Akuntansi manajemen merupakan proses untuk mendapatkan berbagai informasi berbasis finansial pada suatu organisasi melalui identifikasi, penghitungan, pengukuran, dan analisa. Hasil dan evaluasi yang didapat dari kegiatan tersebut memegang peran penting bagi para eksekutif dalam pengelolaan perusahaan atau organisasi. Berbagai faktor seperti kemajuan teknologi dan persaingan bisnis telah mendorong perubahan akuntansi manajemen yang sebelumnya bersifat tradisional hingga menjadi bentuk yang banyak digunakan saat ini. Akuntansi manajemen berfungsi antara lain dalam pengambilan keputusan, pembawa informasi, hingga sebagai parameter dalam mengukur efektivitas kinerja usaha.
Pembahasan akuntansi manajemen dan seluk beluknya dibahas secara lengkap dalam artikel ini.
Definisi
Definisi Umum
Seperti yang sudah disampaikan di awal, bahwasannya keberadaan adanya akuntansi manajemen sangat diperlukan dalam pengelolaan perusahaan bisnis.
Hal ini karena proses dalam akuntansi tersebut ditujukan untuk memaparkan segala macam bentuk laporan.
Laporan tersebut berfungsi sebagai satuan unit usaha pada pihak kepentingan internal dalam pelaksanaan tugas manajemen.
Definisi menurut Para Ahli
Terdapat beberapa ahli yang mendefinisikan tentang akuntansi manajemen, diantaranya adalah :
Charles Homgren
Menurut Charles, akuntansi manajemen dimaknai sebagai proses identifikasi, persiapan, adanya pengukuran, akumulasi total, analisis serta penafsiran maupun komunikasi terkait informasi.
Informasi tersebut akan sangat membantu bagi pihak eksekutif dalam rangka pemenuhan tujuan.
Supriyono
Menurut beliau, definisi akuntansi manajemen berdasarkan MAP ( Management Accounting Practice) alias kelembagaan bentukan dari asosiasi nasional para akuntan yakni sebuah proses dalam mengidentifikasi, mengukur, mengumpulkan data, menganalisa, menyiapkan, sekaligus mengkomunikasikan informasi secara basis financial untuk digunakan bidang manajemen dalam suatu perencanaan.
Tidak hanya itu saja, namun akuntansi manajemen juga dapat melalui proses evaluasi dan pengendalian terhadap organisasi maupun adanya perusahaan sekaligus berusaha untuk menjamin ketepatan dalam penggunaan dan pertangggung jawaban sumber tersebut.
Supriyono juga menambahkan dalam definisinya, akuntansi manajemen dapat dikategorikan dari persiapan adanya laporan finansial pada beberapa kelompok di luar manajemen seperti seorang pemegang saham, pemegang kuasa perpajakan, kreditur dan lembaga lainnya.
Supomo dan Halim
Menurut kedua pakar, Bapak Supomo dan Halim, akuntansi manajemen juga dapat diartikan sebagai proses kegiatan yang memberikan hasil berupa informasi.
Informasi yang disampaikan terwujud pada bentuk keuangan dalam manajemen sebagai alat pengambil keputusan pada aspek ekonomi saat melaksanakan berbagai fungsi manajemen di perusahaan.
Mulyadi
Sedangkan berdasarkan definisi dari Pak Mulyadi, konsep dasar akuntansi manajemen adalah sebuah informasi keuangan dari hal akuntansi manajemen dimana dapat digunakan oleh internal pengguna dalam suatu organisasi maupun pemerintahan,
Faktor Pendorong Akuntansi Manajemen
Di awal, akuntansi manajer hadir sebagai proses identifikasi, analisis, penafsiran maupun adanya tahapan pengkomunikasian terhadap manajer.
Hal ini dilakukan agar dapat mewujudkan adanya tujuan bisnis.
Pun, data yang ada meliputi semua kategori bidang akuntansi yang memberikan informasi terkait adanya manajemen operasional bisnis.
Dimana hal tersebut sangat berkaitan erat dengan eksistensi klasifikasi biaya produk maupun data tentang layanan yang digunakan perusahaan.
Pada posisi ini, akuntansi manajemen mengaplikasikan penyusunan anggaran untuk mengukur strategi perencanaan bisnis.
Disisi lain, keberadaan laporan kinerja dijadikan sebagai alat untuk mencatat adanya penyimpangan terhadap apa yang sudah dianggarkan.
Hanya saja penerapan akuntansi manajemen secara tradisional ini sudah tidak terlalu diminati.
Beberapa tahun terakhir, kondisi bisnis yang terpengaruh oleh kerasnya persaingan antar negara adidaya, menyebabkan perubahan dalam model perekonomian USA.
Adanya perubahan tersebut, tentu saja menimbulkan banyak tanggapan dari beberapa perusahaan berbasis manufaktur di lokasi USA.
