Burung Cendrawasih merupakan burung yang berasal dari Indonesia bagian timur, Australia Timur, Papua Nugini, dan pulau-pulau selat Flores. Burung cendrawasih (Paradisaeidae) dijuluki sebagai burung surga karena keelokannya yang terkenal di seluruh dunia.
Keindahan tersebut juga membuatnya banyak diburu untuk diperjual-belikan sehingga populasinya semakin menurun.
Untuk mengetahui secara detail tentang burung cantik khas Indonesia ini, langsung saja kita bahas secara lengkap.
Ciri-ciri Burung Cendrawasih
Burung cendrawasih memiliki ciri khas yaitu jantannya memiliki bulu yang berwarna-warni dan cerah, biasanya adalah warna gabungan antara hitam, hijau, merah , biru dan kuning. Selain itu juga mereka cenderung memiliki bulu-bulu unik yang tumbuh di beberapa bagian tubuh, termasuk ekor.
Pada musim kawin, mereka kerap kali melakukan tarian-tarian untuk memikat lawan jenis sambil bernyanyi di atas dahan pohon dan tarian mereka bisa saja berbeda sesuai jenis mereka.
Klasifikasi Burung Cendrawasih
Burung cendrawasih termasuk dalam famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Ada 43 jenis burung cendrawasih dari 13 genus yaitu Lycocorax satu jenis, Manucodia lima jenis, Paradigalla dua jenis, Astrapia lima jenis, Parotia enam jenis, Pteridophora satu jenis, Iophorina satu jenis, Ptiloris empat jenis, Epimachus empat jenis, Cicinnurus tiga jenis, Semioptera satu jenis, Seleucidis satu jenis, dan Paradisaea tujuh jenis.
Salah satu jenisnya, Paradisaeidae apoda atau burung cendrawasih kuning besar, merupakan salah satu spesimen yang dibawa ke Eropa dalam ekspedisi dagang untuk dijadikan hiasan. Dalam perjalanannya, pedagang membuang kaki si burung agar ia terus melayang di udara, itulah mengapa burung tersebut dinamai bird of paradise (burung surga) dan apoda (tanpa kaki)
Jenis-jenis Burung Cendrawasih
Burung cendrawasih memiliki jenis yang sangat beragam dan sebagian besar bisa ditemukan di wilayah indonesia, terutama Papua. Jenis burung cendrawasih umumnya dinamai sesuai dengan ciri fisik dan warnanya.
1. Cendrawasih Botak (Wilson’s Bird of Paradise)
Burung cendrawasih botak memiliki ukuran tubuh yang kecil dengan panjang sekitar 21 cm dan hanya ditemukan di hutan dataran rendah di wilayah Papua Barat, tepatnya di pulau Waigeo dan Batanta.
Jantan dari jenis ini memiliki warna bulu yang berbeda di setiap bagian tubuhnya, bagian badan mereka berwarna hitam dan merah dengan tengkuk kuning, kaki biru, kulit kepala berwarna biru terang dengan pola dua salib, mulut hijau, dan sepasang ekor ungu yang melingkar.
2. Cendrawasih Gagak (Paradise Crow)
Burung cendrawasih gagak memiliki warna bulu yang hampir seperti burung gagak yaitu hitam gelap dan halus, paruhnya juga berwarna hitam dan matanya merah. Mereka kerap mengeluarkan suara mirip gonggongan anjing. Ukuran tubuhnya sekitar 34 cm, betinanya lebih kecil dibandingkan jantannya. Cendrawasih gagak bisa ditemui di kawasan hutan dataran rendah di wilayah Maluku Utara.
3. Cendrawasih Merah ( Red Bird of Paradise )
Sesuai dengan namanya, Burung cendrawasih merah didominasi oleh bulu berwarna merah, dengan warna kuning di bagian leher sampai dada. Jenis ini memiliki ukuran tubuh sekitar 33 cm sampai 72 cm dengan jantan yang lebih besar daripada betina. Kulit wajah mereka berwarna hijau zamrud dengan paruh kuning terang.
Ekor Red Bird of Paradise panjang menjuntai berwarna merah dengan warna putih di ujungnya, dan dihiasi oleh dua pilin tali panjang yang menjadi ciri khasnya. Mereka bisa ditemukan di wilayah Raja Ampat, Papua Barat.
