.
Makanya, saat mulai bekerja sama dengan orang lain, harus dilihat dengan matang dampak-dampaknya.
Faktor Kegagalan
Menurut Zimmerer (Suryana, 2003: 44-45), faktor yang menyebabkan gagalnya suatu wirusaha dipengaruhi oleh hal-hal berikut.
- Tidak memiliki kompetensi manajerial yang baik.
- Kurang mempunyai pengalaman yang baik, untuk mengkoordinasikan dan pengelolaan SDM.
- Manajemen keuangan buruk.
- Perencanaan kurang matang.
- Lokasi tidak memadai.
- Kurang dalam mengawasi peralatan.
- Sikap kurang sungguh-sungguh.
- Tidak mampu mengerjakan peralihan usaha.
Masalah Kewirausahaan & Solusinya
Terdapat berbagai macam masalah yang dihadapi oleh wirausahawan, terutama mereka yang pemula.
masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Waktu
Banyak pengusaha yang gagal membagi dan memanajemen waktunya dengan baik.
Misalnya, telat meeting sehingga mengakibatkan hilangnya klien, atau jatuh sakit sebab terlalu diforsir memikirkan urusan pekerjaan.
Seorang wirausahawan, wajib memanajemen waktunya, dengan menyusun jadwal harian, baik untuk pribadi maupun bisnis.
2. Kurang Percaya Diri
Khususnya pengusaha pemula, banyak yang tidak percaya diri untuk mengakusi sebagai seorang pengusaha.
Sebab, bisnisnya masih skala kecil atau belum berkembang.
Sikap yang demikian kurang tepat, sebab untuk mem-branding suatu bisnis, diperlukan kepercayaan diri untuk mengenalkannya.
3. Tidak Mendapat Dukungan Keluarga
Terkadang, keluarga juga menjadi hambatan seseorang untuk berbisnis, karena dianggap tidak memiliki masa depan yang jelas.
Hal ini lumrah, karena yang mereka lihat adalah pengusaha yang gagal.
Padahal, ada banyak juga pebisnis yang berhasil dengan usahanya sendiri.
Untuk itu, diperlukan sikap yang fokus dan kerja keras untuk membuktikan hal ini kepada keluarga, bahwa bisnis bisa membawa kehidupan yang lebih baik.
4. Pindah Bidang Bisnis
Beberapa pengusaha terkadang suka berpindah-pindah bisnis akibat usahanya yang sepi dan tidak berkembang.
Padahal, bisnisnya tersebut baru saja dimulai.
Sikap seperti ini juga kurang tepat, sebab sebagai usaha baru butuh waktu untuk mendapat kesuksesan.
Lebih baik pikirkan strategi dan fokus pada bisnis yang dijalankan, supaya penjualan lebih meningkat.
Daripada mencoba bisnis lainnya lagi, yang belum tentu memberikan hasil yang maksimal juga.
5. Perang Harga
Hal ini kerap terjadi di dunia bisnis, di mana satu per satu pengusaha menurunkan harga untuk mendapatkan penjualan.
Jika hal ini terus diikuti, maka berdampak pada kecilnya keuntungan yang didapatkan dan pastinya akan mengganggu cash flow.
Lebih baik harga tetap dipertahankan, dengan meningkatkan kualitas pelayanan barang.
Sebab, tidak smeua ingin harga murah, tapi konsumen juga cenderung mencari barang berkualitas bagus dengan pelayanan oke.
6. Manajemen Keuangan yang Buruk
Keuangan adalah kunci dalam wirausaha, sehingga perlu dikelola dengan sebaik-baiknya.
Apabila keuangan tidak dikontrol dengan baik, pemasukan dan pengeluaran juga tidak tercatat dengan baik, maka bisa berakibat pada terjadinya kebangkrutan.
Alur keuangan perusahaan harus dikendalikan, dengan membuat rencana, monitor, dan kontrol keuangan.
Sehingga setiap keuntungan bisa diputar lagi sebagai model, dan bila terjadi kerugian akan diketahui lebih dini.
Demikianlah pembahasan mengenai pengertian kewirausahaan, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca sekalian.
Jika ada pertanyaan seputar pengertian wirausaha ini, silakan menuliskannya langsung lewat kolom komentar di bawah.