Tanggapan yang mereka berikan tentu saja berupa perubahan model pelaksanaan dalam bisnis di sektor publik.
Dari sinilah mulai banyak muncul berbagai inovasi dalam sistem akuntansi manajemen.
Beberapa faktor pendorong perubahan dalam sistem akuntansi tersebut diantaranya sebagai berikut :
1. Adanya Kemajuan Teknologi Informasi
Seiring bertambahnya waktu, meningkat pula perkembangan teknologi kita.
Sehingga sangat tidak bisa dinafikkan bahwa variabel produksi produk dapat meningkat pesat dibandingkan tahun sebelumnya.
Pun informasi yang dibutuhkan akan mudah didapat guna pelaksanaan bisnis yang ada.
Di sisi lain, akuntansi manajemen ini dapat dikatakan mampu untuk melakukan manipulasi alias rekayasa pada informasi secara digital.
Hal ini merupakan inovasi terbaru karena sebelumnya hanya dilakukan secara manual.
2. Implementasi just-in time (JIT) Manufacturing
Dengan adanya penerapan menurut JIT, maka perusahaan dapat menghasilkan suatu produk berdasarkan jumlah permintaan lanjutan yang ada.
Hanya saja, produksi ini tidak sama sekali memanfaatkan bahan yang tersedia serta tidak menanggung biaya.
Sehingga, dari sini dapat dipastikan bahwa setiap adanya operasi hanya dapat memproduksi produk sesuai dengan jumlah permintaan dari operasi berikutnya.
Maka dari itu, JIT adalah sebuah penerapan usaha dalam rangka mengurangi durasi waktu pada penyimpanan.
Pun juga memiliki dampak yang signifikan pada tingkat ketersediaan maupun adanya tata letak pabrik maupun jumlah penyediaan jasa pendukung.
Peningkatan dalam tuntutan mutu di JIT manufacturing ini meminta adanya ketepatan pada durasi waktu produksi serta penyerahan produk akhir pada customer maupun produk antar tahap produksi ke tahap produksi selanjutnya.
Untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan rincian spesifikasi mutu, maka diperlukan adanya pengendalian secara menyeluruh alias Total Quality Control (TQC).
TQC sendiri dianggap sebagai konsep pada pengendalian yang mana tanggung jawab diletakkan pada pundak setiap karyawan yang ikut terlibat dalam proses pembuatan produk.
Proses pembuatan produk ini meliputi proses mendesain sampai produksi hingga produk tersebut berada di tangan konsumen.
3. Meningkatnya Diversifikasi dan Kompleksitas Produk, serta Semakin Pendeknya Daur Hidup Produk
Di jaman sekarang, banyak perusahaan yang memproduksi berbagai hasil produk yang dikelola dengan sumber daya dengan tingkatan kadar yang berbeda.
Hal ini menjadikan pembebanan pada biaya overhead pabrik sehingga tak dapat mencerminkan pada proses keterserapan produk tersebut.
Pemanfaatan penggunaan komputer dalam efisiensi proses desain menjadikan inovasi pada produk berjalan lebih cepat dan pesat.
Sehingga hal ini menjadikan daur hidup pada produk (product life cycle) berjangka menjadi pendek.
4. Diperkenalkannya Computer-Integrated Manufacturing (CIM)
Dengan adanya penggunaan CIM di dalam pabrik, perusahaan dapat menghasilkan produksi berdasarkan jumlah pemesanan barang.
Metode CIM yang diaplikasikan dalam pabrik juga dapat mereduksi lead time dan ketersediaan dalam jumlah banyak.
Metode ini pun juga mampu untuk melakukan proses pengurangan pada SDM dalam tahapan pengelolaan produk.
Kondisi lingkungan perekonomian sekarang, telah mensyaratkan adanya pengembangan pada praktik akuntansi manajemen secara inovatif dan relevan.
Hanya saja, konsekuensinya yakni banyak yang menerapkan dan mengimplementasikan sistem akuntansi tersebut berdasarkan Activity – Based Management (manajemen berdasarkan aktivitas).
Hal ini disandarkan pada organisasi yang mana fokusnya dapat diperluas untuk pelayanan kebutuhan customer dan pengelolaan nilai perusahaan
Penekanan pada jangka waktu, kualitas maupun efisiensi untuk pengamanan dan pertahanan keunggulan produk harus dilakukan untuk persaingan yang sehat.
Pun, sebagai seseorang yang berperan sebagai manajer, maka diharuskan menentukan posisi yang sangat strategis bagi perusahaan.
Tentu, posisi yang dipilih akan dapat mempengaruhi sifat terhadap sistem informasi akuntansi manajemen.
