Makanan khas Aceh terkenal akan kekayaan cita rasa rempahnya yang sangat kuat.
Mulai dari bubur, mie, nasi, ayam-ayaman, sate, beragam makanan ringan seperti roti, sampai makanan berkuah khusus tersebar di seluruh Aceh.
Sementara yang banyak memengaruhi cita rasa keseluruhan masakan ini adalah budaya dari Spanyol, Siam, Belanda, Cina, terutama Arab dan India.
Berbagai makanan khas Aceh di antaranya bahkan dapat dijumpai di luar daerah saking tinggi popularitasnya.
Berikut ini ulasan lengkap dalam daftar yang direkomendasikan beserta harga, tempat, namanya dan penjelasannya:
Daftar Makanan Khas Nanggroe Aceh Darussalam
1. Nasi Gurih (Bu Guri)
Bu Gurih khas Aceh memiliki resep yang menyerupai nasi uduk.
Penyajiannya kerap bersama lauk-lauk seperti ikan lado, telur dadar, maupun ikan goreng.
Tempat yang direkomendasikan untuk membelinya adalah Nasi Gurih Pak Rasyid di Kepulauan Baru, Baiturrahman, Banda Aceh.
Harganya Rp 15.000 untuk 1 porsi.
2. Ayam Tangkap
Bahan untuk membuat Ayam Tangkap adalahi potongan ayam goreng yang dioseng bersama daun teumura dan cabai hijau, serta ditaburi bawang goreng.
Berbagai rumah makan di Aceh yang menjual menu ini antara lain Rumah Makan Hasan di Jalan Laksamana Malahayati, Lamnyong; atau di Jalan Profesor Ali Hasyimi, Pango, Ulee Kareng; bisa pula di RM Aceh Rayeuk atau RM Cut Dek Aceh.
Kisaran harganya antara Rp60.000 sampai Rp70.000 perekor.
3. Mie Aceh
Ciri khas yang dimiliki Aceh Mie Aceh adalah kemewahan topping-nya, mulai dari udang, cumi, daging sapi, hingga kepiting, tapi bukan lokan.
Seporsi Mie Aceh bisa dinikmati di Kedai Mie Razali, Jalan Panglima Polim No.83-85, Peunayong, Kuta Alam; atau datang ke Mie Ayah Simpang Lhong Raya di Jalan Wedana, Lhong Raya, Kecamatan Banda Raya.
Setiap porsi memiliki harga yang bervariasi, antara Rp 30.000 hingga Rp 50.000.
4. Dendeng Rusa
Daripada terbuat dari daging sapi, Dendeng Rusa disebut demikian karena diproses dari daging rusa yang diolah hingga kering sehingga menghasilkan rasa gurih.
Berbagai toko dendeng yang tersebar di pasar Aceh, Lambaro, Peunayong dan lainnya bisa didatangi untuk mendapatkan dendeng khas ini.
Kisaran harganya sekitar 200 sampai 400 ribu rupiah perkilogram.
5. Sambal Ganja
Meskipun dinamakan Sambal Ganja, makanan tradisional khas Aceh ini tak menggunakan Ganja sebagai bahannya.
Penamaannya disebabkan kepercayaan masyarakat terhadap sambal khas Aceh ini yang mampu membuat siapapun ketagihan saat mencicipinya.
6. Sambal Asam Udeung
Kuliner ini punya warna kecoklatan dengan sedikit memperlihatkan aksen hijau.
Bahan-bahan untuk membuat Sambal Asam Udeung meliputi belimbing wuluh, serta campuran rempah-rempah dan udang kali.
Sambal ini dapat dijumpai dalam menu di setiap warung makan Aceh.
7. Kuah Masam Keu-Neung
Secara bahasa, arti dari nama “Masam Keuneung” sendiri adalah Asam Pedas.
Maka tentu saja cita rasa makanan berkuah ini memang pedas dengan kesegaran asam.
8. Kuah Sie Itiek
Kuliner berkuah olahan daging itik ini berbeda dengan sejenisnya, walau sama-sama berbahan itik.
Bumbu-bumbu khusus dalam resepnya mampu memberikan pengalaman mengonsumsi kuliner itik yang berbeda.
Untuk menikmati satu porsinya, bisa datang ke Rumah Makan Bu Sie Itek Bireuen Ustadz Heri di Geuceu Kayee Jato, Jalan Teuku Umar No. 275, Kecamatan Banda Raya.
9. Kuah Pliek U
Masakan berkuah berisikan sayuran yang banyak ditemukan di Aceh Barat ini memiliki kedalaman filosofi, menurut situs web informasi populer, wikipedia.
