Frasa merupakan salah satu istilah dalam linguistik yang sering dikaji, yaitu satuan yang lebih kecil dari kalimat namun lebih besar dari kata. Mungkin kita sering kali menjumpai frasa dalam tulisan-tulisan yang kita baca akan tetapi sulit membedakannya.
Nah pada tulisan ini kita akan membahas semua pengertian tentang frasa, ciri-cirinya, serta jenisnya. Oleh karena itu, Selasares yang ingin mengetahui lebih detail tentang frasa, simak artikel ini sampai habis ya!
Pengertian frasa
Secara Umum
Frasa adalah suatu penggabungan dua kata atau lebih yang memiliki satu makna gramatikal (makna yang berubah-ubah menyesuaikan konteks). Walaupun frasa merupakan gabungan dari kata atau pengelompokan bagian kata, namun frasa tidak bisa disebut sebagai kalimat karena tidak ada hubungan antara subjek dengan predikat sehingga makna yang dihasilkan juga akan berbeda dengan kalimat sempurna atau utuh.
Menurut Para Ahli
1. Kridalaksana
Kridalaksana mendefinisikan frasa sebagai gabungan antara dua kata atau lebih baik rapat maupun renggang yang memiliki makna tidak prediktif.
2. Lyons
Pengertian frasa menurut Lyons (Soetikno, 1995:168) adalah suatu kelompok kata yang sepadan dengan satu kata secara gramatikal dan tidak memiliki predikat dan subjek sendiri.
3. Putrayasa
Putrayasa mengatakan bahwa frasa merupakan sebuah kelompok kata yang memiliki kedudukan sebagai fungsi dalam suatu kalimat yang mana tidak semuanya dari frasa tersebut yang terdiri dari kelompok kata.
4. Ramlan
Menurut Ramlan, frasa merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mana tidak melebihi batas fungsi yang terkandung dalam unsur klausa.
5. Tarmini
Tarmini menyebutkan bahwa frasa ialah suatu konstruksi yang terdiri dari dua atau lebih konstituen yang bisa mengisi fungsi sintaksis tertentu dalam sebuah kalimat akan tetapi tidak melebihi batas fungsi klausa, dengan kata lain frasa disebut juga nonpredikatif.
Perbedaan frasa dengan kata majemuk
Beberapa orang terkadang bingung membedakan antara frasa dan kata majemuk, bahkan menganggap bahwa keduanya adalah sama. Padahal keduanya adalah sesuatu yang sangat berbeda, dimana perbedaan tersebut bisa dilihat dari makna yang muncul setelah penggabungan kata.
Pada frasa, makna yang muncul tidak akan berbeda dari makna kata inti yang menjadi kepala frasa, dengan kata lain frasa tidak akan memiliki makna yang baru setelah penggabungan kata, sebagai contoh ‘kursi cokelat’, makna frasa tersebut tetaplah kursi, namun dengan tambahan sifat ‘berwarna coklat’. Sedangkan dalam kata majemuk, hasil penggabungan kata akan menciptakan makna yang sangat jauh dari makna kata pembentuknya bahkan terkadang juga menghasilkan makna baru, maka dari itu kata majemuk juga sering disebut dengan kata kiasan karena memiliki makna idiomatis. Sebagai contoh kata majemuk adalah ‘meja hijau’ makna yang dihasilkan dari penggabungan kata tersebut bukan ‘meja yang berwarna hijau’ tapi bermakna ‘pengadilan’.
Contoh frasa
Berikut adalah beberapa contoh bentuk frasa :
– Meja hitam
– Sedang minum
– Dengan kaki kiri
– Mie rebus
– Tidur siang
– Sepatu kaca
– Pintu kayu
– Oleh saya
– Dsb.
Ciri-ciri
Sebuah frasa memiliki ciri-ciri yang akan membuat kita bisa lebih mudah mengenalinya di dalam suatu kalimat atau tulisan, ciri-ciri frasa adalah sebagai berikut:
– Frasa selalu terdiri dari dua kata atau lebih, jika tidak memenuhi syarat ini maka bukan termasuk dalam frasa
– Dalam sebuah kalimat, frasa memiliki fungsi gramatikal yang menyesuaikan dengan konteks.
– Sebuah frasa harus memiliki setidaknya satu makna gramatikal, ciri ini juga berkaitan dengan poin kedua.
– Frasa biasanya bersifat nonpredikatif atau salah satu dari kata yang membentuk frasa tersebut tidak ada yang berfungsi sebagai predikat.
Jenis-jenis
Frasa dapat dibedakan menjadi beberapa kategori yang mana setiap kategorinya memiliki beberapa jenis yang berbeda. Berikut adalah jenis frasa yang telah dikategorikan oleh penulis beserta contohnya, agar kamu lebih mudah untuk membedakan setiap jenisnya.
1. Berdasarkan jenisnya
Frasa jika dikategorikan berdasarkan jenisnya akan terbagi menjadi tiga jenis yaitu verbal, nominal dan adjektiva.
a. Frasa verbal
Frasa verbal merupakan frasa yang dalam unsur pembentukannya mengandung inti kata kerja sehingga dapat berfungsi sebagai pengganti kedudukan kata kerja dalam sebuah kalimat.
