Garuda Pancasila 

Indonesia juga memiliki lambang negara yang dinamakan Garuda Pancasila.

Lambang ini digambarkan dengan burung Garuda yang kepalanya menoleh ke kanan dan terdapat perisai yang tergantung di leher burung Garuda.

Pada perisai tersebut terdapat pita yang bertuliskan semboyan Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

Apa Itu Garuda Pancasila?

Garuda Pancasila adalah sebuah lambang negara Indonesia yang secara resmi diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 1958 dan tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36A.

Lambang ini juga berkedudukan sebagai identitas nasional yang memiliki arti tentang jati diri bangsa yang terdiri dari ciri dan karakteristik, keyakinan, dan perasaan kebangsaan dimana hal ini yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lain.

Pengertian identitas bangsa adalah sebuah gambaran atau lambang yang dapat mewakili karakter bangsa.

Dengan adanya lambang negara dan identitas bangsa maka akan membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lainnya.

Hal ini akan mempengaruhi kedudukan bangsa Indonesia di dunia Internasional.

Untuk itulah dalam proses pemilihan lambang negara tersebut membutuhkan pemikiran dan kecermatan.

Arti dan Filosofi Lambang Garuda Pancasila

Filosofi Garuda Pancasila

Berdasarkan sejarah kisah Jawa yang pernah ada didapatkan cerita bahwa Garuda merupakan kendaraan Dewa Wisnu.

Pada sebuah relief di Candi Siwa terdapat kisah tentang kisah Ramayana yang menggambarkan tentang bangsa Dewa burung Jatayu sebagai keponakan dari Garuda.

Dalam kisah tersebut disebutkan bahwa burung ini berusaha dengan gigih untuk melepaskan Sinta yang berada pada cengkraman Rahwana.

Kisah yang terdapat pada Arca Anumerta Airlangga digambarkan ketika Dewa Wisnu mengendarai Garuda.

Dari kisah-kisah tersebut didapatkan sebuah pemahaman bahwa secara tidak langsung Garuda memiliki sifat-sifat seperti Dewa Wisnu yaitu berani, bijak, kuat dan setia.

Sifat inilah yang menjadi gambaran ideologi Pancasila yang sekarang terus digunakan.

Arti Garuda Pancasila

Garuda

• Garuda adalah gambaran dari burung Garuda yang terkenal dalam mitologi kuno sebagai kendaraan Dewa Wisnu. Bentuk Garuda ini ini sepintas lebih mirip burung Elang Rajawali. Garuda dipilih untuk digunakan sebagai lambang negara karena terkenal sebagai burung yang kuat. Hal ini seiring dengan gambaran bahwa Indonesia merupakan bangsa yang besar dan tumbuh kuat.
• Warna keemasan yang menjadi warna dasar burung Garuda ini memiliki arti tentang keagungan dan kejayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Emas adalah simbol kemakmuran dengan harapan seluruh rakyat Indonesia bisa hidup sejahtera dan Makmur.
• Garuda mempunyai bagian-bagian dalam tubuhnya seperti sayap, paruh, dan juga cakar. Bagian ini melambangkan suatu kekuatan dan tenaga untuk membangun bangsa.
• Pada Garuda juga terdapat bulu yang jumlahnya merupakan lambang dari tanggal 17 Agustus 1945 yaitu hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Berikut penjelasannya:

1. 1. Pada sayap kanan dan kiri terdapat bulu sebanyak 17 helai sebagai lambang dari tanggal 17;
   2. Pada bagian ekor terdapat bulu sebanyak 8 helai sebagai lambang dari bulan Agustus atau bulan ke-8;
   3. Pada bagian pangkal ekor atau bawah perisai terdapat bulu sebanyak 19 helai;
   4. Pada bagian leher terdapat bulu sebanyak 45 helai yang jika digabungkan dengan bulu yang ada di bagian pangkal ekor menjadi lambang dari tahun 1945.

