Persatuan Guru Republik Indonesia atau biasa disingkat PGRI adalah sebuah organisasi yang beranggotakan guru-guru. Awalnya organisasi ini didirikan sebagai perjuangan para guru di masa perjuangan kemerdekaan pada tahun 1912 dengan nama PGHB atau Persatuan Guru Hindia Belanda.
Kemudian setelah kemerdekaan Indonesia, organisasi itu mengadakan Kongres Guru Indonesia di Surakarta pada tanggal 24 dan 25 November 1945 dan terbentuklah PGRI. Organisasi ini juga memiliki logo PGRI yang setiap simbolnya memiliki makna yang dalam.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai makna logo PGRI? Yuk, simak artikel berikut ini!
Berikut makna/filosofi dari logo PGRI
1. Bentuk
Logo PGRI yang kita lihat memiliki bentuk seperti cakra atau lingkaran. Bentuk lingkaran itu memiliki sebuah makna sebagai cita-cita luhur dan juga daya upaya profesi guru untuk selalu menunaikan pengabdian secara terus-menerus.
2. Ukuran, corak, dan warna bidang
Simbol selanjutnya pada lambang PGRI adalah bagian pinggir lingkaran. Simbol itu memiliki warna merah yang artinya pengabdian oleh guru yang berlandaskan kemurnian dan keberanian untuk kepentingan rakyat. Ada pula lingkaran yang berwarna putih dengan tulisan “Persatuan Guru Republik Indonesia” yang juga berwarna putih di dalamnya memiliki makna pengabdian yang berlandaskan kesucian dan kasih sayang.
Setelah itu terdapat warna merah dan putih pada pinggiran lingkaran yang memiliki filosofi pengabdian kepada negara, bangsa, dan juga tanah air Indonesia.
3. Suluh berdiri tegak bercorak 4 garis tegak dan datar berwarna kuning
Simbol yang ketiga tersebut memiliki arti sebagai fungsi guru pada empat tingkatan pendidikan diantaranya pendidikan prasekolah, dasar, menengah, dan perguruan tinggi dengan hakikat tugas pengabdian guru sebagai pendidik yang besar dan luhur.
4. Nyala api dengan 5 sinar warna merah
Simbol selanjutnya dari logo PGRI adalah gambar nyala api dimana terdapat 5 sinar api berwarna merah. Simbol itu dapat memiliki arti sebagai ideologi dari 5 sila dalam Pancasila. Selain itu, simbol tersebut juga berarti 5 nilai-nilai teknis seperti budi pekerti, karsa, rasa, cipta dan karya generasi.
5. Empat buku mengapit suluh
Simbol kelima terdiri dari 2 gambar buku berposisi datar dan 2 buku dengan posisi tegak dengan corak/garis berwarna putih.
Simbol itu memiliki filosofi sebagai sumber ilmu yang menyangkut nilai-nilai seperti moral, akhlak, keterampilan, dan juga pengetahuan pada tingkatan lembaga-lembaga pendidikan dari prasekolah, dasar, menengah, sampai perguruan tinggi.
6. Warna dasar berwarna hijau di tengah
Simbol terakhir adalah warna dasar ditengah logo yang berwarna hijau. Simbol itu memiliki makna kemakmuran dari generasi.
Dasar Hukum
Pemerintah memberikan penghormatan kepada para guru melalui keputusan presiden nomor 78 tahun 1994 dengan menjadikan hari lahir PGRI yaitu tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.
Hasil dari Kongres Guru Indonesia, akhirnya PGRI sepakat untuk menghapuskan seluruh organisasi dan kelompok yang membedakan profesi guru berdasarkan tamatan sekolah, lingkungan pekerjaan, daerah, politik, agama, dan suku. Hal itu menjadikan anggota PGRI adalah mereka yang merupakan guru-guru yang masih aktif mengajar, pensiunan guru yang aktif berjuang, dan para pegawai pendidikan Indonesia.
Mereka semua bersatu untuk mengisi kemerdekaan dan mewujudkan tiga tujuan yaitu :
– Tujuan pertama adalah mempertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia.
– Kedua, Organisasi PGRI memiliki tujuan untuk membantu meningkatkan tingkat pendidikan di Indonesia.
Selain itu juga meningkatkan pengajaran yang berdasarkan kerakyatan.
– Terakhir, tujuan PGRI adalah untuk membela hak dan nasib buruh pada umumnya, guru pada khususnya.
Lembaga pendidikan dibawah organisasi PGRI sangat banyak. Pada tahun 2013 terdapat 3.652 sekolah dan 54 perguruan tinggi ditambah dengan sekolah pada tingkat tk/paud yang semakin cepat bertumbuh. Semua lembaga pendidikan tersebut tersebar di seluruh Indonesia.
