Aplikasi Keluarga Sehat secara umum adalah aplikasi yang memuat tentang data kesehatan yang bisa membantu masyarakat Indonesia. Aplikasi ini sangat memudahkan masyarakat sehingga mereka tidak terlalu direpotkan dengan data atau berkas-berkas yang harus dilengkapi.
Aplikasi ini dikembangkan dalam rangka mendukung Program Indonesia Sehat sebagai salah satu dari bagian dari agenda Nawa Cita, yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Oleh karena itu, program ini harus dilaksanakan dari badan kesehatan yang terkecil di masyarakat, yaitu puskesmas. Puskesmas ini memiliki peran yang besar dalam menjalankan program aplikasi ini dan sebagai kunci melaksanakan program Indonesia sehat melalui pendekatan keluarga. Program-program tersebut pastinya memerlukan data-data kesehatan masyarakat yang harus dikumpulkan untuk database pemerintah, dan mempermudah pelayanan kesehatan di Indonesia.
Nah, disinilah tugas dari aplikasi keluarga sehat ini, jadi aplikasi ini berfungsi untuk menyimpan data keluarga Indonesia, yang bisa diisi dan didapatkan dari para pelayan kesehatan (staf-staf kesehatan) yang bekerja di badan kesehatan pemerintah. Cakupan dari aplikasi keluarga sehat tidak hanya untuk wilayah kota atau provinsi saja, tetapi secara menyeluruh dalam skala nasional.
Aplikasi ini memanfaatkan kecanggihan teknologi berupa internet dan system database, dengan cara kerja mendigitalisasi data keluarga Indonesia, yang kemudian bisa diakses dengan cepat oleh seluruh pelayan kesehatan yang ada di Indonesia. Sehingga aplikasi ini hanya bisa digunakan oleh para tenaga kesehatan, misalnya ketika ada seseorang yang dirujuk ke rumah sakit di kota yang jauh dari asalnya. Para tenaga kesehatan tidak perlu ribet untuk mencari data sang pasien atau keluarga itu lagi, karena sudah tersimpan secara baik di database aplikasi keluarga sehat.
Mau tahu lebih lanjut mengenai Aplikasi Keluarga Sehat? Yuk, baca lebih lengkapnya disini dan cara penggunaannya. Berikut ini.
Sejarah aplikasi Keluarga Sehat
Awal mulanya, aplikasi ini memiliki nama Prokesga pada tahun 2015, dan kemudian berganti nama yang lebih simple menjadi aplikasi Keluarga Sehat yang mulai diterapkan di tahun 2016. Aplikasi ini diluncurkan oleh Pusdatin atau Pusat Data dan Informasi Indonesia dan juga bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, untuk mempermudah proses pencarian data masyarakat dengan memanfaatkan NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan nomor KK (Kartu Keluarga) yang telah dimiliki oleh setiap orang di Indonesia.
NIK ini sangat penting dalam membantu proses pendaftaran ketika berada di lapangan, proses analisis, dan proses pengolahan data sebagai pasien. Pada dasarnya, aplikasi keluarga sehat adalah media untuk menyimpan dan mengakses data setiap keluarga Indonesia dengan menggunakan teknologi, bahkan para tenaga kesehatan bisa menggunakannya melalui smartphone mereka.
Fitur – fitur di Aplikasi Keluarga Sehat
Aplikasi ini memiliki beberapa fitur terbaru di dalamnya. Fitur – fitur terbaru ini dikembangkan untuk membantu mengatur pengelolaan data melalui versi 2.0.
1. Fitur Tahun Aktif
Fitur yang pertama adalah fitur tahun aktif atau sistem manajemen tahunan untuk pengolahan data. Sistem ini hanya bisa diubah dan diatur sebelumnya oleh admin pusat.
2. Fitur Transfer Wilayah Kerja
Fitur yang kedua adalah fitur transfer wilayah kerja atau fitur khusus untuk memindahkan data masyarakat ketika mereka berpindah dari satu wilayah ke wilayah lain dengan beberapa sebab. Fitur ini sangat memudahkan masyarakat, khususnya pasien dengan kondisi yang serius, saat mereka membutuhkan penanganan yang cepat, sehingga mereka tidak harus repot – repot mengurus pendataan mereka. Cukup melalui akses database dan menggunakan fitur ini.
