Makanan khas Vietnam dan minumannya yang lezat terkenal sebagai salah satu daya tarik dalam mengeksplorasi wisata Vietnam.
Bahkan mengunjungi Vietnam takkan lengkap tanpa mencoba street food yang mudah ditemukan di mana-mana.
Banyak variasi bisa dijumpai (termasuk yang aneh atau asing), mau di warung-warung pinggir jalan sampai ke pasar di berbagai kota.
Budaya kulinernya sendiri adalah perpaduan negara timur dengan pengaruh dari Perancis.
Berikut sajian makanan khas Vietnam yang dilengkapi gambar:
Terdapat kandungan bahan tak halal dalam sebagian makanan di daftar ini.
Namun, wisatawan muslim bisa memilih menu serupa di restoran yang halal.
1 VND (Dong Vietnam) = sekitar IDR 0,6 (kurs 8 September 2020).
Daftar Makanan Khas Vietnam
1. Banh Bao / Bakpao (Roti Kukus)
Wujud Banh Bao serupa bakpao China.
Dumpling bulat roti kukus ini punya banyak variasi isi, mulai dari sosis, daging cincang (umumnya daging babi), bawang bombay, telur puyuh, jamur, sampai sayur-sayuran untuk para vegetarian.
Cara penjualan Banh Bao di kaki-kaki lima juga sama seperti bakpao, yakni langsung dalam kukusan.
Jadi bisa dinikmati dalam kondisi hangat.
2, Banh Bo (Kue Bolu)
Bahan pembuatan Kue Bolu Banh Bò (sponge cake) adalah tepung beras, ragi, tepung tapioka, ekstrak vanili, garam, gula, dan air.
Bentuknya menyerupai sarang lebah, atau mangkok khas Indonesia.
Cow Cake ini ada dua macam, yang dimasak melalui pengukusan (Banh Bo Hap), dan yang dimasak melalui pemanggangan (Banh Bo Nuong).
3. Banh Cam (Orange Sesame Ball)
Bola ketan berlapis wijen ini diisi manisnya pasta kacang hijau.
Menjadikannya renyah di luar dan kental-manis di dalam.
Kuliner ini bisa ditemui di sejumlah toko oleh oleh ataupun street food di Vietnam.
Bisa dibilang, harganya relatif terjangkau.
4. Banh Canh
Bahan pembuatan Banh Canh (baca: ban can) adalah tepung gandum.
Hidangan berwarna agak kuning ini adalah kuliner khas Kota Hoi An.
Salah satu jenisnya yang terkenal adalah Cau Lau (baca: kaw law).
Harga jualnya sekitar 25.000 VND (kira-kira Rp.16.000,00) permangkuk.
5. Banh Che Lam
Tampilan sekilas kue ini sederhana, tapi dengan kekayaan rasa manis dan sedikit pedas, serta bertekstur kenyal mirip mochi.
Bahan pembuatnya adalah tepung beras ketan, jahe, dan kacang.
Pembuatannya dilakukan saat mulai memasuki Bulan Desember.
6. Banh Com
Bahan pembuatan Banh Com adalah beras dan kacang hijau, lalu beras ketan tumbuk dengan pewarna hijau dibalurkan pada bagian luar.
Tekstur kue yang sangat populer di Hanoi ini kenyal dan legit.
Isian kacang hijau membuatnya punya kemiripan rasa dengan kue dari Indonesia.
7. Banh Cuon (Steamed Rice Cake)
Kelembutan kue beras kukus yang tipis ini dihidangkan dengan kerenyahan bawang goreng, irisan daging, daun selada, serta potongan mentimun.
Banh Cuon lumrah dihidangkan dengan tempura udang, gorengan kacang hijau, serta saus ikan oleh restoran-restoran di Vietnam.
Kisaran harganya sekitar 40.000 VND (Rp.25.600,00) sampai 80.000 VND (Rp.51.200,00) perporsi.
Sementara di warung-warung pinggir jalan, harganya dipatok sekitar 10 ribuan perporsi.
