Pengertian limbah secara umum adalah suatu bahan atau zat sisa produksi yang tidak lagi terpakai sehingga tidak mempunyai nilai guna. Masyarakat umumnya memiliki pemahaman sendiri terkait pengertian limbah, seringkali mereka menyebut sebagai sisa hasil pabrik. Namun, sebagian besar masyarakat masih menganggap limbah hanya dihasilkan dari pabrik atau industri besar, padahal sisa kegiatan domestik di rumah pun juga termasuk jenis limbah.
Apa yang Kamu pikirkan saat menyinggung tentang pengertian limbah? Memang di era industri yang semakin maju ini banyak juga perusahaan berbasis produksi yang makin berkembang. Namun ternyata, perkembangan dunia industri tersebut tidak hanya memberikan dampak positif untuk pemenuhan kebutuhan manusia saja, tapi turut menyumbang efek negatif bagi lingkungan. Salah satunya adalah pembuangan zat sisa atau limbah dari industri seperti pabrik, dimana jika tidak dilakukan pengelolaan yang tepat bisa menyebabkan pencemaran lingkungan.
Mau tahu lebih banyak tentang limbah? Pembahasan kali ini Kami akan mengulas tentang pengertian limbah, jenis-jenis, upaya pencegahan, penanggulangan dampak, dll. Yuk, tambah wawasan Kamu disini.
Pengertian Limbah Menurut ParaAhli
Untuk lebih memahami tentang definisi limbah, berikut ini beberapa pengertian limbah menurut para ahli:
1. Susilowarno
Susilowarno menyampaikan definisi limbah sebagai suatu hasil sampingan atau sisa dari kegiatan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Karmana
Tidak jauh berbeda dengan pendapat ahli sebelumnya, Karmana (2007) juga menyampaikan limbah sebagai suatu sisa atau sampah dari kegiatan atau aktivitas manusia yang dapat menjadi polutan di lingkungan.
3. Cahyono Budi Utomo
Begitu juga dengan Cahyono Budi Utomo, pengertian limbah menurutnya adalah suatu benda atau zat yang sudah tidak digunakan lagi sebagai sisa dari aktivitas manusia.
4. Hieronymus Budi Santoso
Hieronymus Budi Santoso mempertegas definisi limbah sebagai suatu bahan yang sudah terbuang atau dibuang dari sisa aktivitas manusia karena sudah tidak mempunyai nilai ekonomi dan beberapa bisa bersifat merugikan.
5. Deden Abdurahman
Menurut Deden Abdurahman, limbah adalah buangan dari suatu proses produksi, baik yang berasal dari rumah tangga maupun industri besar yang kehadirannya bisa menurunkan kualitas lingkungan.
6. Daniel A. Okun dan George Ponghis
Daniel A. Okun dan George Ponghis (1875) memiliki pendapat berbeda tentang pengertian limbah, yakni segala jenis buangan atau limbah cair yang berasal dari rumah tangga maupun industri besar yang masuk ke sistem saluran limbah cair, tidak termasuk air hujan atau drainase permukaan.
Jenis-Jenis Limbah
Seperti yang sudah dibahas pada pengertian limbah diatas, bahwa limbah tidak hanya berasal dari industri yang besar saja, tapi juga bisa berasal domestik atau rumah tangga. Oleh karena itu, ketahui jenis jenis limbah dan contohya berikut berdasarkan kategori kategori tertentu:
a. Berdasarkan Sumber Penghasil
Macam-macam limbah berdasarkan sumber penghasilnya dibedakan menjadi:
-Limbah Domestik
Limbah domestik adalah segala zat atau bahan yang dibuang dari kegiatan sehari-hari manusia di rumah tangga. Jenis buangan ini umumnya berasal dari area pemukiman penduduk, pasar dan rumah makan. Contoh limbah domestik diantaranya seperti sisa makanan, sisa air cucian, plastik, kemasan, kaleng minuman, dll.
-Limbah Industri
Hampir sebagian besar proses produksi atau industri pasti akan menghasilkan zat buang yang tidak terpakai. Industri yang dimaksud di sini termasuk industri besar maupun kecil. Contoh industri skala kecil yang menghasilkan zat buangan yaitu pada pabrik produksi tempe. Sedangkan untuk industri skala besar biasanya berupa pabrik yang menghasilkan limbah gas, padat dan cair.