3. Fitur Wilayah Kerja
Fitur yang ketiga adalah fitur wilayah kerja atau sebuah fitur yang berfungsi untuk memetakan desa atau kelurahan dalam suatu regional dari puskesmas. Caranya dengan memasukkan data wilayah per desa atau per kelurahan yang ada di satu wilayah kecamatan tersebut, dan ini dilakukan secara khusus oleh admin PKM.
4. Fitur Rukun Warga
Fitur yang keempat adalah fitur rukun warga, atau fitur untuk memasukkan data-data yang ada di setiap RT dan RW sesuai dengan wilayah kerja yang ada di desa atau kelurahan. Fitur ini hanya bisa dilakukan oleh admin khusus PKM, seperti pada fitur yang sebelumnya.
5. Fitur Sasaran Wilayah
Fitur yang kelima adalah fitur sasaran wilayah, atau fitur untuk menentukan jumlah pendataan pada sasaran di suatu wilayah kerja puskesmas. Fitur ini juga hanya bisa dilakukan oleh admin khusus PKM.
6. Fitur Target Surveyor
Fitur yang keenam adalah fitur target surveyor, atau fitur untuk meningkatkan target kinerja para surveyor, supaya mereka lebih memiliki rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap data keluarga yang telah ia proses.
7. Fitur Monitoring Wilayah
Fitur yang ketujuh adalah fitur monitoring wilayah, atau sebuah fitur yang berfungsi untuk mengontrol bentuk capaian para surveyor antara target data dan data yang telah mereka masukkan, apakah sudah mencapai target tersebut atau belum.
8. Fitur IKS Puskesmas
Fitur yang kedelapan adalah IKS Puskesmas, yang berfungsi untuk memantau indeks IKS di suatu regional puskesmas dengan indikatornya.
9. Fitur Crosstab
Fitur yang terakhir adalah Crosstab. Fitur ini berguna untuk menganalisa data melalui raw data yang telah diperoleh oleh para admin PKM, yang kemudian diunggah lagi ke aplikasi Keluarga Sehat dalam bentuk data yang sudah melalui proses analisis.
Cara Mengakses aplikasi Keluarga Sehat
Ada dua cara menggunakan aplikasi keluarga sehat. Pertama, kamu bisa membukanya melalui web dan yang kedua kamu bisa memanfaatkan aplikasi dengan mengunduhnya melalui smartphone kamu. Mudah bukan?
1. Akses melalui Website
Cara pertama ini biasanya bisa dilakukan melalui aplikasi keluarga sehat di PC atau aplikasi keluarga sehat untuk laptop. Sehingga ini cocok untuk keperluan yang mendesak di tempat-tempat pelayanan kesehatan besar seperti rumah sakit dan dinas kesehatan.
2. Akses melalui Smartphone
Sedangkan untuk cara yang kedua, kamu harus mengunduh aplikasinya tersebut dari playstore, kemudian setelah proses install selesai, baru kamu bisa menggunakannya. Bagi kamu para tenaga kesehatan, yang kerjanya langsung di lapangan untuk mendapatkan data masyarakat, cara yang kedua ini akan lebih cocok daripada harus menggunakan laptop, karena ukuran smartphone yang kecil dan tidak akan ribet bahkan bisa lebih cepat.
Platforms di Aplikasi Keluarga Sehat
Saat ini, Kementerian Kesehatan menyediakan teknologi dalam versi aplikasi Keluarga Sehat 2.0. Sebelum kamu menggunakan aplikasi ini, kamu harus tahu terlebih dahulu tentang isi atau bagian-bagian yang ada di aplikasi ini. Ada perbedaan beberapa fitur antara aplikasi melalui website dengan aplikasi yang ada di smartphone,
1. Platforms di Website
Untuk platform yang bisa diakses dengan website, terdapat tiga modul yang ada didalamnya, yaitu administrator, dashboard, dan kuesioner. Administrator ini digunakan untuk mengatur menu yang ada pada akun yang kamu miliki. Selain itu, kamu juga bisa melakukan setting terkait informasi akun pengguna jika administrator memang memerlukannya.
Dashboard merupakan modul untuk mengetahui informasi jumlah keluarga yang telah melakukan proses pendataan di lapangan. Data ini bisa dipantau melalui cakupan wilayah, contohnya aplikasi keluarga sehat Jatim atau aplikasi keluarga sehat Banten. Kuesioner adalah proses dimana kamu harus melakukan entry data atau memasukkan data yang telah kamu peroleh dari lapangan, kemudian diubah dalam bentuk online setelah kamu memasukanya.