8. Bánh Da Lợn / Bánh Da Heo (Kue Lapis Kukus)
Bánh Da Lợn atau Bánh Da Heo yang punya artian kue lapis kukus dengan kulit babi.
Bahan dasarnya adalah tepung tapioka, tepung beras, gula, air, pasta pandan, dan minyak sayur sebagai lapisan hijau.
Sementara kacang hijau kupas, garam, air, tepung tapioka, tepung beras, gula, santan, dan pewarna makanan kuning untuk lapisan kuning.
Kedua lapisan ini kemudian ditambah kacang ijo tumbuk, talas, durian, dan santan.
9. Banh Duc (Serabi Kacang)
Vietnam wilayah Utara punya kue tradisional yang cukup populer, dengan nama Banh Duc.
Tampilannya mirip serabi, tapi berisi kacang.
Bahan pembuatannya adalah tepung beras dan kacang, lalu disajikan dengan tuong ban (pasta dari udang).
Kendati disantap tanpa tambahan apa pun sudah enak, dengan rasa gurih dan sedikit manis dari campuran tepung beras.
10. Banh Gai
Kue Banh Gai yang berasal dari wilayah Utara ini bertekstur kenyal, dengan rasa manis serta aromanya wangi.
Bahan dasar pembuatannya adalah campuran thorn (daun gai) halus dan tepung beras, lalu dipadukan daging babi setelah direndam air gula, ditambah ekstrak minyak pisang, serta taburan kelapa.
Bahan-bahan ini dicampur kacang, pasta kacang mung, biji lotus, dan biji wijen agar rasanya lebih enak.
Kemudian semuanya dibungkus daun gai, lalu dikukus sampai matang.
11. Banh Goi
Pangsit goreng ini bisa dibuat di rumah, karena bahan-bahannya terdiri dari bihun kaca, jamur kuping, daging babi cincang (ayam atau sapi), dan telur puyuh.
Semuanya dibungkus kulit dari tepung beras lalu digoreng hingga kekuningan.
Sajikan dengan saus asam manis dari cabai, bawang putih, gula, jeruk nipis, dan saus ikan untuk menambah rasa.
Tambahkan daun selada dan ketumbar untuk mengurangi minyak saat penyajiannya.
12. Banh Khoai Mi
Bahan pembuatan Banh Khoai Mi adalah parutan singkong, santan, garam, dan gula.
Kue ini menyerupai wingko khas Jawa jika dilihat dari sisi bahan bakunya.
Cita rasanya merupakan perpaduan manis dan gurih-legit dari santan.
Banh Khoai Mi ada dua jenis, yang dipanggang (Banh Khoai Mi Nuong) dan yang dikukus (Banh Khoai Mi Hap).
13. Banh Khot (Pancake Lokal)
Pancake lokal dengan kesempurnaan rasa bernama Banh Khot di Vietnam.
Cita rasanya adalah perpaduan antara manis-tepung, sayuran renyah, serta udang yang lezat.
14. Banh Mi (Vietnamese Sandwich)
Bahan pembuatan roti baguette (roti panjang) ini adalah tepung beras dan tepung terigu, diisi aneka suwiran daging serta daun ketumbar, wortel, daikon, timun, acar, dan lobak putih.
Kemudian disiram saus pedas seperti sambal, irisan cabai, atau kecap ikan.
Makanan ini mudah ditemukan di pinggir jalan kota-kota Vietnam dengan harga sekitar 25.000 VND (Rp.16.000,00).
Sementara kalau menikmatinya di Taman Tao Dan, Kota Ho Chi Minh, harganya sekitar 5.000 VND (Rp.3.000,00).
15. Banh Phu The (Husband and Wife Cake)
Bahan pembuatan cake ini adalah air, tepung terigu, gula, kelapa parut, kacang ijo kuning pascaperendaman, sirup gula, minyak sayur, dan ekstrak lemon atau esence buah pomelo.
Proses pembuatannya dimulai dari menyatukan tepung, air, kelapa parut, dan gula; merebusnya selama 10 menit; merebus kacang ijo selama 1 jam, kemudian dikeringkan.
