Kerajinan berbasis media campuran adalah kerajinan yang membutuhkan dua atau lebih bahan dasar atau bahan tambahan lainnya untuk membuatnya. Contohnya seperti kerajinan patung kayu yang bagian bawah atau tatakannya menggunakan logam atau kerajinan cincin batu yang lingkaran cincinnya terbuat dari kayu.
Perpaduan bahan-bahan tersebut dilakukan agar menghemat biaya produksi namun membuat hasil lebih elegan dan kekinian. Setiap bahan memiliki karakteristik masing-masing, dan dengan menggabungkannya kita bisa menciptakan karya yang tidak monoton dan keunikan rupa. Namun, perlu diingat bahwa dengan karakteristik yang berbeda, kita juga perlu memahami masing-masing bahan dan bagaimana memroses serta memadukannya. Jika kurang pengetahuan baik secara teori dan praktik, alhasil karyanya bisa kurang maksimal bahkan gagal dibentuk.
Artikel berikut ini dapat membantu anda untuk memahami lebih jauh tentang cara pembuatan serta pemilihan material yang tepat.
Petunjuk Perancangan Karya
Di dalam kerajinan berbasis media campuran, terdapat dua prinsip atau petunjuk untuk proses perancangan karyanya, yaitu Stilasi dan Deformasi. Ini dilakukan agar sesuai dengan tujuannya, yakni modern, tidak monoton, dan unik.
1. Deformasi
Deformasi dapat dengan mudah diartikan sebagai perubahan bentuk secara drastis dari bahan-bahan yang digunakan. Bahan campuran diubah total menjadi rupa yang baru dan permanen dengan fungsi yang berbeda juga. Cara ini lebih sulit karena harus paham benar-benar soal bahan yang ingin dipadupadankan.
Contoh hasil karyanya meliputi gantungan kunci dari logam dan kain. Logam yang multifungsi digabungkan dengan kain yang biasa digunakan untuk sandang berubah menjadi gantungan kunci yang berfungsi sebagai hiasan.
2. Stilasi
Nah, kalau stilasi bukan kebalikan dari deformasi ya. Ia juga mengubah benda, hanya saja dengan cara menyederhanakannya bukan mengubah total si bahan-bahan. Stilasi bisa dilakukan dengan menyederhanakan bentuknya jika terasa berlebihan atau menambah bahan baru jika terasa kurang menarik. Dan wajib diingat, prinsip ini tidak mengurangi kualitas bahannya mentang-mentang namanya ‘menyederhanakan’.
Contoh hasil karyanya seperti kayu dari meja dan kaca. Meja dari kayu terasa monoton sehingga ditambah elemen kaca di atasnya untuk membuat meja terlihat lebih modern.
Jenis dan Karakteristik Material
Setelah mengetahui prinsipnya, kita perlu mengenali karakteristik material yang biasa digunakan dalam kerajinan media campuran.
1. Batu
Batu atau batuan adalah salah satu material untuk kerajinan yang sangat melimpah di bumi kita. Jenis-jenis batuan juga banyak mulai dari batuan lahar beku seperti granit, batuan sedimen seperti kapur, pasir, dan batuan sungai; hingga batuan metamorf seperti permata, intan, dan batu mulia lainnya. Karena kemudahan akses dan banyaknya jenis batuan membuat batu mudah untuk dicampurkan dengan bahan-bahan seperti kayu dan logam.
2. Kayu
Sama seperti batu, kayu juga banyak tersebar di alam, yaitu dari pepohonan.
Kualitas kayu sangat tergantung dari batang dan jenis pohon.
Seperti kayu jati, nangka, meranti, dan cendana yang sering dijadikan bahan kerajinan.
Ada kayu yang dijual mahal karena kualitasnya, namun ada juga yang gratis jika kita memotongnya sendiri.
Untuk kerajinan berbasis media campuran biasanya kayu akan diharmonisasikan dengan batu, logam, dan tanah liat karena sifatnya yang lebih tahan air, lebih mudah dan aman untuk diproses, dan isolator listrik.
