Industri kreatif seni terus berkembang dengan berbagai inovasi dari segala media dari masa ke masa.
Contohnya seperti kerajinan tekstil merupakan salah satu kesenian tertua di sejarah peradaban manusia yang masih eksis hingga saat ini.
Berkembangnya zaman dan teknologi membuat jenis kerajinan yang satu ini semakin bervariasi.
Kerajinan yang menggunakan bahan utama kain ini memiliki berbagai contoh produk, seperti batik hingga permadani.
Untuk mengetahuinya lebih dalam, yuk, simak ulasan lengkap kerajinan tekstil yang sudah kami rangkum berikut ini.
Pengertian
Kerajinan tekstil adalah karya seni yang memanfaatkan tekstil atau serat-serat berasal dari benang maupun kain.
Sifatnya yang fleksibel membuatnya mudah untuk dibentuk sebagai pakaian dan berbagai jenis karya lainnya.
Kerajinan ini merupakan sebuah kesenian yang telah hadir seratus ribu hingga lima ratus tahun yang lalu.
Mereka memanfaatkan bulu binatang, serat dan bahkan daun untuk menciptakan pakaian dan selimut.
Pada era tersebut, mereka menggunakan tekstil untuk tujuan praktis saja seperti untuk melindungi dan menghangatkan tubuh.
Jenis-jenis Kerajinan Tekstil
Pada umumnya kerajinan tekstil di Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Kerajinan Tekstil Modern
Bermodalkan dengan teknologi yang terus berkembang, kerajinan tekstil modern dibuat dengan perangkat canggih sehingga dapat memproduksi dalam jumlah banyak sekaligus.
Selain kuantitas, penggunaan alat berteknologi tinggi dapat menghemat waktu dan memberikan efisiensi para pengrajin.
Penggunaan mesin juga mampu menekan biaya produksi karena tidak menggunakan banyak tenaga kerja.
Sayangnya, kualitas bahan yang digunakan biasanya kurang baik sehingga tidak tahan lama.
Kerajinan yang dihasilkan seperti pakaian dan berbagai barang yang ditemukan sehari-hari.
Contohnya seperti topi, sprei, sarung bantal dan guling, keset dan lain-lain.
2. Kerajinan Tekstil Tradisional
Kerajinan yang bersifat tradisional pada umumnya menghasilkan karya eksklusif karena dikerjakan secara manual oleh pengrajin tanpa bantuan mesin.
Nilai seni dan kualitas yang dihasilkan lebih tinggi dibanding kreasi yang dihasilkan dengan alat modern.
Penggunaan peralatan sederhana membuat proses produksi perlu waktu lebih lama dan tidak dapat menghasilkan dalam jumlah banyak sekaligus.
Contoh kerajinannya seperti kain tenun, sarung dan sebagainya.
Bahan dan Alat
1. Alat
Peralatan utama yang harus dimiliki untuk membuat kerajinan tangan berbahan dasar kain adalah jarum jahit, gunting kain, pita ukur, pendedel benang, papan landasan dan jarum pentul.
Sebagai tambahan, gunakan mata nenek, pensil kain, lem atau lilin bakar, pemindangan dan jarum T agar proses lebih mudah.
2. Bahan Utama
Bahan utama dalam kerajinan ini adalah tekstil berbahan dasar dari fiber, polyester maupun serat alam seperti kain tenun, katun, nylon, satin dan sebagainya.
Benang dari berbagai jenis bahan, rajut dan tali koor juga dapat digunakan namun dapat menyesuaikan dengan kreasi apa yang ingin dibuat.
3. Bahan Pelengkap
Perlu menggunakan bahan pelengkap agar hasil kreasi memiliki nilai lebih.
Contohnya seperti kain pelapis, busa pelapis, kain furing dan dakron.
Sesuaikan dengan kebutuhan dan teknik pembuatannya.
Contoh Kerajinan Tekstil
Berikut merupakan contoh-contoh kreasi kerajinan tekstil beserta gambarnya:
1. Kerajinan Batik
Busana batik merupakan warisan budaya yang mendunia karena memiliki nilai seni tinggi.
Kerajinan ini dapat dibuat secara manual dengan menggunakan tangan maupun menggunakan teknologi modern seperti mesin.
Bahan utama yang digunakan adalah lilin panas yang sering disebut dengan “malam”.
Terdapat dua teknik perwarnaan yang dibedakan berdasarkan metode dan cara pembuatannya.
Teknik tutup celup digunakan untuk pembuatan secara tradisional sedangkan teknik perwarnaan cap digunakan untuk proses produksi secara modern.