4. Cendrawasih Bidadari Halmahera (Semioptera Wallacii)
Burung cendrawasih bidadari halmahera merupakan burung endemik kepulauan Maluku atau pulau Halmahera. Nama bidadari halmahera konon diberikan oleh George Robert Gray dari museum Inggris untuk menghormati Alfred Russel Wallace, orang Eropa yang pertama kali menemukan jenis burung ini pada tahun 1858.
Burung cendrawasih bidadari halmahera memiliki ciri khas dua pasang bulu panjang berwarna putih yang menekuk keluar dari sayapnya dan bisa diturunkan dan ditegakkan sesuai keinginan si burung.
Jantan dari jenis ini berwarna coklat zaitun dengan mahkota ungu mengkilat, dan memiliki pelindung dada berwarna zamrud. Sedangkan betinanya berwarna coklat dan kurang menarik serta memiliki ekor yang lebih panjang dan ukuran tubuh yang lebih kecil. Cendrawasih bidadari Halmahera jantan cenderung berkumpul dan menari di atas udara dengan mengembangkan pelindung dadanya dan mengibarkan bulu putih panjang di sayapnya.
Semioptera Wallacii jantan juga bersifat poligami. Mereka biasa makan buah-buahan, serangga, dan artropoda. Sesuai namanya, cendrawasih jenis ini hidup di daerah Halmahera.
5. Cendrawasih Astrapia Arfak
Nama burung cendrawasih Astrapia Arfak berasal dari bahasa Yunani (Astrapia) yang berarti penerangan dan bahasa Latin (Arfak) yang berarti hitam.
Burung ini memiliki warna dominan hitam dengan campuran warna ungu, perunggu dan hijau. Astrapia arfak memiliki ekor yang panjang dan tumpul serta paruh yang pendek. Mereka memiliki panjang sekitar 60 cm dan berwarna hitam dan bagian tengkuknya berwarna kuning, bagian sayap dan ekornya memiliki warna ungu berkilau.
Sedangkan betinanya berwarna coklat kehitaman dengan bagian perut berwarna pucat. Panjang astrapia arfak betina sekitar 50 cm. Cendrawasih jenis ini biasa ditemukan di wilayah pegunungan Arfak, Papua.
6. Cendrawasih Parotia Arfak
Burung cendrawasih parotia arfak ini bersifat dimorfik, yaitu jantan dan betinanya memiliki warna yang berbeda. Burung ini hanya ditemukan di wilayah semenanjung Wandamen dan hutan pegunungan Vogelkop.
Pejantan parotia arfak berbulu hitam dengan hiasan segitiga perak di atas kepalanya. Kepala dan tenggorokannya memiliki warna cerah atau pelangi mengkilat. Di bagian dadanya terdapat bulu hitam memanjang dan memiliki tiga helai kawat pajang di masing-masing belakang matanya. Pejantan bersifat poligami. Betinanya memiliki warna bulu coklat dan tidak memiliki hiasan seperti jantan dan hanya memiliki telur satu hingga tiga butir setiap bertelur.
Di musim kawin, pejantan akan menari seperti balerina dengan mengembangkan bulu hitam panjangnya tepat di bagian bawah pelindung dada.
7. Cendrawasih Kuning Kecil (Lesser Bird of Paradise)
Burung cendrawasih kuning kecil berukuran sekitar 32 cm. Warna bulu depannya coklat kemerahan sedangkan bagian belakangnya berwarna kuning kecoklatan, ekornya panjang dan lebat berwarna kuning dan putih.
Cara membedakan antara jantan dan betina adalah pada tenggorokan cendrawasih kuning kecil jantan terdapat bulu berwarna hijau, sementara betinanya memiliki bulu putih di bagian dadanya dan kepalanya berwarna coklat. Makanan cendrawasih jenis ini adalah buah-buahan dan serangga.
8. Cendrawasih Raggiana (Raggiana Bird of Paradise/Count Raggi’s Bird of Paradise)
Burung cendrawasih Raggiana memiliki panjang tubuh 34 cm. Bulunya berwarna merah-coklat keabu-abuan, dan matanya berwarna kuning. Perbedaan antara jantan dan betinanya adalah bulu di sekitar tenggorokan burung cendrawasih raggiana jantan berwarna hijau dan memiliki mahkota kuning dikepalanya. Sedangkan betinanya berukuran lebih kecil dan memiliki bulu berwarna coklat.