Sifat-sifat PGRI
Organisas Persatuan Guru Republik Indonesia juga memiliki sifat-sifat yang harus selalu ditaati.
Ada 3 sifat dari organisasi PGRI yaitu:
– Unitaristik, dengan adanya sifat ini, organisasi PGRI tidak boleh membedakan-bedakan anggota berdasarkan ijazah, tempat kerja, kedudukan anggota, agama, suku, golongan, gender maupun asal-usul dari anggota PGRI.
– Independen, yaitu sifat dimana organisasi PGRI harus berlandaskan kemandirian dan juga kemitrasejajaran.
– Nonpartisan, yaitu sifat PGRI yang mana anggota bukan bagian dari partai dan bukan afiliasi partai politik.
Fungsi dan Tujuan PGRI secara umum
Sebagai organisasi profesi yang cukup besar, PGRI tentunya memiliki tujuan yang harus dilakukan. Berikut adalah fungsi/tujuan organisasi PGRI secara umum yaitu:
1. Pertama yaitu membantu mewujudkan cita-cita proklamasi Indonesia, dan mempertahankan, mengamankan, serta mengamalkan Pancasila dan UUD 1945.
2. Tujuan kedua adalah ikut berperan aktif dalam mencapai tujuan nasional yaitu membantu mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk manusia yang seutuhnya.
3. Kemudian organisasi PGRI juga ikut berperan dalam mengembangkan sistem dan pelaksanaan pendidikan nasional.
4. Selanjutnya adalah ikut meningkatkan kesadaran dan sikap guru, mutu, dan kemampuan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
5. Tujuan yang terakhir yaitu turut membela, menjaga, memelihara dan meningkatkan martabat profesi guru. Hal itu dilakukan dengan cara meningkatkan kesejahteraan anggota serta kesetiakawanan organisasi.
Peran PGRI sebagai Organisasi
Selama ini para pengurus PGRI tidak berhenti memperjuangkan hak-hak dan kepentingan guru serta pendidikan di Indonesia. PGRI telah banyak melakukan tugas-tugas pokoknya dengan merespon aspirasi para guru untuk melindungi dan mewujudkan kepentingan guru dan pendidikan.
Sudah banyak tugas-tugas PGRI yang terlaksana seperti melakukan tuntutan 20 persen untuk anggaran pendidikan yang telah diajukan hingga Mahkamah Konstitusi yang berhasil menang dari Pemerintah. Hal itu berhasil membuat pemerintah untuk membuat undang-undang tentang guru dan dosen.
Kemudian, PGRI juga berhasil memperjuangkan PP No. 61 tentang sertifikasi profesi guru dan PP No. 41 tentang Tunjangan para guru, dosen , dan guru besar.
Kekuatan dari Organisasi PGRI adalah
– Organisasi ini memiliki jumlah anggota yang besar yaitu sekitar 1,6 juta.
– Memiliki pengalaman dalam memperjuangkan hak-hak dan kepentingan guru serta mengatasi berbagai permasalahan.
– Memiliki hubungan yang baik dengan organisasi guru internasional seperti menjadi anggota Education International.
Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis
Seperti yang kita ketahui bahwa PGRI merupakan organisasi para guru mulai dari guru-guru pada pendidikan prasekolah, sd, smp, sma/smk. Organisasi ini juga memiliki alat kelengkapan yang disebut APKS atau Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis.
Alat kelengkapan ini memiliki fungsi untuk membina dan mengembangkan profesi guru. Setelah ditetapkan, APKS memiliki struktur pengurus di berbagai tingkatan mulai dari tingkat pusat, provinsi, lalu tingkat kabupaten/kota. APKS PGRI terdiri dari badan pimpinan APKS dan Satuan APKS.
Pengertian dari satuan asosiasi profesi adalah perkumpulan asosiasi guru, dosen, atau tenaga kependidikan yang dibentuk berdasarkan kesamaan bidang ilmu. Sedangkan Satuan asosiasi keahlian sejenis adalah asosiasi para guru, dosen dan atau tenaga kependidikan yang dibentuk berdasarkan kesamaan pekerjaan atau keahlian.
APKS PGRI dari mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota memiliki tugas dan fungsi yaitu:
– Pertama yaitu mengadakan pelatihan, workshop, seminar yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru, bedah buku, benchmarking, dan lain-lain.
– Kemudian yang kedua yaitu mengikuti festival PGRI menulis dan lomba pembelajaran inovatif yang diadakan secara bertingkat mulai dari tingkat kabupaten/kota pada saat peringatan HARDIKNAS, lalu tingkat provinsi yang dilakukan pada saat peringatan Hari Proklamasi, kemudian tingkat Nasional.
Itulah sejarah singkat tentang Organisasi PGRI dan juga logo serta filosofi dibalik simbol-simbolnya.