2. Platforms di Smartphone
Sedangkan aplikasi keluarga sehat android, atau yang bisa diakses dengan smartphone memiliki cara yang lebih mudah karena hanya terdapat dua modul saja didalamnya, yaitu dashboard dan kuesioner. Dashboard yang ada di aplikasi Keluarga Sehat versi smartphone ini memiliki kegunaan untuk melihat hasil output atau jumlah keluarga di lapangan yang sudah diinput datanya berdasarkan wilayah regional.
Perbedaan dari dashboard yang ada website dan di smartphone adalah bentuk penyajian datanya, jika di smartphone data tersebut sudah dipilah berdasarkan jenjangnya sehingga lebih mudah untuk melakukan pencarian. Untuk kuesioner versi android, kita bisa melakukan proses input data dari lapangan secara offline. Jadi, kamu tidak perlu khawatir untuk mencari jaringan internet ketika kamu sedang melakukan input data di kuesioner.
Cara Mengajukan Akun Aplikasi
Pasti pada bertanya-tanya ya, tentang bagaimana sih cara menggunakan aplikasi keluarga sehat ini? Sebelumnya, kamu harus memiliki akun untuk bisa masuk ke dalam aplikasi ini. Jika kamu belum memilikinya, kamu bisa mengajukannya dengan melalui prosedur pembuatan akun Keluarga Sehat.
1. Mengajukan permohonan ke Kementerian Kesehatan
Prosedur ini dimulai dengan pengajuan permohonan akses dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota ke Kementerian Kesehatan. Pihak Dinas Kesehatan ini harus menyiapkan beberapa orang yang akan diajukan sebagai calon pengelola aplikasi Keluarga Sehat di Puskesmas, yaitu satu orang supervisor atau koordinator pengumpul data lapangan, satu orang administrator Puskesmas, kepala puskesmas, dan sepuluh orang superveyor.
Ditambah lagi, Dinas Kabupaten atau Kota mengirimkan surat permohonan resmi dengan melampirkan daftar nama calon pengelola tersebut dengan dilengkapi beberapa keterangan sebagai berikut:
- Nama, kode puskesmas.
- Nama lengkap, NIP dan NIK calon supervisor, calon administrator, calon surveyor, dan kepala Puskesmas.
- Jabatan
- Nomor HP
- Alamat email
Data-data calon pengelola tersebut kemudian dikirimkan ke alamat Kementerian Kesehatan, yang terdapat di Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav 4-9, Jakarta Selatan, 12950, Lt. 6 R. 614, atau bisa juga dengan mengirimkannya via email [email protected]. Jangan lupa juga menyertakan hasil tembusan dari Dinas Kesehatan Provinsi sebagai laporan.
2. Menunggu proses verifikasi data
Data-data yang telah diterima oleh Pusat Data dan Informasi ini akan dilakukan verifikasi, baru dibuatkan akun atas satu untuk Dinas kesehatan Provinsi, satu untuk Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota, dan satu untuk administrator Puskesmas. Mereka tidak hanya memberikan akun, tetapi juga berupa panduan tentang bagaimana cara mengaktivasi akunnya tersebut.
3. Pemberian akun ke Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota
Baru setelah proses di Pusdatin selesai, akun-akun tersebut akan dikirimkan ulang ke Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota masing-masing pemohon. Kemudian, jika akun tersebut sudah sampai pada Dinas Kesehatan, akan diteruskan ke pihak Puskesmas supaya bisa digunakan untuk pelayanan secepatnya.
Cara Menggunakan Aplikasi
Bagaimana sih cara menginput data di aplikasi keluarga sehat? Mau tau? Baca yang ada di bawah ini ya! Pastikan kamu memiliki akun untuk melakukan log in setelah melalui proses yang diatas tadi, kemudian kamu bisa membukanya melalui Website Keluarga Sehat atau aplikasi yang bisa diunduh melalui android.
Melalui Website:
1. Membuka situs Keluarga Sehat
Untuk mulai menggunakan aplikasi keluarga sehat melalui website, kamu harus membuka alamat situs tersebut terlebih dahulu, yaitu di https://keluargasehat.kemkes.go.id/.
2. Memilih menu berdasarkan regional
Setelah itu, pilih menu aplikasi dan pilih pada bagian provinsi sesuai data yang akan diolah. Contohnya, aplikasi keluarga sehat Jateng, maka klik pada provinsi Jawa tengah.
3. Login akun
Lalu, akan muncul sistem untuk log in, dan masukkan username dan password yang kamu miliki.