9. Cendrawasih Astrapia Ekor Pita (Ribbon-Tailed Astrapia)
Burung cendrawasih astrapia ekor pita memiliki ciri khas yaitu ekor putih seperti pita yang panjangnya bisa mencapai 3 kali ukuran tubuhnya. Ukuran tubuhnya sendiri sekitar 32 cm. Astrapia ekor pita jantan memiliki bulu berwarna hitam dan kombinasi hijau di kepalanya, sedangkan betinanya berwarna coklat.
10. Cendrawasih Biru ( Blue Bird of Paradise )
Ukuran tubuh burung cendrawasih biru sekitar 31 cm, dengan warna bulu berwarna hitam dan kaki serta mata berwarna coklat. Disebut burung Blue Bird of Paradise karena seluruh bagian sayapnya berwarna biru terang. Mereka bisa ditemukan di wilayah Papua Nugini.
11. Cendrawasih Panji ( King of Saxony Bird of Paradise)
Burung cendrawasih panji memiliki ukuran tubuh yang terbilang kecil, yaitu sekitar 22 cm untuk jantan dan betinanya sekitar 19 cm. Burung yang bisa ditemukan di sekitar pegunungan Jayawijaya ini memiliki bulu berwarna hitam di bagian atas tubuhnya dan coklat muda pada bagian perutnya.
Keunikannya adalah mereka memiliki dua bulu panjang berukuran 42 cm berwarna mutiara di dua sisi kepalanya yang digunakan untuk menarik perhatian sang betina. Burung cendrawasih panji jantan biasa menarik perhatian betina dengan bernyanyi dengan suara kicauan yang keras di atas dahan pohon dan mereka bisa berkembang biak di sepanjang musim.
12. Cendrawasih Belah Rotan ( Magnificent Bird of Paradise )
Burung cendrawasih belah rotan memiliki ukuran tubuh yang tidak kalah imut dari cendrawasih panji yaitu sekitar 26 cm. Populasi mereka tersebar di wilayah hutan dan bukit Papua New Guinea. Mereka memiliki ciri khas yaitu sepasang ekornya yang panjang dan melengkung berwarna biru-hijau.
Pejantannya memiliki sepasang sayap berwarna kuning terang, kaki biru, bulu leher kuning dan bulu di sekitar dadanya berwarna hijau. Sedangkan si betina memiliki bulu berwarna coklat.
13. Cendrawasih Toowa viktoria ( Victoria’s Riflebirds )
Burung cendrawasih Toowa viktoria jantan berbulu ungu mengkilat dan bagian dadanya berwarna perunggu serta kepala yang berwarna hijau-biru. Sedangkan betinanya memiliki bulu dada coklat gelap serta memiliki alis pucat.
Burung ini memiliki kemampuan mengupas buah-buahan dengan cara memegangnya dengan satu kaki kemudian mengulitinya menggunakan paruhnya. Selain buah-buahan, jenis toowa viktoria juga memakan serangga.
Mereka merupakan burung endemik wilayah Queensland, Australia dan berukuran kurang lebih 23-25 cm.
14. Cendrawasih Princess Stephanie’s Astrapia
Burung cendrawasih princess stephanie’s Astrapia merupakan burung endemik di wilayah hutan pegunungan Papua New Guinea bagian timur-tengah.
Nama dari jenis ini diambil dari nama putri Belgia, putri Stephanie. Ciri dari burung ini adalah jantannya memiliki bulu berwarna hitam dengan kepala yang berwarna hijau biru dan ungu. Sedangkan burung betina memiliki bulu berwarna coklat gelap dan kepalanya berwarna hitam kebiruan. Panjang burung cendrawasih princess Stephanie’s Astrapia kurang lebih 37 cm.
15. Cendrawasih Mati-Kawat ( Twelve-wired Bird of Paradise )
Burung cendrawasih mati-kawat jantan memiliki kombinasi bulu berwarna hitam di bagian atas tubuhnya dan kuning di bagian bawahnya. Sayapnya berwarna ungu berkilau dan memiliki paruh hitam panjang serta mata merah.
Ciri khas burung jantan adalah memiliki dua belas filamen yang berbentuk seperti kawat berwarna hitam dan melengkung ke belakang di bagian ekornya. Sementara betinanya berbulu coklat di bagian atas dan coklat di bagian bawah. Kakinya besar dan kuat berwarna pink.