Berikutnya tinggal memasukkan sirup gula dan minyak, menambahkan ekstrak, menuangkan adonan ke cetakan cupcake, mengukusnya hingga 20 menit, lalu mengeluarkan dan menyajikannya.
16. Banh Pia
Perbedaan antara bakpia Jogja dan Vietnam terletak pada variasi rasanya.
Banh Pia hanya menyuguhkan rasa durian.
Banh Pia mudah didapatkan mulai dari di pasar tradisional, pusat oleh-oleh, maupun supermarket.
Kisaran harganya sekitar 27 ribuan rupiah dalam satu kemasan praktis berisi 4 biji.
17. Banh Tet (Kue Kupat Lepet)
Bahan pembuatan Kue yang populer di Vietnam Utara ini adalah beras ketan.
Teksturnya kenyal, ditambah aroma pandan dengan isian pisang agar rasanya lebih manis.
Proses pembuatan kue yang satu ini memakan waktu pengukusan hingga 10 jam, kemudian dipotong kecil-kecil, lalu disajikan sebagai teman minum teh atau hidangan penutup.
18. Banh To
Bahan pembuatan Kue Banh To adalah tepung beras, gula, dan biji wijen, lalu disajikan di atas daun pisang.
Kue dengan rasa yang ringan dan enak ini umumnya tersaji saat acara Festival Tet di Quang Nam, berkumpul dengan teman atau keluarga, juga sebagai teman minum teh.
19. Banh Tom
Penyajian Banh Tom menggunakan pembungkus berupa daun selada, dilengkapi campuran saus ikan dengan cabe dan jeruk nipis.
Makanan ini dijual oleh para pedagang kaki lima di sekitar Danau Truc Bach dan Tay Ho.
20. Bánh Tráng Nướng (Pizza ala Vietnam)
Bahan pembuatannya adalah rice paper bakar dengan topping udang, daging babi cincang, atau telur, dilengkapi beragam dedaunan segar, dan disajikan dengan saus cabai atau mayo.
Snack ini mudah ditemukan di Ho Chi Minh City, karena populer di sana.
21. Bánh Tráng Trộn
Salad versi Vietnam yang diisi dengan potongan rice paper (kulit yang dibuat dari beras), daging kering (menyerupai dendeng), telur puyuh, cumi atau udang kering, serta dedaunan mint.
Saus khas untuk makanan ini punya rasa yang pedas, tapi juga sekaligus manis.
22. Banh Xeo (Sizzling Crepes)
Bahan pembuatan crepes dengan rasa yang gurih dan renyah ini adalah tepung beras, santan, dan kunyit yang ditumis bersama daging, udang, dan tumpukan toge, lalu dilengkapi selada dan daun herbal.
Lokasinya ada di Banh Xeo Em Oi yang ada di daerah 26 Thu Khoa Huan dalam Kota Ho Chi Minh.
Kisaran harganya sekitar 15.000 sampai 50.000 VND, atau 9 hingga 30 ribuan perporsi.
23. Bo Luc Lac
Bo Luc Lac (Vietnamese shaking beef) termasuk masakan turunan Eropa dan Vietnam, sebagai cara lain untuk menikmati steak ala Vietnam dengan tekstur lembut dan lumer di mulut.
Pengolahan sajian ini mulai dari pengukusan daging, memotongnya dalam bentuk dadu, baru dicampur beragam bumbu dalam wajan.
Hidangan ini umumnya disajikan dengan nasi sari tomat.
24. Bún Bò Huế
Makanan ini berisi kuah kental kaldu daging sapi, mi beras tebal, potongan besar daging sapi, sereh, dan daging kaki serta darah babi.
Biasa tersaji dengan potongan jeruk nipis, toge, serta beragam topping lain.
Menu dari Hue di Vietnam tengah ini sangat populer di Kota Ho Chi Minh.
Kisaran harganya sekitar 35.000 VND (Rp.22.400,00) sampai 60.000 VND (Rp.38.400,00) perporsi.