Adapun kelemahan utama kayu, yaitu bisa lapuk dan termakan oleh rayap sehingga produk harus tetap dirawat dengan baik setelah produksi.
3. Logam
Logam merupakan material atau bahan yang memiliki banyak rupa seperti perunggu, emas, perak, alumunium, besi, dan lain-lain. Nyatanya, ia terdapat dan ditemukan dalam batuan lalu diolah. Sifatnya yang tahan lama dan tidak perlu banyak perawatan menjadikan logam pertimbangan untuk digunakan pengrajin.
Namun, juga menjadi pertimbangan bahwa logam bisa berharga mahal dengan proses pembuatan kerajinannya yang sukar dan ia juga bisa berkarat. Oleh karena itu, ia digabungkan dengan batu, kayu, dan plastik untuk meringankan biaya produksi kerajinannya.
4. Plastik
Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari semakin meningkat pesat. Sama halnya dengan kerajinan. Karena harganya yang murah plastik sering dijadikan pilihan bagi pengrajin. Selain murah, plastik juga tahan lama, tidak banyak perawatan, dan mudah dibentuk. Namun, karena produksinya terlalu masif, plastik mulai mencemari lingkungan.
Plastik biasanya digabungkan dengan logam untuk membuatnya semakin awet. Kerajinan plastik ada yang menggunakan bahan plastik baru atau dari hasil daur ulang untuk memanfaatkan sampah.
5. Tanah Liat
Tanah liat berupa keramik biasa dijadikan bahan kerajinan media campuran. Untuk tanah liat sendiri memiliki ciri-ciri mudah dibentuk dan mudah untuk dikeraskan juga dengan hanya proses pembakaran atau pengeringan. Meski keramik memiliki sifat licin dan mudah pecah, ia memiliki harga jual yang tinggi. Kelemahan tersebut bisa diatasi dengan bahan campuran yang lembut dan ringan seperti batu dan kayu yang sudah dihaluskan.
Contoh Kerajinan Berbasis Media Campuran
1. Cincin
Cincin bisa dibuat dari bahan campuran batu mulia seperti intan, permata, berlian, atau emas dengan logam atau kayu. Ia sangat cocok sebagai hadiah untuk pasangan seperti cincin batu mulia atau sebagai barang koleksi seperti cincin batu akik.
2. Gantungan Kunci
Gantungan kunci bisa dibuat menggunakan plastik dan logam, plastik dan kayu, logam dan kaca, atau bahan campuran lainnya. Kehadiran ragam rupanya sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh wisata atau sebagai hadiah untuk orang lain.
3. Guci
Guci yang biasa kita temukan memang terbuat dari tanah liat. Namun, untuk mengindahkannya lagi, para pengrajin mulai menambahkan unsur kayu atau batu-batu indah ke gucinya. Cara ini selain dapat membuat guci semakin indah, akan menaikkan harganya.
4. Kalung
Kalung berbahan media campuran ada yang terbuat dari batu dengan logam, logam dengan kayu, atau batu dengan kayu. Ia tampil dengan ragam desain dan bentuk yang berbeda sehingga pengrajin dapat berkreasi sebebasnya atau sesuai dengan selera pembeli.
5. Keris
Keris dan banyak senjata tradisional lainnya merupakan kerajinan yang dibuat dari bahan campuran. Gagangnya biasa dibuat dari kayu, sedangkan mata pisaunya terbuat dari besi yang runcing dan tajam. Bentuk keris berbeda-beda tergantung dari wilayah keris itu dilahirkan.
6. Patung
Patung biasanya terbuat dari satu bahan, seperti patung dari kayu, patung dari batu, atau patung dari tanah liat. Namun, sejumlah pengrajin memadukan bahan lain seperti tambahan bagian bawah dari kayu, logam, atau batu; atau ornamen cantik dari batu mulia.
