Masih berbicara tentang ilmu sosial, apakah dari kalian ada yang sudah pernah mendengar kata “integrasi”?
Atau justru konsep-konsep lain yang mirip seperti integrasi sosial, bangsa, hingga budaya?
Nah, ternyata kata integrasi dan konsep-konsep tersebut saling berkaitan dan merupakan bentuk fenomena sosial yang bisa kita temukan di lingkungan sekitar.
Lalu, apa sebenarnya pengertian integrasi?
Apa saja jenis-jenis nya dan apa bedanya dengan integrasi?
Daripada penasaran, yuk, langsung kita bahas satu per satu, lengkap dari pengertian, jenis, proses, fungsi, dan contohnya.
Pengertian Integrasi
Sebelum mempelajari lebih dalam tentang integrasi, mari kita pahamkan diri terlebih dahulu dengan “apa itu integrasi?”.
A. Secara Umum
Dilihat secara etimologis, kata “integrasi” berarti menggabungkan, mempersatukan, dan menyatupadukan.
Sedangkan pengertian integrasi secara umum adalah sistem yang mengalami pembaharuan yang menjadi satu kesatuan yang utuh.
B. Menurut Para Ahli
Lalu apa pengertian integrasi menurut sudut pandang dari para ahli?
Mari kita simak satu per satu.
1. Menurut Hendropuspito
Menurut pendapat Hendropuspito, integrasi yaitu satu kesatuan harmonis yang terbentuk dari beberapa bagian yang berbeda.
2. Menurut Howard Wriggins
Menurut Howard Wriggins, integrasi adalah kesatuan atau keseluruhan utuh yang terbentuk dari bagian-bagian yang berbeda dalam masyarakat yang berhasil disatukan.
3. Menurut Myron Weiner
Menurut Myron Weiner, integrasi merupakan sebuah proses pembentukan identitas nasional dengan menyatukan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah.
4. Menurut Nazaruddin Sjamsuddin
Menurut Nazaruddin Sjamsuddin, integrasi adalah proses penyatuan sebuah bangsa yang mencakup seluruh akses kehidupan, termasuk politik, ekonomi, sosial, dan juga budaya.
5. Menurut Paul B. Harton
Menurut pandangan Paul B. Harton, integrasi dapat dipahami sebagai sebuah proses dan pengembangan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dimana secara bersamaan kelompok ras dan etnik memiliki peran dalam kehidupan budaya dan ekonomi.
6. Menurut Saafroedin Bahar
Saafroedin Bahar menjelaskan bahwa integrasi adalah proses penyempurnaan dengan menyatukan unsur-unsur bangsa yang terpisah.
7. Menurut Soedjati Djiwandono
Menurut Soedjati Djiwandono, integrasi merupakan tentang cara bagaimana kelestarian nasional dapat didamaikan melalui penggunaan hak menentukan nasib sendiri.
8. Menurut Widjaja
Menurut Widjaja, integrasi yaitu harmoni unit (tidak saling membahayakan setiap unit) yang ada dalam sebuah sistem.
Perbedaan Integrasi dan Disintegrasi
Setelah mengetahui apa itu integrasi, lalu apa perbedaanya dengan disintegrasi?
Nah, perlu diingat bahwa inti dari konsep integrasi adalah penyatuan hal-hal yang beragam atau berbeda menjadi satu kesatuan yang harmonis.
Sehingga, dapat kita simpulkan sebaliknya, bahwa disintegrasi adalah sebuah kondisi dimana tidak ada keharmonisan dari tiap-tiap bagian dalam sebuah kesatuan.
Sebuah sumber juga mengatakan bahwa disintegrasi dapat dipahami sebagai memudarnya norma-norma dan juga nilai-nilai dalam suatu masyarakat akibat adanya perubahan yang terjadi dalam lembaga-lembaga masyarakat.
Jenis Integrasi
Setelah memahami dasar-dasar pengertian integrasi, mari mengenal lebih jauh integrasi dengan mengetahui jenis-jenisnya.
1. Integrasi Bangsa
Pertama yaitu integrasi bangsa yang merupakan golongan yang beragam, tidak dapat dirumuskan secara eksak, dan mempunyai faktor-faktor objektif yang menjadi pembeda dengan bangsa yang lain.
2. Integrasi Kebudayaan
Kedua yaitu integrasi kebudayaan yang merupakan sebuah keserasian dalam masyarakat yang terbentuk dari proses penyesuaian unsur-unsur kebudayaan yang beragam.
3. Integrasi Nasional
Ketiga yaitu integrasi nasional yang dapat dipahami sebagai pola kehidupan serasi dan harmonis yang terbentuk melalui proses adaptasi dari unsur-unsur beragam dalam kehidupan bermasyarakat.
Sedangkan secara antropologis, integrasi nasional adalah harmoni/kerukunan/keserasian dalam kehidupan bermasyarakat yang dicapai melalui proses penyesuaian unsur kebudayaan yang beragam.
Salah satu contohnya yaitu bersatunya masyarakat Indonesia dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, seperti saling hidup rukun, bertoleransi, dan saling mempelajari bahasa dan kebiasaan dari budaya lain.
Kemudian secara politik, integrasi nasional merupakan suatu identitas nasional dalam sebuah kesatuan wilayah nasional yang terbentuk dari penyatuan berbagai kelompok sosial dan budaya.
Contohnya adalah hari kemerdekaan Republik Indonesia (17 Agustus 1945), Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928), dan juga pemerintah yang menjadi mediator dalam sebuah konflik antar suku.
4. Integrasi Nilai
Keempat yaitu integrasi nilai yang dipahami sebagai persetujuan bersama yang disepakati atas prosedur penyelesaian konflik, serta tujuan dan prinsip dasar politik.