Perisai

• Perisai adalah sebuah alat untuk tameng yang pada sejarah kebudayaan Indonesia dipergunakan sebagai pelindung ketika berperang. Perisai ini adalah lambang dari sebuah perjuangan, perlindungan diri, dan ketahanan untuk bisa mendapatkan tujuan yang diinginkan.
• Pada bagian tengah perisai terdapat garis tebal yang berwarna hitam. Garis ini menggambarkan garis khatulistiwa sebagai garis yang membentang di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan dilaluinya garis ini juga memberikan gambaran bahwa Indonesia adalah negara tropis.
• Perisai memiliki warna dasar putih sesuai dengan bendera Indonesia yang berwarna merah putih. Pada bagian tengah perisai menggunakan warna dasar hitam.
• Di dalam perisai tersebut  terdapat ruang yang berjumlah lima buah sebagai perwujudan dasar negara Indonesia  yaitu Pancasila. Adapun urutan dari ruang dalam perisai tersebut adalah:

1. 1. Lambang bintang berwarna emas, bersudut lima dan cahaya pada bagian tengah dengan latar belakang hitam adalah lambang dari sila pertama Pancasila yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Bintang dengan cahaya bagian tengah ini diartikan sebagai cahaya rohani dari Tuhan. Sedangkan warna hitam memiliki arti bahwa Tuhan adalah sumber dari semua hal di dunia ini.
   2. Lambang tali rantai dengan gabungan bulatan dan persegi berada pada ruang kiri bawah. Rantai ini memiliki latar berwarna merah. Lambang ini sebagai wujud dari sila kedua Pancasila yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”.
   3. Pohon beringin dengan latar putih terletak dibagian kiri perisai. Beringin ini sebagai perlambangan isi sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia”.
   4. Kepala banteng dengan latar warna merah terletak pada bagian kanan perisai. Gambar  banteng ini perwujudan dari kumpulan masyarakat yang bermusyawarah mufakat. Hal ini sesuai bunyi sila keempat Pancasila.
   5. Kapas dan padi dengan latar berwarna putih terletak pada bagian kanan bawah perisai. Hal ini melambangkan isi dari sila kelima Pancasila yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.

Pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika

• Kedua cakar burung Garuda Pancasila digambarkan mencengkeram sehelai pita berwarna putih. Pada sisi depan pita ini tertulis semboyan Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang ditulis dengan warna hitam. Gambaran ini sebagai simbol akan erat dan bagaimana kuatnya perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
• Kata Bhinneka Tunggal Ika yang digunakan sebagai semboyan bangsa Indonesia memiliki makna tersendiri. Banyak orang yang mencoba jelaskan tentang arti kata dari semboyan tersebut, namun jika merujuk pada aslinya kata tersebut diambil dari kutipan Kakawin Sutasoma karya Empu Tantular yang terdiri dari:

1. 1. kata “Bhinneka” yang artinya berbeda-beda atau keragaman.
   2. kata “Tunggal” yang memiliki arti satu.
   3. kata “Ika” yang memiliki arti itu.

• Secara harfiah arti Bhinneka Tunggal Ika adalah “Beraneka Satu itu” dengan makna yang terkandung adalah walaupun berbeda-beda namun pada tetap merupakan satu kesatuan. Antara beragam perbedaan pada bangsa Indonesia adalah satu kesatuan yang sama. Semboyan ini adalah gambaran akan karakteristik bangsa Indonesia dengan segala keragaman yang ada baik suku bangsa, ras, agama, kepercayaan  dan keragaman lainnya namun tetap berpegang teguh pada kesatuan dan persatuan bangsa.

Sejarah Garuda Pancasila

Pada masa setelah perang kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tahun 1945-1949 dilaksanakan Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949.

Pada konferensi ini akhirnya Belanda mengakui kedaulatan Indonesia.

Hal ini membuat pemikiran para tokoh nasionalis tentang perlunya Indonesia memiliki lambang negara.

Dengan pertimbangan tersebut maka disusunlah Panitia Teknis untuk menentukan lambang negara.

Sultan Hamid II yang pada saat itu bertugas sebagai Menteri Negara ditunjuk sebagai komando Panitia Lencana Negara.

Panitia ini ditugaskan untuk melakukan seleksi tentang usulan rancangan lambang negara agar bisa diajukan kepada pemerintah.

