Awan merupakan sekumpulan kristal es dan gumpalan uap air yang melayang di atmosfer dengan radius 10 mikrometer. Ia memiliki berbagai bentuk dan karakteristik yang berbeda. Hal tersebut juga membuat awan memiliki perbedaan dalam membentuk hujan. Ada awan yang bisa menghasilkan hujan, namun ada juga yang tidak.
Penasaran dengan penjelasan jenis awan secara lebih lengkap? Simak artikel berikut ini!
Jenis Awan
1. Cirrus (Awan Tinggi)
Jenis awan ini memiliki serat yang halus seperti bulu burung. Ia berbentuk horizontal dan melengkung di langit. Bentuknya indah sayap burung yang sedang menari.
Tipe awan ini tidak menghasilkan hujan meskipun ia kadang memperlihatkan bentuk kristal es. Awan cirrus biasanya berada di ketinggian 5 kilometer di atas permukaan laut. Bentuk kristal es yang dimilikinya menunjukkan bahwa awan ini suhunya rendah.
Ciri-ciri:
- Terbentuk dari uap air yang berubah menjadi kristal es karena suhu yang dingin
- Berada pada ketinggian 5 kilometer di atas permukaan laut
- Jenis awan yang bentuk sisinya tidak jelas
- Tidak membawa hujan
- Berbentuk halus seperti serat
- Di dalamnya terdiri dari harbol air
2. Cirrocumulus (Awan Tinggi)
Jenis awan ini memiliki bentuk yang terputus-putus. Pola terputus-putusnya memiliki keindahan tersendiri. Gumpalan awan ini biasanya dipenuhi oleh kristal es yang sangat mudah beku.
Jika diperhatikan dengan seksama, awan ini selalu memiliki bentuk dasar domba yang bergerombol. Awan ini merupakan salah satu jenis awan yang berpotensi menjadi hujan. Namun, hujan tersebut hanya bercampur dengan salju di atmosfer dan tidak mencapai bumi.
Ciri-ciri:
- Memiliki bentuk seperti ombak laut yang terputus-putus
- Berada pada ketinggian 5 kilometer di atas permukaan laut
- Di dalamnya terdiri dari kristal air yang kemudian membeku menjadi kristal es
- Berbentuk gumpalan kecil yang berbaris
- Keberadaan awan ini di langit sangat singkat
3. Cirrostratus (Awan Tinggi)
Jenis awan ini berbentuk seperti serabut yang halus. Ia menutup sebagian atau seluruh langit dengan bentuknya. Ia membuat warna langit menjadi lebih cerah karena teksturnya yang rata dan halus. Halo matahari biasanya bisa terlihat dari jenis awan ini.
Ciri-ciri:
- Berada pada ketinggian 6 kilometer di atas permukaan laut
- Bentuknya merata sehingga menutupi seluruh permukaan langit
- Memiliki warna putih keabu-abuan
- Memiliki bentuk seperti anyaman yang tidak teratur
- Pada iklim tropis, awan ini bisa memunculkan fenomen halo matahari
- Membawa hujan gerimis ketika cuaca cerah
4. Alto Cumulus (Awan Sedang)
Awan ini memiliki bentuk bulat dan tebal seperti bola. Bola-bola awan tersebut ukurannya tidak terlalu besar tetapi bergabung menjadi gerombolan awan. Jenis awan ini biasanya muncul saat senja. Jika kamu adalah orang yang imajinatif, kamu akan menemukan berbagai bentuk benda digambarkan oleh awan tersebut. Awan alto cumulus banyak ditemukan di daerah pegunungan.
Ciri-ciri:
- Berada pada ketinggian 2-7 kilometer di atas permukaan laut
- Memiliki bentuk bola-bola kecil seperti kapas dan bergandengan di langit
- Ia muncul ketika ada angin kencang
- Memiliki warna putih atau abu-abu
- Membawa hujan deras beserta petir
5. Alto Stratus (Awan Sedang)
Awan ini memiliki bentuk yang tebal dan besar. Ia terbentang luas di langit dengan pola yang menyebar. Jika akan turun hujan, warnanya akan berubah menjadi abu-abu. Jenis awan ini tetap melayang di langit sejak senja tiba hingga keesokan paginya.