25. Bun Bo Nam Bo (Salad Daging)
Isian dalam sajian Bun Bo Nam Bo adalah semangkuk mi soun bumbu kaldu yang dihidangkan kering tak berkuah, ditambah potongan daging sapi, kacang, bawang goreng, tauge, serta seledri dan wortel segar.
Kenikmatannya bertambah jika dimakan bersama saus ikan dan bubuk cabai, karena menambah kualitas rasa.
26. Bun Cha
“Cha” secara harfiah berarti daging olahan seperti bakso, dan biasanya merupakan daging babi.
Artinya akan berubah, kalau “cha” diikuti kata lain, seperti “cha ca” berarti daging olahan ikan.
Makanan populernya Hanoi ini bisa dijumpai di seluruh Vietnam; termasuk di Bun Cha Dac Kim, Jalan Hang Manh Nomor 01 yang ada di wilayah Old Quarter.
Kisaran harganya sekitar 25.000 VND; atau antara 30.000 sampai 50.000 VND; ada pula yang menjualnya dengan harga sekitar 90.000 VND atau 55 ribuan perporsi.
27. Bun Rieu Cua
Isian dalam satu porsi sup Bun Rieu Ca adalah potongan daging sapi, serta kepiting merah besar dan beragam seafood lain.
Ciri khasnya terletak di kuah merah campuran kaldu tomat dengan minyak annatto khas Vietnam.
Penyajiannya selalu memisahkan cabai, irisan jeruk nipis, serta sayuran hijau.
Kisaran harga jualnya sekitar 40.000 VND perporsi.
28. Bun Thang
Sajian Bun Thang berisi susunan mi, telur, daging ayam, irisan daging babi, serta sesendok terasi di atas mangkung yang diseduh kuah gurih.
Bahan pembuatan kuahnya adalah pasta udang dan udang kering, cumi-cumi, jamur, ada bit, lalu daun bawang, juga ketumbar, cuka, saus ikan, gula, dan bahan-bahan lain.
Bun Thang adalah sajian unik yang bisa dicicipi saat mengunjungi Hanoi.
29. Ca Kho To (Caramelized Fish in Clay Pot)
Makanan klasik ini ini berupa rebusan daging ikan dengan gula dan gurihnya bumbu ikan, agar menghasilkan kuah kental untuk melingkupi daging.
Hidangan dalam clay pot ini bisa dinikmati di restoran Pineapple, 35 Hang Buom, daerah distrik Hoan Kiem di Hanoi.
Harga jualnya di sini terbilang ramah di kantong.
30. Cao Lau
Cao Lau merupakan mie tebal yang berasal dari Hoi An, dengan bumbu kaldu dan rempah-rempah khas Vietnam, ditambah kerupuk dan irisan daging babi di atasnya.
Konon, Cao Lau asli hanya dibuat menggunakan air dari sumber air Ba Le.
31. Cha Ca
Bahan pembuatan Cha Ca adalah kombinasi ikan putih dengan bawang putih, jahe, dan kunyit.
Penyajiannya ditambah bihun beras, adas, daun bawang, saus nuoc cham, kacang panggang, dan bumbu segar lain.
Tempat favorit untuk menikmati kuliner khas Hanoi ini ada di sepanjang jalan sekitar Old Quarter.
32. Chao (Vietnamese Porridge)
Kelembutan dan kehangatan bubur Chao tersaji bersama irisan daging ayam dan ikan, jeroan daging, ditambah kerenyahan potongan roti goreng, serta taburan daun bawang dan bubuk lada hitam.
Kenikmatannya bertambah saat dihidangkan bersama irisan daun jeruk nipis, potongan toge, jahe, serta saus ikan.
Lokasi untuk menikmatinya ada di restoran 213 Hang Bong, Hoan Kiem, Hanoi.
Kisaran harganya terbilang cukup murah.
33. Chuôi Chiên / Banh Chuoi (Pisang Goreng Vietnam Saus Kelapa)
Chuôi Chiên adalah pisang goreng saus kelapa khas Vietnam.
