Hikayat adalah karya sastra lama dalam bentuk karangan bebas yang kebanyakan menggunakan Bahasa Melayu. Karya sastra tersebut memiliki bentuk yang mirip dengan prosa, namun dengan tema yang lebih spesifik. Biasanya hikayat mengisahkan kehidupan raja-raja pada masa lalu dengan menggunakan Bahasa Melayu yang khas.
Kamu ingin mengetahui lebih jauh mengenai hikayat? Yuk, simak ulasan tentang pengertian hikayat berikut ini.
Pengertian Hikayat
1. Menurut KBBI
Menurut KBBI, hikayat adalah karya sastra lama asal Melayu yang bentuknya karangan bebas dengan cerita.
2. Menurut Para Ahli
a. Sudjiman
Sudjiman mengatakan bahwa istilah hikayat muncul karena adanya kesalahan tafsir. Namun, akhirnya istilah tersebut tetap digunakan hingga sekarang untuk menyebut karya sastra klasik dari Melayu.
b. Suherli
Hikayat merupakan salah satu karya sastra Melayu yang mayoritas isi cerita adalah kisah kemustahilan dan kesaktian tokoh yang ada di dalam cerita.
c. Sugiarto
Hikayat adalah karya sastra yang berbentuk cerita atau kisah yang asalnya dari Arab dan Melayu.
Struktur
1. Abstraksi
Abstraksi berisi rangkuman keseluruhan isi cerita yang nantinya akan dikembangkan di bagian-bagian berikutnya. Tidak semua hikayat memiliki bagian ini karena memang sifatnya tidak wajib.
2. Orientasi
Orientasi merupakan bagian dari hikayat yang menjelaskan latar dalam cerita. Latar yang dimaksud mencakup latar tempat, waktu, dan suasana.
3. Komplikasi
Komplikasi adalah bagian hikayat yang menceritakan kronologis cerita melalui hubungan sebab akibat. Dalam bagian ini, pembaca juga bisa memahami watak tokoh dalam cerita.
4. Evaluasi
Evaluasi berisi mengenai penyelesaian konflik yang dialami tokoh di dalam cerita.
5. Resolusi
Resolusi adalah bagian yang berisi penyampaian solusi dari permasalahan yang menjadi konflik di dalam cerita.
6. Koda
Koda merupakan bagian dari hikayat yang isinya nilai-nilai atau amanat yang ingin disampaikan penulis melalui cerita.
Karakteristik
1. Bahasa
Hikayat menggunakan bahasa yang khas dalam pembuatannya. Bahasa yang digunakan dalam hikayat adalah Bahasa Melayu model lama.
2. Istana Sentris
Hikayat pada awalnya berkembang di lingkungan istana saja. Oleh karena itu, cerita yang muncul kebanyakan mengisahkan tentang apa yang terjadi di istana. Biasanya penulis hikayat menggunakan raja beserta keluarganya sebagai tokoh dalam cerita.
3. Pralogis
Pralogis yang dimaksud adalah kisah-kisah yang berisi kemustahilan. Misalnya bayi lahir yang bisa langsung berbicara dan bayi yang lahir dari sebuah kotak peti.
4. Statis
Hikayat memiliki sifat yang selalu tetap dan tidak berubah walaupun terdapat perkembangan zaman/
5. Anonim
Penulis hikayat biasanya tidak diketahui identitasnya. Hal ini karena pada zaman dahulu hikayat disampaikan dari mulut ke mulut.
6. Kesaktian
Kesaktian adalah salah satu topik yang paling sering digunakan dalam cerita hikayat. Misalnya, raja yang bisa mengalahkan istana dengan sekali tebas.
7. Arkhais
Arkhais maksudnya adalah penggunaan bahasa yang jarang digunakan dan tidak lazim. Misalnya bejana, upeti, dan hatta.
8. Karakteristik lainnya
a. Hikayat bersifat komunal sehingga hikayat menjadi milik masyarakat secara bersama-sama
b. Hikayat biasanya memiliki berbagai nilai moral dan pelajaran hidup yang berguna di dalam ceritanya
c. Hikayat dilestarikan melalui mulut ke mulut oleh nenek moyang kita
d. Hikayat biasanya juga mengangkat tema kepercayaan masyarakat atau ajaran agama masyarakat setempat
e. Tak jarang hikayat juga menceritakan kehidupan sehari-hari masyarakat yang merakyat
f. Hikayat biasanya menggunakan kosa kata yang klise
g. Hikayat bersifat imajinatif karena kebanyakan isinya adalah dongeng yang tidak nyata
h. Pada umumnya, hikayat menceritakan konflik antara yang benar dan yang salah
i. Hikayat juga tak jarang mengangkat tema pahlawan
Unsur Unsur
1. Intrinsik
a. Tema: tema adalah inti dari isi hikayat.
b. Latar: latar adalah setting watu, tempat, dan suasana yang digunakan di dalam hikayat.
c. Alur: alur adalah urutan peristiwa di dalam hikayat.
d. Amanat: amanat adalah nilai yang ingin disampaikan penulis melalui hikayat.
e. Tokoh: tokoh adalah pemeran di dalam cerita hikayat.
f. Sudut pandang: sudut pandang adalah pusat penceritaan yang digunakan penulis dalam mengisahkan cerita.
g. Gaya: gaya adalah model penulisan dan bahasa yang digunakan penulis dalam membuat hikayat.
