Ada banyak jenis ibadah sholat sunnah yang dianjurkan di dalam Islam.
Salah satu ibadah sholat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan adalah sholat dhuha.
Untuk mendapatkan keutamaan yang lebih banyak dari ibadah sunnah satu ini, akan lebih baik jika Kamu membaca doa sholat dhuha di akhir menunaikan sholat.
Sholat sunnah bermanfaat untuk menyempurnakan ibadah sholat wajib yang mungkin belum sempurna Kamu lakukan.
Di dalam hadist dikabarkan apabila ibadah sholat wajib seorang hamba tidak sempurna, maka ibadah sholat sunnah hamba tersebut yang akan menyempurnakannya.
Doa Sholat Dhuha
Agar mendapatkan keberkahan dan keutamaan yang lebih dari ibadah sholat dhuha, akan lebih baik jika melengkapkannya dengan membaca doa sholat dhuha lengkap.
Doa ini Kamu panjatkan setiap selesai menunaikan sholat dhuha di waktu setelah terbitnya matahari atau syuruk.
Lebih utama apabila memanjatkan doa ini sebanyak 40 hingga 100 kali setiap selesai melaksanakan sholat dhuha.
Namun jika tidak mampu hingga 40 atau 100 kali, maka Kamu pun bisa melafalkan doa ini sebanyak yang Kamu sanggupi. Berikut adalah bacaan doa sholat sunnah dhuha beserta artinya.
Arab
اَللَّهُمَّ إِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاؤُكَ وَالبَهَاءَ بَهَاؤُكَ وَالجَمَالَ جَمَالُكَ وَالقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللَّهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِي مَا آتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
اَللَّهُمَّ بِكَ أُصَاوِلُ وَبِكَ أُحَاوِلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ ثُمَّ يَقُوْلُ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Latin
Allahumma innad dhuha’a dhuha’uka, wal baha’a baha’uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ‘ishmata ishmatuka.
Allahumma in kana rizki fis samai, fa anzilhu. Wa in kana fil ardhi, fa akhrijhu. Wa in kana mu‘siron, fa yassirhu. Wa in kana haraman, fa thahhirhu.
Wa in kana ba‘idan, fa qarribhu bi haqqi dhuha’ika, wa baha’ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudratika. Atini ma ataita ‘ibadakas shalihin.
Allâhumma bika ushawilu, wa bika uhawilu, wa bika uqatilu. Rabbighfir li, warhamni, watub ‘alayya. Innaka antat tawwabur rahim.
Terjemahan
“Tuhanku, sungguh waktu dhuha adalah milik-Mu. Yang ada hanya keagungan-Mu. Tiada lagi selain keindahan-Mu. Hanya ada kekuatan-Mu. Yang ada hanya kuasa-Mu.
Tidak ada yang lain kecuali lindungan-Mu. Tuhanku, kalau rezekiku di langit, turunkanlah.
Kalau berada di bumi, keluarkanlah. Kalau sulit, mudahkanlah. Kalau haram, gantilah jadi yang suci.
Bila jauh, dekatkanlah dengan hakikat dhuha, keagungan, kekuatan, kekuasaan-Mu.
Tuhanku, berikanlah aku apa yang Kau anugerahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.
Tuhanku, dengan-Mu aku bergerak. Dengan-Mu aku berusaha. Dengan-Mu, aku berjuang.
Tuhanku, ampunilah segala dosaku. Turunkan rahmat-Mu kepadaku. Anugerahkanlah tobat-Mu untukku.
Sungguh Engkau maha penerima tobat, lagi maha penyayang.”
Doa sholat dhuha di atas sebaiknya dihapalkan dan dipahami makna beserta artinya.
Jika memang belum hapal, Kamu bisa membaca doa ini secara rutin melalui buku tuntunan sholat ataupun artikel ini.
Doa sholat dhuha dan arti di atas berisi permohonan seorang hamba kepada Allah sang Maha Pencipta akan kebaikan untuk di dunia dan di akhirat.
Selain doa di atas, sebenarnya masih ada lagi doa untuk sholat dhuha yang bisa Kamu hapalkan dan amalkan.
Selain menggunakan doa dalam bahasa Arab, sebenarnya tidak mengapa jika Kamu ingin memanjatkan doa dalam bahasa yang lain.
Kamu bisa memanjatkan doa sholat sunnah dhuha dalam bahasa daerah seperti bahasa Sunda, Jawa, Melayu ataupun bahasa lainnya termasuk Indonesia.
Gunakan bahasa untuk berdoa yang sekiranya lebih mudah Kamu amalkan terlebih dulu.
