Perusahaan adalah sebuah organisasi yang memiliki struktur.
Dalam menjalankan operasinya, baik perusahaan besar maupun kecil memerlukan sistem organisasi yang baik.
Sistem manajemen perusahaan yang mengatur jalannya perusahaan dari awal hingga akhir sangat dibutuhkan.
Apa urgensinya sistem ini, sehingga sangat diperlukan di dalam perusahaan?
Dan apakah manajemen perusahaan benar-benar berdampak positif bagi perusahaan?
Yuk simak penjelasannya secara lengkap di bawah ini.
Pengertian Secara Umum
Frase manajemen perusahaan terdiri dari 2 kata, yaitu manajemen dan perusahaan.
Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu “management” yang memiliki arti pengelolaan.
Selanjutnya, dalam ilmu bisnis, arti manajemen diperluas menjadi proses, perencanaan dalam mencapai target.
Sedangkan menurut wikipedia.com perusahaan adalah suatu tempat berkumpulnya faktor-faktor produksi dan tempat terjadinya semua aktivitas produksi.
Sehingga, kita dapat menyimpulkan bahwa manajemen perusahaan sebagai seluruh kegiatan yang dilakukan perusahaan berikut anggotanya dalam upaya mengelola dan mencapai target yang direncanakan.
Pengertian Menurut Para Ahli
Seiring perkembangan zaman, makna manajemen perusahaan terus berkembang.
Terdapat beberapa ahli yang fokus mempelajari ilmu ini dan membuat beberapa penafsiran arti manajemen perusahaan yang lebih detail sebagai berikut:
1. Menurut George R. Terry
Makna manajemen perusahaan menurut Goerge R. Terry adalah suatu proses yang melibatkan empat aspek yaitu, perencanaan (planning), penyusunan (organizing), pengarahan (actuating) dan pengendalian (controlling) untuk terlaksananya suatu tujuan dari perusahaan.
Keempat proses ini tentunya harus dengan bantuan seluruh perangkat dan juga sumber daya yang ada dalam perusahaan.
2. Menurut Koontz
Makna manajemen perusahaan menurut Koontz adalah sebuah seni berproduksi yang berdasarkan ilmu, dimana seni dan ilmu ini tidak terpisahkan, melainkan menjadi satu kesatuan yang utuh.
3. Menurut Lawrence A. Appley
Makna manajemen perusahaan menurut Lawrance A. Appley adalah sebuah seni yang dilakukan oleh orang lain guna mencapai sebuah tujuan tertentu yang diinginkan.
4. Menurut Mary Parker F.
Makna manajemen perusahaan menurut Mary Parker F. adalah sebuah seni yang mana terdapat pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan bantuan dari orang lain.
5. Menurut Stoner
Makna manajemen perusahaan menurut Stoner adalah sebuah proses yang memiliki empat aspek, yaitu aspek merencanakan, menyusun, mengendalikan dan memimpin berbagai pekerjaan dari anggota organisasi dan semua sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6. Wilson
Makna manajemen perusahaan menurut Wilson adalah suatu upaya dan tindakan dari seluruh anggota perusahaan melalui sistem yang sistematis untuk mencapai target atau sasaran bisnis dari suatu perusahaan.
Empat Fungsi Utama
Sistem manajemen perusahaan memiliki fungsi yang vital dalam perusahaan.
Fungsi ini meliputi leading (kepemimpinan), planning (perencanaan), organizing (pengaturan) dan controlling (pengawasan).
Berikut penjelasan dari fungsi-fungsi tersebut.
1. Leading
Fungsi leading (kepemimpinan) pada manajemen perusahaan disini maksudnya adalah memastikan seluruh tugas-tugas karyawan atau sumber daya manusia (SDM) dalam semua divisi berjalan dengan baik sesuai SOP (standar operasional prosedur).
Fungsi leading dipegang oleh seorang yang memiliki posisi tinggi dalam suatu perusahaan.
Definisi leading bisa ditujukan pada kepala divisi perusahaan yang memegang fungsi ini.
Fungsi leading dilakukan dengan cara menjalankan tugas-tugas manajemen sebagai berikut:
- Membuat keputusan
- Menjalin komunikasi
- Memberi motivasi
- Menempatkan SDM pada divisi yang tepat
- Melakukan penilaian kerja dan memberikan saran serta latihan tertentu untuk meningkatkan keterampilan SDM
2. Planning
Fungsi planning (perencanaan) pada manajemen perusahaan maksudnya adalah membuat rencana kegiatan bisnis perusahaan dalam jangka waktu tertentu.
