Pengertian ekonomi merujuk kepada proses distribusi barang dan jasa mulai dari produsen hingga sampai kepada konsumen. Kegiatan ekonomi sendiri telah ada sejak era Paleolitik dengan adanya konsep pertukaran. Sementara perdagangan antar bangsa dimulai pada zaman Yunani kuno. Di masa modern kegiatan ekonomi semakin berkembang dengan adanya sistem ekonomi liberal dan prinsip keterbukaan dalam perdagangan antar negara. Berdasarkan cakupan area yang dipelajari, ilmu ekonomi dibedakan menjadi ekonomi makro dan mikro. Terdapat berbagai motif yang melatarbelakangi kegiatan ekonomi.
Temukan pemaparan lengkap tentang pengertian ekonomi dari berbagai perspektif dan ulasan lainnya termasuk teori pertumbuhan ekonomi serta macam-macam sistem ekonomi dalam artikel ini.
Macam-macam Pengertian Ekonomi
Terdapat berbagai pengertian ekonomi yang dapat diklasifikan sebagai berikut.
1. Secara Umum
Secara umum ekonomi diartikan sebagai pendistribusian atau perputaran barang dan jasa hingga sampai kepada konsumen.
Sedangkan secara etimologi kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu dari kata oikos yang berarti ‘rumah tangga’ dan nomos yang artinya ‘pengelolaan’.
2. Menurut Para Ahli
Para ahli ekonomi mendefininisikan ekonomi ke dalam berbagai perspektif.
Berikut ini adalah beberapa diantaranya.
a. Adam Smith
Adam Smith dikenal sebagai tokoh ekonomi kapitalis dan mendapat julukan sebagai bapak ekonomi.
Adam Smith mendefinisikan ekonomi sebagai penyelidikan tentang sifat dan penyebab kekayaan negara-negara.
b. David Ricardo
Tokoh ekonomi klasik asal Inggris, David Ricardo mendefinisikan ekonomi sebagai ilmu yang yang menjelaskan pendapatan nasional diantara pemiliknya ke dalam tiga bagian faktor-faktor produksi yaitu: tanah, tenaga kerja, dan modal.
c. John Stuart Mill
John Stuart Mill seorang filsuf dan ahli ekonomi politik mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang behubungan dengan sifat kekayaan dan hukum produksi dan distribusi baik itu secara langsung maupun jarak jauh.
d. Khurshīd Ahmad
Khurshīd Ahmad adalah merupakan seorang filsuf asal Pakistan dan juga ahli ekonomi Islam yang meneliti terkait ekonomi syariah.
Menurut Khurshīd Ahmad pengertian ekonomi dari sudut pandang Islam adalah sebagai upaya untuk memahami permasalahan perekonomian dalam hubungannya dengan perilaku manusia secara sistematis.
e. Laurence A. Manullang
Ahli ekonomi asal Indonesia Laurence A. Manullang mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai studi yang mempelajari upaya
masyarakat mencapai kemakmuran dimana kebutuhannya akan barang dan jasa terpenuhi.
f. Lionel Robbins
Ahli ekonomi asal Inggris Lionel Robbins mengartikan ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia sebagai hubungan antara tujuan yang menjadi kehendak manusia dengan ketersediaan yang terbatas dengan cara memaksimalkan kegunaan alternatifnya.
3. Menurut KBBI dan Merriam-Webster
Bila merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ekonomi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan.
Sementara kamus Merriam Webster mendefinisikan ekonomi sebagai hal yang berkaitan dengan, atau berdasarkan produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa.
Sejarah Ekonomi
Sejarah awal ekonomi dapat dibagi ke dalam beberapa periode, mulai dari awal kemunculannya, masa perkembangan, hingga ekonomi modern.
1. Sejarah Awal Ekonomi
Kegiatan ekonomi kuno diketahui telah muncul sejak era Paleolitik yakni sekitar 500.000-10.000 tahun sebelum Masehi.
Pada masa ini terjadi tukar menukar alat, makanan, kulit binatang, hingga ide dan cerita antar kelompok kekerabatan.
