Pengertian lompat jauh secara umum adalah salah satu cabang olahraga atletik dengan ciri khas gerakan melompat ke depan atas, melayang di udara selama mungkin dan melakukan pendaratan. Lompat jauh diawali dengan tolakan menggunakan satu kaki dan mengumpulkan kekuatan untuk mencapai jarak sejauh mungkin saat pendaratan.
Cabang olahraga ini tidak hanya populer di Indonesia, tapi juga menjadi salah satu kejuaraan kompetensi kelas dunia, termasuk olimpiade internasional. Saat masa sekolah, pasti dulu pernah dong mendapatkan pelajaran olahraga lompat jauh? Jenis olahraga ini bisa dibilang “susah susah gampang” untuk melakukannya.
Bagi yang mau tahu lebih banyak tentang lompat jauh, berikut Kami akan bahas lebih lengkap, beserta pengertian lompat jauh menurut para ahli, jenis jenis gaya, aturan-aturan, dll. Yuk, tambah wawasan Kamu disini.
Pengertian Lompat Jauh Menurut Para Ahli
Beberapa ahli juga menyampaikan tentang pengertian lompat jauh, diantaranya sebagai berikut:
-Djumidar (2001:12-40)
Lompat jauh menurut Djumidar, adalah gerakan ancang-ancang secara vertikal yang dihasilkan dari kaki tumpu untuk mendapatkan kecepatan horizontal.
-Aip Syarifudin (1992: 90)
Sedangkan menurut pendapat Aip Syarifudin, lompat jauh didefinisikan sebagai suatu gerakan melakukan tolakan pada satu kaki, melayang di udara dengan titik berat badan selama mungkin, lalu melakukan pendaratan. Tujuan dari gerakan ini yaitu untuk mencapai jarak sejauh jauhnya dari titik tumpuan.
-KBBI
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian lompat jauh adalah gerakan melompat ke depan untuk mencapai suatu kejauhan yang dapat dijangkau. Jarak loncatan yang dihasilkan diukur mulai dari titik tumpuan loncatan kaki hingga sejak pertama saat pendaratan di kotak pasir.
Sejarah Lompat Jauh
A. Di Dunia
Selain membahas tentang pengertian lompat jauh, mari kita singgung sedikit tentang asal-usul salah satu cabang olahraga ini. Lompat jauh pertama kali dikenalkan dalam olimpiade di Yunani kuno dengan nama long jump. Pada awal mulanya, lompat jauh bukan diperuntukkan sebagai olahraga, melainkan bentuk latihan untuk persiapan perang.
Lompat jauh pertama kali diikutkan sebagai olahraga dalam olimpiade yaitu sejak 13 abad yang lalu pada tahun 708. Dulunya bahkan lompat jauh ini menjadi satu-satunya event olahraga lompat yang diperlombakan. Dalam catatan sejarahnya, peserta Sparta melakukan lompat jauh hingga 7,05 meter.
Kemunculan olahraga tersebut diyakini dapat melatih ketangkasan para prajurit perang dalam menghindari rintangan rintangan seperti parit atau jurang. Para peserta lompat jauh pun hanya diperbolehkan menggunakan start lari pendek dalam olimpiade. Pelompat pada zaman itu juga diminta membawa beban pada kedua tangannya seberat 1 sampai 4,5 kg, atau yang disebut halteres.
Berdasarkan sejarahnya, ada salah seorang atlet lompat jauh olimpiade kuno yang paling populer yaitu Chionis yang mampu membuat jarak lompatan 7 meter lebih dari 5 cm. Lompat jauh semakin berkembang dan selalu muncul dalam kompetisi olimpiade sejak tahun 1896.
B. Di Indonesia
Di Indonesia sendiri, kompetisi lompat jauh pertama kali diadakan pada olimpiade tahun 776 SM. Namun perkembangan kompetisi lompat jauh baru dimulai sekitar tahun 1869. Karena pada tahun tersebut olahraga atletik menjadi bagian dari olimpiade modern. Kemudian pada tahun 1928, olimpiade lompat jauh mulai bisa diikuti oleh para atlit wanita.