16. Cendrawasih Kerah ( Superb Bird of Paradise )
Burung cendrawasih kerah memiliki sistem asmara yang terbilang rumit. Sang betina berwarna coklat dan sangat pilih-pilih pasangan, dan baru bersedia kawin dengan jantan pilihan setelah menolak sekitar 15 pejantan yang lain. Sementara burung jantannya berwarna hitam dengan mahkota biru kehijauan. Mereka kerap kali menari-nari untuk menarik pasangannya.
17. Cendrawasih kuning Besar ( Paradisaea Apoda)
Burung cendrawasih kuning besar merupakan jenis dengan ukuran yang paling besar dibandingkan dengan jenis lainnya, panjangnya mencapai 43 cm.
Cendrawasih jenis ini cukup terkenal di masyarakat Papua, ciri khasnya adalah memiliki bulu panggul yang panjang dan indah berwarna kuning dengan ujung putih. Bulu tubuhnya berwarna merah kecoklatan dan memiliki mahkota berwarna kuning. Bantalan dadanya berwarna coklat kehitaman dan leher berwarna zamrud.
cendrawasih kuning besar sangat jarang hinggap dan menyentuh tanah, mereka lebih sering menghabiskan waktu dengan melayang-layang di udara selama hidupnya.
Fakta Burung Cendrawasih
- Burung Cendrawasih menjadi daya tarik karena warna bulunya yang cerah dan bermacam-macam, kebanyakan adalah warna-warna mencolok seperti merah, kuning, hijau, dan biru.
- Terdapat 43 spesies dari 14 genus, 30 jenis diantaranya dapat ditemukan di wilayah Indonesia.
- Memiliki ukuran tubuh yang sangat beragam mulai dari yang terkecil sekitar 15 cm sampai yang paling besar 110 cm.
- Pada tahun 1522, burung cendrawasih menjadi hadiah untuk raja-raja karena keindahannya. Dan pada abad 19 bulunya menjadi tren untuk bahan membuat topi wanita-wanita Eropa sehingga satwa tersebut menjadi komoditas perdagangan.
- Selain diperjual belikan untuk hiasan topi wanita Eropa, bulu burung cendrawasih juga kerap digunakan untuk acara ritual dan hiasan baju adat.
- Burung cendrawasih yang diperjual-belikan baik hidup maupun awetan harus melalui prosedur dan dari pihak yang telah mengantongi izin. Harga satu ekornya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
- Burung cendrawasih pertama kali populer di Eropa karena program televisi yang dipandu oleh David Attenborough, seorang penyiar dan pecinta alam asal Inggris yang memiliki ketertarikan di dunia satwa, pada tahun 1996.
- Memiliki indra penciuman dan pendengaran yang tajam, maka dari itu jika ingin melihat burung cendrawasih dari dekat, tidak disarankan untuk memakai wewangian.
- Termasuk salah satu fauna yang dilindungi di Indonesia karena populasinya yang semakin menurun akibat perburuan.
- Salah satu cara melestarikan satwa khas Indonesia tersebut adalah dengan adanya pelarangan perburuan dan jual beli burung cendrawasih secara bebas.
- Meskipun berasal dari wilayah Papua, ada tarian daerah Bali yang terinspirasi dari tarian burung cendrawasih di musim kawin, yaitu tari cendrawasih.
Habitat Burung Cendrawasih
Burung cendrawasih biasa ditemukan di hutan dataran rendah di kawasan kepulauan selat Tores, Papua, Papua Nugini dan Australia Timur. Indonesia adalah negara yang beruntung karena sebagian besar dari jenis burung ini dapat ditemukan di Indonesia, dengan persebaran sekitar 28 jenis di wilayah papua, dan dua lainnya di kepulauan Halmahera dan kepulauan Tores.
Mereka menyukai habitat dengan vegetasi lebat yang biasa terdapat di hutan hujan tropis. Sarangnya dibangun pada pohon dengan percabangan yang rapat dan tinggi serta terdapat beberapa tanaman merambat di sekitarnya, beberapa jenis pohon yang digunakan adalah beringin ( Ficus Benjamina) dan pala ( Myristica sp ). Di pohon tersebut, mereka bertengger, berlindung, bersarang dan meletakkan telur-telurnya.
Bagaimana? ternyata banyak sekali satwa Indonesia yang harus dijaga kelestariannya seperti burung cendrawasih yang cantik dan unik ini.