Majas perbandingan mempunyai salah satu jenis yaitu majas alegori.
Majas ini termasuk gaya bahasa yang menyatakan secara harfiah tapi melalui kiasan atau gambaran.
Pada kamus besar Indonesia (KBBI) alegori adalah cerita yang digunakan sebagai lambang, kiasan atau ibarat perikehidupan manusia yang sebenarnya untuk mendidik moral atau menerangkan suatu gagasan seperti cita-cita, atau nilai kehidupan, seperti kebijakan, kesetiaan, dan kejujuran).
Pengertian Majas Alegori
Majas alegori merupakan gaya bahasa yang didalamnya menggunakan sesuatu untuk mewakili suatu hal simbolik secara keseluruhan dalam teks umum atau cerita.
Intinya majas alegori akan menggunakan satu paragraf bahkan semua teks untuk mengumpamakan sesuatu.
Sebagai contoh yakni fabel adalah cerita yang berkisah binatang tapi sebenarnya menggambarkan sifat manusia melalui perumpamaan binatang yang mempunyai akan dan dapat berbicara.
Semua teks fabel merupakan simbol, keseluruhan fasel adalah majas alegori dan keseluruhan teks fabel adalah perumpamaan dari kehidupan manusia dengan beragam sifat yang dimiliki.
Pengertian Alegori Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pendapat para ahli mengenai majas alegori :
1. Tarigan mengatakan bahwa alegori yaitu cerita yang mengisahkan melalui lambang-lambang yang merupakan majas diperluas secara berkesinambungan sebagai tempat atau wadah objek-objek atau gagasan yang diperlambangkan.
2. Menurut Keraf alegori yaitu cerita singkat yang mengandung kiasan.
Makna kiasan ini harus ditafsirkan dari bawah permukaan ceritanya.
Pada alegori, nama-nama pelakunya adalah sifat-sifat yang abstrak seperti hewan yang dapat berbicara untuk mewakili pelaku sebenarnya yang konkret (manusia).
3. Menurut Nurgiantoro menyatakan bahwa alegori adalah sebuah cerita kiasan yang maknanya tersembunyi pada makna literal.
Maka mengandung dua makna sekaligus dalam sebuah teks alegori.
Yaitu makna sebenarnya yang tersembunyi harus ditafsirkan dan makna literal (bukan sebenarnya).
Pengaplikasian majas menggunakan personifikasi atau memausiakan suatu hal yang bukan manusia seperti dalam cerita fabel.
Jadi intinya, alegori adalah majas yang berbentuk wadah, bukan sekedar kalimat seperti majas lainnya.
Tujuan Penggunaan
Setelah mengetahui pengertiannya, majas alegori juga punya tujuan tertentu, antara lain :
1. Majas alegori bertujuan untuk menarik pendengar atau pembaca menggunakan kata-kata kiasan atau pengandaian sebagai penjelasannya.
2. Majas ini juga bertujuan sebagai nasehat pendidikan, kehidupan sehari-hari yang indah dan tentu saja menarik.
Ciri-Ciri
Yang membedakan majas alegori dari majas lainnya yaitu :
a. Kalimat yang digunakan akan merujuk pada retorika.
b. Pada umumnya majas akan mengandung penggambaran atau kiasan.
c. Digunakan dalam suatu cerita atau teks uraian yang lebih kompleks dari majas simile.
Contoh Majas Alegori
a. Dalam Kalimat
1. Ketika menjalani kehidupan rumah tangga, sama halnya saat mengarungi lautan luas dengan sebuah bahtera.
Terkadang kita akan menyaksikan keindahan lautan yang begitu memanjakan mata, tapi tak jarang bahtera kita akan dihantam ombak dan badai yang membuat guncangan dahsyat ke tubuh.
2. Perempuan diumpamakan seperti seekor lebah.
Mereka tidak akan menghasilkan kecuali yang baik, tidak makan kecuali yang baik dan tidak akan merusak pada suatu tempat.
