Majas perbandingan adalah gaya bahasa yang digunakan untuk memberikan makna perbandingan pada kalimat. Penggunaan majas ini biasanya bertujuan agar dapat mempengaruhi pendengar atau pembaca dan membuat kesan yang lebih hidup. Namun dalam praktiknya, penggunaan majas perbandingan punya beberapa jenis gaya bahasa dengan makna berbeda-beda.
Untuk lebih jelasnya, Kami akan mengulas secara lengkap tentang makna, jenis jenis dan contoh majas perbandingan. Yuk, simak!
Makna dan Fungsi
Majas perbandingan menjadi gaya bahasa yang memakai kata perbandingan secara implisit maupun eksplisit. Fungsinya untuk memberikan efek penghayatan bagi pendengar atau pembacanya. Tidak hanya itu saja, majas perbandingan juga bermakna untuk memberikan nilai sastra yang tinggi, misalnya ketika diterapkan dalam sebuah kalimat puisi.
Jenis-Jenis Majas Perbandingan dan Contohnya
Untuk lebih memahami tentang majas perbandingan, disini Kami akan memberikan penjelasan setiap jenisnya dan contohnya.
1. Alegori
Majas alegori adalah salah satu jenis gaya bahasa kategori perbandingan yang digunakan untuk menyatakan suatu hal dengan cara lain. Artinya, suatu keadaan atau objek bisa digambarkan dengan cara lain, tapi tidak merubah makna yang sebenarnya. Contoh kalimat yang menggunakan majas Alegori:
- Hidup ini seperti panggung sandiwara, setiap orang punya perannya masing-masing
- Hiduplah seperti tanaman padi, semakin ada isinya semakin menunduk
- Mempunyai anak itu seperti menulis pada buku kosong, apa yang kita tulis adalah apa yang akan ada di buku tersebut
- Hidup ini seperti roda yang berputar, kadang kita berada di atas, kadang berada di bawah
2. Alusio
Alusio adalah salah satu dari macam macam majas perbandingan yang menyatakan suatu hal memiliki kesamaan dengan hal lain yang sudah terjadi. Penggunaannya yang merujuk seorang tokoh atau peristiwa, diandaikan miriip seperti objek atau keadaan yang terjadi saat ini. Contoh kalimat yang menggunakan majas Alusio:
- Suaramu merdu bak suara Nike Ardilla
- Perlakuan Budi terhadap ibunya mirip seperti cerita Malin Kundang
- Kisah hidupmu benar-benar serupa dengan kisah Cinderella di negeri dongeng
- Permainan badmintonnya benar-benar hebat, tak heran jika dijuluki sebagai penerus Taufik Hidayat
- Gempa bumi beberapa waktu lalu sangat terasa, membuat semua orang khawatir akan terjadi peristiwa seperti Aceh tahun 2004 lalu
- Kisah cinta Elsa dan Nudin, mirip seperti cerita cinta Habibie dan Ainun
3. Antonomasia
Apa yang dimaksud dengan gaya bahasa Antonomasia? Majas ini digunakan untuk menyebut suatu objek dengan salah satu sifat objek tersebut, bukan dengan nama aslinya. Biasanya majas ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membuat variasi dalam sebuah kalimat. Contoh kalimat yang menggunakan majas Antonomasia:
- Aku merasa risih bertemu si bawel itu, hobinya membicarakan kejelekan orang
- Si pembuat onar itu benar-benar mengganggu, mengapa tidak diusir saja dari kampung ini
- Kenapa si cantik itu tidak masuk sekolah hari ini?