-Limbah Pertanian
Kegiatan atau aktivitas pertanian pun juga turut menyumbangkan sampah ke lingkungan. Contoh buangan dari aktivitas pertanian seperti sekam, ranting-ranting kecil, jerami, daun-daun kering dan lainnya.
-Limbah Pertambangan
Pertambangan juga menjadi salah satu kegiatan yang menghasilkan zat buangan atau yang dikenal dengan istilah limbah pertambangan. Contoh zat sisa dari kegiatan pertambangan diantaranya senyawa asam, logam berat, arsenik, limbah tailing, Asap, dll. Ironisnya, pertambangan seringkali memberikan dampak yang sangat buruk terhadap keberlangsungan ekosistem di alam, karena mengganggu habitat flora dan fauna di lokasi pertambangan.
-Limbah Pariwisata
Sektor pariwisata turut menyumbang limbah berupa asap kendaraan wisata, bahan bakar perahu, sampah di kawasan wisata, dan lain-lain.
-Limbah Medis
Dalam kegiatan medis juga berpotensi menjadi limbah di kemudian hari seperti peralatan medis dan obat-obatannya. Contohnya seperti peralatan jarum suntik sekali pakai, limbah obat dan peralatan peralatan lainnya yang tidak memungkinkan untuk digunakan kembali sehingga harus dibuang.
b. Berdasarkan Bentuk dan Wujud
Jenis limbah berdasarkan bentuk dan wujudnya dibedakan menjadi padat, cair, gas dan suara. Berikut ini masing-masing penjelasannya:
-Limbah Padat
Yang termasuk buangan jenis padat seperti sampah, berupa sampah anorganik maupun organik yang lembab. Biasanya jenis limbah ini paling banyak ditemukan di lingkungan pemukiman penduduk. Contohnya seperti sampah kaleng, sampah plastik, sisa makanan, sterofom, kemasan dan lain-lain.
-Limbah Cair
Limbah cair paling sering kita temukan di lingkungan sekitar yang biasanya telah bercampur dengan bahan buangan lainnya karena larut dengan air. Contoh buangan jenis cair dalam skala kecil seperti air bekas cucian dan air bekas mandi yang bisa menyebabkan pencemaran. Dalam skala besar di industri industri atau pabrik, biasanya buangan cair ini bersifat berbahaya ketika dibuang ke sungai atau selokan. Karena zat sisa tersebut umumnya racun yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem, bahkan menyebabkan tanah menjadi tidak subur.
-Limbah Gas
Sesuai dengan namanya, zat buangan ini mempunyai bentuk gas dari berbagai senyawa kimia yang menguap di udara. Dampak buruk yang ditimbulkan dari limbah gas bisa menyebabkan pencemaran udara. Contohnya seperti karbon monoksida, sulfur oksida, freon dan lain-lain. Asap pabrik yang keluar ke udara melalui cerobong juga termasuk contoh limbah gas.
-Limbah Suara
Ternyata ada jenis limbah dalam bentuk suara yang mungkin seringkali kita abaikan. Padahal juga termasuk salah satu pencemaran dalam bentuk gelombang suara yang menyebabkan gangguan untuk orang lain. Contohnya seperti suara kendaraan bermotor, suara mesin produksi dan lain-lain yang menyebabkan kebisingan.
c. Berdasarkan Sifat
Jika ditinjau dari sifatnya, berikut ini adalah jenis-jenis limbah yang harus diketahui:
-Limbah Beracun
Zat buang yang mempunyai kandungan racun dan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, termasuk manusia, tumbuhan dan binatang. Contohnya seperti limbah B3 yang bisa menyebabkan kematian bagi manusia ketika tidak sengaja menghirupnya.
-Limbah Korosif
Jenis zat buang yang berpotensi menyebabkan iritasi pada kulit manusia. Selain itu, limbah korosif juga dapat menyebabkan karat pada logam. Hal itu karena buangan nemiliki pH di atas 2 yang bersifat asam dan pH di atas 12,5 yang bersifat basa. Contoh limbah korosif seperti asam dari baterai, asam sulfat dari aki, dan sodium hidroksida pada industri logam.