3. Dunia diumpamakan layaknya tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata semua orang saat memandangnya.
Sungguh begitu indah dan menakjubkan.
Tetapi, semakin lama akan menguning, kering dan pada akhirnya musnah.
3. Hubungan antar manusia laksana rangkaian huruf, seindah apapun huruf tidak akan ada artinya tanpa spasi, sebab tidak dapat dimengerti tanpa ada jedah, kasih sayang juga tidak akan muncul tanpa adanya jarak.
4. Otak manusia layaknya mata pisau.
Semakin diasah akan semakin tajam dan kian disegani orang lain.
Namun, ketika diabaikan tergeletak begitu saja, lama kelamaan ia akan tumpul, mengarat bahkan tidak lagi menyilaukan.
5. Sebagian orang mengibaratkan ibadah seperti berdagang.
Dengan bermodalkan iman dan kepercayaan sebagai tempatnya, kemudian keuntungannya adalah pahala dan dan balasan di akhirat.
6. Perjalanan kehidupan diibaratkan aliran anak sungai.
Ia akan mengalir dari hulu, lewati lembah, menyusuri tebing, anak sungai, akhirnya berhenti ketika bertemu lautan.
7. Ibadah laksana sungai bersih yang mengalir.
Orang rajin mandi di alirannya akan bersih dari kotoran yang menempel.
8. Mengibaratkan cinta seperti menggenggam pasir.
Jika tidak digenggam akan hilang, dan jika digenggam erat akan keluar melalui celah jari.
9. Anak yang baru lahir laksana kertas kosong.
Sang bayi begitu bersih dan tiada ternoda.
Maka jagalah ia dengan hati-hati, lukiskan tinta emas pada setiap lembarannya.
Warnailah dengan sekumpulan warna yang indah.
10. Hidup diandaikan sebagai roda, kadang kita dibawah, kadang kala berdiam sejenak dan terkadang naik ke atas.
11. Kecantikan wajah dari seorang wanita seperti bunga yang segar.
Sayangnya akan rusak bila tidak dijaga, semakin mekar bila dirawat.
Namun, semua perawatan yang dilakukan tidak dapat terhindar kelayuan dari bunga.
12. Indonesia merupakan negara tanah impian, ada banyak kekayaan alam dan sumber daya yang berlimpah di penjuru negeri.
13. Waktu adalah uang, bila menghabiskannya dengan baik, akan mendatangkan manfaat, tapi bila disia-siakan akan mendatangkan kerugian.
14. Kehidupan manusia layaknya permen, dengan banyak rasa yang tersedia, ada yang manis, pahit, asam dan lainnya.
15. Laksana cahaya, ilmu pengetahuan bisa menerangi kehidupan manusia di dunia.
16. Para koruptor punya perilaku yang mirip dengan tikus-tikus, mereka suka berkeliaran di lumbung padi dan makan padi dengan sepuasnya.
17. Buku adalah jendela dunia, sebab kita bisa mengetahui dunia melalui tulisan dalam buku yang kita baca.
18. Kecantikan seorang wanita laksana bidadari yang meneduhkan hati.
19. Emosi manusia seperti api, semakin disulut akan semakin besar marahnya.
20. Hidup layaknya kotak coklat, sebab kita tidak akan tahu apa isi didalamnya.
21. Seorang ibu laksana malaikat untuk anak-anaknya, karena ia akan memberikan kasih sayang yang suci dan tulus.
22. Tubuh manusia diumpamakan seperti mesin, bila bekerja terus tanpa istirahat maka akan mencapai batas kapasitasnya.
23. Bumi adalah rumah bagi kita umat manusia yang harus dirawat, jika tidak akan terjadi kerusakan besar.
24. Kehidupan pernikahan seperti mengarungi lautan dengan perahu, terkadang aka nada cobaan yang datang menghadang.
25. Kebohongan ibarat candu, sebab sekali berbohong pasti akan diikuti dengan kebohongan-kebohongan selanjutnya.
26. Dunia laksana panggung sandiwara, setiap orang akan menjalankan perannya masing-masing.
27. Hidupnya diibaratkan berada diujung tanduk, yang bingung entah harus berbuat apa.
28. Kesuksesan seperti pohon.
Semakin tinggi pohon maka semakin tinggi juga angin yang menerpanya.