Kuah Pliek U melambangkan kekerabatan dan keberagaman yang erat antarmasyarakat Aceh, untuk kemudian disatukan dalam kuali berukuran besar, seperti yang ada pada gambar di atas.
Dua lokasi yang bisa dituju agar mudah mendapatkan masakan ini adalah Rumah Makan Hasan di Jl. Laksamana Malahayati, Lamnyong; atau di Rumah Makan Ayah, Jl. Sultan Iskandar Muda, Punge Ujong, Meuraksa.
10. Kuah Cue
Bahan-bahan dalam membuat Kuah Cue antara lain nangka muda, biji melinjo, rebung daun melinjo, dan pepaya muda yang disatukan dalam belanga untuk memasaknya.
Cue disebut juga tutuk, atau siput air tawar dengan tempurung lonjong dan warnanya hitam.
Lokasi yang menjualnya ada di Warung Kaki Kulu, Jalan Banda Aceh-Calang Km.43, Cot Jeumpa, Lhonng.
Harga satu mangkoknya sekitar Rp.10.000,00.
11. Kuah Beulangong
Berbahan dasar daging kambing atau daging sapi yang dimasak dengan belangan dan juga sayu nangka.
Masakan berkuah khas Aceh Besar ini merupakan salah satu kuliner yang biasanya disajikan pada acara Kenduri Besar di Aceh.
Lokasi untuk menikmatinya ada di Rumah Makan Ayah (Pliek U & Kuah Beulangong), Jl. Sultan Iskandar Muda, Punge Ujong, Meuraxa, Banda Aceh.
Bisa pulai dijumpai di Ulee Kareng atau Peunayong Aceh seharga Rp35.000 – Rp40.000 perporsi.
12. Bubur Kanji Rumbi
Kuliner ini lebih mudah dijumpai saat Bulan Ramadan tiba.
Bahan untuk membuat Bubur Kanji Rumbi adalah beras pulan/pulen, ditumbuk kemudian direbus bersama rempah-rempah khas Aceh.
Bubur Kanji Rumbi bisa dibeli di Bubur Jagung atau Ulee Kareng Aceh seharga Rp8.000 – Rp13.000 perporsi.
13. Bubur Mamemek
Umum disebut “Bubur Memek”, arti dari nama bubur ini sebenarnya adalah Mengunyah atau Menggigit.
Campuran bahan-bahan untuk membuatnya antara lain pisang, santan, beras ketan, serta gula.
Sajian ini adalah jamuan yang wajib ada saat tamu pemerintahan atau orang penting mengunjungi Simeulue.
Masyarakat lokal pun selalu menyediakan bubur ini sebagai takjil berbuka saat bulan Ramadan.
14. Rujak Samalanga
Memang benar bahan-bahan untuk membuat Rujak Samalanga adalah buah-buahan umum seperti yang ada dalam rujak lain.
Namun, kelengkapan cita rasa asam, manis, dan pedas yang seimbang dihasilkan dari bumbu-bumbunya.
Rujak ini bisa ditemui di daerah asalnya, yakni Bireun, Samalanga, Aceh dengan harga 7 ribu rupiah.
15. Rujak Daun
Disebut juga Seunicah Oen (Rujak Daun), makanan ini hanya akan dijumpai selama Bulan Ramadhan.
Makanan ini meliputi aneka dedaunan dari kebun dan kawasan hutan, diikat satu, lalu diiris tipis, baru kemudian dicampur serai, cabai, bawang, serta rempah-rempah lainnya.
Untuk memburu rujak ini, bisa langsung ke Kompleks Pasar Bina Usaha Jeuram, di Kec. Seunagan, Kab. Nagan Raya.
Harga perbungkus daun pisangnya dijual Rp5 ribu saja.
16. Gulai Kambing (Gulee Sie Kameng)
Gulai Kambing Aceh dengan bumbu-bumbu aslinya banyak ditemukan di daratan Aceh.
Keunikannya terletak pada proses pengolahan yang biasanya dibuat dalam jumlah banyak menggunakan kuali besar.
Lokasi untuk mencicipinya ada di Ridha Ilahi 1 Gulai Kambing Aceh Rayeuk, Jl. Lintas Sumatra, Ateuk Pahlawan, Kec. Baiturrahman, Banda Aceh.
Kisaran harganya sekitar Rp.30.000,00 gulai porsi kecil dan tambah Rp.5.000,00 jika ingin nasi.
17. Kari Kambing Pidie
Rasa makanan kari kambing khas Aceh Pidie ini memiliki kedekatan dengan masakan India.
