Guys, mau liburan asyik di Jakarta?
Kalau ke taman rekreasi dan tempat hiburan rasanya biasa-biasa saja, ya.
Tapi kalau sudah ke Museum Macan, tentu keseruannya akan jadi berbeda, guys.
Sebab, di sini ada ratusan spot instgenic lho yang bisa memuaskan hasrat fotografi mu.
Hayo, sudah tahu Museum Macan belum?
Nah, daripada penasaran, yuk berkenalan dengan museum instagramable yang digandrungi para kawula muda ini.
Check it out!
Sekilas Tentang Museum MACAN
Guys, Museum Macan bukan tempat yang memamerkan binatang macan, singa, atau kucing besar, ya.
Museum Macan adalah sebuah museum yang menampilkan karya seni modern dan kontemporer yang letak nya di Jakarta.
Museum Macan sendiri merupakan singkatan dari Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara.
Di buka sejak 3 November 2017, objek wisata ini punya koleksi yang dirancang khusus oleh seniman lokal maupun luar ngeri, yang tentunya unik dan mengagumkan ya, guys.
Kalau dihitung-hitung, tercatat lebih dari 800 karya seni terpampang di sini, mulai dari karya seniman Indonesia, China, Jepang, Eropa, Amerika Utara, dan negara Asia lainnya.
Kerennya lagi, museum ini dimiliki persorangan lho, yakni Haryanto Adikosoesomo, yang membangun museum di atas lahan seluas 4.000 meter persegi.
Rasanya, bukan hanya anak muda dan kaum milenial saja deh yang patut berlibur kemari, melainkan anak-anak dan lansia juga masih bisa ikut menikmatinya.
Yang pasti, museum ini berbeda dengan museum sejarah yang ada pada umumnya, karena selepas seharian berkeliling di sini, pasti suasana hati jadi senang, fresh, dan terjaga kewarasannya.
Wisata Museum MACAN
Lokasi
Alamat & Google Map
Museum Macan terletak di alamat AKR Tower Level M, Jl. Panjang No. 5 RT.11/RW.10, Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta 11530.
Agar mudah menemukan titik lokasinya, kamu bisa memakai aplikasi Google Map lho, guys.
Rute
Nah, secara umum, transportasi ke arah Museum Macan bisa kamu akses dari 2 jalur.
Jalur Pusat Kota Jakarta via Angkutan Umum
- Naik Transjakarta/Kopaja T57 – turun Terminal Blok M – Naik Metromini S70 atau S74 – turun Halte Kebayoran Lama – naik busway Transjakarta koridor 8 – turun di Halte Kebun Jeruk – naik angkot KWK B03 warna merah – Museum Macan
Jalur dari Luar kota via Kereta Api
- Stasiun Gambir/St. Pasar Senen – St. Manggarai – St. Kampung Bandan – St. Tanah Abang- St. Serpong – Halte Pasar Kebayoran Lama – naik Transjakarta koridor 8 – turun di Halte Kebun Jeruk – naik angkot KWK B03 warna merah – Museum Macan
Jam Operasional
Nah, informasi yang satu ini pasti penting untuk kamu ketahui, guys.
Berikut adalah jadwal jam buka dan jam tutup Museum Macan.
- Selasa-Minggu : 10.00-19.00 WIB
- Senin : libur/off
Harga Tiket Masuk (HTM)
Nah, berikut ini adalah daftar tarif masuk untuk berkunjung ke Museum Macan.
Perseorangan
- Bayi (< 3 tahun) : gratis
- Anak-anak (3-12 tahun) : Rp. 80.000,-
- Dewasa : Rp. 100.000,-
- Pelajar : Rp. 90.000,-
- Lansia (> 65 tahun): Rp. 90.000,-
Membership (Keanggotaan)
- Individu : Rp. 300.000,-
- Pelajar : Rp. 180.000,-
- Keluarga (2 dewasa dan 2 anak) : Rp. 750.000,-
- Bayi (< 3 tahun) : gratis
*) Biaya masuk membership bayar 1x setahun.