Selanjutnya pada masa Neolitik sebagaimana diungkap dalam buku yang ditulis oleh Rondo Cameron, seorang Professor Amerika di bidang Sejarah Ekonomi, “Concise Economic History of the World: From Paleolithic Times to the Present” yang diterbitkan oleh Oxford University Press, tahun 1993; pada masa ini setiap suku memiliki kekhususan dan spesialisasi ketrampilan tertentu yang disesuaikan menurut sumber daya di wilayah masing-masing yang tidak dimiliki oleh suku lain.
Di sinilah pertukaran dan perdagangan antar suku kemudian terjadi.
Pada era Mesir kuno perdagangan semakin berkembang setelah masyarakat pada masa itu mengenal uang sebagai alat tukar.
Perkembangan selanjutnya yang tercatat dalam sejarah adalah aktifitas perdagangan multi-nasional yang dipimpin oleh Alexander Agung dari Yunani Kuno.
2. Ekonomi Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan perkembangan aktifitas perekonomian di dunia ditandai dengan peningkatan perdagangan antar bangsa dan perdagangan di Jalur Sutera.
Pada masa ini bangsa Eropa umumnya hidup dari sektor agrikultur dan berbagai aktivitas perekonomian masih dilakukan dalam skala kecil untuk memenuhi kebutuhan.
Namun kemudian, secara perlahan perdagangan dan industri mulai tumbuh.
Meski perekonomian di Eropa pada awal abad pertengahan sempat mengalami krisis dan kemunduran, tetapi perdagangan kemudian berkembang dengan kemunculan kota-kota kaya di Italia.
Sementara itu perekonomian di dunia Islam juga mulai dikenal dunia dan uang kertas pertama dari Dinasti Tang di Cina diterbitkan.
3. Ekonomi Modern – Sekarang
Awal era modern adalah periode yang ditandai dengan hadirnya perdagangan internasional antara negara-negara di dunia.
Pada masa ini pula muncul teori dan praktik ekonomi merkantilisme yang merupakan terapan kebijakan ekonomi dalam negeri dengan meningkatkan volume ekspor dan mengurangi impor.
Perkembangan perekonomian di masa ini juga diwarnai oleh revolusi industri di Inggris pada abad ke-18.
Pasca perang, pertumbuhan ekonomi dunia semakin meningkat pesat seiring dengan peningkatan perdagangan internasional.
Kini perekonomian semakin maju dan berkembang, berbagai organisasi sebagai lembaga kerjasama internasional yang memfasilitasi perdagangan antar negara bermunculan.
Kemajuan ini juga didukung oleh berbagai inovasi teknologi dan informasi yang semakin memudahkan berbagai aktivitas perekonomian.
Perdagangan pun semakin terbuka seiring dengan banyaknya negara-negara maju yang menganut sistem ekonomi liberal.
Pembagian Area Ekonomi
Ilmu ekonomi dapat dibagi berdasarkan cakupannya yang secara umum dibedakan menjadi dua bagian.
Pemaparan deskriptif dari kedua area tersebut adalah sebagai berikut ini.
1. Ekonomi Makro
Ekonomi makro (macroeconomics) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari masalah ekonomi secara komprehensif seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga, masalah ketenagakerjaan, target pembangunan, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain ekonomi makro menganalisa perilaku dan kinerja suatu perekonomian melalui gambaran besar.
Dalam ekonomi makro analisa dilakukan terhadap semua variabel agregat yang mempengaruhi perekonomian.
2. Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro (microeconomics) adalah ilmu yang mempelajari implikasi insentif dan berbagai kebijakan serta pengaruhnya terhadap distribusi sumber daya.
Ekonomi mikro memfokuskan pada interaksi penawaran dan permintaan barang dan jasa pada single markets.
Selain itu ekonomi makro juga menganalisa harga dan produksi pada single markets, serta interaksi antara pasar yang berbeda dan faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan pasar.
Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi dapat dibagi kedalam tiga bagian besar yakni:
1. Produksi
Kegiatan ini menjadi pokok awal dari kegiatan perekonomian.
Melalui produksi, roda perekonomian mulai bergerak.
2. Distribusi
Kegiatan distribusi merujuk kepada proses perputaran barang dan jasa mulai dari produsen hingga sampai kepada konsumen.