Jangka waktu ini disebut dengan periode bisnis.
Di dalam periode bisnis ini, manajemen harus melakukan perencanaan, yaitu menentukan:
- Apa saja kegiatan yang akan dilakukan
- Kapan waktu dan jadwal pelaksanaannya
- Apa target atau sasaran yang ingin dicapai
- Berapa biaya yang diperlukan
- SOP setiap kegiatan yang direncanakan
Fungsi perencanaan ini haruslah dilakukan dengan baik.
Karena jika tidak berjalan baik, maka perusahaan tidak akan mudah dalam bergerak bahkan berproduksi dengan baik.
3. Organizing
Fungsi organizing (penyusunan) pada manajemen perusahaan maksudnya adalah mengatur pekerjaan seluruh yang dilakukan antar divisi dalam sebuah perusahaan.
Fungsi ini juga mengharuskan manajemen menjadi penghubung antar divisi dan juga turut bertanggung jawab untuk memastikan tingkat pekerjaan menjadi efektif dan efisien.
Dalam hal ini, manajemen harus melakukan:
- Pembuatan rancangan struktur organisasi
- Penentuan job desk (deskripsi pekerjaan)
- Penentuan tanggung jawab
- Penetapan perbedaan hubungan-hubungan antara atasan dan staf
- Penjelasan setiap aturan yang dibuat
4. Controlling
Fungsi controlling (pengawasan) pada manajemen perusahaan maksudnya adalah mengawasi jalanannya kegiatan pada masing-masing divisi dalam perusahaan.
Pengawasan ini dilakukan oleh manajer dalam perusahaan.
Manajer berperan dalam mengarahkan dan menentukan keputusan yang akan diambil, khususnya dalam hal penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Selain pengawasan, manajer juga wajib mengendalikan dan mengamati, beberapa aspek penting sebagai berikut:
- Perkembangan pekerjaan
- Penilaian hasil kerja
- Pengoreksian dan perbaikan kesalahan
Tiga Tingkatan Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaan memiliki struktur atau hirarki dalam sistemnya dalam hal kepemimpinan.
Hirarki atau tingkatan kepemimpinan ini adalah:
1. Manajemen Tingkat Atas (Top Level Management)
Pada posisi ini, kepemimpinan diisi oleh jabatan seperti CEO (Chief Executive Officer), Presiden Direktur, Direktur Utama dan wakil-wakilnya.
Tugas utama dari Top Management ini adalah:
- Membuat tujuan perusahaan
- Membuat rencana dan kebijakan
- Mengatur kegiatan dan pekerjaan untuk Middle Management
- Mengatur karyawan
- Bertanggung jawab penuh terhadap tumbuh kembang perusahaan
Menjadi sarana penghubung dengan pemerintah, pejabat, pemasok, pelanggan dan lainnya
2. Manajemen Tingkat Menengah (Middle Level Management)
Posisi ini berada persis di bawah Top Management.
Jabatan-jabatan yang mengisi posisi ini adalah General Manager, Plant Manager, Factory Manager dan Division Manager.
Tugas dari Middle Management ini adalah sebagai berikut:
- Menerima dan melaksanakan kebijakan dari Top Management serta menyampaikannya ke tingkat manajemen yang lebih rendah
- Mengatur kegiatan departemennya
- Menyeleksi dan merekrut karyawan dan menempatkannya pada posisi yang sesuai
- Memberi motivasi pada karyawan
- Mengawasi pekerjaan karyawan pada departemennya
- Saling bekerja sama dengan berbagai departemen agar terjalin sinergi
3. Manajemen Tingkat Pertama (First Level Management)
Pada posisi ini, kedudukan manajemen diisi oleh Department Manager, Section Manager, Superintendent, Foreman dan Supervisor.
Tugas-tugas First Line Management ini adalah sebagai berikut:
- Memahami masalah yang terjadi pada karyawan dan melaporkan pada Middle Management
- Membantu proses rekrutmen yang dilakukan oleh Middle Management
- Menjaga lingkungan kerja yang kondusif antara atasan dan staf
- Menjaga moral dan semangat karyawan
- Memastikan proses produksi dan outputnya sesuai rencana
- Meminimalkan pemborosan sumber daya perusahaan
Tugas-Tugas
Untuk membantu tugas-tugas dari ketiga tingkatan manajemen di atas, dibuatlah beberapa divisi dengan tugas khusus sendiri-sendiri.
