Dunia bisnis merupakan hal yang sangat menarik untuk dipelajari.
Banyak orang yang menyamakan bisnis dengan bermain catur.
Hal itu diyakini karena bisnis juga memerlukan langkah-langkah strategis dalam eksekusi tindakan.
Langkah-langkah ini terangkum dalam bidang ilmu manajemen strategi.
Lalu apa saja langkah-langkah strategis itu?
Yuk simak artikel ini karena kita akan membahas apa itu manajemen strategi secara detail.
Pengertian Manajemen Strategi
Secara umum, pengertian manajemen strategi adalah seni dan ilmu dalam menyusun, menerapkan, dan mengevaluasi keputusan yang berfokus pada tujuan dan pengembangan kebijakan agar mencapai sasaran organisasi.
Untuk dapat memahaminya lebih lanjut, para ahli telah melakukan riset dan mendefinisikan ulang pengertian manajemen strategi tersebut.
Berikut beberapa ahli dengan teori manajemen strateginya.
Pengertian Menurut Para Ahli
1. Bambang Haryadi
Pengertian manajemen strategi menurut Bambang Haryadi adalah proses merumuskan dan menerapkan serta melakukan evaluasi yang disusun secara otomatis oleh pihak manajemen.
2. David Hunger
Pengertian manajemen strategi menurut David Hunger adalah serangkaian tindakan manajerial termasuk mengambil sebuah keputusan secara efektif guna mencapai tujuan perusahaan untuk jangka waktu yang lama.
3. Mulyadi
Pengertian manajemen strategi menurut Mulyadi adalah proses perumusan dan pelaksanaan untuk penyediaan customer value oleh manajer atau pegawai dalam upaya mewujudkan visi dan misi organisasi.
4. Nawawi
Pengertian manajemen strategi menurut Nawawi adalah rencana dan keputusan dengan skala besar yang sifatnya wajib untuk menjalankan visi dan misi perusahaan serta mendapatkan barang atau jasa maupun layanan yang optimal dan berkualitas.
5. Thomas Wheelen dkk
Pengertian manajemen strategi menurut Thomas Wheelen dkk adalah keputusan-keputusan manajerial dan kegiatan perusahaan yang meliputi perumusan, pelaksanaan dan evaluasi yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.
Fokus Manajemen Strategi
Manajemen strategi adalah cabang dari ilmu manajemen.
Tentunya, dengan spesialisasi ini ada fokus tersendiri di dalam penggunaannya.
Fokus manajemen strategi ini adalah sebagai berikut.
- Proses dalam menetapkan tujuan
- Menciptakan, melakukan dan mengembangkan kebijakan
- Menyusun perencanaan untuk mencapai tujuan perusahaan
- Memanfaatkan sumber daya secara maksimal
Tujuan
Sistem manajemen strategi digunakan karena diyakini dapat membantu perusahaan mencapai target dan tujuannya.
Terdapat beberapa tujuan manajemen strategi ini, yaitu:
1. Tujuan Perusahaan Dapat Terarah. Dengan adanya rumusan dan perencanaan yang jelas serta informasi yang sistematis dari pihak manajerial ke setiap anggota perusahaan, maka tujuan perusahaan terpusat pada satu titik pencapaian.
2. Menjaga Kerjasama Dengan Perusahaan Lain. Dengan adanya struktur dan tatalaksana perusahaan, maka cara berkomunikasi perusahaan juga akan terarah yang mana secara tidak langsung berdampak positif pada kerjasama dengan perusahaan lain.
3. Mengantisipasi Setiap Perubahan Secara Merata. Dengan kata lain, perusahaan akan mudah beradaptasi dengan berbagai jenis budaya perusahaan.
4. Efisiensi dan Efektifitas Kinerja Perusahaan. Dengan penataan beban kerja yang tetap pada anggota perusahaan, maka pekerjaan akan menjadi efisien dan efektif.
5. Aplikasi dan Evaluasi Strategi. Dengan pembuatan rumusan rencana, perusahaan akan tidak ragu dalam pengaplikasian rangkaian deadline yang dibuat dan juga dapat mengevaluasi apakah rencana sudah sesuai dengan target atau belum.
6. Menganalisa Kelebihan dan Kekurangan Perusahaan. Dengan pengamatan dan evaluasi yang teratur, perusahaan dapat dengan teliti memeriksa kekurangan dan kelebihannya.
7. Mencermati peluang dan ancaman. Dengan strategi yang jitu, perusahaan dapat dengan mudah melihat kesempatan-kesempatan yang ada dan dapat mengetahui pesaingnya.