7. Pigura
Pigura foto bisa dikreasikan sesuai dengan selera. Pigura pada umumnya berbahan dasar kayu, logam, atau plastik. Ada yang menambahkan hiasan batu-batu berkilau, manik-manik, ukiran kayu, dan lain-lain.
8. Sapu
Sapu konvensional biasa terbuat dari ijuk dengan gagang kayu. Namun, ada juga sapu yang terbuat dari plastik dan gagang kayu.
9. Sendal
Secara universal, sendal terbuat dari bahan karet dan plastik. Ada juga sendal yang terbuat dari kayu dan plastik seperti sendal refleksi dan selop. Untuk menambah estetika, sendal terkadang juga diberi hiasan seperti ukiran kayu, stiker, kain, dan batu-batu indah.
10. Sepeda
Miniatur kendaraan seperti sepeda banyak menjadi komoditas para pengrajin tradisional. Bahan dasar untuk membuatnya beragam, ada yang dari kayu, dari plastik, bahkan logam pun juga ada. Lalu ia ditambahkan dengan ukiran kayu, berlian, dan lain-lain.
11. Wayang
Wayang di Indonesia dibuat dari beragam bahan tergantung daerah masing-masing. Kita bisa menjumpai wayang dari kulit atau dari kayu. Ia kadang ditambahkan logam sebagai pengendali geraknya dan hiasannya.
12. Vas Bunga
Botol bekas minuman yang sering kita abaikan ternyata bisa diubah mejadi sebuah kerajinan yang lucu dan memiliki nilai guna.
Dengan sedikit sentuhan yang mengandung seni, botol plastik yang sering kali kita abaikan bisa berubah menjadi vas bunga yang lucu dan pasti memiliki nilai jual yang tinggi.
13. Hiasan Dinding
Barang bekas disekitaran kita jika dikelola dengan benar maka dapat menjadi sebuah barang yang memiliki nilai jual.
Salah satunya adalah potongan kayu dan batu. Dari dua benda tersebut bisa dibuat hiasan dinding yang lucu dan estetik.
Dengan menambahkan aksesoris pendukung, barang yang kelihatannya tidak bermanfaat berubah menjadi barang yang memiliki nilai jual tinggi.
Membuat Kerajinan Berbasis Media Campuran
Sekarang kita akan mencoba membuat kalung dari mutiara dan manik-manik plastik. Pertama kita harus menyiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu.
1. Alat dan Bahan
- Mutiara, jika kesulitan bisa menggunakan mutiara sintetis;
- Ring pengait dan pengunci;
- Manik-manik;
- Gunting;
- Tang;
- Peniti; dan
- Kawat;
2. Cara Membuat
- Pertama, kita ambil peniti dan masukkan manik-manik ke dalamnya.
- Kalau sudah penuh tutup kembali pengait penitinya.
- Lakukan cara ini sampai dapat sekitar 15-20 peniti berisi manik-manik, sesuaikan dengan selera dan kebutuhan.
- Kemudian sisihkan, dan masukkan mutiara ke kawat.
- Rangkai peniti ke kawat yang sudah diisi mutiara. Merangkainya dengan posisi terbalik ya, artinya ujung peniti berada di bawah terlebih dahulu karena nanti hasil akhirnya si ujung peniti ada di atas.
- Rapikan kembali, lalu pasang ring pengait di ujung kalung dan ring pengunci di ujung lainnya.
- Tada, kalung sudah bisa dipakai.
Berikut adalah video tutorial membuat kalung manik-manik dan mutiara yang tidak menggunakan ring pengait dan pengunci.
Bagaimana Selasares sudah siap mencoba membuat kerajinan berbasis media campuran? Semoga tulisan singkat ini bisa menambah wawasan Selasares akan kekayaan kerajinan yang ada. Kenali kerajinan unik lainnya hanya di Selasar.
Izin copy
Fungsi dari kalung manik” tersebut apa?
Teknik nya apa ya?