Divisi-divisi ini memang independen, namun akan bekerja sama dan saling support dalam melakukan tugas-tugasnya.
Macam-macam divisi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Compliance
Divisi ini bertanggung jawab dalam membuat peraturan yang efektif.
Selain itu, jika ada suatu pelanggaran oleh perangkat perusahaan, divisi ini wajib memberikan pengarahan serta bimbingan.
Hal ini dilakukan demi tercapainya tujuan yang sudah disepakati oleh perusahaan.
2. Corporate Treasury
Divisi ini bertanggung jawab dalam mengelola semua sumber keuangan yang ada di perusahaan.
Tidak sendirian, Corporate Treasury dalam menjalankan tugasnya harus bekerja sama dengan divisi Finance.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui balance kas dari perusahaan dan memastikan keuangan perusahaan masih dalam kondisi yang aman.
3. Credit Risk
Divisi ini bertanggung jawab penuh terhadap seluruh aset perusahaan.
Tugas utamanya adalah pengawasan dan perlindungan terhadap aset tersebut.
Informasi-informasi penting yang dipegang oleh divisi ini sangatlah vital.
Sehingga, dibutuhkan orang-orang yang memang benar-benar amanah.
4. Finance
Divisi ini bekerja sama dengan divisi Corporate Treasury dan bertanggung jawab untuk membuat laporan-laporan keuangan.
Laporan ini kemudian diberikan pada atasan yang nantinya harus diketahui oleh bagian Top Management.
5. Firm Risk Management
Divisi ini bertanggung jawab dalam mengurusi hal terkait manajemen risiko.
Tugas utamanya adalah menelaah risiko-risiko yang mungkin terjadi apabila bekerja sama dengan perusahaan lain.
Aspek-aspek manajemen risiko meliputi mengurutkan risiko, identifikasi, menganalisis, mengatasi risiko dan mengevaluasinya.
6. Firm Strategy and Execution
Divisi ini berperan dalam membantu manajemen untuk memberikan saran dan mengambil keputusan.
Keputusan-keputusan ini biasanya berkaitan dengan hal keuangan agar kondisi keuangan tetap sehat.
7. Human Research
Divisi ini bertanggung jawab penuh terhadap pengrekrutan dan pensiun karyawan.
Selain itu, Human Research atau sering disebut HR juga bertugas memberikan pelatihan dan upaya pengembangan kemampuan karyawan.
Dalam kurun waktu tertentu, kinerja karyawan juga dinilai oleh divisi ini dan memberikan reward atau merekomendasikan promosi jabatan untuk karyawan kepada atasan berdasarkan evaluasi yang dilakukan.
8. Internal Audit
Divisi ini merupakan auditor atau pengaudit.
Orang-orang yang berada pada divisi ini bertanggung jawab penuh dalam melakukan investigasi dan penilaian terhadap sistem mutu dalam perusahaan.
Selain itu, tugas lainnya adalah harus dapat memastikan seluruh divisi bekerja dengan baik sesuai dengan prosedur.
Informasi-informasi yang disampaikan setiap divisi juga haruslah sesuai dengan kondisi perusahaan.
Berdasarkan hasil analisa dan data, auditor dapat memberikan katalis untuk meningkatkan efisiensi, mutu dan kualitas perusahaan.
9. Market Risk
Divisi ini bertugas dalam menangani risiko pasar.
Pergerakan pasar yang tidak menentu dapat menimbulkan penurunan nilai investasi.
Inilah yang dimaksud dengan risiko pasar.
Terdapat empat faktor yang terkait risiko pasar ini, yaitu risiko komoditas, risiko modal, risiko mata uang dan risiko suku bunga.
Keempat faktor di atas jika tidak ditangani dengan hati-hati, maka akan berdampak pada kinerja perusahaan.
10. Operational Risk
Divisi ini bertanggung jawab terhadap seluruh risiko yang mungkin terjadi pada kegiatan operasional perusahaan.
Tugas utama divisi ini adalah menjaga agar dampak dari kesalahan-kesalahan operasional tidak besar.
Kesalahan-kesalahan operasional tersebut meliputi kesalahan dalam operasional internal perusahaan, kesalahan karyawan, kesalahan sistem, kerugian akibat kesalahan sistem produksi atau perusahaan dan kesalahan karena pelanggaran aturan.
Unsur-Unsur Manajemen Perusahaan
Dalam mencapai tujuan dan rencana perusahaan diperlukan pemahaman mengenai unsur-unsur apa saja yang terdapat pada manajemen perusahaan.