Bahan pembuatannya adalah pisang, roti, minyak goreng atau mentega, tepung beras, telur, tepung terigu, gula, susu kental manis, garam, ekstrak vanilla, bubuk kunyit, dan kelapa muda parut.
Dua macam Banh Chuoi adalah yang dipanggang sampai garing permukaannya dengan warna cokelat keemasan (Banh Chuoi Nuong); dan yang ditambah tepung beras lalu dikukus (Banh Chuoi Hap).
34. Com Rang (Nasi Goreng Vietnam)
Com Rang adalah nasi goreng versi Vietnam.
Perbedaannya bukan cuma dari bumbu rempah, tapi juga penggunaan Bia Hanoi, sejenis sayuran khas dalam makanan-makanan tradisional di Vietnam.
35. Com Tam (Broken Rice)
Bahan pembuatan hidangan Com Tam adalah beras-beras yang patah.
Kelembutan nasi putihnya dilengkapi potongan beragam daging (umumnya daging babi panggang asin), disajikan dengan bihun serta ketimun, tomat, acar, serta saus ikan.
Menu ini bisa jadi pilihan untuk makan siang di kawasan streetfood Vietnam, atau sarapan di Vietnam selatan.
Kisaran harganya sekitar 25.000 VND atau 15 ribuan perporsi.
36. Fried Lotus Seed
Jajanan enak dan gurih ini dipercaya mampu memelihara fungsi ginjal, hati, limpa; dan mengurangi insomnia, debar jantung, dan juga kegelisahan.
Biji teratai goreng ini mudah dijumpai di pasar Ben Thanh, Vietnam.
Kisaran harganya sekitar 117 ribu hingga 300 ribu per-kg, bisa juga memilih kemasan 250 gram atau 500 gram agar lebih hemat.
37. Goi Cuon / Chả Giò / Ca Cuon Thi La / Spring Rolls (Lumpia Vietnam)
Orang-orang di Vietnam selatan menyebutnya Cha Gio.
Isiannya berupa udang (bisa daging atau sosis babi), kadang ayam atau tahu, ditambah daun ketumbar, basil, selada, timun, dan wortel.
Goi Cuon adalah makanan pembuka di kaki lima sampai restoran fine dining Vietnam seluruh dunia; atau bisa ke The Daun Restaurant di Le Thanh Ton, Ben Than Ward, HCMC.
Kisaran harganya sekitar 25.000 – 70.000 VND atau 42 ribuan seporsinya.
38. Mien
Bahan pembuatan Mien (Min) atau Mihun adalah tepung tapioka.
Mie-nya berbentuk kecil dan tipis dengan warna yang agak transparan, serta disajikan dengan daging babi dan kepiting dalam kuah kental seafood.
Penggunaan mie jenis ini hanya ditemukan di Vietnam selatan.
Kisaran harganya sekitar 25.000 – 30.000 VND (Rp15.000 – 19.000) permangkuk.
39. Mien Xao Luon
Bahan pembuatan Mien Xao Luon adalah belut goreng kering yang disajikan bersama mi kaca goreng, lalu diseduh dengan kuah kaldu dari tulang belut.
Sajian ini akan semakin komplet bila ditambah topping tauge, mentimun, telur, bawang merah, serta perilla ungu.
40. My
Bahan pembuatan My (Mi) adalah tepung gandum, dengan warna putih, bentuk pipih, dan bertekstur tebal dan kenyal.
Penyajiannya dengan kuah kental, pilihan daging ayam sampai ikan, taburan kacang tanah, sepiring sayur mayur, dan kerupuk beras bertabur wijen.
Semangkuk My Quang bisa dijumpai di Provinsi Quang Nam.
Kisaran harganya sekitar 15.000 VND atau kurang dari Rp10.000.
41. Nem Ran
Bahan utama dalam pembuatan Nem Ran adalah daging cincang dan kepiting/udang, dengan wortel juga bawang bombay, lalu telur bebek, lada, jamur, garam, serta bumbu-bumbu penyedap lain.