Konsep Dasar
Konsep dasar dari akuntansi manajemen itu sendiri yakni untuk mempeermudah pekerjaan manajer maupun pimpinan perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
Selain itu, akuntansi manajemen juga memberikan kemudahan dalam mengendalikan organisasi maupun poerusahaan.
Fungsi Akuntansi Manajemen
Dalam pembahasan akuntansi manajemen, terdapat beberapa fungsi yang harus kita pahami. Diantaranya adalah :
1. Alat Analisis Pengambilan Keputusan
Pertama, hal akuntansi manajemen dalam perusahaan bisnis diibaratkan sebagai pijakan untuk pengambilan keputusan termasuk penyelesaian masalah baik lokal maupun internasional.
Keputusan itu sendiri juga tidak hanya pada data yang bersifat kualitatif tapi juga kuantitatif.
Hal ini sangatlah relevan dikarenakan akuntansi memang diperlukan perusahaan karena memuat materi informasi penting bagi pemilik perusahaan.
Apalagi jika hal ini dihubungkan dengan proses pengelolaan untuk menyongsong strategi kepemimpinan di masa mendatang.
Dimana hal ini memang harus disandarkan pada kualitas validnya data perusahaan.
2. Sistem Pembawa Informasi
Kedua, dalam dunia perusahaan akuntansi manajemen juga dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan sebagai suatu informasi.
Sehingga sangat wajar bila akuntansi manajemen memang diperuntukkan untuk semua kalangan baik dari internal maupun eksternal perusahaan seperti seorang investor, maupun penyandang dana.
Oleh karena itu, adanya laporan keuangan bersifat krusial.
Hal ini dikarenakan terdapat hak kewajiban bertanggung jawab dari pihak pemilik perusahaan terhadap para stakeholder yang berinisiatif menggabungkan diri pada company.
Kemudian, aliran pada pendanaan juga sangat perlu diperhatikan dalam proses manajemen untuk kebutuhan analisa dana selama ada di perusahaan.
Dari sinilah, pihak luar alias eksternal akan mau untuk melakukan kerja – sama di projek mendatang maupun menarik dana pada organisasi maupun perusahaan.
3. Sumber yang Relevan
Kategori akuntansi manajemen juga berfungsi sebagai penyedia sumber keuangan krusial.
Berawal dari inilah laporannya akan menjadi sumber data untuk proses perencanaan anggaran maupun penentuan strategi di masa depan.
Apabila laporan akuntansi sudah mulai terbentuk, maka laporan tersebut dapat dijadikan pijakan dalam penentuan biaya.
Tentu, sebelum hal itu dilakukan, harus diadakan proses validasi terlebih dahulu berdasarkan kesepakatan antara pihak internal dan pihak eksternal dari perusahaan.
4. Menjadi Pertanggungjawaban bagi Tingkat Manajemen
Dalam semua perusahaan, setiap aspek bidang juga memiliki hak dan tanggung jawab yang sama besar dan disesuaikan dengan jobdesk pekerjaan tertentu.
Mekanisme dalam akuntansi manajemen ini juga difungsikan sebagai informasi dalam men-support kinerja para karyawan di bidang tersebut.
Tidak hanya diperuntukkan kepentingan dalam tiap divisi, namun datanya juga dapat dikolaborasikan dengan setiap divisi pada bidang masing – masing.
Sehingga diharapkan dari proses sinergi tersebut, akan menghasilkan proses kerjasama yang baik dan tersistematis.
5. Menjadi Parameter Efektivitas Kerja Perusahaan
Sesuai dengan jobdesk utama dari manajemen, yakni melakukan kegiatan dalam hal pengawasan.
Pengawasan diklaim sebagai tindakan untuk menemukan bahan atau celah yang dapat dijadikan evaluasi di forum mendatang untuk menyongsong ketercapaian visi dalam perusahaan.
Pun, dengan adanya pembahasan evaluasi ini juga menjadikan prosesselling di periode menjadi semakin baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.
6. Alat Koordinasi
Fungsi lain dari akuntansi manajemen yakni sebagai alat koordinasi berbagai kegiatan.
Seyogyanya, setiap aktivitas pada unit – unit usaha akan berjalan dalam jalur yang berbeda alias terpisah.
Walaupun demikian, dalam dokumen tersebut terdapat simpanan riwayat yang menyambungkan antara satu dengan yang lainnya.
Selain itu, di awal pembahasan sudah disampaikan bahwa lintas divisi dapat saling bersinergi.
Tentu saja hal ini akan sangat membutuhkan data sehingga tidak menyebabkan benturan antara satu dengan yang lainnya.
Data dari semua divisi yang diperlukan akan disediakan dalam laporan akuntansi.
7. Sebagai Arsip di Pembukuan Audit
Fungsi yang lain dari akuntansi manajemen yakni sebagai jurnal arsip dalam proses audit.
