Lampu adalah sebuah benda yang membantu penerangan di dalam maupun di luar ruangan. Ia sangat berguna untuk membantu penglihatan pada malam hari. Ada banyak jenis lampu yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhanmu, misalnya LED dan pijar. Lampu juga memiliki fungsi yang berbeda-beda selain sebagai penerangan.
Penasaran dengan fungsi lain dari lampu? Yuk, simak informasi lengkapnya pada artikel di bawah ini.
Jenis Lampu
1. LED
LED merupakan jenis lampu yang paling sering dan banyak digunakan oleh masyarakat. Lampu LED yang kepanjangan Light Emitting Diode adalah lampu yang memiliki sumber cahayanya berasal dari dioda. Jenis lampu ini tidak menggunakan filamen, hal tersebut menjadikannya hemat daya dan memiliki jangka waktu pemakaian yang cukup panjang.
Kumpulan dioda lampu kemudian akan dirakit menjadi rangkaian serta dibentuk menjadi lampu LED yang utuh. LED memiliki cahaya yang sangat terang sehingga bisa dipakai untuk apa saja. Ia memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Jenis lampu ini memiliki berbagai macam ukuran yang bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu. Kekurangan dari lampu LED adalah cahayanya yang tidak bisa difokuskan seperti jenis lampu lainnya.
2. Pijar
Lampu pijar merupakan generasi awal dari berbagai jenis lampu beredar yang ada saat ini. Jenis lampu ini masih memakai tungsten yang dipanaskan agar bisa mengeluarkan cahaya. Di bagian dalamnya, filamen tungsten biasanya dicampurkan dengan gas nitrogen atau diletakkan di dalam ruangan kedap udara.
Semakin tinggi voltase lampu pijar maka lampu tersebut akan mengeluarkan panas yang berlebih ketika kita digunakan. Salah satu kelebihan dari lampu pijar adalah cahayanya bisa diatur sesuai dengan kebutuhan.
Saat ini, lampu pijar dipasang di rumah modern untuk memberikan kesan tradisional dan tenang. Sayangnya, lampu pijar memiliki ketahanan pemakaian yang kurang baik.
3. Neon
Salah satu lampu yang bisa dikreasikan agar memiliki warna-warna yang menarik adalah lampu neon. Sesuai dengan namanya, lampu ini berisikan gas argon atau neon yang bisa menghasilkan warna yang berbeda. Gas yang terdapat di dalam lampu ini akan menyala ketika terdapat aliran listrik yang melewati gas tersebut.
Ketika lampu neon sudah menyala maka daya listrik yang dibutuhkannya akan berkurang dan menjadikannya lebih hemat daya. Lampu neon banyak diaplikasikan sebagai lampu hias yang memiliki warna menarik.
4. Neon Kompak
Lampu neon kompak adalah salah satu jenis dari lampu neon biasa, namun dengan ukuran yang lebih kecil. Ciri-ciri dari lampu neon kompak adalah bentuknya yang mirip dengan lampu pijar.
Dalam penggunaannya, lampu neon kompak memiliki sedikit perbedaan dengan lampu pijar yang membutuhkan panas. Lampu neon kompak membutuhkan aliran listrik agar gas di dalam lampu bisa menyala.
5. HID
Lampu HID memiliki kepanjangan high intensity discharge. Jenis lampu ini banyak digunakan di daerah yang membutuhkan cahaya lebih karena ia memiliki cahaya yang cukup terang. Kelebihan dari jenis lampu HID adalah cahayanya yang lebih terang daripada jenis lampu pendar lainnya.
Namun, hal tersebut juga menjadi kelemahannya karena ia memerlukan daya yang lebih besar untuk menghidupkannya. Lampu HID sering dipakai untuk kendaraan yang menginginkan cahaya lampu yang lebih terang. Biasanya lampu bawaan kendaraan belum memiliki cahaya yang cukup terang. Karena ia memiliki cahaya terang, lampu ini juga memiliki harga yang cukup mahal.
6. Halogen
Halogen merupakan lampu yang memiliki ukuran sama seperti lampu kompak dengan cara penggunaan yang cukup mudah. Pada bagian dalam lampu ini terdapat filamen yang dibuat dari tungsten. Filamen tersebut terbungkus di dalam gas halogen seperti bromin dan iodin. Gas halogen akan membuat lampu ini jadi lebih terang sekaligus meningkatkan daya tahan pemakaian dari lampu jenis ini.
7. Pendar
Lampu pendar adalah jenis lampu generasi baru yang menggantikan generasi lampu pijar. Jenis lampu ini banyak diminati masyarakat karena ia membutuhkan daya yang lebih sedikit untuk menghasilkan cahaya yang sama terangnya dengan lampu pijar. Salah satu kelebihan dari lampu pendar adalah cahaya yang ia keluarkan lembut sehingga tidak menyakiti mata.
Namun, lampu ini juga memiliki kekurangan yaitu lampu ini adalah tidak bisa dipakai bersama dengan dimmer. Lampu ini biasanya digunakan di rumah-rumah karena harganya yang cukup terjangkau.
Selain itu, lampu pendar juga memiliki ketahanan yang cukup lama sehingga aman untuk digunakan dalam jangka waktu yang cukup panjang.
8. Uap Natrium
Lampu uap natrium bertekanan rendah merupakan salah satu jenis lampu yang akan jarang ditemui di sekitar kita. Jenis lampu ini perlu dipanaskan beberapa saat sebelum bisa menghasilkan cahaya yang cukup terang. Biasanya, jenis lampu ini digunakan di tempat yang luas seperti jalanan dan tempat parkir.