4. Proses menginput data
Untuk bisa menginput di akun surveyor, kamu harus terlebih dahulu mengisi di target surveyor.
1. Memilih target surveyor
Pertama, dengan klik pada bagian pengaturan (setelah melakukan log in tadi) dan pilih target surveyor. Kemudian, kamu bisa menambahkan data yang kamu butuhkan, atau kamu juga bisa mengedit data, sesuai yang kamu perlukan.
2. Mengisi sasaran wilayah
Kedua, mengisi di sasaran wilayah. Caranya dengan memilih menu pengaturan yang ada diatas, dan pilih sasaran wilayah. Di sasaran wilayah, kamu input sasaran per desa atau sasaran per kelurahahan. Nah, kamu bisa pilih tambah data, isi pada bagian kecamatan yang dituju, kemudian isi juga pada bagian wilayah kerja, dan target sasaran. Oh iya, jangan lupa disimpan ya!
3. Mengisi data RT dan RW
Ketiga, mengisi di bagian rukun warga atau RW. Pilih dulu Kecamatan dan kelurahannya, lalu masukkan jumlah RT dan RW yang ada di satu kelurahan tersebut, dan simpan sata untuk setiap RT dan RWnya. Untuk mengisi data RT dalam satu RW, pilih rukun tetangga, dan isi seperti ketika memasukkan di data RW tadi.
Ingat, harus disimpan lagi ya!
4. Mengisi di akun surveyor
Baru, setelah proses tersebut, baru kamu bisa mengisi di akun surveyor. Selain melakukan proses input data, kamu bisa melihat data-data yang masuk di setiap regionalnya, tinggal pilih saja di bagian menu-menu yang terdapat dalam website tersebut.
Melalui Android:
Selain website, kamu bisa menginput data dengan android.
1. Unduh aplikasi
Pertama, unduh dan install terlebih dahulu aplikasi Keluarga Sehat yang bisa didapatkan di playstore.
2. Log in
Lalu, masukkan username dan password untuk melakukan log in. Pilih tahun yang ingin dilakukan proses pendataan.
3. Menambahkan data keluarga
Kemudian, jika kamu ingin menambahkan data keluarga, pilih pada bagian pojok bawah kanan yang berbentuk (+). Sama seperti tampilan yang ada di website, kamu tidak perlu memasukkan semua data dari provinsi hingga kecamatan, cukup lengkapi saja data yang ingin kamu proses, seperti memilih kelurahannya, RT dan RW, nomor urut bangunan, nomor urut keluarga, dan semua data yang belum terisi. Kalau sudah, pilih lanjut di bagian kanan bawah.
4. Mengisi data di bagian RT
Lalu, masuk pada bagian Blok 2 – RT. Masukkan semua data yang diperlukan berdasarkan jawaban atas pertanyaan yang ada di aplikasi.
5. Mengisi data pengumpul data
Kelima, masuk pada bagian Blok 3 – Pengumpul data. Isi sesuai data si pengumpul data, dan klik lanjut kalau selesai.
6. Mengisi data anggota rumah tangga
Keenam, masuk pada bagian Blok 4 – Anggota Rumah tangga. Jika masih kosong, klik tombol (+) di bawah kanan.
Nah, disini kamu bisa menginputnya secara manual atau bisa juga dengan data yang tersedia di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Jika kamu menginputnya manual, masukkan semua data yang diperlukan dari nama anggota keluarga hingga keterangan, lalu simpan.
7. Mengisi data individu
Ketujuh, masuk pada bagian Blok 5 – Individu. Jika kamu ingin melakukan survey, langsung saja pilih survey individu, dan masukkan semua data sesuai dengan pertanyaan yang ada. Jika sudah selesai, keterangan akan berubah menjadi sudah disurvey.
8. Mengunggah data
Terakhir, kamu harus mengunggah data tersebut secara online dengan cara pilih upload saja, atau bisa juga pilih sinkronkan untuk mengunggah banyak data. Simple bukan? Bagaimana menurutmu? Apakah aplikasi ini membantu proses pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia?
Inilah bentuk pemerintah Indonesia dalam mengembangkan kualitas pelayanannya melalui pemanfaatan kecanggihan teknologi yang ada. Meskipun di awal-awal peluncurannya, banyak orang yang belum paham terkait cara pakai aplikasi keluarga sehat, pasti setelah membaca artikel diatas kamu akan sedikit demi sedikit bisa memahaminya. Semoga ulasan singkat diatas bisa membantu pekerjaan kamu sebagai pelayan masyarakat ya!