*) Selama jadi member, kamu bebas ke Museum Macan 1 tahun penuh.
Harga Khusus
- Harga masuk dengan promo spesial bisa diberikan untuk wisata grup dengan peserta minimal 10 orang.
Cara Beli Tiket
- Langsung beli on the spot
- Pemesanan tiket juga bis secara online dengan mengakses web https://www.museummacan.org/tickets
Spot Wisata
1. Great Gigantic Pumpkin
Nah, yang pertama ini adalah sebuah karya yang dihasilkan oleh seniman Jepang, Yayoi Kusuma.
Di sini kamu bisa melihat labu kuning raksasa yang bentuknya tampak instagenic guys, dengan ornamen polkadot di setiap sisinya.
Konon, mahakarya ini dibuat Yayoi Kusuma karena ia cukup terkesan lho saat pertama kali melihat labu di perkebunan kakeknya.
2. Dots Obsession
Masih dari hasil karya Yayoi Kusuma, kali ini kamu bisa melihat bola-bola raksasa yang berwarna kuning dan bernoktah hitam.
Kerennya lagi, di salah satu sudut, kamu bisa melihat pantulan kaca yang yang dipenuhi bola-bola kecil di dalamnya, lho.
Nah, untuk menikmati karya yang satu ini, pengunjung dibatasi 1 menit saja lho dalam ruangan, agar bisa bergantian.
3. Narcissus Garden
Kalau yang ini, ada spot menarik dari sekumpulan bola-bola perak yang bisa memantulkan bayangan, guys.
Kalau kamu berdiri di depannya, akan ada bayangan yang terpantul lho dari bola-bola itu.
Nah, karya seni ini terinspirasi dari mitologi Yunani, saat Narcissus pernah tenggelam karena kagum atas pantulan dirinya sendiri.
4. My Eternal Soul
Di sini ada sejumlah karya monumental Yayoi Basuki, yang jumlahnya sekitar 500 lukisan, guys.
Nah, kumpulan lukisan ini dipajang dengan corak yang unik dan cocok dipakai sebagai latar foto yang instagramable.
5. Infinity Room
Dari semua spot yang tersedia di Museum Macan, area ini merupakan destinasi yang paling ramai dikunjungi wisatawan.
Tempat ini berupa ruangan yang gelap, yang dipenuhi bola warna-warni guys, dan dikelilingi kaca pada dindingnya.
Sayangnya, setiap pengunjung hanya diberi waktu 20 detik lho untuk masuk area ini.
6. Flower That Bloom at Midnight
Guys, karya seni yang satu ini merupakan pajangan bunga yang bentuknya raksasa, lho.
Pada seluruh bagian bunga ini, didesain dengan bintik-bintik menarik dan instagramable.
Uniknya, kalau dilihat, tanaman ini sekilas mirip ular yang sedang membuka mulutnya menengadah ke atas.
7. Obliteration Room
Nah, kalau yang ini adalah ruangan dengan dinding berwarna putih, yang dipenuhi juga dengan ornamen stiker warna-warni, guys.
Selain itu, warna-warni ini sebagiannya juga berasal dari cipratan cat, lho.
Dengan kombinasi cahaya lampu, warna stiker, dan latar tembok seperti ini, membuat karya seni ini tampak mengagumkan.
8. Flag Project
Kalau yang ini adalah salah satu karya seni yang dirancang oleh seniman terkemuka Indonesia, Arahmaiani, guys.
Nah, yang perlu diketahui, karya komunal ini sudah dikembangkan cukup lama lho dari 2006 hingga 2010, dari Yogya hingga ke Jerman.
Uniknya, bendera-bendera ini dipamerkan dengan cara digantug pada langit-langit ruangan.
9. Burning Country
Yang ini, jadi karya lain Arahmaiani yang juga dipamerkan di Museum Macan, guys.
Biasanya, karya Arahmaiani ini mengusung isu-isu kontemporer, dari masalah sosial, politik, agama, lingkungan, hingga perempuan.