9. Fluorescent Tube
Lampu fluoresen biasanya disebut dengan lampu TL. Lampu jenis ini telah dikembangkan sejak tahun 1980-an. Gas flor digunakan lampu ini untuk menghasilkan cahaya. Energi listrik di dalam lampu akan membangkitkan gas sehingga lampu akan mengeluarkan sinar ultraviolet. Sinar ultra violet itu kemudian akan mebangkitkan fosfor.
Fosfor akan bercampur dengan mineral lain yang telah dilaburkan di sisi bagian dalam tabung lampu. Setelah melalui proses panjang tersebut, akhirnya timbullah cahaya. Fosfor dibuat untuk memberikan radiasi pada cahaya putih, tak heran jika sebagian besar jenis lampu ini memiliki warna cahaya putih.
Kelebihan yang dimiliki lampu ini adalah cahayanya terang dan memiliki ketahanan yang baik sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Lampu TL digunakan pada hampir semua tempat, misalnya rumah, sekolah, toko, pusat perbelanjaan, dan lain-lain.
10. Mercury
Mercury memiliki cara kerja yang sama dengan cara kerja lampu fluoresen. Hal ini karena cahaya yang dihasilkan oleh lampu mercury didasarkan pada terjadinya loncatan elektron (electron discharge) pada tabung lampu. Lampu mercury memiliki 2 bagian, yaitu tabung dalam dan tabung luar.
Pada bagian tabung dalam, lampu diisi merkuri untuk menciptakan radiasi ultraviolet dan gas argon yang memiliki fungsi sebagai keperluan start. Sedangkan pada bagian bohlam luar memiliki fungsi sebagai rumah tabung untuk menjaga kestabilan suhu di sekitar tabung.
Lampu merkuri berfungsi pada faktor daya yang cukup rendah. Oleh karena itu, lampu ini harus memakai kapasitor agar faktor daya lampu bisa stabil.
11. Sodium Tekanan Rendah/SOX
Lampu SOX adalah salah satu jenis lampu tabung. Oleh karena itu, prinsip kerja lampu SOX sama dengan prinsip kerja lampu tabung pada umumnya, yaitu didasarkan pada terjadinya peristiwa pelepasan elektron (electron discharge) yang ada di dalam tabung gas (arc tube).
Tujuan dibuatnya lampu sodium dengan tekanan rendah adalah demi mencapai efficacy yang setinggi-tingginya, yaitu hingga mencapai 200 lm/watt.
12. Sodium Tekanan Tinggi/SON
Jenis lampu sodium tekanan tinggi (biasa disebut dengan lampu SON) memiliki prinsip kerja yang mirip dengan prinsip kerja jenis lampu sodium tekanan rendah, yaitu didasarkan pada peristiwa pelepasan elektron pada bagian dalam tabung lampu.
13. Hybrid Halogen CFL
Jenis lampu halogen CFL merupakan kombinasi dari tiga lampu, yaitu CFL, halogen, dan lampu pijar. Meski memiliki ukuran kecil seperti lampu pijar, lampu hybrid ini memiliki cahaya yang jauh lebih terang dan ketahanan yang lebih lama.
Berbeda dengan lampu HID yang kurang aman untuk keperluan rumah tangga, lampu hybrid dirasa cukup aman dan efisien karena telah memperoleh sertifikat aman dari Environmental Protection Agency dan US Department of Energy.
14. Fluorescent Circline
Jenis lampu ini sama dengan lampu TL, namun dengan bentuk lingkaran. Lampu ini cocok digunakan jika kamu memiliki ruangan yang tidak begitu luas.
Hal ini karena jenis lampu ini tidak memakan banyak tempat. Karena bentuknya yang tidak memakan banyak tempat, lampu ini banyak digunakan di rumah dan kafe yang berukuran kecil.
15. Plugin Bulb
Plugin Bulb (PL Lamp) merupakan jenis lampu bohlam yang paling populer di pasaran. Pada dasarnya, jenis lampu ini termasuk salah satu lampu pijar fluoresen dengan ukuran compact (kecil). Biasanya lampu jenis ini dipakai dengan tujuan komersial, seperti di kantor, sekolah, swalayan, dan lain sebagainya.
Bentuk, pancaran cahaya, dan ukuran lampu CFL sebenarnya tidak jauh berbeda dengan lampu pijar. Perbedaannya adalah lampu CFL menggunakan tenaga listrik untuk memancarkan cahaya. Kelebihannya adalah ketahanannya yang lebih kuat daripada lampu pijar.
16. Compact Fluorescent Light Bulb
Jenis lampu fluoresen ini disebut juga sebagai lampu neon kompak. Lampu ini adalah salah satu lampu hemat energi yang bisa menggantikan bohlam lampu pijar. Jenis lampu ini memiliki harga yang agak mahal namun hemat listrik.
17. Antique Light Bulb
Lampu antik adalah jenis lampu yang memiliki berbagai bentuk yang unik. Biasanya jenis lampu ini ada di kafe, hotel, dan restoran. Selain sebagai penerangan, lampu antik juga memiliki fungsi estetika.
18. Colored Bulb
Jenis lampu ini pada dasarnya adalah lampu bohlam pijar biasa, namun dengan kaca berwarna warni. Warna yang ada pada kaca lampu ini berfungsi untuk menaikkan mood seseorang. Biasanya jenis lampu ini digunakan untuk mendesain restoran dan toko.
Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai jenis-jenis lampu. Kamu bisa memilih lampu jenis apa yang sesuai dengan kebutuhanmu. Ada banyak bentuk dan variasi harga yang bisa kamu pilih. Tak hanya sebagai penerangan, lampu juga bisa kamu gunakan untuk menaikkan mood.
Yuk, coba memberikan sentuhan dekorasi untuk kamarmu dengan lampu warna-warni!