Kerajinan yang menarik dan unik, tentu disukai oleh semua orang.
Seperti kerajinan patung batu, kerajinan kaleng, miniatur kayu, dan lain-lain.
Kerajinan-kerajinan tersebut umumnya dibuat dari bahan keras, sehingga disebut kerajinan bahan keras.
Nah, bagaimana bentuk kerajinan bahan keras ini dibuat dan seperti apa contohnya?
Berikut ini, kami akan membahasnya secara lengkap untuk Anda.
Check it out!
Pengertian Kerajinan Bahan Keras
Kerajinan bahan keras merupakan produk kerajinan yang dibuat dari bahan yang bertekstur keras.
Contohnya adalah kerajinan dari batu, kerajinan dari kayu, kerajinan dari logam, kerajinan dari bambu, dan sebagainya.
Umumnya, produk kerajinan ini mempunyai banyak fungsi dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis dan Contoh Kerajinan Bahan Keras
1. Kerajinan Bahan Keras Alami
Kerajinan bahan keras alami memanfaatkan bahan-bahan utama yang ada di alam, yang diolah tanpa menimbulkan perubahan wujud pada bahan tersebut.
Bahan keras alami seperti ini umumnya mudah didapat dengan harga yang relatif murah.
a. Kerajinan dari Biji-Bijian
Biji-bijian semacam kopi, kacang, kedelai, jagung, dan beras bisa dimanfaatkan untuk membuat kreasi kerajinan.
Bahan tersebut bisa digunakan untuk membentuk pola menarik, seperti pot bunga, pigura, kaligrafi, hiasan dinding, dan lain-lain.
Umumnya, biji-biji tersebut dirangkai dengan cara dilem satu sama lain, sampai membentuk pola yang diinginkan.
b. Kerajinan dari Kayu
Sesuai dengan namanya, kerajinan bahan keras ini terbuat dari bahan kayu.
Umumnya, kayu yang paling bagus untuk dipakai adalah kayu jati ataupun bambu.
Dari bahan-bahan tersebut, bisa dihasilkan kerajinan seperti bentuk hewan, mobil, meja, tempat pensil, jam diding, bandul, dan lain-lain.
c. Kerajinan dari Batu
Kerajinan bahan keras alami selanjutnya, dibuat dari bahan batu yang banyak tersedia di alam.
Produk yang dihasilkan dari bahan ini antara lain patung, lemper, hiasan dinding, dan lain-lain.
d. Kerajinan dari Rotan
Hasil kerajinan yang cukup diminati banyak orang adalah kerajinan berbahan rotan.
Umumnya, kerajinan ini berbentuk unik dan menarik, yang dibuat dengan teknik anyaman menggunakan tangan.
Hasil dari kerajinan dari rotan ini antara lain berupa kursi, meja, tempat buah, tempat air gelas, tas, dan lain-lain.
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
Kerajinan bahan keras buatan didapatkan dengan cara mengolah bahan tertentu, sehingga menghasilkan produk kerajinan.
Bahan keras tersebut bisa saja berupa besik, kaleng, kaca, semen, kawat, logam, ataupun timah.
a. Kerajinan dari Besi
Umumnya, produksi kerajinan dari besi dilakukan oleh perusahaan yang sudah memiliki alat dan perlengkapan tertentu, serta mempunyai tenaga kerja terampil.
Produk yang dihasilkan dari jenis kerajina berbahan keras dari besi ini antara lain seperti kursi, meja, hiasan dinding, patung, dan lain-lain.
b. Kerajinan dari Kaleng
Kerajinan ini, umumnya banyak memanfaatkan kaleng bekas yang tak terpakai, untuk menghasilkan kerajinan yang berilai tinggi.
Contoh dari kerajinan berbahan dasar kaleng, antara lain miniatur motor, celengan, alat masak, robot kaleng, dan sebagainya.
c. Kerajinan dari Kawat
Kawat yang dikenal sebagai bahan logam yang mudah dibentuk, bisa dimanfaatkan untuk membuat kerajinan.
Contohnya seperti hiasan bentuk bunga, hiasan bentuk alat musik, gelang tangan, dan lain-lain.
d. Kerajinan dari Kaca Serat (Fiberglass)
Kerajinan ini dibuat dari bahan resin, yang dituangkan dalam cetakan tertentu, untuk menghasilkan produk kerjinan yang diinginkan.
Proses ini bisa menghasilkan kerajinan seperti gantungan kunci, hiasan dinding, hiasan gelas, dan lain-lain.
e. Kerajinan dari Logam
Kerajinan berbahan dasar logam, butuh proses cukup panjang untuk menghasilkan produk yang diinginkan.
Umumnya, kerajinan ini menghasilkan produk seperti patung, gelang, bros, teko, koin, dan lain-lain.
Tahap Pembuatan
1. Membuat Rancangan
Langkah pertama dalam membuat kerajinan bahan keras, bisa dilakukan dengan membuat terlebih dahulu rancangan produk yang diinginkan.
Dalam tahap ini, digali ide-ide dan gagasan yang diinginkan, lalu dituangkan dalam bentuk gambar di atas kertas sebagai visualisasi.
2. Menyaiapkan Bahan dan Alat
Nah, sebelum proses pembuatan kerajinan dimulai, maka harus disiapkan bahan dan alat yang diperlukan sessuai rancangan di awal.
Alat dan bahan ini harus mengedepankan mutu tinggi, agar bisa menghasilkan bentuk kerajinan yang berkualitas juga.
3. Membuat Kerajinan Sesuai Rancangan
Dalam tahap ini, kerajinan sudah mulai dibuat.
BUat kerajinan dari bagian dasar, supaya prosesnya menjadi lebih mudah dan cepat.