Contoh frasa verbal adalah:
– Sedang masak
– Bekerja keras
– Tidak makan
– Sedang belajar
– Dsb
b. Frasa nominal
Frasa nominal adalah frasa yang dalam pembentukannya mengandung inti kata benda sehingga dapat digunakan untuk menggantikan kedudukan kata benda dalam sebuah kalimat.
Contoh frasa nominal:
– Meja kaca
– Lantai marmer
– Ban karet
– Pintu kayu
– Dsb.
c. Frasa adjektiva
Frasa adjektiva adalah frasa yang dalam pembentukannya mengandung inti kata sifat.
Contoh frasa adjektiva:
– Sangat cantik
– Lumayan pintar
– Cukup baik
– Sangat kecil
– Lumayan besar
– Dsb.
d. Frasa preposisional
Frasa preposisional adalah frasa yang dalam pembentukannya menggunakan kata depan.
Contoh frasa preposisional:
– Dengan sepeda
– Dari kantor
– Ke sekolah
– Dsb.
2. Berdasarkan fungsi unsur pembentukan
Berdasarkan unsur pembentuknya, frasa dibagi menjadi beberapa jenis yaitu endosentris, atribut, apositif, koordinatif, dan eksosentris.
a. Frasa endosentris
Frasa endosentris adalah frasa yang terdapat unsur inti atau pusat pada salah satu atau kedua kata pembentuknya, yang artinya satu komponen saja dapat menggantikan kedudukan seluruh frasa itu sendiri.
Contoh frasa endosentris:
– Anak kucing
– Sedang minum
– Tikus putih
– Tiga anak
– Ayam betina
– Dsb.
b. Frasa atribut
Frasa atribut merupakan frasa yang terbentuk dari unsur menerangkan dan diterangkan atau diterangkan dan menerangkan.
Contoh frasa atribut:
– Seekor monyet ( menerangkan dan diterangkan)
– Ibu tiri ( diterangkan dan menerangkan )
– Anak kandung ( diterangkan dan menerangkan )
c. Frasa apositif
Frasa apositif adalah frasa yang salah satu unsur kata pembentuknya bisa digunakan untuk menggantikan unsur inti. Biasanya pada frasa apositif terselip kata keterangan yang digunakan untuk menerangkan kata sebelumnya.
Contoh frasa apositif:
– Tempat lahir saya
– Negeri sakura
– Usaha cukur rambut
– Raja ikan
– Anak Pak Andi
– Dsb.
d. Frasa koordinatif
Frasa koordinatif adalah frasa yang seluruh unsur pembentuknya berfungsi atau berperan sebagai unsur inti atau pusat.
Contoh frasa koordinatif :
– Kakek nenek
– Tua muda
– Warta berita
– Dsb.
e. Frasa eksosentris
Frasa eksosentris merupakan frasa yang salah satu unsur pembentuknya merupakan kata tugas.
Contoh frasa eksosentris :
– Kepada ibu
– Di sekolah
– Dari Lamongan
– Pada hari
– Dsb.
3. Berdasarkan kesatuan
Berikut adalah jenis frasa yang dikategorikan berdasarkan kesatuan makna yang terkandung di dalam unsur pembentukan frasa tersebut.
a. Frasa biasa
Frasa biasa adalah frasa yang memiliki arti yang sebenarnya.
Contoh frasa biasa :
– Adik membeli permen coklat
– Ayah memasang papan kayu
b. Frasa idiomatik
Frasa idiomatik merupakan frasa yang memiliki makna denotasi atau bukan makna sebenarnya.
Contoh frasa idiomatik :
– Kakak saya pergi ke luar negeri
c. Frasa ambigu
Frasa ambigu adalah frasa yang di dalam sebuah kalimat unsurnya memiliki makna ganda atau dua makna yang berbeda.
Contoh frasa ambigu :
– Tangan panjang
Pada frasa di atas, arti yang terkandung bisa tangan yang panjang atau juga kiasan yang berarti orang yang suka mencuri.
4. Berdasarkan kedudukan
Berdasarkan kedudukannya, frasa di bagi menjadi dua yaitu frasa setara dan frasa bertingkat.
a. Frasa setara
Frasa setara adalah frasa yang unsur pembentuknya memiliki kedudukan yang sama atau setara.
Contoh frasa setara :
– Hitam putih
– Kakek nenek
– Tua muda
– Keluar masuk
– Depan belakang
– Asal usul
– Pulang pergi
– Dsb.
b. Frasa bertingkat
Frasa bertingkat merupakan kebalikan dari frasa setara di mana unsur pembentuknya tidak memiliki kedudukan yang setara atau dengan kata lain kedudukannya bertingkat.
– Tanah air
– Bangku emas
– Sedang pergi
– Bahasa inggris
– Musim panen
– Meja kayu
– Dsb.
Nah demikian ulasan tentang pengertian frasa yang kami sajikan sesimpel mungkin agar mudah dimengerti oleh pembaca.
Jika kamu masih bingung atau membutuhkan penjelasan lebih, silahkan tanyakan di kolom komentar. Semoga bermanfaat.