- Si rambut keriting itu benar-benar pintar dalam segala mata pelajaran
- Tidak heran jika banyak yang menyebutnya si dungu
4. Antropomorfisme
Majas Antropomorfisme digunakan untuk menyebut sebuah benda atau hewan yang memiliki perbuatan seperti manusia. Contoh kalimat yang menggunakan majas Antropomorfisme:
- Seekor anak kucing sedang mencari ibunya yang tidak tau sedang berada dimana
- Anak anjing itu memelas kepada pemiliknya agar diberi makanan
- Jam dinding itu sepertinya sedang menertawakanku yang hanya terdiam saja dihadapanmu
- Pohon mangga itu seperti sedang bersedih, karena tak satupun buah muncul di rantingnya
- Maling itu ketangkap penduduk karena ada seekor anjing yang memergoki perbuatannya
- Rasa asin makanan ini benar-benar menggigit lidahku
- Segerombolan ikan lumba-lumba menyapa para wisatawan yang sedang menyeberang antar pulau
5. Asosiasi
Salah satu jenis majas perbandingan ini biasanya disertai dengan penggunaan kata laksana, bak, seperti, bagaikan dan sejenisnya. Namun penggunaan kalimat bermajas asosiasi bisa saja memiliki penafsiran yang berbeda-beda, karena di dalamnya tidak dijelaskan secara eksplisit. Contoh kalimat yang menggunakan majas Asosiasi:
- Kepribadiannya keras bak sebongkah batu, percuma saja kita menasehatinya
- Mereka bukan anak kembar, tapi bak pinang dibelah dua
- Aku tidak berbuat salah padanya, tapi tatapan matanya selalu tajam kepadaku bak pisau tajam
- Andi benar-benar ingin kerja di luar negeri, tekadnya sudah sangat bulat
- Pagi sampai pagi lagi kamu kerja, apakah tenagamu laksana superman
- Pelukmu sehangat mentari di pagi hari ini
- Nasib kita benar-benar berbeda, laksana langit dan bumi
6. Depersonifikasi
Depersonifikasi juga menjadi salah satu jenis majas perbandingan untuk membandingkan manusia dengan benda atau yang bukan manusia. Majas ini kebalikan dari majas personifikasi yang mengibaratkan benda seperti manusia. Sedangkan Depersonifikasi mengibaratkan manusia seperti benda. Contoh kalimat yang menggunakan majas Depersonifikasi:
- Hatinya benar-benar sudah membeku karena selalu disakiti oleh laki-laki
- Jika kau adalah bunga, aku adalah lebahnya
- Tekadnya untuk pergi ke luar negeri sudah membaja, jangan kau cegah.
- Aku mematung saat melihat dia jalan dengan wanita lain
- Hatiku meleleh saat mendapatkan kejutan ulang tahun darinya
- Kasihan sekali, dia hanya membatu saat dimarahi habis-habisan oleh bosnya
- Makan mie instan pagi hari, rasanya bisa membakar semangat
7. Disfemisme
Majas Disfemisme merupakan kebalikan dari majas Eufemisme. Gaya bahasanya cenderung membuat suatu ungkapan yang seharusnya bisa lebih halus, tapi dikasarkan.nSehingga dalam penerapannya seringkali dianggap tidak pantas atau tabu. Contoh kalimat yang menggunakan majas Disfemisme:
- Kakaknya mati setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit (mati = meninggal)
- Aku tidak mau ke daerah itu, karena banyak gelandangan disana (gelandangan = tuna wisma)
- Pantas saja di buta huruf, ternyata tidak pernah sekolah sejak kecil (buta huruf = tuna aksara)
- Dia memang bodoh, sehingga pantas jika tidak naik kelas (bodoh = kurang pintar)
- Toni ditendang dari kantornya karena ketahuan mencuri (ditendang = dibebastugaskan)
8. Eponim
Eponim adalah majas perbandingan menggunakan sifat tokoh tertentu yang sudah terkenal untuk menyatakan sifat. Baik tokoh fiksi maupun non fiksi bisa digunakan dalam gaya bahasa ini. Berikut ini contoh kalimat yang menggunakan majas Eponim:
- Kecantikan Tasya layaknya Ratu Cleopatra (Cleopatra menggambarkan sifat cantik jelita)
- Kami spontan tertawa saat si Toni menganggap dirinya mirip seperti Lee Min-ho (Lee Min-ho menggambarkan cowok Korea Selatan yang tampan)
- Aku sangat berharap Dewi Fortuna hadir di saat-saat yang sulit seperti sekarang ini (Dewi Fortuna untuk menggambarkan nasib beruntung)
- Seandaikan semua orang seperti Pinokio, sepertinya dunia ini tidak ada kebohongan (pinokio menggambarkan tokoh yang hidungnya akan memanjang saat berbohong)
9. Eufimisme
Eufimisme adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata halus dalam sebuah kalimat agar terlihat atau terdengar lebih sopan. Penggunaan kalimat bermajas Eufimisme bisa diterapkan saat berbicara dengan orang yang lebih tua untuk menghargai. Contoh kalimat yang menggunakan majas Eufimisme:
- Setelah lulus SMP, Rani memutuskan untuk menjadi seorang pramusaji di restoran (pramusaji = pelayan rumah makan)
- Ayahnya telah berpulang ke Illahi pagi tadi (berpulang = meninggal dunia)
- Saya mau ke kamar kecil (kamar kecil = WC/ toilet)
- Jangan sampai kamu malas bekerja jika tidak ingin menjadi seorang tuna wisma (tuna wisma = gelandangan)
- Kasihan sekali, anak itu harus menjadi seorang tuna wicara sejak kecil (tuna wicara = bisu)
10. Fabel
Majas Fabel adalah jenis majas perbandingan yang digunakan untuk menyatakan perilaku binatang layaknya manusia. Majas ini paling sering digunakan dalam cerita pendek yang mengisahkan tentang tokoh hewan. Contoh kalimat yang menggunakan majas Fabel:
- Sepertinya kucing itu sedang berpikir keras untuk mencari strategi agar dapat menangkap tikus di depannya.