Nah, salah satunya, karya Burning Country ini, yang dibuat dengan bentuk peta Indonesia dari korek api kayu, yang siap membakar pakaian putih di atasnya.
10. The Letter Writing Project
Nah, karya asyik lain yang bisa kamu kunjungi adalah spot yang dibuat oleh seniman dunia, Lee Mingwei, ini.
Di sini, pengunjung diajak secara aktif untuk menuliskan sebuah surat untuk seseorang dan menuliskan alamat tujuannya, lho.
Kabarnya, pihak museum akan menyegel surat ini dan mengirimkannya sesuai alamat yang dituju.
Tapi, kalau tak bersedia untuk disegel, kamu bisa meninggalkannya begitu saja ya guys, biar dibaca pengunjung yang lain.
11. Makanan Tidak Mengenal Ras
Guys, kalau ke area ini, kamu bisa melihat barisan toilet duduk yang terpajang secara apik, lho.
Uniknya, barisan kloset yang dipamerkan ini, berisi gambar makanan dari berbagai daerah di Indonesia.
Ada gulai kambing, martabak, lumpia, dan 9 jenis makanan lainnya.
Makanan yang dipajang dalam kloset ini dimaksudkan sebagai wujud keanekaragaman budaya Indonesia guys, yang ada unsur Jawa, Tiongkok, Eropa, India, dan Timur Tengah nya.
12. Zipper Zone
Yang ini adalah karya interaktif yang dihasilkan oleh Mella Jaarsma.
Nah, yang perlu diketahui, karya seni yang dipamerkan di Museum Macan, hampir semuanya tidak boleh disentuh lho, namun tidak dengan yang satu ini.
Pengunjung boleh membuka zipper besar yang terpampang di dinding ini, supaya bisa menemukan fotografi dan gambar manusia yang tersembungi di baliknya.
Karya ini adalah refleksi kondisi dunia saat ini guys, di mana media membombadir massa dengan berbagai informasi, tapi kita harus bijak memilih mana yang harus dicerna, skip, dan filter.
13. Taring Padi, Buruh Bersatu
Lukisan dengan tema buruh pabrik ini, berasal dari pahatan kayu yang diberi tinta hitam lalu dicap pada selembar kain lho, guys.
Nah, pajangan dengan ukuran 122 x 242 cm ini memang dibuat khusus untuk refleksi isu-isu perburuhan di Indonesia.
Untuk dapat melihatnya, kamu hanya perlu ke area pameran dengan tema “Dunia Dalam Berita”.
14. Shameless Gold IV
Tema satu ini dibuat satu tahun tepat setalah reformasi 1998 guys, yang berusaha memberikan kritik terhadap pemerintah Orde Baru yang melakukan kontrol ketat terhadap media massa.
Setidaknya, Orde Baru ini paham akan kapasitas media yang bisa memebntuk opini massa.
15. Linimasi
Nah, kalau yang ini merupakan karya seni yang memuat tema tentang isu sosial dan politik.
Di sini, kamu bisa menikmati alur perubahan yang terjadi sejak tahun 1962 hingga 2008, guys.
Misalnya dari peristiwa lengsernya Presiden Soeharto, kebebasan media pers, serta fenomena munculnya social media.
16. Sang Pemenang
Lukisan karya I Nyoman Marsadi ini, menggambarkan Indonesia yang sedang berkembang di dunia.
Nah, berada di tengah-tengah gempuran negara-negara maju, dalam lukisan ini diharapkan Indonesia bisa terus bertahan sampai pertandingan berakhir.
17. Tadika Getah
Guys, memasuki ruangan ini, kamus mesti membuka alas kaki lho supaya bisa merasakan langsung sensasi menginjak daun karet yang terserak di lantai.
Selain itu, dalam instalasi karya seni yang dibuat perupa asal Malaysia, Shooshie Sulaiman ini, juga terdapat balon melayang yang dibuat dari limbah karet.
Nah, isu penting yang diangkat dalam tema ini adalah untuk mengingatkan bahwa Asia Tenggara memiliki perkebunan karet yang menjadi komoditi penting dalam aspek ekonomi.