-Limbah Mudah Terbakar
Jenis limbah ini biasanya akan menghasilkan percikkan api jika didekatkan dengan sumber api sehingga sifatnya juga berbahaya. Contohnya seperti buangan yang mengandung benzena, aseton, dll.
-Limbah Mudah Meledak
Selain jenis limbah yang mudah terbakar, ada juga jenis buangan yang mudah meledak. Biasanya limbah yang mudah meledak akan bereaksi dengan suhu atau tekanan tinggi. Skala ledakannya mulai dari kecil hingga besar.
d. Berdasarkan Bahan Penyusunnya
Pembagian limbah juga dibedakan berdasarkan bahan penyusunnya, berikut masing-masing penjelasannya:
-Limbah B3
B3 (Bahan Bahaya Beracun) yang mempunyai potensi kerusakan amat besar bagi lingkungan maupun makhluk hidup. Zat buang ini dihasilkan dari aktivitas produksi yang mengandung konsentrasi zat kimia tinggi sehingga apabila tidak berhati-hati bisa menyebabkan kerugian hingga resiko kematian. Contoh-contoh buangan B3 seperti limbah hasil medis, limbah industri tekstil, pestisida, zat-zat pembersih, batu baterai, insektisida dan lain-lainnya.
-Limbah Organik
Limbah organik digunakan untuk menyebut zat buang yang mempunyai kandungan senyawa karbon dari makhluk hidup. Buangan ini termasuk jenis yang mudah terurai karena bereaksi melalui proses alami dengan sendirinya sehingga sebagian besar tidak berdampak buruk untuk lingkungan. Contohnya seperti buah-buahan dan sayuran yang membusuk, kotoran hewan, dan lainnya.
-Limbah Anorganik
Disebut juga sebagai limbah non organik yang tergolong sulit terurai karena dekomposer dalam tanah tidak bisa menguraikan zat organik secara alami. Sebagian besar membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menguraikan limbah anorganik. Contohnya seperti kaca, bahan plastik, sterofom, serta golongan besi dan logam.
Karakteristik Limbah
Limbah mempunyai karakteristik tertentu yang bisa dilihat secara langsung maupun harus menggunakan bantuan mikroskop. Berikut beberapa karakteristik limbah:
- Memiliki sifat yang dinamis
Mempunyai sifat yang dinamis, artinya tidak berdiam di suatu tempat dan terus membuat pergerakan. Seperti limbah gas dan cair gimana sifat tersebut sudah bawaan sehingga tidak akan berubah bentuk dan ukuran sesuai kondisi lingkungan sekitarnya.
- Berukuran mikro
Ada karakteristik limbah yang mempunyai ukuran sangat kecil atau mikro sehingga hanya bisa dilihat menggunakan bantuan mikroskop. Beberapa limbah ada yang bentuknya keras dan lunak.
- Berpotensi merugikan dan menimbulkan bahaya
Sejatinya hampir sebagian besar jenis limbah merupakan zat sisa atau buangan yang mempunyai karakteristik merugikan serta dapat menimbulkan bahaya untuk lingkungan sekitarnya. Selain beberapa karakteristik tersebut, limbah juga punya ciri khas berdasarkan fisik dan kimianya. Berikut ini:
a. Ciri Fisik Limbah
- Zat Padat: limbah bisa berbentuk padat atau solid berupa residu yang tidak akan hancur meskipun sudah melalui proses pemanasan hingga lebih dari 100 derajat Celcius
- Bau: umumnya limbah menimbulkan bau sebagai efek dari senyawa yang terkandung didalamnya atau proses dekomposisi zat organik
- Suhu: suhu zat buangan biasanya lebih tinggi daripada lingkungan sekitar yang menandakan adanya kadar DO dalam air.
- Warna: secara fisik biasanya limbah mempunyai warna yang tergantung dari di mana asalnya.
