Rehabilitasi narkoba adalah istilah yang mendefinisikan proses seseorang untuk mendapatkan kembali kemampuan mereka yang hilang karena penggunaan narkoba. Rehabilitasi biasanya dilakukan di pusat rehabilitasi baik yang diselenggarakan pemerintah maupun pihak swasta. Apakah rehabilitasi harus bayar?
Konsultasikan masalah kecanduan NAPZA anda ke Ashefa Griya Pusaka sekarang juga!
Mengapa Pusat Rehabilitasi Narkoba Penting
Ketika penggunaan narkoba yang intens sampai membuat orang tersebut kehilangan sebagian dari kemampuan mereka, seperti kognitif maka rehabilitasi diperlukan untuk proses pemulihannya. Ketika rehabilitasi narkoba berhasil maka biasanya pasien bisa pulih sepenuhnya dari ketergantungan obat-obatan terlarang itu. Umumnya, waktu yang diperlukan untuk menjalankan rehabilitasi dapat bervariasi dari satu penderita ke penderita lain. Setiap orang berbeda satu sama lain, karenanya mereka juga memiliki kebutuhan yang berbeda, yang mengarah pada perbedaan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan rehabilitasi di pusat rehabilitasi.
Selain itu, banyak pasien juga memerlukan lebih dari satu bentuk perawatan untuk pulih sepenuhnya dari kecanduan mereka. Dan, tentu saja, baik hasil pengobatan di klinik rehabilitasi juga tergantung pada motivasi individu dan bantuan keluarga mereka. Perlu juga diingat bahwa ketergantungan narkoba adalah gangguan kronis yang berisiko kambuh. Oleh karena itu, melakukan perawatan sekali saja tidak akan cukup. Sehingga biasanya melibatkan perawatan untuk durasi yang lebih lama, serta jenis perawatan lainnya, tergantung pada efek dan respons perawatan.
Beragam pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kecanduan. Dengan cara ini maka pusat rehabilitasi dapat menggunakan metode yang berbeda untuk merawat pasien yang berbeda. Artinya, ada banyak metode pengobatan, yang dipersonalisasi berdasarkan penyakit pasien, jenis obat, dan riwayat hidup. Setiap individu adalah unik dan, oleh karena itu, waktu yang diperlukan untuk perawatan dapat berbeda dari orang ke orang. Misalnya, seorang pasien dengan sejarah panjang rehabilitasi tentu akan membutuhkan waktu tambahan dan perawatan khusus. Pasien jenis ini mungkin memerlukan program rawat inap residensial yang menyediakan perawatan 24 jam bersama pasien lain.
Banyak pasien di pusat rehabilitasi narkoba memiliki banyak gejala seperti: perilaku agresif, kehilangan selera makan, penambahan berat badan atau malah penurunan berat badan. Namun, semua yang mengalami gejala tersebut belum tentu pecandu. Dengan demikian, psikologi memainkan peran besar dalam rehabilitasi. Selain itu, perlu juga menjauhkan pasien dari orang dan tempat yang dapat memperburuk kecanduannya. Oleh karena itu, terkadang lebih baik tidak memilih pusat rehabilitasi yang dekat dengan rumah pasien. Dengan demikian, pindah ke kota lain bisa menjadi alternatif yang baik untuk keluar dari rutinitas dan lingkaran sosial pecandu.
Pusat rehabilitasi narkoba memainkan peran penting dalam membantu pasien untuk menemukan kembali dirinya sendiri. Jadi, sangat penting bagi pasien dan keluarganya untuk mempertimbangkan pusat rehabilitasi sebagai tempat untuk memulai langkah baru dalam hidup. Bahkan pusat rehabilitasi pun ada yang memiliki misi yang lebih luas dengan menangani masalah yang berkaitan dengan kecemasan dan stres, serta kondisi lain seperti OCD, gangguan makan, dan bahkan kecanduan judi.
Pusat rehabilitasi tidak seperti spa di mana peserta murni bisa bersantai. Tujuan utama pusat rehabilitasi adalah merehabilitasi orang-orang yang terjerat perangkap narkoba agar bisa keluar dan juga mengajari mereka untuk hidup normal. Oleh karena itu, di beberapa pusat rehabilitasi, pasien harus membersihkan dan memasak makanannya sendiri misalnya. Ini sangat penting bagi sebagian pasien karena sebelumnya mereka menjalani kehidupan yang sangat kacau sebelum berobat, tidak merawat diri sendiri, tidak makan dengan benar, bahkan tidak mandi.