Kegiatan distribusi menghubungankan antara produsen dengan konsumen.
3. Konsumsi
Konsumen merupakan sasaran dari hasil kegiatan produksi.
Konsumsi menjadi kegiatan yang menggunakan atau menghabiskan barang produksi.
Motif Ekonomi
Pelaku ekonomi memiliki berbagai motif dalam melakukan kegiatannya.
Secara umum motif tersebut dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yakni motif intrinsik yang merupakan kemauan yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri dan motif ekstrinsik yang merupakan dorongan yang datangnya dari luar.
Adapun macam-macam motif ekonomi adalah:
1. Motif untuk bertahan hidup
Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya bertujuan untuk dapat bertahan hidup.
Kebutuhan hidup manusia sifatnya tidak terbatas sementara alat untuk memuaskan kebutuhan tersebut terbatas.
Karenanya manusia dituntut untuk dapat kreatif dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
2. Motif untuk mendapatkan keuntungan
Motif keuntungan ini mendorong orang untuk mendapatkan hasil lebih yang digunakan untuk kelangsungan hidup dan juga menambah kekayaan.
Bentuk kegiatan ekonomi dengan motif keuntungan biasa dilakukan oleh pedagang dengan melakukan penjualan di atas harga pembelian.
3. Motif untuk berkuasa
Motif ini mengacu pada hasrat manusia untuk berkuasa pada berbagai bidang usaha dalam perekonomian.
4. Motif untuk mendapatkan penghargaan
Manusia pada dasarnya memiliki keinginan atas pengakuan dari pihak lain.
Keinginan untuk mendapat penghargaan ini menjadi salah satu pendorong dalam kegiatan ekonomi.
Prinsip Dasar Ekonomi
Secara umum prinsip ekonomi yang dikenal luas adalah pengorbanan yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.
Namun demikian sesungguhnya dalam ilmu ekonomi terdapat sepuluh prinsip dasar yaitu:
1. Orang-orang menghadapi tradeoff
2. Biaya adalah apa yang harus dibayarkan untuk mendapatkan sesuatu
3. Orang yang rasional berpikir tentang margin
4. Tanggap terhadap insentif
5. Perdagangan dapat menguntungkan semua pihak
6. Pasar biasanya merupakan tempat yang baik untuk mengatur aktivitas ekonomi
7. Terkadang pemerintah juga dapat meningkatkan hasil akhir dari mekanisme pasar
8. Kemampuan dalam menghasilkan barang dan jasa menentukan standar hidup suatu negara
9. Ketika pemerintah mencetak uang terlalu banyak maka harga-harga akan naik
10. Masyarakat menghadapi tradeoff jangka pendek antara Inflasi dan pengangguran.
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Di dalam ilmu ekonomi terdapat banyak teori tentang pertumbuhan ekonomi.
Beberapa diantara teori tersebut yang mengemuka adalah:
1. Merkantilisme
Teori Merkantilisme mulai muncul pada abad ke-16.
Salah satu tokoh penting dari sistem Merkantilisme adalah Thomas Mun dari Inggris.
Merkantilisme sebagaimana telah disinggung sebelumnya adalah salah satu bentuk kebijakan ekonomi sebagai upaya meningkatkan kemakmuran dalam negeri.
Teori ini merujuk pada konsep bahwa kesejahteraan suatu negara ditentukan oleh aset dan volume perdagangan globalnya.
Tidak hanya berkembang di Inggris, berbagai literature terkait teori Merkantilisme ini kemudian menyebar hingga ke Italia dan Perancis.
2. Klasik
Teori pertumbuhan ekonomi klasik mulai muncul pada abad ke-17.
Dua tokoh terkemuka dari teori ekonomi ini adalah Adam Smith dan David Ricardo.
Adam Smith dalam teorinya menekankan pada peran meningkatkan skala hasil.
Menurut Adam Smith dalam hal ini unsur utama terkait pertumbuhan ekonomi adalah output dan pertumbuhan penduduk.
Sementara itu teori yang dikemukakan David Ricardo merupakan modifikasi dari teori Adam Smith sebelumnya yang dikenal sebagai law diminishing returns.