18. Tak Kutuk Dadi Watu
Guys, instalasi karya seni ini, dihasilkan oleh perupa asli Indonesia, S. Teddy D. lho.
Tak Kutuk Dadi Watu menampilkan barisan televisi-televisi kecil, berukuran 33x37x41 cm, yang dibuat dari batu di atas hamparan pasir.
Nah, melalui karya seni ini, Teddy memberikan bahan kritik lho atas dominannya pengaruh televisi yang telah berhasil mengubah gaya hidup manusia.
19. Rumah Semut
Sekilas melihat bendera negara-negara ASEAN ini akan biasa-biasa saja lho, guys.
Tapi kalau kamu lihat lebih detail lagi, kamu bisa menemukan adanya rumah semut di sini.
Nah, spesies semut yang dipelihara di sini adalah Semut Odontomachus similimus, yang aktif berkeliaran di antara terowongan-terowongan bendera.
20. Floating Garden
Arena yang didesain seniman Entang Wiharso ini memang didedikasikan untuk anak-anak, guys.
Sebab, di dalamnya sudah ada peralatan kreatif yang bisa dipakai membuat prakarya lho di Museum Macan ini.
Ada kreasi membuat arsiran warna warni, ada yang menggambar, mencetak bentuk, dan kegiatan seru lainnya.
Fasilitas
Guys, fasilitas di area ini cukup usefull lho, pasti kamu akan puas, deh.
- Parkir (mobil di P1-P5, motor di P3, bus di P2).
- Penitipan barang.
- Ruang menyusui.
- Tempat ibadah.
- Ruang P3K.
- Toilet standard.
- Toilet difabel.
- Cafe.
Penginapan / Homestay
Kalau kamu datang dari luar kota, tidak usah khawatir ya guys, soal guest house.
Hotel dekat Museum Macan banyak macamnya, di antaranya yang recomended adalah:
- Business Hotel Tomang & Airy, Rp. 150.000,- per malam
- Hotel 88 Kedoya Jakarta, Rp. 370.000,- per malam
- Hotel Menara Peninsula, Rp. 508.000,- per malam
- Hotel Ciputra Jakarta, Rp. 550.000,- per malam
- Crowne Plaza Hotel, Rp. 964.000,- per malam
Tips Wisata
Nah, biar moment liburanmu makin menyenangkan, jangan lupa untuk mengecek tips wisata di bawah ini ya, guys.
- Datang lebih awal, supaya kamu bisa punya banyak waktu untuk mengeksplor semua spot yang dipamerkan.
- Cek jadwal pameran di akun media sosial Museum Macan ataupun di situs resmi nya.
- Datang saat weekdays, supaya kamu tak perlu berdesak-desakan dengan pengunjung lain seperti saat weekend.
- Selalu taati peraturan pengelola wisata.
Peraturan
Di bawah ini adalah aturan yang ditegakkan demi keamanan dan kenyaman bersama saat pameran.
- Dilarang menyentuh barang pameran.
- Dilarang bercakap melalui telepon, lebih baik aktifkan mode senyap.
- Dilarang memakai sepatu roda di tengah galeri.
- Pengunjung difabel boleh memakai kursi roda.
- Berbicara dengan lembut dan sopan.
- Ransel, tas, dan payung yang lebih besar daripada tas tagan, harus dititpkan.
- Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam galeri, makan dan minum hanya diperbolehkan di area cafe.
- Boleh hunting foto, tapi dilarang memakai flash.
- Boleh menggambar sketsa dengan pensil, maksimal dalam buku berukuran 22×28 cm, tapi dilarang menggunakan spidol permanen, krayon, cat minyak, cat air, dan arang.
- Pengelola bisa bertindak tegas untuk menjaga kenyamanan, dan keamanan lingkungan Museum Macan.
Gambar lainnya:
Nah, itu tadi guys, ulasan lengkap untuk membedah apa saja yang ada di Museum Macan.
Gimana, keren kan tempatnya?
Nah, buruan deh pergi berlibur ke lokasi favoritnya para artis ini.