Manfaat
Ada beberapa tujuan dan manfaat olahraga lompat jauh, diantaranya sebagai berikut:
- Lompat jauh bermanfaat untuk melatih kekuatan, karena mengandalkan tumpuan kaki sekuat mungkin agar bisa melayang lebih lama di udara
- Melatih kecepatan melalui awalan berlari yang dilakukan karena menentukan kekuatan tumpuan
- Melatih kelentukan tubuh saat melayang di udara
- Melatih kelincahan, ketepatan dan daya tekan
- Membantu melatih koordinasi gerak dan keuletan
Teknik Lompat Jauh
Untuk melakukan lompat jauh dengan benar, perlu melakukan beberapa teknik dasar atau tahapan berikut ini:
1. Teknik Awalan
Awalan merupakan gerakan dalam lompat jauh yang dilakukan dengan berlari secepat mungkin untuk mendapatkan kecepatan maksimal sebelum tolakan. Jarak awalan ini mulai dari 40 sampai 45 m dalam sebuah lintasan lari. Berikut beberapa yang harus diperhatikan:
- Jarak awalan dalam olahraga atletik lompat jauh tergantung dari kemampuan atlet itu sendiri. awalan pendek mulai dari 30 sampai 35 meter, sedangkan untuk kecepatan maksimal menggunakan awalan 30 sampai 45 meter, bisa lebih dari ini.
- Pengambilan teknik awalan ini dimulai dari gerakan berlari perlahan-lahan dan kemudian sprint atau cepat.
- Tiga hingga empat langkah terakhir bertumpu, gerakan lari dilepaskan tanpa mengurangi kecepatan untuk melakukan tumpuan di balok tumpu.
Fyi, ada juga lhoh teknik lompat jauh tanpa awalan dalam kondisi tertentu.
2. Teknik Menumpu
Teknik menumpu adalah gerakan yang sangat penting dalam atletik lompat jauh karena menentukan hasil lompatan yang sempurna serta jauh. Menumpu dilakukan dengan melakukan tolakan pada sebuah papan balok menggunakan kaki terkuat dan mengubah kecepatan horizontal menjadi vertikal untuk melayang di udara selama mungkin. Beberapa unsur yang harus diperhatikan dari teknik menumpu ini diantaranya:
- tolakan dilakukan dengan kaki yang kuat tanpa mengurangi kecepatan setelah berlari secara horizontal
- Bertumpu menggunakan kaki tumit dan diakhiri di bagian ujung kaki
- Sebelum melakukan tumpuan, upayakan agar badan condong ke belakang
- Bertumpu tepat di papan tumpuan, jika melebihi maka diskualifikasi
- Kedua lengan diayun ke depan atas
- Mengayunkan kaki dan mengangkat ke depan hingga pinggul dengan posisi lutut ditekuk
3. Teknik Melayang
Teknik melayang adalah sikap badan saat melayang yang dilakukan setelah atlet meninggalkan balok tumpuan. Ada dua cara dalam teknik melayang ini, diantaranya:
- Melayang dengan sikap jongkok: ketika menumpu, lutut diangkat setinggi tingginya dan disusul dengan kaki tumpu. Sebelum melakukan pendaratan, kedua kaki dibawa ke depan.
- Melayang dengan sikap menggantung: dalam posisi ini, kaki yang mengayun dibiarkan tergantung lurus pada waktu menumpu. Posisi tubuh tegak, diikuti kaki tumpu dengan lutut ditekuk dan pinggul didorong ke depan, serta kedua lengan direntangkan ke atas.
4. Teknik Mendarat
Teknik mendarat seorang atletik lompat jauh harus diupayakan seapik mungkin dan jangan sampai badan atau lengan jatuh ke belakang. Pendaratan dimulai dengan posisi tumit kaki dan kedua kaki rapat, gerakan ini harus dilakukan dengan dua kaki. Kunci penting dalam teknik ini yaitu kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan pinggul didorong ke depan sehingga badan tidak jatuh ke belakang dan tidak berakibat fatal untuk atlet itu sendiri.