29. Hidupnya seperti robot yang selalu saja diatur melakukan banyak hal.
30. Hidup punya dua jalur yang berbeda.
Adanya berkelok dengan penuh rintangan dengan ujung yang bahagia.
Dan adanya lurus tanpa rintangan sedikitpun tapi berujung penderitaan.
31. Kehidupan laksana komplikasi genre film.
Mempunyai beragam jenis yaitu kadang komedi, kadang drama romantis dan terkadang ada kisah horror dan thriller.
Kadang juga meneteskan air mata dan mengundang tawa, sehingga akhirnya tercapai ending dari sebuah film tersebut.
32. Seseorang yang sering bersedekah seperti orang yang gemar menanam biji pada lahan yang subur.
Biji yang ditanam akan tumbuh menjadi pohon yang kokoh mempunyai banyak cabang.
Dan pada suatu hari akan memanen 100 biji dari cabang-cabang pohonnya.
b. Dalam Cerita
Lubang
Ayah sedang berkutat berusaha untuk menutupi lubang di atap rumah kami.
Entah mengapa lubang itu sepertinya tak pernah dapat ditutupi lagi.
Minggu lalu, saat hujan deras datang, meskipun lubang itu telah diperbaiki, kebocoran tetap terjadi.
Ibu terus menampung kebocoran dan mengepel cipratan air.
Akupun turut membantu dengan mengganti ember yang sudah penuhi air hujan secara bergantian.
Kami hanya bisa terus berusaha untuk menutupi atau menangkal kebocoran dari lubang itu.
Sekarang Ayah sedang berusaha menutup lubang dari dua sisi, yakni dari bagian dalam dan luar atap.
Harusnya lubang itu sudah benar-benar tertutup, tapi hari ini juga tidak hujan tapi rintik hujan masih tetap ada dari lubang itu.
Seakan lubang itu tidak akan pernah bisa diperbaiki, karena tidak peduli hujan atau tidak air akan terus menetes darinya.
Seperti bagaimana kami sekeluarga, terus menerus meneteskan air mata dan belum bisa menerima jikalau Ia telah pergi.
Kakakku tercinta adalah lubang sebenarnya diatas rumah kami.
Arti lubang pada penggalan kisah di atas menjadi simbol utama pada keseluruhan dalam narasi tersebut.
Kata lubang memang tidak berada dalam satu kalimat saja, tapi jadi persamaan pada keseluruhan cerita yang menjadi contoh penggunaan majas alegori.
c. Dalam Puisi
Melepaskan
Kita semakin menjauh
Jauh dari langit, juga jauh dari bumi yang dahulu pernah dipijak
Jiwa sudah melayang hingga langit ketujuh
Tanpa tahu kapan kembali
Namun ada jiwa yang masih mengembara
Tidak ingin pergi meninggalkan semua kefanahan yang ada di bumi
Mengembara sembari membawa amarah, kesedihan, kepedihan dan juga dendam
Yang enggan mereka lepaskan
Setelah mengetahui pengertian, tujuan, ciri-ciri dan contohnya kita bisa mengerti bahwa majas alegori-lah yang digunakan dalam cerita fabel.
Contoh cerita fabel dengan majas alegori yaitu ulat yang sombong, si kancil, gajah, kerbau dan harimau dan masih banyak lagi.
Semua itu merupakan pengandaian dari sifat asli manusia yang tentu saja semua ceria fabel mengandung makna dan nasehat sendiri-sendiri.