- Anak kucing itu malah tersesat saat keluar rumah untuk mencari ibunya
- Si kuda itu sepertinya merasa gagah karena menggunakan kaca mata hitam dan jalan-jalan di pinggiran kota
- Semut-semut di dapur sedang bergotong royong memindahkan makanan yang jatuh di lantai
- Ibu kucing itu suka menjilati anak-anaknya, mungkin maksudnya sedang memandikan anaknya
11. Hiperbola
Sesuai dengan namanya, makna hiper ini bermaksud melebih-lebihkan. Gaya bahasa hiperbola memang bertujuan untuk membuat suatu kalimat yang terkesan melebih-lebihkan dari yang seharusnya. Biasanya penggunaan gaya bahasa hiperbola paling sering kita temukan dalam sajak atau puisi. Contoh kalimat yang menggunakan majas Hiperbola:
- Hatiku merasa teriris-iris ketika melihat dia bersama wanita lain
- Gedung-gedung di Jakarta sepertinya mereka sedang berlomba-lomba untuk mencapai langit
- Beningnya sungai ini sampai-sampai seperti tidak ada airnya
- Tatapannya benar-benar menusuk, seperti ingin menembus hatiku
- Nilainya selalu sempurna, seolah-olah dia mengusai semua mata pelajaran
- Kenapa kamu selalu mengulang kesalahan yang sama, padahal aku sudah menjelaskannya ribuan kali
- Sinar matahari siang ini seolah-olah sedang berusaha membakar kulitku
- Rayuannya benar-benar maut, sampai membuat hati wanita itu meleleh dibuatnya
- Dia menangis meronta-ronta saat tahu kekasihnya selingkuh
12. Hipokorisme
Majas Hipokorisme menunjukkan adanya sisi keakraban antara dua atau lebih orang yang sedang berbicara. Biasanya menggunakan julukan-julukan tertentu seperti nama timangan ata nama panggilan unik. Contoh majas Hipokorisme bisa Kamu perhatikan pada contoh kalimat berikut ini:
- Si Devita memang hobinya tidur, apalagi di jam-jam segini (“si devita” menunjukkan hubungan keakraban)
- Kucing Nadia sangat lucu dan bersih, karena memang selalu dimandikan seminggu sekali
- Bebebku memang tidak pernah terlambat kalau kita ada janji ketemuan
- Si bungsu paling rajin membantu ibunya, bangunnya pun paling pagi daripada kakak-kakaknya
13. Litotes
Majasa Litotes adalah jenis majas perbandingan yang digunakan untuk merendahkan diri sendiri kepada lawan bicaranya. Dalam penggunaannya seringkali kalimat bermajas litotes cenderung berlebihan atau bertentangan dengan faktanya. Contoh kalimat yang menggunakan majas Litotes:
- Jangankan membeli TV, radio butut ini sudah menjadi hiburan Kami sehari-hari
- Hidup kami saja masih pas-pasan, mana mungki bermimpi bisa membeli mobil apalagi rumah.
- Aku tidak pantas untuk bidadari cantik sepertimu
- Dengan gaji recehan ini, aku ingin membelikan sesuatu untuk orang tuaku
- Sepertinya peranku tidak begitu penting dalam pertemuan besok
- Mana mungkin pegawai rendahan sepertiku mendapatkan kesempatan jalan-jalan ke luar negeri
- Penghasilanku tidak ada apa-apa jika dibandingkan penghasilanmu
- Aku tetaplah siswa biasa meskipun orang tuaku seorang dokter.