Ciri-ciri:
- Berada pada ketinggian 2-7 kilometer di atas permukaan laut
- Keberadaannya di langit memiliki cakupan luas
- Biasanya memiliki warna keabu-abuan
- Awan ini terbentuk pada sore hari dan akan menghilang ketika malam tiba
- Membawa hujan yang cukup banyak, intensitasnya tergantung jumlah awan
6. Strato Cumulus (Awan Rendah)
Awan ini biasanya ditemukan di daerah pantai. Ia memiliki bentuk seperti bola yang tipis tetap bisa menutupi seluruh langit. Jenis awan ini bergerak secara horizontal kemudian vertikal. Karena teksturnya yang tipis, kita bisa melihat cahaya matahari yang berusaha masuk di celah-celah awan. Karena ia termasuk awan yang tipis, ia tidak bisa menimbulkan hujan.
Ciri-ciri:
- Berada pada ketinggian 2 kilometer di atas permukaan laut
- Memiliki bentuk seperti bola dengan jarak cukup menyebar
- Biasanya ia mudah ditemukan di wilayah pantai
- Kemunculan awan ini adalah tanda kestabilan atmosfer di sekitarnya
- Membawa hujan lokal apabila kapasitasnya sudah penuh
7. Stratus (Awan Rendah)
Awan stratus biasanya memiliki kabut karena ia berada hanya 2 kilometer di atas permukaan laut. Jenis awan ini pergerakannya mengikuti arah angin yang sedang berhembus. Biasanya ia memiliki warna abu-abu yang menjadi pertanda hujan namun hanya gerimis. Awan ini sulit dibedakan dengan kabut jika sedang berada di tempat bersuhu rendah.
Ciri-ciri:
- Berada pada ketinggian 2 kilometer di atas permukaan laut
- Memiliki warna putih keabu-abuan dengan bentuk serat tipis yang berlapis
- Membawa hujan lokal namun dengan intensitas yang ringan
- Kabutnya menyebar dengan tekstur yang tipis
8. Nimbo Stratus (Awan Rendah)
Awan ini adalah salah satu awan rendah yang menyebar dengan bentuk rapat. Bentuk rapatnya tersebar secara tidak beraturan di langit. Jenis awan ini adalah awan yang bisa menimbulkan hujan dengan jangka waktu yang cukup panjang. Meski begitu, hujan yang ia bawa bukan hujan deras yang lebat.
Ciri-ciri:
- Berada pada ketinggian 0,6 – 3 kilometer di atas permukaan laut
- Tidak memiliki bentuk yang tetap, selalu berubah
- Memiliki penyebaran yang cenderung meluas
- Membawa hujan ringan namun dengan jangka waktu yang cukup panjang
9. Cumulus (Awan Perkembangan Vertikal)
Awan ini berbentuk seperti gumpulan yang menjulang ke atas. Hal ini disebabkan oleh pergerakan angin vertikal. Jenis awan ini akan bercahaya dengan terang jika terkena oleh sinar matahari.
Ciri-ciri:
- Berada pada ketinggian 1 kilometer di atas permukaan laut
- Ia memiliki lebar yang sama panjang dengan ketinggiannya, yaitu 1 kilometer
- Jenis awan ini memiliki bentuk seperti bunga kol yang mengembang pada bagian puncaknya
- Jenis awan ini memiliki warna putih dan abu-abu di setiap bagian sisinya
- Jenis awan ini sering ditemukan pada saat cuaca cerah di musim kemarau
10. Cumulonimbus (Awan Perkembangan Vertikal)
Jenis awan ini memiliki ukuran yang besar dengan ketinggian yang cukup rendah. Ia sering ditemukan di daerah pegunungan. Jika awan ini muncul, biasanya sedang terjadi angin ribut di suatu wilayah. Tornado yang sering terjadi di Amerika disebabkan oleh jenis awan ini.
Ciri-ciri:
- Berada pada ketinggian 2 kilometer di atas permukaan laut
- Membawa hujan lebat beserta petir
- Jenis awan ini memiliki volume yang besar pada tempat yang cukup rendah
- Bagian atasnya berwarna putih, sedangkan bagian bawahnya berwarna abu-abu
Nah, itu tadi adalah penjelasan mengenai jenis-jenis awan yang ada di atmosfer. Setelah mengetahui jenis-jenis awan diharapkan pembaca mampu mendeteksi awan hujan jauh sebelum hujan itu turun. Hal itu bisa memberikan kita keuntungan untuk mempersiapkan diri jika akan bepergian. Persiapan sebelum hujan penting dilakukan agar perjalanan kita di luar rumah tetap terasa nyaman.