Bumbu berupa cabai kering wajib ada untuk menguatkan aromanya, di samping pemakaian jintan dan cengkeh.
Bumbunya lumayan banyak, ditambah santan, dan labu air sebagai gulai.
Buah labu memang jarang dilibatkan kalau untuk masakan biasa, tapi untuk masakan umum, labu dianggap penting agar porsinya lebih banyak.
18. Mie Jalak Sabang
Tekstur Mie Jalak Sabang yang kenyal tersaji bersama kaldu gurih dengan topping potongan daging, telur rebus, dan tauge.
Tempat yang direkomendasikan berada di Mie Jalak, di Jalan Perdagangan Nomor 29 B, Sabang.
Harganya mulai dari 15-20 ribu untuk setiap porsi.
19. Mie Caluk
Kuliner ini banyak dicari oleh masyarakat saat Ramadhan, karena sering dihidangkan sebagai menu buka puasa.
Penyajiannya sekadar ditaburi bumbu kacang atau kuah sayur sesuai selera yang akan menyantapnya.
Seporsinya dapat dinikmati di Mie Caluk Bang Baka, Jl. Imam Bonjol, daerah Kampung Baru, Baiturrahman, Banda Aceh; atau di Mie Caluk Hj. Mardina, Pasar Grong-Grong, Kabupaten Pidie.
Harga jualnya pun sangat merakyat.
20. Mie Kocok
Pengolahan mie dengan warna kuning ini dilakukan tanpa pengawet.
Satu porsinya dihidangkan dengan irisan daging sapi dan kuah kental dari kaldu.
Tersedia pula perkedel, acar bawang, dan taburan daun seledri bagi yang ingin menambahkannya.
21. Udang Tumis
Masakan tumis udang khas Aceh terbuat dari campuran udang, kentang, bawang merah, cabe hijau, ketumbar, asam jawa, bawang putih, cabe rawit dan merah sebagai bahan dan bumbunya.
Pembuatannya dimulai dengan mencuci bersih udang, menghaluskan semua bumbu, menumisnya, hingga memasukkan semua bahan dan bumbu, baru kemudian siap disajikan.
22. Perkedel Aceh (Boh Puniaram)
Boh Puniaram bisa juga dianggap sebagai perkedelnya Aceh Besar.
Masakan ini dibuat begitu sederhana, karena disajikan dalam kenduri kematian.
Bahan untuk membuat perkedel ini adalah kelapa kukur yang dibumbui lada, serai, dan daun jeruk.
Berikutnya dicampur telur, baru kemudian dibentuk bulat-bulat, lalu digoreng.
23. Sate Matang
Sate khas Matang diolah dengan mengungkep daging sapi atau kambing bersama bumbu khas Aceh, sebelum kemudian dibakar.
Lalu gurihnya kuah soto melengkapi penyajiannya.
Lokasi untuk menikmatinya ada di Sate Matang D’Wan, Jalan Teungku Imum, Luengbata, Banda Aceh.
Satu porsinya seharga 25 ribu rupiah.
24. Kue Adee Meureudu
Tekstur kue tradisional Khas Aceh yang bisa ditemui di Kabupaten Pidie Jaya ini lembut dan legit dengan cita rasa manis.
Beberapa lokasi untuk membelinya antara lain ada di Jalan Banda Aceh-Lhoknga, Desa Lampisang, Lhoknga; kawasan Lambaro, Aceh Besar; atau Toko Kak Nah di Jalan Soekarno-Hatta, Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
Harga yang dipatok mulai dari Rp20.000 – Rp30.000 perkemasan.
25. Kue Timphan
Kudapan ini baru bisa dijumpai saat lebaran Idul Adha atau Idulfitri.
Timphan memiliki tekstur kenyal dan diolah dalam daun pisang muda sebagai pembungkusnya.
Kue tradisional ini ada di setiap toko oleh-oleh jajanan khas Aceh; atau menikmatitnya sembari minum kopi di Warung Kopi Solong, Ulee Kareng, Kota Banda Aceh.
Harganya berkisar antara Rp3.000 – Rp5.000 perbuah.
26. Kue Bhoi
Kue Bhoi acapkali menjadi bingkisan seserahan dalam upacara adat penikahan masyarakat Aceh, karena bentuknya beragam dan menarik.
Pedagang yang menjajal kue bhoi terbaik bisa ditemukan di daerah Lampisan, Peukan Bada.
Harganya mulai dari 5000 sampai 10000 perkemasan; dan sekitar Rp1.000 – Rp2.000 perbuah di Pasar Aceh dan Pasar Seutui.