Unsur-unsur ini berkaitan erat satu sama lain.
Jika tidak ada salah satu dari unsur ini maka sistem manajemen perusahaan tidak akan berjalan dengan baik.
Unsur-unsur tersebut, yaitu:
1. Bahan Baku
Bahan baku atau material adalah unsur yang paling penting dalam memproduksi suatu produk.
Dalam pengolahannya dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni agar produk yang dibuat dapat sesuai dengan rencana dan target perusahaan.
Bahan baku dan sumber daya manusia adalah dua unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lain.
2. Metode
Metode adalah cara tertentu yang telah disepakati secara menyeluruh oleh perangkat perusahaan.
Adanya metode ini membuat setiap divisi dalam perusahaan memiliki job desk dan SOP nya sendiri-sendiri.
Namun tugas-tugas divisi tersebut tetap saling berkaitan.
Metode membuat proses pengolahan bahan baku menjadi produk yang sesuai prosedur dan standar keamanan serta keselamatan.
Dengan adanya suatu metode, pergerakan pasar akan dapat diperkirakan sehingga manajemen risiko pasar dapat berjalan dengan baik.
Begitu pun dengan penggunaan peralatan produksi, semua akan berjalan baik dengan adanya metode pengoperasian.
3. Pasar
Meskipun perusahaan telah memiliki produk jadi, namun proses penjualan tidak akan semudah yang dibayangkan.
Oleh karena itu, diperlukan suatu unsur yang disebut pasar.
Pasar dapat disebut juga dengan konsumen.
Konsumen inilah yang menentukan masa depan perusahaan.
Perusahaan harus memiliki strategi dan pergerakan tersendiri yang terukur dalam upaya mendapatkan simpati konsumen.
Kehadiran produknya harus menginisiasi rasa konsumtif konsumen untuk membeli produk tersebut.
Strategi itu dapat berasal dari bentuk atau kemasan produk yang menarik, harga yang terjangkau dan kualitas yang baik.
Dengan begitu produk akan tetap bertahan dan dapat bersaing dengan kompetitor produk yang lain.
4. Peralatan Mesin
Mesin merupakan unsur yang cukup vital.
Pasalnya, mesin adalah alat pemroses bahan baku menjadi bahan jadi.
Dengan adanya mesin produksi misalnya, proses-proses produksi menjadi lebih efisien dan hemat.
Mesin juga berfungsi meminimalisir kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan oleh karyawan atau sumber daya manusia dalam suatu perusahaan.
Peralatan mesin ini memerlukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan mumpuni dalam pengoperasiannya.
Perawatan mesin secara berkala juga harus dilakukan guna meminimalisir damage atau kerusakan pada mesin.
Keberadaan mesin yang modern dan canggih juga sangat penting dalam proses efisiensi waktu baik dalam proses administrasi maupun produksi.
5. Sumber Daya Manusia
Unsur yang kelima adalah sumber daya manusia atau sering disingkat dengan SDM.
Sebagai penggerak utama, SDM sangatlah berperan aktif dalam jalannya sebuah perusahaan.
Pasalnya, tanpa SDM atau pekerja maka tidak ada yang menggerakkan mesin, merencanakan penjualan, membuat laporan dan bahkan melakukan kerjasama dengan perusahaan lain.
Singkatnya, SDM adalah poros dan tumpuan dari semua unsur-unsur yang ada.
6. Uang
Meskipun SDM adalah poros utama, namun jika tidak ada uang maka semua menjadi sia-sia.
Kehadiran uang juga sangat penting.
Uang ini dimanfaatkan untuk membangun sistem perusahaan yang efisien dengan cara menyewa konsultan dalam bisnis.
Uang juga dapat digunakan untuk membeli peralatan mesin dengan kondisi yang prima sehingga dapat menghasilkan produksi yang baik serta lebih efisien waktu.
Dan yang paling penting, uang menjadi alat dalam menggaji seluruh karyawan yang bekerja di dalam suatu perusahaan.
Untuk menangani masalah permodalan, uang juga dapat digunakan.
Terutama untuk persediaan bahan baku, dengan menggunakan jumlah uang yang banyak, bahan baku akan menjadi lebih murah.
Nah, itu tadi uraian lengkap mengenai manajemen perusahaan yang wajib diketahui.
Terlebih bagi kita yang ingin bekerja atau menjadi seorang pengusaha serta usaha kecil-kecilan.