Paling utama dari doa sholat sunnah dhuha tersebut adalah diawali dengan mengucapkan puji-pujian kepada Allah, Tuhan Semesta Alam yang hanya Dia-lah yang patut untuk disembah baru diakhiri dengan permintaan.
Hal ini sesuai dengan adab dalam berdoa serta selaras dengan arti doa sholat dhuha yang ada di atas.
Selama permintaan yang Kamu ucapkan adalah permintaan yang baik dan tidak ditujukan untuk keburukan, maka insya Allah, Allahsubhanahu wa ta’ala pasti akan mengabulkan permintaanmu tersebut.
Tata Cara Melakukan Sholat Dhuha
Niat Sholat Dhuha (Arab, Latin, Terjemahan)
Dalam agama Islam, segalanya harus dimulai dengan niat yang benar, yakni semata-mata hanya ditujukan kepada Allah.
Menurut pendapat ulama madzhab Hambali dan juga Syafii, hukum membaca niat sholat sunnah seperti sholat dhuha sebelum takbiratul ihram adalah sunnah.
Membaca niat sholat dhuha sebelum melaksanakan sholat dapat membuat Kamu lebih fokus dan khusyu saat melaksanakan sholat.
Bacaan Doa Niat Sholat Dhuha dalam Bahasa Arab
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Bacaan Doa Niat Sholat Dhuha dalam Bahasa Latin
“Ushollii Sunnatadh Dhuha Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa’an Lillaahi Ta’aalaa.”
Arti Bacaan Doa Niat Sholat Dhuha dalam Bahasa Indonesia
“Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala”
Apabila Kamu belum dapat menghapalkan bacaan doa niat sholat dhuha dalam bahasa Arab, maka tidak apa-apa untuk mengucapkan niatnya dalam bahasa Indonesia.
Niat sholat dhuha bisa dipanjatkan baik dalam hati maupun menggunakan suara yang lirih
Sholat Dhuha
Ada banyak cara yang ditawarkan oleh Allah kepada para hamba-Nya yang ingin mendekat kepadanya.
Salah satu cara yang Allah tawarkan adalah dengan menjalankan ibadah sholat sunnah di samping ibadah sholat wajib 5 waktu.
Selain ibadah sholat sunnah seperti sholat rawatib, sholat witir dan tahajud, sholat dhuha juga memiliki banyak keutamaan.
Salah satu keutamaan melaksanakan Ibadah sunnah sholat dhuha adalah menggantikan sedekah yang tidak atau belum mampu Kamu laksanakan.
Alasan seperti adanya halangan ekonomi terkadang menghalangi seseorang yang sangat ingin bersedekah.
Selain itu, ibadah sholat dhuha juga memiliki keutamaan berupa permohonan kelapangan rezeki yang cepat terkabul dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Kamu bisa meminta kelapangan rezeki seperti kelapangan materi, kesehatan, kemudahan dalam meraih tujuan dan dihindarkan dari malapetaka.
Hukum Sholat Dhuha
Sebagaimana yang termaktub di dalam hadist Muttafaqun ‘Alaih oleh Imam Al Bukhari nomor 1981 dan juga Imam Muslim bernomor 721, bahwa sholat sunnah dhuha ini merupakan wasiat atau pesan yang disampaikan Rasulullah shallahu alaihi wasallam kepada umatnya.
Oleh sebab itu, perintah melaksanakan sholat sunnah dhuha merupakan sunnah muakkad, yakni sunnah yang sangat dianjurkan agar dikerjakan umat muslim.
Abu Hurairah radiallahu anhu menyampaikan bahwa Rasulullah shallahu alaihi wasallam memberikan wasiat berupa tiga perkara yang sebaiknya tidak ditinggalkan selama hidup sampai meninggal.
Tiga perkara ini adalah sholat sunnah dhuha, puasa sebanyak 3 hari setiap bulan (ayamul bidh), dan juga mengerjakan sholat witir sebelum berangkat tidur.
Syarat Sah Sholat Dhuha
Sebagaimana dalam pelaksanaan sholat-sholat wajib, syarat sah menjalankan sholat sunnah dhuha sebenarnya sama saja.
Ada lima syarat syah utama agar sholat dhuha diterima oleh Allah azza wa jalla seperti berikut ini:
Dalam Keadaan Suci
Seperti halnya syarat syah sholat pada umumnya, orang yang akan sholat Dhuha wajib berada dalam keadaan suci baik dari hadas besar maupun kecil.
Tempat, Badan dan Pakaian Terbebas dari Najis
Diwajibkan untuk menunaikan ibadah sholat di tempat yang terbebas dari segala jenis najis, baik itu najis ringan atau mukhaffafah, najis pertengahan atau mutawassithah serta najis mughallazah atau najis berat.