Kendati ada juga yang menjual kue bhoi hingga ratusan ribu.
27. Kue Keukarah
Keunikan kue ini dimulai dengan bentuk yang mirip sarang burung (ada juga bentuk lembing).
Maka dari itu namanya juga bisa disebut Kue Sarang Burung (Eumpueng Miriek).
Bahan untuk membuatnya adalah tepung beras campur gula pasir, sehingga teksturnya pun renyah.
Kue jenis ini kebanyakan ditujukan untuk hantaran dalam acara perkawinan atau dimakan sebagai suguhan lebaran atau.
28. Bonromrom (Kue Boh Duek Beudeh)
Bahan untuk membuat Boh rom rom atau Kue Boh Duek Beudeh adalah tepung ketan dengan baluran kelapa parut.
Perbedaannya dengan Klepon bukan hanya tentang rasa dan penyajian, tapi juga warnanya tak hijau dan sedikit kecokelatan.
Boh Rom-Rom bisa dibeli di pedagang kaki lima hampir di seluruh Aceh seharga Rp6.000 – Rp8.000 perporsi.
29. Kue Brownies Kupi
Keunikan Kue brownies ini terletak pada rasa kopi yang khas dari Aceh.
Lokasi untuk membelinya ada di setiap toko oleh-oleh Khas Aceh, Kupi Brownies Atjeh, Outlet Peunayong, di Jalan Sri Ratu Syafiatuddin No.328, Peunayong, Kuta Alam.
Kisaran harga masing-masing variannya sekitar Rp.42.000,00.
30. Roti Canai
Roti canai aceh terbuat dari tepung terigu yang berbentuk bulat dan dimasak memakai mentega.
Roti yang sudah sangat terkenal ini memiliki beragam rasa, termasuk varian gula pasir yang menjadi favorit karena rasanya pas dan tidak terlalu eneg.
Harganya mulai dari 10 ribu rupiah saja.
31. Pisang Sale
Proses pengolahan pisang sale dengan warna kecoklatan ini melalui pengasapan, setelah mendapat baluran dari gula tebu terlebih dulu.
Tempat untuk membelinya ada di setiap toko oleh-oleh khas Aceh; atau di pasar Aceh, Lambaro dan yang lainnya.
32. Manisan Pala
Manisan pala merupakan makanan ringan yang masih tergolong dalam olahan buah-buahan.
Bukan hanya manisan, buahnya sendiri biasa diolah menjadi sirup, minyak pala, atau kembang gula oleh masyarakat.
Kuliner ini mudah ditemukan di sentra pembuatan manisan pala Jalan Jenderal Sudirman, Tapak Tuan, daerah Aceh Selatan; atau di toko oleh-oleh khas Aceh lainnya.
Kisaran harganya dari Rp5.000 – Rp10.000 perkemasan.
33. Lepat
Bahan-bahan untuk membuat Lepat dimulai dari tepung ketan yang diisi gula merah, lalu ditaburi kelapa parut oseng di tengahnya, baru kemudian menggunakan daun pisang sebagai pembungkusnya.
Makanan khas Aceh ini sering ditemukan pada saat perayaan-perayaan dalam masyarakat Suku Gayo.
34. Jadah Lemang (Jenang Lemang)
Kuliner khas Aceh Singkil yang gurih dengan bahan dasar beras ketan dan santan kelapa yang terkenal juga bernama Lemang Bambu.
Proses pengolahannya memanfaatkan bambu, sedangkan penyajiannya saat perayaan Idul Adha atau Idulfitri akan dipadukan rendang.
Lokasi untuk membelinya ada di Desa Gampong Lambaro Skep, Banda Aceh.
35. Kembang Loyang
Kembang Loyang sering meramaikan berbagai perayaan dan hajatan masyarakat Aceh sebagai kuliner khas asal Aceh Tamiang.
Bentuknya sangat khas, dan dibuat dari bahan dasar tepung membuat rasanya manis dan renyah.
Cemilan ini biasa dijual per-ons, dengan kisaran harga mulai dari 3 ribu hingga 5 ribu rupiah.
36. Tasak Telu
Rebusan daging bebek bersama berbagai rempah menjadi bahan dasar pembuatan Tasak Telu.
Ciri khas tekstur daging bebek yang lembek menjadikan makanan ini mudah dikunyah.
Tasak Telu bisa ditemui di Lesehan Mbak Pia atau restoran masakan Aceh seharga Rp10.000 – Rp15.000 perporsi.
37. Sie Reuboh
Rebusan daging sapi yang empuk bersama bumbu-bumbu Aceh menjadi bahan untuk membuat Sie Reuboh.