- Kekeruhan: kekeruhan air bisa menjadi indikator adanya pencemaran limbah karena masukkan zat organik, lumpur maupun mikroorganisme dalam jumlah banyak yang lama-kelamaan akan mengendap ke dasar perairan
b. Ciri Kimia Limbah
- Bahan Organik
Limbah yang berasal dari bahan organik mempunyai karakteristik yang bisa dilihat dari senyawa pembentuknya. Contohnya dalam limbah rumah tangga yang mengandung 65% protein, 70% karbohidrat dan10% minyak. Selain itu juga mempunyai kandungan lemak dari sisa-sisa makanan.
- Biologycal Oxygen Demand (BOD)
Merupakan jumlah oksigen dalam perairan yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengubah bahan organik dan dihitung berdasarkan teknik serta metode tertentu.
- Dissolved Oxygen (DO)
Satuan tingkat oksigen yang terlarut dalam perairan yang dibutuhkan untuk menunjang kehidupan makhluk hidup. Sehingga kadar di dalam perairan sangat penting. Air yang sudah tercemar biasanya mempunyai tingkat yang lebih rendah dapat mengancam kehidupan di perairan tersebut.
- Chemical Oxygen Demand (COD)
Jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk proses oksidasi bahan-bahan organik, termasuk organik basah.
- pH
Limbah secara umum mempunyai karakteristik pH yang tidak netral. PH sendiri adalah kadar keasaman suatu bahan untuk menunjukkan apakah bahan tersebut bersifat asam, netral atau basa. Sehingga PH limbah yang mencemari lingkungan dapat memberikan pengaruh dan bahkan bisa berbahaya.
Dampak Adanya Limbah
Limbah yang tidak dilakukan penanganan atau daur ulang dengan baik maka bisa menyebabkan resiko kerusakan pada lingkungan. Bahkan dampak terburuknya bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit bagi makhluk hidup hingga risiko kematian. Melihat dari pengertian limbah seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, berikut ini beberapa dampak negatif adanya limbah:
a. Dampak terhadap Lingkungan
Limbah umumnya mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya dan sulit terurai sehingga menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan. Apabila pengurai di dalam tanah tidak mampu lagi menguraikannya maka dapat menimbulkan ketidakseimbangan ekosistem.
b. Dampak terhadap Tanah
Limbah menyebabkan dampak negatif terhadap tanah karena dapat membuat tanah kehilangan produktivitasnya. Tanah yang tercemar akan kehilangan kandungan nutrisi dan unsur hara penting yang dibutuhkan tanaman. Sehingga seiring berjalannya waktu tanah tersebut akan menjadi gersang dan yang lebih parah lagi bisa menyebabkan kandungan air di dalam tanah tersebut terganggu keseimbangannya karena ikut tercemar. Skenario terburuknya bisa mengganggu kehidupan manusia.
c. Dampak terhadap Air
Bumi kita sedang mengalami krisis air akibat pencemaran limbah. Hal itu merupakan dampak dari kegiatan industri industri yang sebagian besar membuang limbahnya langsung ke laut dan membuat laut kehilangan fungsinya. Hal itu akan membuat biota laut banyak yang mati karena perairan dipenuhi dengan zat kimia.
Seperti yang kita lihat dari pengertian limbah diatas sebagai suatu zat sisa alias sampah, sehingga sangat tidak ideal jika limbah langsung dibuang ke perairan. Apalagi jika limbah sampai mencemari perairan tawar di darat, bisa-bisa manusia akan kehilangan sumber kehidupannya. Misalnya ketika zat buangan mengontaminasi sungai hingga ke pusat mata air, sudah pasti akan menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem.
d. Dampak terhadap Udara
Cerobong pabrik yang mengeluarkan asap termasuk kategori limbah udara. Hal paling mengerikan dari dampak buangan terhadap udara yaitu terjadinya pemanasan global akibat menumpuknya zat karbon di atmosfer. Zat karbon tersebut berasal dari proses pembakaran untuk produksi di pabrik yang dibuang dalam wujud asap. Apabila semua pabrik yang ada di muka bumi ini tidak menggunakan sistem filter maka bisa dipastikan akan membuat lapisan ozon di atmosfer semakin menipis dan habis pada waktunya.
e. Dampak terhadap Makhluk Hidup
Limbah organik dan anorganik, B3 maupun non B3 pun juga dapat memberikan dampak terhadap makhluk hidup. Makhluk hidup flora dan fauna tidak bisa bertahan hidup pada habitat yang sudah terkontaminasi zat buang. Sementara, dampak yang bisa dirasakan oleh manusia akibat pencemaran limbah yaitu munculnya berbagai penyakit seperti diare, tifus, demam berdarah, penyakit kulit, keracunan dan lain-lainnya.