14. Metafora
Majas metafora paling sering digunakan dalam karya sastra agar tulisan tidak terkesan membosankan. Penambahan gaya bahasa ini juga bisa meningkatkan nilai seni. Metafora adalah jenis majas perbandingan yang dapat menggambarkan sesuatu tersebut menjadi sesuatu lainnya. Untuk lebih jelasnya, Kamu bisa perhatikan contoh kalimat yang menggunakan majas Metafora berikut ini:
- Perpustakaan adalah gudangnya ilmu pengetahuan
- Tak heran jika dia pintar, dia adalah seorang kutu buku
- Dia benar-benar mati kutu saat ketahuan pulang malam oleh orang tuanya
- Dia menangis sepanjang hari karena belahan jiwanya memilih pergi
- Pria hidung belang itu benar-benar membuat resah para suami di desa ini
- Itu hanya kabar burung, belum tentu kebenarannya
- Wanita itu masih ada keturunan darah biru, tak heran jika lahir dari keluarga kaya
15. Metonimia
Metonimia adalah gaya bahasa yang menggunakan suatu merk yang sudah dikenal secara umum dan dimasukkan dalam suatu kalimat. Misalnya penggunaan merk Aqua untuk menyebut air mineral, Odol untuk menyebut pasta gigi dan lain-lainnya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini contoh kalimat dalam bahasa Indonesia yang menggunakan majas Metonimia:
- Aku hobi banget makan Indomie, apalagi aku anak kos (Indomie = mie instan)
- Minum Aqua lebih higienis daripada air rebusan (Aqua = air mineral kemasan)
- Aku berangkat kerja dengan mengendarai Honda baru (Honda = kendaraan roda dua)
- Tidak masalah masuk ke Mall meskipun hanya memakai Swallow (Swallow = sandal jepit)
16. Parabel
Jenis majas perbandingan lainnya adalah majas parabel yang mempunyai maksud untuk menyampaikan pesan moral dalam suatu kisah. Penggunaan gaya bahasa parabel banyak ditemukan pada cerita dongeng, fabel pendek, mitos atau lainnya. Biasanya cerita parabel terdapat falsafah hidup yang mendalam. Contoh kalimat yang menggunakan majas Parabel dan maknanya:
-
- Dongeng Malin Kundang menceritakan bahwa seorang anak yang berdurhaka pada ibunya akan mendapatkan karma atau kesialan dalam hidupnya
- Dongeng Cinderellah yang menceritakan bahwa yang sabar bisa mendapatkan buah kesabarannya
- Kisah Mahabarata yang menyiratkan makna bahwa yang mendapatkan kemenangan adalah yang benar
17. Pars pro toto
Majas pars pro toto digunakan untuk menyampaikan keseluruhan objek, meskipun hanya mengungkapkan sebagian objek saja. Agar lebih memahami tentang majas Pars pro toto, Kamu bisa lihat contoh kalimat yang menggunakan majas Pars pro toto berikut ini:
- Sudah lebih dari seminggu, ia tak kunjung menampakkan batang hidungnya, kemana gerangan orang itu?
- Juri itu sepertinya sudah disuap mulutnya, sehingga yang menang bukan yang seharusnya
- Sendok dan garpu sudah ditempatnya, para hadirin dipersliahkan untuk menikmati hidangan
- Para korban gempa bumi di Yogyakarta harus rela meninggalkan rumah-rumah mereka
- Ada 10 ekor sapi yang dikurbankan pada Idul Adha tahun ini
18. Perifrasa
Adalah jenis majas yang bersifat analogi untuk menegaskan, membandingkan atau mengganti suatu kata. Biasanya penggunaan majas perifrasa untuk meggantikan nama tempat, sifat atau benda. Contoh kalimat yang menggunakan majas Perifrasa:
- Tomi berhasil mendapatkan beasiswa untuk kuliah ke negeri matahari terbit (negeri matahari terbit = Jepang)
- Nova hari ini jalan-jalan ke Kota Gudeg (Kota Gudeg = Yogyakarta)
- Dulunya ia pernah menjadi salah satu relawan saat peristiwa tsunami di kota serambi Mekkah (serambi Mekkah = Aceh)
19. Personifikasi
Personifikasi menjadi gaya bahasa paling sering digunakan dalam karya sastra seperti puisi, lagu, novel, cerpen dan pantun. Namun majas personifikasi paling banyak ditemukan pada contoh puisi. Maksud dari majas personifikasi yaitu memberikan sifat manusia kepada benda mati, tumbuhan dan hewan. Sehingga objek yang bukan manusia tersebut akan diumpamakan mempunyai sifat layaknya manusia.