Untuk menjumpai menu ini, langsung saja ke Rumah Makan Delima Baru di Jl. Lintas Medan-Banda Aceh, wilayah Lambaro, Ingin Jaya, Aceh Besar.
Sie Reuboh bisa dibeli seharga Rp35.000 – Rp40.000 perporsi.
38. Dalica
Bahan-bahan dalam memasak “Dalica” Aceh meliputi potongan kecil daging sapi yang menyerupai sate, udang, terong sayur, pisang mengkal, dan bumbu-bumbu dapur serta santan.
Warnanya hampir mirip kuah blangong, tapi dengan isian lebih banyak daripada kuahnya sendiri.
39. Ie bu Peudah
Kendati menyerupai bubur, tapi Ie bu peudah justru dipenuhi rempah-rempah alih-alih menggunakan potongan ayam maupun udang.
Bahan-bahannya antara lain kacang hijau, jagung, jahe, serai, bawang putih, hingga lamkeuweuh dan rempah-rempah lainnya; dilengkapi dedaunan seperti mireuk, jeruk purut, camplie buta, lada, serapat, seurumpung, balek angen, serta dedaunan lainnya.
Makanan ini hanya bisa dijumpai saat puasa.
Selain dijual di pasar, warga Aceh di setiap Meunasah rutin menyantap masakan ini bersama-sama saat berbuka.
40. Meuseukat
Makanan tradisional khas Aceh dengan bentuk dan tekstur mirip dodol ini terbuat dari tepung dan buah nanas.
Meseukat terbilang susah dijumpai sekarang, karena akan dibutuhkan pemesanan terlebih dahulu untuk melakukan proses pembuatannya.
Kendati masih bisa dicari jika mengunjungi toko oleh oleh khas Aceh, dengan kisaran harga Rp30.000 – Rp40.000 perkemasan.
41. Pacri Nanas
Sebagaimana namanya, Pacri Nanas berbahan Nanas, ditambah merica, kapulaga, kayu manis, bunga lawang, cabai merah, cengkeh, juga bawang.
Tak hanya tampilan yang menarik, cita rasanya juga sangat unik untuk dicicipi.
42. Eungkot Keumamah
Rebusan ikan tuna yang telah dikeringkan, lalu diolah dengan santan kelapa, kentang, cabai hijau, dan berbagai bumbu rempah dalam proses pembuatan Ungkot Kemamah.
Keumamah mudah dijumpai di hampir seluruh wilayah Aceh; atau bisa datang ke RM Aceh Rayeuk di Jl. Teungku Imum Leung Bata No.33, daerah Lamseupeung di Kota Banda Aceh.
Eungkot Keumamah bisa dibeli seharga Rp20.000 – Rp25.000 perkemasan.
43. Eungkot Paya
Rasa asam dan pedas sangat mendominasi kuliner Eungkot Paya.
Ada campuran ikan payau dan santan, jantung pisang, rebung kala, serta ketumbar sangrai sebagai bahannya.
Eungkot Paya bisa dibeli di warung makan atau Pasar Cot Keueng Aceh seharga Rp10.000 – Rp15.000 perporsi.
44. Kopi
Popularitas kopi asal Aceh memang sudah tersohor memiliki cita rasa dan aroma yang kuat hingga manca negara.
Kopi ini sangat mudah ditemukan di kedai-kedai kopi yang ada di Aceh; atau bisa mencarinya di Solong Ulee Kareng Coffee, Jalan T Iskandar Muda Nomor 13 sampai 14, Iemasen Ulee Kareng, Ulee Kareng, Ceurih, Ulee Kareng, Banda Aceh.
Variasi harganya tergantung pesanan jenis kopi.
45. Sanger
Walau memang mirip kopi susu biasa, Sanger tetap memiliki ciri khas dari Aceh.
Resep dan campuran komposisi antara kopi, susu kental manis, dengan gula pasir dalam minuman ini dipercaya sangat presisi atau tepat-seimbang, sehingga menghadirkan cita rasa sedap yang khas.
Itulah beragam varian jenis dan cita rasa yang dimiliki oleh makanan khas Aceh, beserta foto dan gambarnya.
Bumbu rempah-rempah yang mengguggah selera dengan cita rasanya memang menjadi ciri khas dan keunikannya.
Apabila ingin berkunjung untuk mencicipinya, catat tempat wisata mana saja yang dekat dengan penjual kuliner dan minuman aceh tersebut, tentu dengan catatan bahwa seluruh harga di atas dapat berubah sewaktu-waktu.