Cara Pengolahan Limbah yang Baik
Agar tidak memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan, maka membutuhkan cara pengolahan limbah dengan baik. Terutama dari industri yang berpotensi menimbulkan kerusakan parah akibat pencemaran limbah ke lingkungan. Berikut ini beberapa upaya pengolahan limbah yang bisa dilakukan:
A. Mendaur Ulang Limbah
Mendaur ulang limbah maksudnya adalah mengolah kembali suatu bahan yang tidak berguna menjadi produk lain yang lebih berguna atau mempunyai nilai. Ada beberapa jenis limbah yang seharusnya masih bisa dimanfaatkan, alih-alih dibuang ke lingkungan. Misalnya seperti kaleng, kertas, kaca, dan sejenisnya yang bisa dimanfaatkan untuk dibuat kerajinan. Selain bertujuan untuk pengelolaan limbah, cara ini juga bisa bernilai komersial apabila produk daur ulang tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara umum.
B. Membuat Kompos dari Limbah Pertanian
Buangan dari pertanian bisa diolah menjadi kompos yang berguna untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Dengan bantuan mikrobakterial dalam tanah maka pengomposan limbah pertanian bisa dilakukan secara alami. Hasil pengomposan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai pupuk maupun bahan bakar ramah lingkungan.
C. Penghancuran dan Pembakaran Sampah Anorganik
Upaya pengelolaan sampah anorganik ini tidak sepenuhnya disarankan karena proses pembakaran juga menghasilkan limbah udara yang dapat mengganggu kesehatan. Akan tetapi jika sampah anorganik sudah menggunung maka penghancuran dan pembakaran bisa jadi alternatif penanganannya. Namun penghancuran dan pembakaran sampah anorganik sebaiknya dilakukan jauh dari pemukiman penduduk agar tidak menimbulkan pencemaran udara.
Peraturan dan Dasar Hukum Pengelolaan Limbah
Pemerintah Indonesia sudah memiliki peraturan perundang-undangan sebagai dasar hukum pengelolaan limbah, berikan beberapa diantaranya:
- Peraturan Menteri Perhubungan No PM 54 Th 2017 yang mengatur tentang pengelolaan limbah dan zat kimia dari pengoperasian pesawat udara dan bandar udara
- Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Th 2016 yang mengatur tentang baku mutu air limbah domestik
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 04/PRT/M/2017 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik
- Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Th 2012 mengenai Pedoman Pelaksanaan Reuse, Reduce dan Recycle menggunakan Bank Sampah
- PP No 81 Th 2012 mengenai Pengelolaan Sampah Rumah Tangga serta Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
- Peraturan Menteri Dalam Negeri No 33 Th 2010 mengenai Pengelolaan Pesampahan
- PP No 61 Th 2013 mengenai Pengelolaan Limbah Jenis Radioaktif
- UU No 18 Th 2008 mengenai Pengelolaan Sampah
- PP No 18 Th 1999 mengenai Pengelolaan Limbah Jenis Bahan Berbahaya dan Beracun
- Peraturan MENLH No 5 Th 2009 mengenai Pengolahan Limbah di Pelabuhan
- Keputusan Menperindag RI No 231/MPP/Kep/7/1997 Psl 1 mengenai Prosedur Impor Limbah
- UU No 32 Th 2009 mengenai Perlindungan serta Pegelolaan Lingkungan Hidup
Akhir Kata
Demikian itulah pembahasan seputar pengertian limbah sekaligus jenis-jenisnya. Dengan memahami tentang pengertian limbah, diharapkan bisa memberikan informasi kepada semua pembaca agar tidak sembarangan membuang limbah apapun jenisnya ke lingkungan.
Terlebih untuk jenis limbah yang berbahaya seperti B3, perlu dilakukan penanganan yang tepat agar tidak beresiko buruk bagi makhluk hidup. Semoga bermanfaat ulasan tentang pengertian limbah ini.