5. Integrasi Masyarakat
Kelima yaitu integrasi masyarakat yang merupakan penyatuan unsur-unsur yang berbeda dalam suatu masyarakat, mulai dari peranan sosial, kedudukan sosial, hingga pranata sosial.
6. Integrasi Nusantara
Integrasi nusantara merupakan keterpaduan dan kesatuan yang terjadi dari sebuah proses penyatuan suku, ras, dan masyarakat yang menempati pulau-pulau.
7. Integrasi Sosial
Ketujuh yaitu integrasi sosial. Pengertian integrasi sosial sendiri memiliki cukup banyak versi. Berikut beberapa diantaranya:
(1) Kun Maryati dan Juju Suryawati yang berpandangan bahwa integrasi sosial merupakan proses penyesuaian berbagai unsur dalam masyarakat menjadi satu kesatuan;
(2) Abu Ahmadi yang berpendapat bahwa integrasi sosial adalah kerjasama dari seluruh lapisan anggota masyarakat; dan
(3) Soerjono Soekanto yang berpandangan bahwa integrasi sosial yaitu proses sosial yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang disertai kekerasan atau ancaman dengan tujuan memenuhi gol melawan lawan.
Integrasi sosial sendiri masih dapat terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a. Akulturasi
Merupakan percampuran budaya tanpa menghilangkan ciri khas masing-masing kebudayaan.
b. Asimilasi
Yaitu pembauran budaya yang disertai hilangnya ciri khas kebudayaan asli yang kemudian membentuk suatu budaya yang baru.
c. Integrasi Koersif
Merupakan integrasi sosial yang terjadi karena kekuasaan yang dimiliki oleh para penguasa, dimana mereka menggunakan cara yang koersif.
d. Integrasi Fungsional
Merupakan integrasi sosial yang terjadi karena adanya fungsi-fungsi dan akibat yang ada dan terjadi dalam masyarakat.
e. Integrasi Normatif
Merupakan integrasi sosial yang terjadi karena ada norma-norma tertentu yang ada dalam masyarakat.
Proses Integrasi
Sebagai sebuah fenomena sosial yang terjadi secara bertahap, tentu terdapat proses yang harus dilalui, yaitu:
1. Tahap Akomodasi
Pertama yaitu tahap akomodasi yang merupakan tahap dimana sikap saling menghargai dan saling menyesuaikan diri satu sama lain digunakan sebagai cara bagi individu atau kelompok dalam upaya meraih keteraturan sosial.
Di tahap ini, individu maupun kelompok sadar bahwa tindakan yang berpotensi menimbulkan konflik atau perpecahan penting untuk dihindari.
2. Tahap Kerjasama
Kedua yaitu tahap kerjasama yang merupakan tahap dimana suatu aksi atau tindakan dipilih oleh individu ataupun kelompok dalam mencapai tujuan yang telah disepakati.
Dimana, dalam tahap kerjasama ini masing-masing individu sadar bahwa mereka saling membutuhkan untuk dapat mencapai kebutuhan mereka masing-masing yang juga berguna bagi lingkungan di sekitar mereka.
3. Tahap Koordinasi
Ketiga yaitu tahap koordinasi yang merupakan sebuah tahap dimana suatu cara akan dikoordinasikan oleh individu maupun kelompok untuk menciptakan keteraturan dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Tahap Asimilasi
Keempat yaitu tahap asimilasi yang merupakan tahap dimana masing-masing individu telah sadar dan sepakat bahwa menghindarkan diri dari tindakan yang berpotensi menimbulkan perpecahan dan hidup berdampingan adalah sesuatu yang penting.
Faktor Integrasi
Integrasi dapat terjadi karena ada faktor-faktor pendorongnya.
Namun jangan lupa bahwa integrasi juga bisa terhambat atau tidak terjadi karena faktor-faktor tertentu.
Lalu, apa saja faktor yang dimaksud? Berikut penjelasannya.
Faktor Pendorong Integrasi
Faktor yang dapat mendorong terjadinya integrasi yaitu:
(1) teknologi transportasi dan komunikasi yang maju,
(2) pemerintahan yang baik (good governance),
(3) ada rasa toleransi antar sesama,
(4) ada rasa solidaritas sosial,
(5) ada perkawinan silang antar suku,
(6) rasa nasionalisme yang tinggi, dan juga
(7) adanya semangat gotong royong.
Faktor Penghambat Integrasi
Faktor-faktor yang dapat menghambat terjadinya integrasi yaitu:
(1) rendahnya rasa toleransi,
(2) pembangunan yang tidak merata,
(3) kemunculan etnosentrisme,
(4) lunturnya nilai dan budaya bangsa,
(5) terdapat hambatan geografis,
(6) kurangnya penghargaan terhadap keberagaman, dan
(7) munculnya kesadaran akan ancaman dari luar.
Fungsi Integrasi
Pentingnya terjadinya integrasi adalah:
1. Sebagai alat pemersatu bangsa mengingat pengertian integrasi yang dapat dipahami sebagai meleburnya unsur-unsur yang beragam menjadi sebuah kesatuan harmonis.
2. Sebagai media sosialisasi dan interaksi karena integrasi mendorong adanya interaksi antar unsur yang beragam dalam masyarakat.
3. Sebagai media transmisi budaya karena baik langsung maupun secara tidak langsung, integrasi akan mendorong bertemunya berbagai kebudayaan yang berbeda-beda.
Demikian pembahasan mengenai integrasi, mulai dari pengertian, proses, jenis, hingga fungsinya.
Semoga bermanfaat!