Semuanya diaduk rata, lalu dibungkus kulit luar yang dibuat dari beras dan digulung dalam ukuran kecil-kecil, kemudian digoreng dalam minyak yang sudah panas.
42. Pho (Vietnamese Noodle Soup)
Pho (Feu) merupakan mie tepung beras kuah kaldu sapi bening dengan toping irisan daging sapi atau ayam tipis serta taburan daun bawang, disantap bersama perasan jeruk nipis, cabai, dan daun ketumbar.
Beberapa macam Pho itu ada dari Pho Bo (Pho Sapi), Pho Ga (Pho Ayam), lalu Pho Bo Gau, ada juga Pho Bo Tai Nam, serta Pho Sot Vang.
Kuliner ini bisa dijumpai di kios kaki lima sampai restoran bintang lima di kota-kota di Vietnam, seperti Kedai Pho di Jalan Ly Quoc Su No.10, Hanoi.
Kisaran harga untuk Pho sapi atau Pho Bo (feu beuw) sekitar 25.000 VND (Rp15.000), 35000 VND atau 21 ribuan, sampai 40.000 VND perporsi.
43. Trung Vit Lon
Bahan pembuatan Trung Vit Lon adalah embrio bebek dalam kulit telurnya.
Rasanya lebih enak dibandingkan telur ayam, dengan kandungan protein yang tinggi.
Orang Hanoi menikmatinya sebagai menu sarapan dengan tambahan sedikit garam, lada, daun laksa dan air kumquat.
Memakannya langsung dengan kulitnya umumnya hanya dilakukan di Ho Chi Minh.
44. Vietnamese-style Chicken Satay (Sate)
Kuliner ini bisa dibilang adalah sate ala Vietnam.
Bahan pembuatannya adalah fillet paha ayam, serai, bawang merah, cabai merah, bawang putih hancur, kecap, saus tiram, saus ikan, garam, madu, lada hitam.
Proses pembuatannya bisa dibayangkan sebagaimana memasak sate di Indonesia, dengan tusuk sate dan media pembakarnya.
45. Xoi / Xoi Xeo / Xoi La Dua
Bahan pembuatan kudapan ini adalah nasi ketan yang diberi aroma pandan.
Tambahannya berupa topping staple pasta kacang hijau, bawang merah goreng kering, kecap, suwiran ayam rebus, pate, ham, telur goreng, wijen, atau perut babi asin.
Sejumlah restoran di Hanoi menyajikannya sebagai hidangan penutup dengan topping biji wijen panggang, gula kristal, atau kelapa kering.
Kisaran harganya sekitar 25.000 VND sampai 50.000 VND.
46. Ca Phe Sua Aa (Cafe Da) / Vietnamese Drip Coffee (Kopi Vietnam)
Kopi Vietnam tersaji dengan bagian atas berupa cangkir tetes untuk menyaring ampas kopi agar tidak jatuh ke dasar gelas, ditambah susu kental manis yang loyal untuk memberikan rasa karamel.
Susu ini akan menetralisir rasa pahit dari gosongnya biji kopi yang dipanggang.
Kopi Vietnam bisa diminum dalam kondisi hangat atau dingin.
47. Cà Phê Trứng (Egg Coffee)
Ca Phe adalah campuran kopi berbusa khas Vietnam dengan susu kental manis dan sebutir telur mentah.
Menjadikan sensasinya terasa begitu creamy untuk dessert.
48. Che
Che merupakan makanan penutup bercita rasa manis dan gurih-legit.
Variasi isiannya adalah bubur kacang hijau, jagung, ketan hitam, serta mutiara, rasa pisang dan durian.
Penyajian bubur-bubur ini kemudian mendapat tambahan kuah dari santan.
Hidangannya bisa hangat atau dingin, sesuai selera.
Walau banyak restoran Vietnam telah berdiri di Indonesia, tapi tidak dapat mengalahkan cita rasa asli saat menikmatinya langsung di negara asalnya.
Mayoritas hidangannya tersaji dengan sepiring sayur-mayur mentah dalam porsi besar, untuk menjaga kesehatan tubuh dan terbebas dari penyakit.