Contoh kalimat yang menggunakan majas Personifikasi:
- Pohon di depan rumah itu sepertinya sedang berbisik-bisik tertiup angin malam yang dingin
- Alarm sudah bernyanyi-nyanyi sejak tadi, tapi aku enggan bangun
- Badai topan itu sudah menyapu bersih apapun yang dilaluinya
- Matahari ini siang ini serasa menggigit kulit tubuhku
- Hujan gerimis ini membawaku terhanyut dalam masa lalu
20. Simbolik
Majas simbolik juga menjadi salah satu jenis majas perbandingan yang memiliki fungsi untuk memperhalus makna sesungguhnya. Dalam penerapannya, baik yang berbicara dan lawan bicara sudah mengetahui maksud sebenarnya. Contoh kalimat yang menggunakan majas Simbolik:
- Sepertinya anak itu selalu menjadi kambing hitam atas ulah kakaknya
- Padahal sudah dibawa ke meja hijau, tapi masalah itu tak kunjung menemukan solusi
- Ratna sudah menjadi tulang punggung keluarganya sejak ayahnya meninggal
- Kamu jangan dekat dengannya, karena dia dikenal buaya darat
- Dengan akal bulusnya, caleg itu berhasil memenangkan pemilu
21. Simile
Majas simile adalah bagian dari kelompok majas perbandingan yang dalam penerapannya tidak jauh berbeda dengan majas-majas perumpamaan lainnya. Kalimat yang menggunakan majas simile mempunyai tujuan untuk mendeskripsikan suatu gagasan, biasanya si pembicara dan lawan bicara sudah tahu apa maksudnya. Untuk lebih memahami jenis majas simile, berikut contoh kalimat yang menggunakan gaya bahasa Simile:
- Kencantikan wanita itu bagaikan bunga melati yang mekar di pagi hari
- Persahabatan kita seperti karang yang kokoh, tak akan rapuh mesti banyak ombak menerjang
- Wajahnya bening dan berseri bak embun di pagi hari
- Kamu kalau jalan lama sekali seperti siput
22. Sinekdoke
Kita paling sering menjumpai majas sinekdoke dalam penyampaian suatu berita dan tanpa disadari kita juga menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penggunaanya, pilihan kata pada gaya bahasa ini bisa menggunakan sebagian saja untuk menjelaska seluruhnya, maipun sebaliknya.
Contoh kalimat yang menggunakan majas Sinekdoke:
- Pengunjung wana wisata ini akan dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 10.000 saja
- Penjelasannya tentang teknologi terkini benar-benar menarik perhatian semua peserta
- Lagi kicir-kicir angin identik dengan budaya Jakarta
23. Sinestesia
Majas Sinestesia digunakan untuk menunjukkan rasa dari suatu indra dan disangkutkan dengan indra lainnnya. Sehingga dalam penerapannya, majas ini dapat menjelaskan dua indra sekaligus secara bersamaan. Contoh kalimat yang menggunakan majas Sinestesia:
- Sepertinya ia selalu mengingat-ingat kenangan manisnya pada jaman dulu
- Posisinya sebagai nomor satu tidak akan tergeser karena pesaing lainnya tidak terlalu kuat
- Suara kamu sangat tajam, tak heran jika bisa mencapai babak final
- Perjalanan hidupnya sangat keras, jadi tak heran jika dia menjadi seseorang yang seperti itu
Akhir Kata
Nah, itulah jenis-jenis majas perbandingan lengkap berserta pembagian dan contohnya. Gaya bahasa dari majas perbandingan bisa menjadi pilihan kalimat yang variatif saat membuat puisi, cerpen, novel ataupun untuk tujuan lainnya. Melalui penjambaran di atas semoga bisa memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang majas perbandingan.