Kondisi badan serta pakaian yang digunakan untuk sholat juga harus terbebas dari segala jenis najis.
Salah satu najis yang sering tidak disadari adalah cipratan air kencing pada pakaian.
Oleh karena itu sebaiknya menggunakan pakaian khusus sholat yang lebih terjamin terbebas dari najis setiap kali akan menunaikan ibadah sholat.
Menutup Aurat
Salah satu syarat syahnya ibadah sholat adalah mengenakan pakaian yang menutupi seluruh aurat baik bagi perempuan dan laki – laki.
Bagi perempuan, maka yang boleh tampak darinya hanyalah muka dan telapak tangan saja sementara bagian lainnya adalah aurat yang tidak boleh ditampakkan.
Sementara bagi laki-laki, maka auratnya adalah antara pusar dan lututnya menurut jumhur ulama.
Namun, pria disunnahkan agar mengenakan jubah panjang atau baju koko dilengkapi sorban atau penutup kepala saat sholat.
Masuk Waktu Sholat
Sholat sunnah dhuha harus dilaksanakan pada waktu matahari sepenggalan naik atau pada waktu pagi hari hingga sebelum waktu dzuhur.
Menghadap Kiblat
Sholat yang dilaksanakan harus menghadap ke kiblat yakni Ka’bah yang ada di Mekkah.
Waktu Sholat Dhuha
Awal Waktu untuk Melaksanakan Sholat Dhuha
Sholat dhuha dapat mulai dilaksanakan pada waktu matahari sepenggalan naik atau pada waktu pagi hari.
Di beberapa tempat di Indonesia, waktu untuk dapat memulai sholat dhuha dimulai sejak pukul 6 pagi lewat sedikit.
Secara umum, Kamu sudah bisa melaksanakan sholat dhuha sekitar 20 menit setelah waktu sholat shubuh habis atau saat matahari telah terbit.
Hal ini didasarkan dari hadist riwayat At-Tirmidzi nomor 586 dan telah dishahihkan oleh Syekh Al-Albani di dalam kitab Silsilah Ah-Shahihah nomor 3403.
Hadist tersebut berbunyi bahwa seorang hamba akan mendapatkan pahala senilai haji serta umrah secara sempurna (sebanyak 3 kali) apabila hamba tersebut melaksanakan sholat sunnah dua rakaat setelah matahari terbit.
Sholat sunnah dua rakaat ini dilakukan setelah sebelumnya melaksanakan sholat shubuh secara berjamaah dan hamba tersebut tidak lantas pergi melainkan duduk serta membaca dzikir kepada Allah hingga matahari terbit.
Akhir Waktu untuk Melaksanakan Sholat Dhuha
Waktu akhir untuk melaksanakan sholat dhuha adalah sekitar 15 menit sebelum waktu dzuhur masuk.
Sementara waktu terbaik melaksanakan sholat dhuha adalah saat seperempat dari siang.
Hal ini didasarkan dari hadist riwayat Muslim dari Zaid bin Arqam yang pernah mendengar Rasulullah bersabda bahwa sholatnya orang-orang yang taat atau kembali kepada Allah (awwabin) adalah sholat di waktu anak unta mulai merasa kepanasan karena sengatan matahari.
Apabila melihat waktu di Indonesia, maka waktu terbaik untuk melaksanakan sholat dhuha berkisar pukul 7 sampai 8 untuk daerah dengan waktu dzuhur sekitar pukul 11.30 sampai 12.00.
Sholat Dhuha 2 Rakaat
Tata cara untuk melaksanakan sholat sunnah dhuha 2 rakaat sebenarnya sama dengan tata cara atau rukun pelaksanaan sholat wajib yang sesuai sunnah.
- Membaca niat sholat dhuha
- Takbiratul ihram kemudian diikuti doa iftitah
- Melafalkan surat Al Fatihah
- Membaca surat pendek dari Al Quran diutamakan Asy-Syamsi
- Ruku disertai tuma’minah
- Itidal disertai tuma’minah
- Sujud disertai tuma’minah
- Duduk di antara dua sujud disertai tuma’minah
- Sujud kedua disertai tuma’minah
- Takbiratul ihram dan berdiri pada rakaat kedua,
- Melafalkan surat Al Fatihah
- Membaca surat pendek Al Quran
- Ruku disertai tuma’minah
- Itidal disertai tuma’minah
- Sujud disertai tuma’minah
- Duduk di antara dua sujud disertai tuma’minah
- Sujud kedua disertai tuma’minah
- Duduk tasyahud akhir
- Salam ke kanan dan ke kiri hingga pipi terlihat dari belakang sembari mengucapkan assalamu ‘alaikum wa rahmatullah
- Sunnah setelah salam adalah mengucapkan istighfar 3 kali serta dzikir dan doa sholat dhuha.