Dalam kepanitiaan ini juga terdiri dari beberapa orang yang ikut terlibat didalamnya sebagai berikut.

1. Bertindak sebagai ketua panitia adalah Muhammad Yamin.
2. Ki Hajar Dewantara sebagai anggota
3. M.A Pellaupessy sebagai anggota.
4. Moh Natsir sebagai anggota.
5. RM Ng Poerbatjaraka bertindak sebagai anggota.

Pada proses seleksi tersebut pihak panitia melakukan sayembara rancangan lambang negara.

Hasilnya didapatkan dua rancangan terbaik yaitu hasil karya Sultan Hamid II dan M Yamin.

Sesuai dengan hasil sidang kabinet maka yang diterima adalah rancangan dari Sultan Hamid II.

Presiden RIS Soekarno beserta Perdana Menteri Mohammad Hatta melakukan penyempurnaan akan lambang negara tersebut.

Rancangan lambang negara ini mengalami beberapa kali perubahan dari dalam rentang waktu 8 – 11 Februari 1950.

Pada akhirnya untuk Presiden Soekarno memperkenalkan lambang negara tersebut pada tanggal 15 Februari 1950 di Hotel Des Indes Jakarta.

Setelah perkenalan tersebut masih dilakukan juga penyempurnaan terutama pada bentuk burung Garuda.

1. Merubah warna pita yang awalnya berwarna merah putih menjadi putih dengan menambahkan tulisan semboyang bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”
2. Merubah gambar burung Garuda yang awalnya memiliki tangan dan bahu manusia yang sedang memegang perisai. Hal ini karena gambar tersebut dianggap terlalu mitologis.
3. Menambahkan jambul pada kepala burung Garuda yang tadinya gundul tanpa jambul.
4. Menambahkan skala ukuran serta perbaikan tata warna pada gambar lambang.

Secara resmi lambang negara ini diresmikan penggunaannya pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat yang dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 1950.

Namun hingga tanggal 20 Maret 1950 masih dilakukan penyempurnaan.

Setelah tanggal tersebut rancangan Garuda Pancasila sudah sah dan buatkan patung dengan bahan perunggu yang berlapis emas.

Kemudian ditetapkan sebagai lambang negara Republik Indonesia dan tidak ada perubahan kembali hingga saat ini.

Lirik Lagu Garuda Pancasila

Pencipta lagu Garuda Pancasila adalah Sudharnoto pada tahun 1956.

Siapakah Sudharnoto ini?. Beliau adalah salah seorang seniman yang berasal dari Kota Kendal. Hingga sekarang lagu ini  menjadi salah satu lagu wajib nasional Indonesia.

Arti syair lagu ini menggugah semangat untuk terus berjuang.

Dalam beberapa orchestra lagu ini dikemas apik dengan susunan tangga nada dan chord yang serasi serta diiringi dengan not pianika yang indah.

Garuda Pancasila

Akulah pendukungmu

Patriot proklamasi

Sedia berkorban untukmu

Pancasila dasar negara

Rakyat adil Makmur Sentosa

Pribadi bangsaku

Ayo maju, maju

Ayo maju, maju

Ayo maju, maju

Fakta Unik Garuda Pancasila

Diciptakan Pada Tahun 1950

Lambang negara tersebut diciptakan oleh seorang Mayor Jenderal yang bernama Sultan Hamid II.

Rancangan ini disahkan pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat yang dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 1950.

Hingga saat ini tidak ada perubahan pada gambar maupun warna lambang negara dan telah diatur dalam Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 1958.

Garuda Adalah Burung yang Dinaiki Dewa Wisnu

Burung Garuda yang digunakan sebagai lambang negara Indonesia dalam mitologi Hindu diceritakan sebagai hewan yang dinaiki oleh Dewa Wisnu.

Burung ini juga sebagai perlambangan kejayaan, keagungan dan kegigihan dalam perjuangan.

Jumlah Bulu Sama Dengan Hari Kemerdekaan

Sayap Garuda terdiri dari 17 helai bulu pada sisi kanan dan kiri sayap sebagai lambang tanggal kemerdekaan.