2. Ekstrinsik
a. Latar budaya: latar budaya adalah kebudayaan yang ada di masyarakat tempat cerita tersebut dikisahkan.
b. Latar agama: latar agama adalah kepercayaan yang digunakan masyarakat dalam cerita tersebut.
c. Latar ekonomi: latar ekonomi adalah perekonomian masyarakat yang ada di dalam cerita.
d. Nilai moral: nilai moral adalah nilai-nilai yang hidup di tengah masyarakat yang ada di dalam cerita.
Nilai dalam Hikayat
1. Agama
Nilai ini memiliki konsep berupa permohonan kepada Tuhan untuk memudahkan segala urusan hamba-Nya. Selain itu, nilai ini juga mengajarkan kepada manusia untuk pasrah dan rajin sedekah.
2. Sosial
Nilai sosial memiliki konsep yang mengajarkan kepada manusia untuk tidak melihat status sosial seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, nilai sosial juga mengajak manusia untuk saling tolong menolong.
3. Moral
Nilai moral memiliki konsep bahwa manusia harus berusaha untuk bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Selain itu, nilai moral juga mengajak manusia untuk tidak memperdaya orang lain.
4. Edukasi
Nilai edukasi fokus kepada edukasi mengenai nilai keagamaan. Nilai ini mengajak manusia untuk mempelajari agama sejak dini.
5. Budaya
Nilai budaya yang digambarkan dalam hikayat adalah pemilihan raja yang dilakukan dengan perlombaan bagi raja yang memiliki putra laki-laki lebih dari satu. Selain itu, nilai budaya juga digambarkan dengan sayembara untuk mencarikan suami bagi putri kerajaan.
Jenis-jenis
1. Berdasarkan Isinya
Berdasarkan isinya, hikayat terdiri dari:
a. Cerita rakyat
b. Epos India
c. Cerita Jawa
d. Cerita Islam
e. Biografi
f. Cerita sejarah
g. Cerita berbingkat
2. Berdasarkan Asalnya
a. Melayu Asli
Contoh hikayat dari Melayu asli adalah Hikayat Hang Tuah, Hikayat si Miskin, Hikayat Malim Deman, serta Hikayat Indera Bangsawan.
b. Pengaruh Jawa
Contoh hikayat dari pengaruh Jawa adalah Hikayat Cekel Weneng Pati, Hikayat Panji Semirang, dan Hikayat Indera Jaya.
c. Pengaruh India
Contoh hikayat dari pengaruh India adalah Hikayat Perang Pandhawa, Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Sri Rama, dan Hikayat Sang Boma.
d. Pengaruh Arab-Persia
Contoh hikayat dari pengaruh Arab-Persia adalah Hikayat Seribu Satu Malam, Hikayat Bachtiar, serta Hikayat Amir Hamzah.
Fungsi
Berikut ini adalah beberapa fungsi hikayat di tengah kehidupan masyarakat:
a. Hikayat dapat berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat dengan cerita-ceritanya yang menarik
b. Hikayat dapat berfungsi sebagai pengobat kesedihan bagi orang-orang yang sedang merasakannya
c. Hikayat dapat berfungsi sebagai pengisi acara, misalnya acara pernikahan
d. Hikayat yang isinya perjuangan bisa menambahkan semangat juang bagi masyarakat
e. Hikayat memiliki banyak nilai moral dan pelajaran hidup yang berguna bagi masyarakat
Contoh Hikayat
Berikut ini adalah contoh hikayat Hang Tuah:
Analisis
Unsur Instrinsik
1. Tema: kehidupan kerajaan
2. Alur: alur maju
3. Tokoh
a. Hang Tuah: bijak dan penuh wibawa
b. Hang Jabat: pendendam
c. Sang Raja: baik dan mudah terpengaruh
d. Tumenggung: jahat dan penuh kelicikan
4. Latar
a. Tempat: pasar dan istana
b. Waktu: malam dan pagi
c. Suasana: sepi, tegang, serta ramai
5. Sudut pandang: sudut pandang orang ketiga
6. Amanat: pemimpin harus objektif serta imbauan untuk berbuat jujur
Unsur Ekstrinsik
1. Nilai moral: tidak boleh mudah terpengaruh orang lain dalam kehidupan.
2. Nilai budaya: harus mentaati perkataan orang tua.
3. Nilai agama: percaya kepada Tuhan membuat hidup lebih tenang.
4. Nilai sosial: kepentingan kelompok harus berada di atas kepentingan pribai.
5. Nilai pendidikan: hidup harus penuh dengan kejujuran.
Nah, itu tadi adalah beberapa penjelasan mengenai pengertian hikayat. Ikut melestarikan hikayat tidak perlu ikut menjadi orang yang menyukainya. Dengan menyebarkan informasi seperti ini sudah cukup membuat hikayat bisa dikenal lebih banyak orang. Pelestarian hikayat bisa dimulai dari diri kita sendiri. Yuk, bersama-sama kita ikut melestarikan karya sastra lama ini!