Jenis Gaya Lompat Jauh
Ada tiga jenis gaya lompat jauh yang dapat dilakukan, diantaranya:
a. Gaya Jongkok (Tack Style/ Ortodock)
Merupakan jenis gaya yang paling mudah dilakukan karena pada saat melayang di udara, atlet hanya perlu melakukan gerakan kedua kaki menekuk dan terlihat seperti sedang jongkok. Gaya ini harus dilakukan dengan tepat dan kuat. Ketika tubuh sudah melayang, posisikan seperti orang yang sedang berjongkok dan badan condong agak ke depan. Lalu posisi tangan dikibaskan ke belakang tubuh sambil mengatur pendaratan dengan benar.
b. Gaya Menggantung (Schnepper/ Hang Style)
Beberapa hal yang harus diperhatikan jika menggunakan teknik lompat jauh gaya menggantung, diantaranya:
- Atlet harus melakukan tolakan dengan sangat kuat sehingga harus membuat awalan dengan kecepatan maksimal
- Saat badan sudah melenting ke udara, usahakan selama mungkin dan posisikan kedua lengan di atas kepala seperti memegang tali ketika berayun
- Pendaratan dilakukan dengan sebaik-baiknya dan badan atau tangan tidak boleh jatuh ke belakang sara dapat merugikan atlet. Posisi mendarat sebaiknya kedua kaki dan tangan ke depan.
c. Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air)
Gaya berjalan di udara dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Melakukan awalan dengan jarak 40 sampai 45 meter dan berlari cepat pada lintasan hingga mencapai bak loncatan.
- Jika badan sudah melayang di udara setelah melakukan penolakan, ayunkan kaki belakang sekuat-kuatnya ke atas. Yang perlu diperhatikan dalam gaya ini yaitu melakukan gerakan seperti berjalan di udara.
- Perlu berhati-hati saat melakukan pendaratan dan harus dilakukan dengan teknik yang tepat agar tidak menyebabkan cidera.
- Caranya dengan meluruskan kaki dan tangan ke depan, badan dicondongkan ke depan dan tumit menyentuh pasar secara tepat. Posisi kedua lutut agak ditekuk.
Peraturan-peraturan
Setelah membahas tentang pengertian lompat jauh, macam-macam teknik dan gaya-gaya dalam olahraga atletik ini,ari simak juga beberapa peraturan yang harus diketahui. Berikut diantaranya:
1. Lintasan Lari Awalan
Panjang lintasan untuk lari dalam lompat jauh minimal 40 meter, atau dapat disesuaikan dengan taktik atlet. Rata-rata dilakukan dalam jarak 13 sampai 45 meter. Lebar lintasan 1,22 m sampai 1,25 m. Kemudian lintasan untuk awalan harus dibatasi dengan garis putih selebar 5 cm bagian kiri dan kanannya.
2. Papan Tolakan
Papan tolakan dalam olahraga atletik ini biasanya berbentuk persegi panjang dan terbuat dari kayu. Atau bisa juga menggunakan bahan sepadan lainnya seperti plastisin yang dicat berwarna putih. Ukuran papan tolakan ini biasanya mempunyai panjang 1,21 m, satu, lebar 19,8 cm dan ketinggian 10 cm. Papan tolakan dipasang dan jaraknya tidak kurang dari 1 m dari tempat pendaratan. Sementara untuk jarak papan tolakan minimal 10 m untuk sisi terjauh dari bak pendaratan.
3. Bak Pendaratan
Bak pendaratan lompat jauh harus berukuran lebar minimal 2,75 m dengan panjang 9 m – 10 m dari garis tolakan hingga akhir area lompatan. Selain itu, bak pendaratan harus diisi dengan pasir berkualitas bagus serta tidak ada kerikil tajam. Permukaannya dibuat rata atau sejajar dengan papan tolakan.
4. Peserta
Apabila dalam perlombaan atau kompetisi lompat jauh diikuti lebih dari 8 peserta maka setiap peserta diberikan kesempatan untuk melakukan tiga kali pelompatan. Kemudian diambil 8 peserta dengan hasil lompatan tertinggi. Jika ada lompatan dengan hasil yang sama pada urutan ke-8 maka masing-masing pelompat diberi tiga kesempatan lagi untuk melakukan lompatan. Namun jika dalam perlombaan hanya terdiri dari 8 peserta atau kurang dari itu maka masing-masing mendapatkan kesempatan 6 kali lompatan.
5. Pengukuran
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan saat pengukuran hasil lompat jauh:
- Hasil lompatan diukur mulai dari balok tumpuan hingga bekas pendaratan di bak lompat.
- Pengukuran dilakukan tegak lurus pada garis tumpuan.
- Pejabat dalam lompat jauh yang mempunyai hak untuk mengukur hasil lompatan dinamakan juri pengukur
- Jika pelompat berjalan mundur usai melakukan lompatan maka pengukuran secara otomatis dilakukan pada titik saat melompat mundur.