4. Tahap Finishing
Dalam fase finishing, semua bentuk kerajinan perlu dirapikan kembali, untuk memastikan tingkat kehalusannya, kelengkapan hiasannya, dan tentu saja mutu dari barang yang dihasilkan.
Teknik Dan Cara Pembuatan
1. Teknik Cor
Teknik cor atau cetak tuang, mulai dipakai di Indonesia saat pengolahan perunggu dimulai.
Saat itu, bahan perunggu diproses dengan pengecoran untuk menghasilkan berbagai kerajinan, seperti perhiasan, bejana, perunggu, kapak, gendring, dan lain-lain.
Teknik ini dibedakan menjadi 2 macam, yakni:
a. Teknik Cetak Berulang (Bivalve)
Teknik cetak berulang adalah teknik penuangan cor yang dilakukan berulang kali, sesuai keperluan.
Teknik ini dilakukan dengan memakai dua keping cetakan, yang dibuat dari batu.
Cetakan tersebut bisa digunakan berkali-kali, walaupun pernah dipakai.
b. Teknik Cetak Sekali Pakai (A Cire Perdue)
Teknik cetak sekali pakai umumnya digunakan untuk membuat kerajinan yang cukup rumit, seperti membuat kerajinan perunggu.
Umumnya, teknik cor seperti ini, melewati langkah-langkah berikut.
- Membuat model cetakan.
- melapisi model dengan lilin.
- Lalu dilapisi lagi dengan tanah liat.
- Kemudian dibakar supaya lilin keluar dan terbentuk rongga.
2. Teknik Ukir
Teknik ukir sudah dipakai oleh para pengrajin Indonesia sejak jaman dulu.
Proses ini meliputi teknik pencukilan untuk menghasilkan cekungan, cembungan, dan susunan pola.
3. Teknik Etsa
Yang dimaksud dengan teknik etsa adalah metode pembuatan kerajinan yang dilakukan dengan merendam bahan logam di dalam larutan etsa atau larutan asam.
Tekniknya dilakukan sebagai berikut.
- Bagian yang tidak dietsa: dilapisi dengan material penolak alam, sehingga tidak terkikis larutan asam.
- Bagian yang ingin dietsa: dibiarkan terbuka, agar terkikis oleh asam.
Larutan asam dikenal memiliki kekmpuan kikis yang bagus untuk logam tertentu.
Larutan asam yang dipakai dalam teknik etsa ada beberapa macam, yakni:
- Bahan organik.
- Bahan mineral anorganik.
- Bahan campuran organik dan anorganik.
4. Teknik Ukir Tekan
Untuk membuat kerajinan bahan keras, juga dikenal metode teknik ukir tekan, yakni cara untuk membuat kerajinan di atas plat logam tipis.
Umumnya plat yang dipakai dalam teknik ini ada 2 macam, yakni:
- Logam plat kuningan, setebal 0.2 mm.
- Logam plat tembaga, setebal 0.4 mm.
Cara menggunakannya adalaha dengan nemekan permukaan benda kerja, sampai membentuk motif yang ditentukan.
Alat yang sering dipakai dalam penekanan ini adalah tanduk kerbau dan tanduk sapi.
Tapi, bila tidak tersedia, alat tersebut bisa diganti dengan kayu ataupun bambu.
5. Teknik Anyam
Teknik anyam yang diterapkan dalam membuat kerajinan bahan keras, dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
- Mengangkat.
- Tumpang-tindih.
- Menyilangkan antar bahan.
Teknik anyaman ini biasa diterapkan pada bahan keras, seperti rotan. bambu, dan plastik.
6. Teknik Bubut
Dalam membuat kerajinan bahan keras dengan teknik bubut, diperlukan peralatan yang berfungsi untuk mengaruk, mengiris, menyayat, dan membentuk benda kerja.
Sehingga, diharapkan dalam proses teknik bubut ini, bisa menghasilkan kerajinan yang rapi, bulat, dan simetris.
Kerajinan bahan keras dengan teknik bubut, menghasilkan kreasi semacam vas bunga dari kayu, asbak kayu, dan mainan dari kayu.
7. Teknik Las
Teknik ini hanya dipakai untuk membuat kerajinan berbahan dasar logam.
Umumnya, teknik ini dipakai untuk penyambungan antar logam.
8. Teknik Patri
Teknik ini juga dipakai untuk kerajinan berbahan logam saja.
Untuk menyambungkan antar logam, dipakai tambahan logam atau campuran logam di dalamnya, dengan penerapan suhu yang tinggi.
Teknik ini biasa dipakai untuk mengganyikan teknik las.
Fungsi
1. Sebagai Benda Pakai
Kerajinan bahan keras yang dipandang sebagai benda pakai, mengedepankan fungsinya daripada nilai estetikanya.
Kerajinan benda keras tersebut contohnya adalah meja, kursi, lemari, rak buku, dan sebagainya.
2. Sebagai Benda Hias
Berkebalikan dengan benda pakai, kerajinan bahan keras sebagai benda hias lebih mengutamakan keindahan daripada kegunaannya.
Yang termasuk benda hias ini adalah patung, gantungan kunci, bingkai, hiasan dinding, dan sebagainya.
3. Sebagai Benda Ekonomis
Sebagai barang kerajinan yang memiliki banyak fungsi, baik untuk dipakai maupun sebagai hiasan saja, kerajinan bahan keras memiliki nilai ekonomis untuk dijual.
Harganya tentu saja menyesuaikan dengan ukuran, bahan, dan fungsi dari kerajinan yang dihasilkan.
Demikianlah pembahasan mengenai kerajinan bahan keras, yang ternyata banyak memiliki manfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Semoga ulasan di atas dapat memberikan wawasan yang baru bagi pembaca sekalian.