8. Melakukan Inovasi Produk dan Layanan. Dari evaluasi kegiatan perusahaan, pengembangan dalam hal memenuhi kebutuhan konsumen akan terwujud melalui inovasi-inovasi yang bernilai tinggi.
Manfaat Dalam Dunia Bisnis
Bisnis perusahaan yang memiliki manajemen strategi yang baik akan terlihat dari sistem operasionalnya yang baik.
Keadaan perusahaan tentu selalu dalam kondisi yang baik, meskipun terdapat banyak sekali ancaman dari luar.
Di dalam dunia bisnis, perusahaan akan mendapatkan manfaat sesuai tujuan yang tertera di atas.
Tidak hanya itu, profit perusahaan juga akan meningkat dan selalu terlihat ada peluang dalam meningkatkan profit.
Model Manajemen Strategi
Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang kemudian dijadikan acuan dalam sistem operasionalnya.
Acuan ini adalah titik awal perusahaan menggunakan model manajemen strategi.
Model manajemen strategi memiliki komponen-komponen sebagai berikut.
1. Misi Perusahaan
Misi adalah tujuan unik yang menggambarkan suatu perusahaan dan membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain.
Melalui misi ini perusahaan menjalankan operasionalnya.
Baik perusahaan barang atau saja keduanya akan memiliki misi yang berbeda dalam menghadapi tantangan di dunia usaha.
2. Analisis Internal
Analisis atau sering disebut audit adalah sistem dalam perusahaan yang dapat mengevaluasi seluruh kegiatan di perusahaan.
Audit ini penting karena menjadi tolak ukur perusahaan dalam menilai kelemahan dan kelebihannya.
Juga berperan dalam menganalisis sumber daya yang ada seperti pekerja atau karyawan, keuangan dan fisik perusahaan.
Audit internal akan menambah kapabilitas perusahaan menjadi lebih baik.
3. Lingkungan Eksternal
Kehadiran lingkungan disekitar perusahaan sangat menentukan pihak manajerial dalam mengambil keputusan yang baik.
Lingkungan eksternal ini dibagi menjadi tiga segmen besar, yaitu (1) lingkungan operasi, (2) lingkungan industri dan (3) lingkungan yang jauh dari perusahaan.
4. Analisis dan Pilihan Strategis
Analisis yang mendalam terhadap faktor eksternal atau lingkungan eksternal dapat memberikan dampak positif berupa hasil identifikasi yang beragam dan mampu menciptakan peluang besar untuk perusahaan tumbuh.
Peluang-peluang tersebut tetap harus dipilah dan pilih terlebih dahulu sebelum diambil, karena perusahaan perlu mengambil pilihan yang strategis.
5. Tujuan Jangka Panjang
Sudah umum jika perusahaan membuat suatu tujuan untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.
Khususnya untuk periode jangka panjang yang ditargetkan untuk minimal 5 tahun kedepan yang dapat melibatkan seluruh komponen yang ada di perusahaan.
Selain itu perusahaan juga harus membuat kompetensi dalam investasi, teknologi dan perkembangan kinerja karyawan.
6. Tujuan Jangka pendek
Hasil-hasil perolehan dan tujuan untuk satu tahun periode merupakan tujuan jangka pendek perusahaan.
Tujuan ini harus logis dan sesuai dengan keadaan perusahaan dan pasar serta dapat memproyeksikan tujuan jangka panjang.
7. Strategi Umum dan Khusus
Perusahaan juga akan dengan mudah menentukan strategi yang umum seperti strategi menjalankan perusahaan dengan biaya rendah.
Strategi khusus seperti langkah perusahaan menjadi kompetitif dalam pasar dagang sehingga bisa meraup keuntungan yang maksimal.
8. Rencana Tindakan
Rencana tindakan merupakan rumusan yang lebih rinci dari tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
9. Taktik Fungsional
Perusahaan juga dapat membuat taktik yang berfungsi dalam pemenuhan target tujuan jangka pendek dengan cara membuat tatalaksana untuk seluruh kegiatan dan sarana perusahaan.
Dalam hal ini diperlukan keputusan-keputusan yang mendukung jalannya perusahaan menjadi lebih baik.
10. Kebijakan Pemberdayaan Tindakan
Standarisasi keputusan dari pihak manajerial dan keputusan rutin akan berdampak pada pengimplementasian strategi bisnis dan kinerja pekerja.
Kebijakan ini sedapat mungkin diambil dengan berdasarkan keefektifitasan perusahaan.