- Pengukuran harus dilakukan dengan ketelitian tinggi karena perbedaan 1 cm saja bisa mempengaruhi penentuan pemenang dalam kompetisi atau perlombaan lompat jauh
- Alat pengukuran harus sama untuk semua peserta
6. Tugas Utama Juri dan wasit
Rincian tugas dari beberapa pejabat dalam lompat jauh bisa dilihat pada poin-poin berikut:
- Wasit 1: bertugas mengawasi setiap peserta sebelum melakukan perlombaan lompat jauh
- Wasit 2: bertugas mengawasi peserta yang akan melakukan lompatan
- Juri pengukur: bertugas untuk melakukan pengukuran hasil lompatan pada setiap peserta
- Juri pencatat: bertugas untuk mencatat hasil lompatan yang dilakukan oleh setiap peserta sesuai dengan pengukuran juri pengukur
- Juri hakim: sebagai penengah atau pemberi keputusan jika ada pelanggaran maupun perselisihan dalam kompetisi lompat jauh
7. Penentuan Pemenang
Menentukan pemenang dalam perlombaan atletik lompat jauh tidak hanya dilihat dari hasil lompatan yang paling panjang saja, tapi juga prosedur dari setiap peserta olahraga ini. Jika ada peserta yang mempunyai hasil atau nilai yang sama maka penentuan pemenang berdasarkan pemberian kesempatan kedua untuk masing-masing peserta dengan nilai yang sama tersebut.
Aturan Olimpiade
Selain aturan umum dalam olahraga lompat jauh seperti yang sudah Kami bahas di atas, biasanya juga ada beberapa aturan khusus dan sedikit berbeda dengan turnamen. Berikut aturan lompat jauh untuk olimpiade:
a. Peralatan dan Aturan Lompatan
Beberapa peralatan dan aturan lompatan dalam olimpiade adalah sebagai berikut ini:
- Menggunakan sepatu dengan ketebalan maksimal 13 mm
- Awalan lompatan atau landasan pacu dengan panjang minimal 40 meter
- Peserta harus menyentuh papan tolakan sebagai titik tolak antar jauhnya, sebagai contoh ujung sepatu atlet berada di ujung papan tumpuan
- Lebar papan tolakan 20 cm dan sejajar dengan tanah
- Setiap lompatan para peserta harus menyelesaikannya dalam waktu 1 menit mulai dari melangkah di landasan pacu
- Pendaratan dilakukan pada bak pasir dengan ukuran lebar 2,75 sampai 3 meter
b. Sebuah Kompetisi
Pada olimpiade, secara umum ada 12 peserta yang dinyatakan lolos untuk mengikuti perlombaan atau kompetisi. Kemudian setiap peserta akan melakukan tiga kali lompatan dan diambil 8 peserta dengan peringkat tertinggi. 8 peserta tersebut kembali melakukan 3 lompatan kedua yang akan digunakan untuk menentukan siapa pemenangnya melalui hasil pengukuran lompatan terpanjang. Jika ada pelompat yang mempunyai nilai sama maka kemenangan ditentukan berdasarkan peserta yang dapat menghasilkan lompatan terbaik saat lompatan yang kedua.
Pelanggaran Dalam Lompat Jauh
Dalam lompat jauh tidak hanya sekedar melakukan awalan, melayang dan pendaratan saja. Peserta dituntut untuk melakukan lompatan dengan prosedur dan ketentuan yang benar sesuai aturan. Berikut ini beberapa pelanggaran dalam lompat jauh,:
1. Melompat Melebihi Garis
Atlet yang melakukan penolakan atau melompat melebihi garis maka termasuk dalam pelanggaran. Lompatan harus dilakukan tepat di belakang garis batas, tapi diusahakan sedekat mungkin dengan garis tersebut agar bisa mendapatkan hasil lompatan dengan jarak terjauh. Kesalahan ini biasanya terjadi karena peserta hanya fokus pada kecepatan lari tanpa memperhatikan batas loncat.
2. Tidak Datang Saat Pemanggilan
Panitia kompetisi biasanya akan melakukan panggilan sebanyak 3 kali untuk atlet menjelang gilirannya. Namun jika atau tersebut tidak kunjung datang setelah pemakaian berapa kali maka dinyatakan didiskualifikasi karena dianggap meremehkan kompetisi.