2. Kerajinan Cetak Saring
Kerajinan cetak saring merupakan salah satu kreasi tekstil yang menggunakan layar sebagai alat cetak.
Umumnya, teknik ini disebut dengan sablon.
Media cetak yang dibentuk seperti sebuah layar merupakan serat-serat terbuat dari bahan nilon dengan pola dan kerapatan tertentu sesuai kebutuhan.
Kerajinan ini masuk dalam industri tekstil modern.
3. Kerajinan Jahit Perca
Sisa-sisa kain dari bahan pembuat pakaian disebut dengan kain perca.
Manfaatkan limbah ini untuk membuatnya menjadi produk kerajinan tekstil.
Umumnya kreasi yang menggunakan perca akan memiliki visual yang unik karena dibuat dari berbagai bahan kain bekas.
4. Kerajinan Jahit Tindas (Quilting)
Macam-macam kerajinan tekstil lainnya adalah kerajinan jahit tindas atau yang sering disebut quilting.
Kerajinan ini menerapkan sebuah teknik untuk menambah nilai estetis permukaan kain dengan menggunakan bahan pelapis kemudian jahit tindas di atas suatu kain.
Beberapa contoh hasil produksinya adalah selimut atau sarung bantal yang memiliki hiasan timbul.
5. Kerajinan Makrame
Salah satu kerajinan tangan kuno dengan teknik pembuatan sederhana yaitu menyimpul dan menguntai benang atau tali.
Rantaian yang saling berhubungan tersebut dikerjakan dari untaian benang awal sampai akhir hingga menjadi suatu bentuk.
Kerajinan ini dapat dibuat tanpa menggunakan alat namun dibutuhkan kesabaran dan ketelitian ekstra dalam membuatnya.
6. Kerajinan Tapestry
Kerajinan tapestry disebut sebagai salah satu kerajinan tekstil tertua karena manusia telah membuatnya sejak abad ke-3 sebelum masehi.
Bentuknya hampir mirip dengan tenun pada umumnya, namun dalam proses pengerjaannya menggunakan cara yang sedikit berbeda.
Teknik ini menggunakan alat tenun vertikal yang menjadikan dua benang saling bersilangan.
Biasanya digunakan benang lungsin alami seperti katun atau linen digunakan untuk memproduksi karya tapestri ini.
7. Kerajinan Tenun
Tenun merupakan salah satu teknik tradisional kerap digunakan masyarakat Indonesia untuk membuat selembar kain dengan menggunakan alat bantu kayu.
Pada umumnya, setiap suku atau daerah tertentu memiliki motif, warna dan ciri khas kain tenunnya tersendiri.
Contohnya daerah Sumba Timur yang menunjukkan gambaran binatang seperti motif kuda, rusa, singa, udang dan bahkan naga.
8. Kerajinan Sulam
Sulam merupakan sebuah kerajinan tangan yang diterapkan dengan teknik untaian benang dengan jarum sehingga menghasilkan suatu motif atau gambar di atas sebuah kain.
Pada umumnya kerajinan ini dibedakan dalam dua jenis yaitu sulam bebas dan hitung jahitan.
Sulam bebas atau sulam benang menggunakan benang wol tanpa terpengaruh pola tenun pada kain yang digunakan.
Sedangkan kerajinan yang dibuat dengan sulam hitung jahitan akan menghitung jumlah jahitan dan menyesuaikan kain tenunan.
Kini, kerajinan ini bisa diproduksi dengan mesin dan bordir komputer sehingga dapat diproduksi secara massal.
Teknologi ini turut berkontribusi dalam industri fashion.
9. Kerajinan Lacemaking (Renda)
Lacemaking adalah seni kerajinan tekstil membuat renda dengan kombinasi benang tipis dan tebal sehingga menghasilkan suatu motif atau pattern tertentu.
Renda digunakan sebagai hiasan suatu busana untuk menambah kesan estetik serta anggun dan feminin.
Kerajinan lacemaking memiliki beberapa jenis yaitu renda air, vintage, katun, tilde, giver, spanyol dan sebagainya.
10. Kerajinan Permadani (Rug)
Pembuatan permadani adalah kerajinan membuat kain tebal yang pada umumnya digunakan untuk menutupi bagian lantai.
Hasil kerajinan ini pada umumnya digunakan untuk kepentingan fungsional saja akan memiliki nilai estetis karena motif dan coraknya.
Permadani atau yang sering disebut sebagai karpet ini ternyata mulai diproduksi sejak 6500 sebelum masehi.