Beberapa pusat rehabilitasi memiliki semacam fasilitas rekreasi, misalnya kolam renang atau mungkin pusat kebugaran. Fasilitas tersebut dapat digunakan pasien untuk bersantai setelah sesi terapi yang juga dapat mengurangi keinginan untuk mengkonsumsi narkoba.
Apakah Rehabilitasi Harus Bayar?
Pecandu narkoba pada hakikatnya adalah korban yang harus ditolong. Jika pecandu narkoba itu ditangkap pihak kepolisian lalu ditetapkan penyidik agar menjalani rehabilitasi di rumah sakit atau lembaga rehabilitasi IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) maka pasien tak dikenakan biaya. Lalu pecandu narkoba yang sudah diproses pengadilan dan diputuskan untuk menjalani rehabilitasi maka biaya rehabilitasi pun ditanggung oleh negara dalam hal ini oleh pihak rumah sakit atau lembaga rehabilitasi IPWL.
Proses rehabilitasi pecandu narkoba itu tak mesti berupa rawat inap, namun dapat juga rawat jalan. Ditentukan oleh tingkat kecanduan dan akibat negatif yang dialami pecandu. Untuk diketahui, rehabilitasi tidaklah suatu bentuk penahanan namun itu merupakan langkah menyembuhkan pecandu baik dengan pendekatan medis maupun sosial. Biaya rehabilitasi ditentukan sesuai peraturan Menteri Kesehatan, Kementerian Sosial dan Kepala BNN.
Salah satu pusat rehabilitasi narkoba gratis yang tersedia di Indonesia adalah Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Indonesia. Ini merupakan tempat yang disiapkan untuk menjalankan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba. Rehabilitasi menjadi opsi terbaik menyembuhkan pecandu narkoba hingga sembuh seperti sediakala. Pusat rehabilitasi narkoba milik BNN ini berada di Desa Wates Jaya, Cigombong, Lido Bogor. Balai Besar Rehabilitasi Narkoba ini dapat menampung hingga 500 pasien dimana lama proses rehabilitasi berlangsung 6 bulan.
Bila Pusat Rehabilitasi Narkoba yang diselenggarakan negara adalah bebas biaya maka lembaga rehabilitasi milik swasta biasanya berbayar. Klinik rehabilitasi narkoba atau panti rehabilitasi narkoba milik swasta akan mengenakan biaya kepada peserta. Klinik Rehabilitasi Narkoba dapat didirikan oleh pihak swasta cukup dengan mengantongi izin dari Kementerian Kesehatan. Besarnya biaya rehabilitasi akan bervariasi tergantung dari kelengkapan fasilitas yang tersedia di klinik rehabilitasi itu. Untuk gambaran, biaya rehabilitasi di sebuah klinik rehabilitasi di Jakarta berkisar Rp.3,5 juta per bulan.
Fasilitas yang diberikan klinik rehabilitasi swasta biasanya menawarkan kelebihan tersendiri diantaranya program yang terintegrasi dan kenyamanan tempat yang digunakan dan juga didukung oleh tenaga professional yang berpengalaman. Lama waktu yang dibutuhkan untuk rehabilitasi berkisar dari 1 bulan, 3 bulan dan 6 bulan disesuaikan dengan kondisi pasien.
Program rehabilitasi narkoba yang dijalankan oleh klinik rehabilitasi swasta akan mengacu pada standar program yang ditetapkan oleh BNN. Jadi BNN dapat memberikan supervisi agar program yang dijalankan klinik rehabilitasi dapat berjalan optimal.
Standar program rehabilitasi narkoba diawali dengan tahap detoksifikasi. Di tahap ini, pecandu narkoba dicek kondisi fisik dan mental. Sesudah asesmen itu maka pihak dokter akan menentukan obat apa yang dapat diberikan guna meredakan gejala putus obat atau sakau yang dialami. Ada beberapa pilihan metode yang dapat diterapkan, misalnya cold turkey atau pendekatan keagamaan.
Program dilanjutkan dengan tahap rehabilitasi non medis misalnya dengan metode therapeutic communities (TC) atau metode lain. Pecandu narkoba diberikan latihan agar dapat mengenal dirinya sendiri melalui 5 area pengembangan kepribadian, terdiri dari manajemen perilaku, emosi/psikologis, intelektual dan spiritual, pendidikan, dan kemampuan berpantang narkoba. Tahap terakhir dari proses rehabilitasi adalah Bina Lanjut atau After Care yaitu ketika mantan pengguna sudah kembali ke masyarakat maka pihak klinik akan tetap melakukan pengawasan untuk beberapa waktu lamanya.