Pada bagian ekor memiliki 19 helai bulu dan pada leher terdapat 45 helai bulu.

Apabila diartikan bulu pada Garuda ini menunjukkan arti tanggal kemerdekaan Indonesia yaitu 17 Agustus 1945.

Adanya Perisai

Pada badan Garuda terdapat perisai sebagai perwujudan semua sila yang ada di Pancasila. adapun gambar yang ada di perisai tersebut adalah bintang, pohon beringin, kepala banteng, rantai serta padi dan kapas.

Warna yang Bermakna

Warna pada seluruh bagian Garuda memiliki makna yang berbeda-beda.

Keseluruhan warna ini merupakan wujud sifat dan karakteristik bangsa Indonesia.

Adapun warna-warna tersebut adalah:

• Putih yang memiliki makna kesucian, kemurnian dan kebenaran.
• Hitam yang memiliki makna suatu keabadian.
• Merah yang memiliki makna keberanian dalam bertindak
• Hijau yang memiliki makna akan kemakmuran dan kesuburan.
• Kuning yang memiliki makna suatu kemegahan, keluhuran dan kebesaran bangsa.

Lagu

Selain sebagai lambang negara juga terdapat lagu tentang Garuda Pancasila.

Lagu ini merupakan ciptaan Sudharnoto dan ditetapkan sebagai lagu wajib nasional.

Hingga saat ini lagu ini masih banyak dinyanyikan terutama ketika ada acara kenegaraan atau peringatan hari kemerdekaan Indonesia.

Sila Pertama Pancasila Berbentuk Bintang

Sila pertama pada Pancasila disimbolkan dengan bentuk bintang.

Seperti layaknya bintang di langit diharapkan Pancasila dapat tuntunan dan penerang jiwa rakyat Indonesia.

Sila Kedua Pancasila Berbentuk Rantai

Penggambaran sila kedua Pancasila ini adalah rantai yang terdiri dari dua macam gelang berbentuk lingkaran dan persegi.

Gelang-gelang tersebut terikat menjadi satu seperti rantai.

Gelang persegi adalah lambang pria sedangkan gelang lingkaran menggambarkan sosok wanita.

Secara keseluruhan rantai ini sebagai gambaran hubungan antar manusia yang adil dan beradab.

Sila Ketiga Pancasila Bergambar Pohon Beringin

Pohon beringin memiliki akar yang kuat dan mampu menopang badan pohon.

Gambaran ini cocok sebagai simbol persatuan dan kesatuan Selain itu beringin juga memiliki akar yang menggelantung.

Hal ini sesuai dengan cerminan bangsa Indonesia yang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.

Sila Keempat Bergambar Kepala Banteng

Banteng adalah salah satu hewan yang menurut cerita sebagai hewan yang suka berkumpul.

Hal ini sesuai dengan bunyi Pancasila sila keempat.

Permusyawaratan yang menjadi sifat orang Indonesia memang memerlukan orang-orang untuk berkumpul ketika menyelesaikan masalah atau membahas hal yang  berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.

Sila Kelima Bergambar Padi dan Kapas

Gambaran padi dan kapas adalah sebagai perwujudan dari pangan dan sandang.

Penggambaran ini memiliki arti dimana semua rakyat Indonesia berhak untuk mendapatkan hak-hak dasar hidup tanpa ada kesenjangan.

Arti Bhinneka Tunggal Ika

Burung Garuda mencengkram sebuah pita putih yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika.

Kamu pasti sudah tahu arti dari semboyan ini yaitu berbeda-beda tapi tetap satu.

Kata tersebut didapat dari kutipan Kakawin Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular.

Garuda Pancasila dengan kedudukannya sebagai lambang negara yang secara sah menggambarkan ciri negara Indonesia.

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, lambang negara ini semakin banyak variasi modelnya tanpa merubah bentuk asli sesuai dengan Peraturan Pemerintah.

Seperti logo vector yang mengedepankan gambar yang tajam.

Dengan adanya banyak desain diharapkan bisa semakin memupuk jiwa nasionalis dengan cara kreatif.