11. Kerajinan Paracord
Paracord merupakan salah satu jenis tali terbuat dari nilon bertekstur lembut dan lemas sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Paracord juga bisa dikreasikan menjadi sebuah kerajinan contohnya dijadikan sebagai gelang, kalung, gantungan kunci, jam tangan dan sebagainya.
12. Kerajinan Felting
Felting atau kempa merupakan salah satu teknik tradisional yang digunakan untuk membuat suatu bentuk dengan cara ditekan atau dipadatkan.
Pada umumnya bahan yang digunakan adalah serat protein atau wol yang berbentuk seperti bulu tanpa ditenun.
Contoh karya kerajinan felting adalah boneka mainan atau hiasan untuk menambah nilai estetik suatu busana.
13. Kerajinan Applique
Kerajinan Applique merupakan sebuah seni menempelkan potongan-potongan kain di atas permukaan kain sehingga membentuk suatu gambar dan dapat dilakukan dengan manual jahit tangan atau menggunakan mesin.
Kerajinan ini bersifat dekoratif sehingga akan menambah keindahan suatu benda.
Di Indonesia, kerajinan ini diterapkan pada sarung bantal, hiasan dinding, selimut maupun busana.
Fungsi
1. Fungsi Benda Pakai
Kerajinan ini memiliki fungsi sebagai benda pakai. Di mana karya yang telah diproduksi kemudian dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Pada umumnya produk-produk kerajinan bersifat praktis sehingga dapat digunakan sehari-hari seperti pakaian, sarung bantal dan sebagainya.
2. Fungsi Dekorasi
Produk kerajinan ini banyak yang digunakan sebagai hiasan untuk menambah kesan estetis yang menonjolkan keindahan.
Pada umumnya karya dipajang untuk menghiasi dinding rumah.
3. Fungsi Kelengkapan Ritual
Selain berfungsi sebagai benda pakai, produk-produk kerajinan tekstil memiliki fungsi sebagai pelengkap ritual.
Di mana ia memiliki nilai spiritual tertentu yang dipercaya beberapa kalangan masyarakat.
Contohnya seperti kain tenun ulos untuk pelengkap berbagai upacara adat Suku Batak.
4. Fungsi Simbolik
Beberapa karya kerajinan tekstil memiliki suatu makna sehingga dapat melambangkan hal-hal khusus.
Pada umumnya fungsi simbolik ini berdekatan dengan nilai-nilai spiritual dari suatu adat.
Contohnya seperti tenun dan batik yang menggunakan motif tertentu.
Konsep Dasar
Barang berbahan kain tidak dapat disebut sebagai karya seni begitu saja.
Untuk mengidentifikasinya berikut konsep dasar yang harus dimiliki kerajinan tekstil agar memiliki nilai estetik yaitu:
1. Complexity
Kerumitan tertentu yang terdapat pada sebuah karya dapat meningkatkan nilai estetika.
Beberapa unsur dapat dipadukan dengan tingkatan kerumitan yang bervariasi seperti saling berlawanan, bertentangan maupun menyeimbangkan.
2. Intensity
Suatu karya seni akan memiliki nilai estetis jika terlihat kesungguhan di dalamnya.
Kreasi yang dibuat harus memiliki keunggulan atau sesuatu yang menonjol seperti kesan kasar, lembut, ceria, suram dan sebagainya.
3. Unity
Sebuah karya terbentuk dari suatu unsur yang digabungkan dengan unsur pembentuk sehingga menghasilkan sebuah kesatuan dan harmonisasi bernilai estetis.
Desain
1. Desain Dekoratif (Garnitur)
Untuk meningkatkan nilai fashion dari sebuah busana, pada umumnya akan diberikan sentuhan tertentu pada permukaannya sehingga dapat menghasilkan visual yang indah.
Selain itu, desain dekoratif ini juga berkaitan dengan unsur fungsional.
Contohnya seperti penambahan kancing, payet, resleting, pita perekat dan lain sebagainya.
2. Desain Terstruktur
Struktur desain pada umumnya ditandai dengan elemen-elemen yang dibuat secara terstruktur seperti garis, warna, bentuk dan tekstur.
Desain ini diaplikasikan pada benda yang memiliki suatu ruang, space atau gambaran dari suatu benda.
Akhir Kata
Informasi mengenai kerajinan tekstil telah dijelaskan secara lengkap.
Apakah sudah tertarik untuk menghabiskan waktu untuk membuat kerajinan tekstil di rumah?
Yuk, mari produktif dengan membuat kreasi tekstil!
sangat menarik kreatif dan memperthanakan krajinan tradisional