3. Melompat di Luar Kotak Tumpuan
Kotak tumpuan biasanya mempunyai ukuran panjang dan lebar 1,22 m x 20,22 cm. Jadi jika atlet melakukan penolakan lompat jauh melebihi atau keluar dari kotak tersebut maka dianggap pelanggaran.
4. Tumpuan dengan Dua Kaki
Melakukan tumpuan dengan 2 kaki juga termasuk pelanggaran dalam lompat jauh. Peserta wajib melakukan tolakan dengan tumpuan satu kaki saja. Kesalahan seperti ini biasanya dilakukan oleh peserta yang kurang konsentrasi atau tidak memahami aturan tumpuan dalam lompat jauh.
5. Mendarat di Luar Bak Pasir
Atlet lompat jauh yang melakukan pendaratan di luar pasir juga dianggap melakukan pelanggaran dan tidak mendapatkan nilai. Sama seperti yang sebelumnya, kesalahan seperti ini dilakukan oleh pemain yang kurang fokus atau memang tidak menguasai teknik lompat jauh.
6. Menyentuh Sesuatu di Luar Bak Pasir
Dalam lompat jauh tidak hanya mengandalkan kekuatan dan kecepatan saja, tapi juga ketepatan prosedur. Meskipun peserta melakukan lompatan dengan jarak terpanjang dari peserta lainnya, tapi bisa dinyatakan gagal jika melakukan pelanggaran seperti menyentuh sesuatu di luar bak pasir saat pendaratan. Bahkan jika hanya menyentuh menggunakan ujung jari saja sudah dianggap pelanggaran dan lompatan dinyatakan tidak sah.
Faktor Yang Mempengaruhi Lompat Jauh
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lompat jauh, berikut diantaranya:
a. Teknik yang Benar
Faktor paling utama yang sangat menentukan keberhasilan peserta dalam kompetisi lompat jauh yaitu harus melakukan teknik dengan benar. Jika melakukan teknik dengan baik dan benar maka bisa menghasilkan lompatan jauh serta tidak menimbulkan pelanggaran. Di sisi lain, meskipun peserta melakukan lompatan dengan jarak terpanjang, maka dianggap tidak sah jika melakukan pelanggaran atau tidak sesuai dengan prosedur lompat jauh.
b. Kecepatan dan Kekuatan
Kecepatan dan kekuatan juga menjadi faktor penting dalam lompat jauh karena keduanya berpengaruh untuk memberikan gaya dorong ke depan yang sangat kuat bagi atlet. Kecepatan maupun kekuatan, keduanya harus beriringan karena sama-sama dibutuhkan untuk melayang lebih lama dan melompat lebih jauh.
c. Kondisi Lapangan
Faktor lainnya yang tidak kalah penting dalam olahraga lompat jauh yaitu kondisi lapangan. Karena kondisi panjang lintasan, tolakan yang bagus serta arah kecepatan angin ternyata dapat mempengaruhi jarak lompatan yang dihasilkan oleh peserta.
Sehingga dalam kompetisi lompat jauh biasanya perlu melakukan perhitungan kecepatan angin yang berhembus terlebih dahulu. Kecepatan angin maksimum yang diperbolehkan dalam ajang perlombaan lompat jauh adalah 20 meter per detik. Apabila melebihi ketentuan tersebut maka perlombaan bisa dibatalkan atau ditunda terlebih dahulu.
d. Kondisi Fisik Peserta
Hal yang tidak kalah pentingnya dan turut mempengaruhi lompat jauh yaitu kondisi fisik peserta itu sendiri. Peserta harus sehat untuk menghasilkan lompatan terbaik. Karena jika dalam kondisi yang kurang sehat maka kekuatan dan kecepatan lompatan akan berpengaruh secara signifikan.
Akhir Kata
Gimana nih, sudah paham tentang seluk beluk mengenai lompat jauh bukan? Melalui penjelasan di atas tentang definisi lompat jauh, jenis jenjs teknis, gaya, aturan serta pelanggaran-pelanggarannya, semoga bisa memberikan wawasan yang berguna bagi pembaca. Selain itu, pembahasan ini diharapkan bisa memberikan gambaran tentang kompetisi atau perlombaan lompat jauh. Sampai disini dulu yah, ulasan tentang pengetian lompat jauh.