11. Pengendalian Strategis dan Perbaikan Kontinu
Setelah strategi dibuat, strategi tersebut dalam diimplementasikan dengan melakukan pengendalian serta mengevaluasinya.
Jika ada masalah dalam pelaksanaannya, langkah-langkah perbaikan harus dilakukan.
Proses Dan Tahapan
Pebisnis pemula cenderung hanya berfokus pada hasil atau target yang ingin dicapai.
Padahal penyusunan strategi untuk mencapai target tersebut juga sangat penting.
Hal inilah yang sering membuat pebisnis yang pemula sering menemui banyak rintangan dan cenderung tidak berhasil menjalankan bisnisnya.
Pada perusahaan komersial skala besar, merumuskan strategi menjadi poin utama dalam menjalankan perusahaan.
Dengan strategi tersebut perusahaan-perusahaan besar dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Berikut adalah tahapan proses dalam penyusunan manajemen strategi.
1. Perumusan Strategi
Pada tahap perumusan strategi ini, perusahaan melakukan analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats).
Setelah itu, perusahaan dapat melakukan pengmbangan terhadap visi dan misinya yang sesuai.
Dalam tahap ini, tujuan jangka panjang perusahaan haruslah diciptakan dengan detail dan membuat beberapa strategi alternatif.
Berikut aspek-aspek yang ada dalam perumusan strategi menurut Wheelen dkk.
a. Visi
Visi dapat didefinisikan sebagai mimpi-mimpi perusahaan.
Visi ini biasanya tercipta dari pendiri perusahaan dan dibantu oleh para karyawan untuk mewujudkannya.
Di dalam suatu visi harus terdapat fokus-fokus perusahaan yang juga memanfaatkan sumber daya dan energi untuk mencapai cita-cita perusahaan.
b. Misi
Misi dapat diartikan sebagai alasan-alasan dari organisasi atau perusahaan berdiri.
Pembuatan rumusan strategi akan dapat terbantu dengan adanya misi perusahaan yang jelas.
Sebelum membuat strategi, perusahaan terlebih dahulu sudah harus memiliki misi yang efisien dan efektif.
Misi ini haruslah berbeda dan dapat membedakan dari perusahaan lain yang berkecimpung dalam dunia yang sama.
Misi yang baik dapat dengan jelas mendefinisikan ruang lingkup operasional perusahaan, jenis produk, pasar dan teknologi yang digunakan.
c. Tujuan
jika visi diartikan sebagai cita-cita perusahaan dan misi adalah alasan-alasan berdirinya perusahaan, maka tujuan adalah uraian dari visi dan misi tersebut.
Tujuan berisi target-target konkret yang perlu dicapai perusahaan dalam kurun waktu tertentu.
Periode tersebut meliputi jangka pendek, menengah dan periode jangka panjang.
d. Strategi
Strategi merupakan rencana berskala besar yang dibuat perusahaan untuk memberikan nilai tambah pada perusahaan agar terlihat berbeda dengan kompetitor.
Strategi ini dibuat supaya konsumen lebih menyukai pelayanan dan produk perusahaan melalui penerapan aksi dan alokasi posisi sumber daya yang ada.
e. Kebijakan
Kebijakan adalah pengarahan dari pihak manajerial dalam menjalankan perusahaan.
Pengarahan ini ditujukan pada setiap karyawan dan seluruh pihak perusahaan sehingga keputusan-keputusan yang diambil serta aksi mereka dapat sesuai dan mendukung visi, misi serta tujuan perusahaan.
2. Implementasi Strategi
Pada tahap ini, strategi yang telah dirumuskan, diimplementasikan atau dilakukan dengan benar.
Beberapa strategi seperti distribusi sumber daya, keuangan, kebijakan, struktur organisasi perusahaan, pemasaran dan pengembangan kemampuan karyawan dapat dilakukan dengan menetapkan prioritas tertentu.
Beberapa aspek penting dalam pengimplementasian strategi ini adalah sebagai berikut.
a. Program
Perusahaan harus memiliki program yang dapat mencerminkan seluruh aktivitas dan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah yang kemungkinan akan terjadi.
Program ini berorientasi pada strategi perusahaan.
b. Anggaran
Pembiayaan perusahaan harus terencana dan menyesuaikan kondisi perusahaan.
Pengontrolan anggaran perlu dilakukan guna mengetahui pembiayaan secara detail dalam menjalankan program tertentu.
c. Prosedur
Prosedur atau disebut juga dengan SOP (standar operasional prosedur) harus diterapkan dengan maksimal.