Ricardo juga menyatakan bahwa pertumbuhan output membutuhkan pertumbuhan input faktor.
Asumsi dasar lainnya dari teori ini adalah bahwa biaya produksi merupakan faktor terpenting dari harga produk.
3. Neoklasik
Teori Neoklasik muncul sekitar tahun 1900-an.
Teori ini fokus pada permintaan dan penawaran yang merupakan faktor penentu dalam produksi, penetapan harga, serta konsumsi barang dan jasa.
Menurut teori ini, faktor dari sisi penawaran meliputi produktivitas tenaga kerja, jumlah tenaga kerja, dan input.
Berbeda dengan teori Klasik yang menekankan pentingnya biaya produksi dalam penentuan harga produk, teori Neoklasik berpendapat bahwa persepsi konsumen tentang nilai suatu produk adalah faktor pendorong yang menentukan harga.
Tokoh teori ekonomi Neo-klasik yang dikenal luas adalah Joseph A Schumpeter dan Robert Solow.
4. Neokeynes
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Keynes yang sudah ada lebih dahulu.
Teori Neokeynes muncul sekitar tahun 1950-an dan ciri metodologi yang digunakan adalah pada ekonomi makro.
Tokoh-tokoh dari teori ini yang mengemuka adalah Paul Samuelson dan John Hicks.
Ide utama dari teori ini adalah bahwa kapitalisme telah kehilangan mekanisme untuk memulihkan ekonomi.
Demikian para pemikir Neokeynes berfokus pada hubungan kuantitatif reproduksi kapitalis yang diperluas.
Selain itu tokoh Neokeynes juga lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi dan stabilitas daripada lapangan kerja penuh.
5. Analisis Historis
Teori historis dikemukakan oleh W. W. Rostow.
Konsep Rostow menggunakan pendekatan analisis historis untuk mengetahui faktor-faktor strategis perubahan.
Teori ini juga menggunakan metode penelitian kuantitatif murni dan variabel kualitatif untuk menjelaskan tren pertumbuhan masa lalu dan sekarang.
Lebih lanjut, Rostow memperkenalkan lima tahapan dalam pertumbuhan ekonomi yakni: masyarakat tradisional (traditional society), prasyarat lepas landas (preconditions to take-off), lepas landas (take-off), menuju kematangan (drive to maturity), dan masa konsumsi massal yang tinggi (age of high mass consumption).
Macam-macam Sistem Ekonomi
Saat ini terdapat berbagai mekanisme yang dijalankan oleh negara-negara di dunia dalam mengelola kegiatan ekonomi.
Macam-macam sistem ekonomi tersebut diantaranya:
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini berdasarkan kebiasaan yang ada di dalam komunitas masyarakat setempat.
Sistem ekonomi tradisional ini sifatnya sederhana dan diajarkan secara turun temurun.
2. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi ini memberikan kebebasan seluas-luasnya bagi masyarakat dalam kegiatan perekonomian.
Sistem ekonomi liberal ditandai dengan kurangnya campur tangan pemerintah dan menghilangkan kebijakan proteksi negara dalam perdagangan.
3. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan dari sistem ekonomi di mana pemerintah memberikan kebebasan kepada masayarkat untuk melakukan kegiatan bisnis.
Namun demikian penguasaan perekonomian oleh segelintir orang dianggap sebagai ancaman.
Oleh karena itu di sisi lain pemerintah tetap memberikan proteksi guna menghindari monopoli dan kelangkaan dalam perekonomian.
4. Sistem Ekonomi Indonesia
Indonesia menganut sistem ekonomi yang berdasarkan Pancasila.
Sistem ini dianggap paling tepat untuk diterapkan pada masyarakat Indonesia yang majemuk.
Selain itu Undang-undang juga mengatur bahwa seluruh kekayaan alam Indonesia dikuasai oleh negara dan dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat.
Dalam hal ini termasuk pula kekayaan dari sektor kelautan, dimana sebagai negara maritim 2/3 dari wilayah Indonesia ini adalah laut.
Demikian pemaparan tentang ekonomi dari berbagai aspek.