Sholat Dhuha 4 Rakaat
Cara pengerjaan sholat sunnah dhuha 2 rakaat dan 4 rakaat sebenarnya sama dengan mengerjakan sholat pada umumnya.
Cara mengerjakan sholat sunnah dhuha dengan jumlah rakaat lebih dari dua, maka caranya yaitu menyelesaikan sholat sunnah dhuha 2 rakaat awal terlebih dahulu hingga sampai tasyahud akhir dan akhiri dengan salam.
Selanjutnya langsung berdiri untuk menunaikan 2 rakaat berikutnya jika ingin melaksanakan sebanyak 4 rakaat.
Kelipatan jumlah rakaat sholat sunnah dhuha adalah 2 rakaat salam, 2 rakaat salam dan selanjutnya.
Sholat dhuha karena sifatnya sunnah, maka jumlah rakaatnya Allah bebaskan dari mulai 2 rakaat sampai 12 rakaat.
Hal ini bisa didapat dari Hadist Riwayat Muslim nomor 719 dari Aisyah radhiallahu anha yang melihat sholat sunnah dhuha Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Beliau berkata bahwa Rasulullah sholat sunnah dhuha sebanyak 4 rakaat lantas beliau terkadang menambahkan sesuka hati beliau.
Manfaat Sholat Dhuha
Allah Bangunkan Rumah di Surga
Rasulullah shallahu alaihi wasallam mengabarkan bahwa barang siapa yang rutin mengerjakan sholat sunnah dhuha sebanyak 4 rakaat serta 4 rakaat yang sebelumnya, maka orang tersebut akan dibuatkan rumah di surga.
Hadist ini dapat ditemukan di kitab Shahih al-Jami’ bernomor 634.
Mendapatkan Pahala yang Senilai dengan Ibadah Umrah serta Haji
Rasulullah shallahu alaihi wasallam menyampaikan bahwa pahala yang didapat seseorang yang menjalankan sholat sunnah dhuha sebanyak dua rakaat akan senilai dengan ibadah umrah serta haji.
Ibadah sholat sunnah dhuha dua rakaat tersebut dilaksanakan dengan sebelumnya mengikuti sholat subuh secara berjamaah serta melanjutkannya dengan duduk sembari berdizikir kepada Allah sampai matahari terbit.
Hal ini diriwayatkan berdasarkan Hadist Riwayat Tirmidzi bernomor 586 oleh sahabat nabi Anas bin Malik radiallahu anhu yang mendengar ucapan Rasulullah shallahu alaihi wasallam.
Sholat Dhuha adalah Wasiat Rasulullah
Wasiat ini beliau sampaikan kepada Abu Hurairah untuk dikerjakan seluruh umat Rasulullah seluruhnya dan termaktub di dalam hadist riwayat Al Bukhari nomor 1981 dan Muslim 721.
Abu Hurairah radiallahu anhu menyampaikan bahwa Rasulullah shallahu alaihi wasallam, kekasih beliau, memberikan wasiat berupa tiga perkara yang agar tidak ditinggalkan selama hidup sampai meninggal.
Tiga perkara ini adalah sholat sunnah dhuha, puasa sebanyak 3 hari setiap bulan (ayamul bidh), dan juga mengerjakan sholat witir sebelum berangkat tidur.
Rezeki Dicukupkan oleh Allah
Salah satu khasiat sholat sunnah dhuha adalah jaminan kelapangan rezeki dari Allah.
Allah menjanjikan akan mencukupkan rezeki anak Adam sepanjang hari apabila orang tersebut tidak luput dari mengerjakan sholat sunnah dhuha 4 rakaat di awal hari.
Hal ini termasuktub dalam hadist qudsi dalam riwayat Ahmad.
Sholatnya Orang yang Taat (Awwabin)
Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda bahwa seseorang yang awwab atau orang yang kemudian kembali taat adalah mereka yang selalu menjaga sholat sunnah dhuhanya.
Oleh karenanya sholat sunnah dhuha juga disebut sebagai sholatnya orang-orang awwabin.
Hadist ini disampaikan oleh Abu Hurairah dalam hadist riwayat Ibnu Khuzaimah yang pernah mendengar langsung perkataan Rasulullah shallahu alaihi wasallam.
Allah juga menyebut dan menjamin orang yang mengerjakan sholat dhuha adalah bukan termasuk mereka yang lalai.
Banyak ustadz yang menyarankan agar umat muslim merutinkan sholat sunnah dhuha setiap harinya.
Ada banyak sekali keutamaan yang menanti bagi seorang muslim yang taat menjalankan ibadah kepada Allah.