Deskripsi akan tugas dan tanggung jawab pekerja tiap divisi harus terpapar dengan jelas.
Hal ini akan berdampak pada kinerja perusahaan nantinya.
3. Evaluasi Strategi
Ketika rencana sudah dijalankan, perusahaan perlu mengevaluasinya.
Hal ini dilakukan karena keadaan terus berubah, terutama lingkungan eksternal perusahaan.
Dengan melakukan evaluasi, faktor-faktor penentu kegagalan atau yang menghambat keberhasilan strategi dapat dengan mudah dikenali.
Terdapat tiga kegiatan utama dalam evaluasi strategi ini, yaitu:
- Faktor internal dan eksternal perusahaan dikaji ulang dan dijadikan landasan dalam perumusan strategi selanjutnya
- Kinerja perusahaan diukur dengan seksama
- Dilakukannya perbaikan pada kinerja perusahaan yang kurang baik atau tidak memenuhi standar perusahaan
Cara Berbisnis Dengan Strategi Yang Baik
Melakukan bisnis harus didasarkan dengan pemahaman yang matang mengenai seluk beluk dan konsep bisnis itu sendiri, terutama dalam berstrategi.
Hal ini dilakukan guna menghasilkan pencapaian terbaik dalam pasar dagang.
Berikut aspek-aspek yang perlu diketahui dalam membuat strategi dalam bisnis yang dijalankan.
1. Berpikir Kritis, Kreatif dan Terbuka
Memiliki sifat yang kritis dan ingin mengetahui segala hal, sangat diperlukan bagi seorang pebisnis.
Secara otomatis, orang yang kritis akan mencari penyelesaian dari setiap masalah yang menimpanya termasuk dalam bisnis.
Hal ini dapat menurunkan risiko kegagalan, terutama dalam masalah keuangan dan kerjasama.
Memiliki sifat kreatif juga sangat diperlukan.
Bisnis tidak hanya sekedar berdagang, namun diperlukan inovasi dalam berfikir.
Inovasi ini yang nanti akan menghadirkan produk-produk dengan kualitas yang tinggi, disenangi konsumen dan memicu penjualan yang kontinu.
Seorang pebisnis juga harus memiliki pikiran yang terbuka.
Artinya pebisnis harus siap akan perkembangan pasar yang terjadi, menerima masukan dari rekan bisnis dan mempertimbangkan hasil evaluasi dari ahli analis bisnis perusahaan.
Itu semua dimaksudkan agar perusahaan dapat survive dan bersaing dengan kompetitor lain di bidang usaha yang sama.
2. Berani Mengambil Risiko
Di dalam dunia bisnis akan banyak sekali tantangan yang harus dihadapi.
Keberanian dalam mengambil keputusan sangat diperlukan.
Tentunya keputusan-keputusan yang diambil dengan berani ini harus disertakan dengan pertimbangan dan analisa yang matang berdasarkan strategi yang dibuat.
Keberanian ini akan berdampak baik bagi perusahaan meskipun sedikit berisiko.
3. Menjadi Oportunis
Pebisnis juga harus menjadi seorang yang oportunis.
Oportunis adalah karakter seseorang yang peka akan kesempatan, mengambil kesempatan tersebut namun tetap dengan pertimbangan yang matang.
Hal ini penting dalam bisnis karena kesempatan dalam pasar dagang tidaklah muncul semudah membalikkan telapak tangan.
Meskipun begitu, pebisnis tidak boleh sampai gegabah apa lagi terlalu percaya diri.
Ini akan berdampak negatif bagi perkembangan bisnis tersebut.
4. Menjadi Orisinil
Kehadiran suatu produk (barang atau jasa) dengan kualitas tinggi sangat diperlukan bagi perusahaan.
Produk inilah yang nantinya akan membuat perusahaan tetap memiliki image yang baik bagi konsumen serta memiliki income yang banyak.
Namun, selain berkualitas, produk juga harus orisinil atau asli buatan perusahaan tersebut.
Dengan arti lain, produk tidak dari hasil meniru atau mengemas produk perusahaan lain dengan kemasan yang berbeda.
Penciptaan produk yang orisinil biasanya disertai dengan tanda-tanda tertentu yang diletakkan di sekitar kemasan produk.
Kita dapat melihat pada contoh kasus perusahaan kosmetik.
Untuk menunjukkan orisinalitasnya, mereka biasanya menggunakan segel hologram dan barcode serta nomor BPOM.
Nah, itu tadi ulasan lengkap mengenai manajemen strategi yang perlu kita ketahui.
Semoga bermanfaat.