Sudah menjadi rahasia umum, bila terkadang terdapat peristiwa yang tidak mengenakkan pada perusahaan.
Sehingga, karena kejadian tersebut perusahaan memerlukan data transaksi keuangan untuk ditinjau ulang dalam oleh ahli audit.
Disinilah akuntansi manajemen diperlukan untuk mempermudah pelaksanaan audit karena dapat diarsipkan.
Sehingga, sangat penting bagi perusahan untuk merekrut karyawan yang berkompeten di bidang akuntansi manajemen supaya kejadian yang menimpa perusahaan dapat ditangani dengan baik.
Ruang Lingkup
Berikut beberapa ruang lingkup dari konsep akuntansi manajemen.
Hal ini sangat perlu dipahami agar anda tidak bingung untuk apa saja penggunaan akuntansi manajemen tersebut.
1. Manajer Produksi
Pertama, pihak yang membutuhkan akuntansi manajemen yakni peran manajer produksi.
Tentu, berperan sebagai manajer di bidang produksi harus membawa pelaporan akuntansi manajemen.
Hal ini dikarenakan sang manajer tersebut akan sangat terbantu dengan kehadiran laporannya.
Misalnya, seorang manajer sangat memerlukan pelaporan dalam bidang perincian biaya operasional sebuah produk.
2. Peran Manajer di Bidang Keuangan
Selain dibutuhkan oleh manajer produksi, akuntansi manajemen juga diperlukan oleh manajer keuangan.
Pasalnya, setiap orang yang bekerja di bidang keuangan ini pasti akan menerapkan pengetahuan akan akuntansi manajemen.
sama halnya dengan kegiatan manajer produksi, manajer keuangan akan sangat dimudahkan dengan pelaporan tersebut.
Misalnya, dalam pelaporan akuntansi manajemen akan didapati rincian yang sangat detail tentang informasi biaya produksi, hal – hal terkait investasi baik pemasukan maupun penarikan dan lain – lainnya.
3. Manajer di Bidang Pemasaran
Kemudian, selain dibutuhkan oleh manajer keuangan, manajer pemaswran juga butuh akuntansi manajemen ini.
Pasalnya, bidang pemasaran akan kesulitan dalam menentukan bentuk strategi pemasaran apabila tidak didapati rincian dari harga biaya produksi yang valid.
Kalaupun asal menentukan, hal ini akan berpotensi menjadikan perusahaan merugi dan kalah dalam hal promosi produknya.
data yang terdapat dalam akuntansi manajemen pujuga dapat digunakan sebagai informasi untuk menetapkan harga jual produk maupun diskon bagi konsumen.
Bisa dibayangkan, bagaimana kacaunya pemasaran produk tanpa pemahaman akuntansi manajemen bukan?
4. Top Manajemen
Dari ketiga manajer, top management juga sangat membutuhkan adanya akuntansi manajemen.
Karena para pekerja yang berperan dalam bidang manajemen puncak sangat memerlukan adanya informasi untuk dijadikan bahan kajian sebagai penentu kebijakan yang lebih strategis di masa mendatang.
Bisa dikatakan, pekerjaan para top manajer akan lebih kompleks.
Pasalnya, mereka juga memerlukan akuntansi manajemen untuk memproses penyusunan anggaran, bagaimana cara melakukan ekspansi pada usaha serta trik dan tips dalam mencari celah investasi untuk segera dijalankan.
5. Investor bagi Perusahaan
Selain pihak internal perusahaan, nyatanya informasi dalam akuntansi manajemen juga sangat dibutuhkan oleh para investor perusahaan.
Mengapa bisa demikian? Hal ini dikarenakan mereka perlu mengkaji dan memahami peluang keuntungan yang didapatkan dari investasi yang mereka lakukan pada sebuah perusahaan.
Walaupun demikian, hal ini bukan berarti pihak eksternal dapat mengetahui semua data transaksi perusahaan.
Tentu, informasi yang disampaikan ke pihak eksternal salah informasi yang akan dibutuhkan saja sesuai arahan dan koordinasi dengan pihak pimpinan perusahaan.
Hubungan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Bagi yang awam terkait dengan pembahasan bisa saja menyamakan antara akuntansi keuangan dan manajemen. Lantas bagaimana penjelasan perbedaan dan persamaan keduanya? Simak ulasan singkat berikut ini ya.
Perbedaan
Pertama, perbedaan utama yakni terletak pada penggunaan informasi ditujukan untuk siapa.
Informasi pada akuntansi manajemen ditujukan untuk membantu para manajer perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Sementara, akuntansi keuangan ditujukan untuk memberikan informasi kepada para pihak eksternal alias pihak luar perusahaan.
Kedua, perbedaan tersebut terletak pada proses pembuatan informasinya.
Sebuah informasi akuntansi keuangan harus disandarkan sesuai dengan pedoman akuntansi tertentu alias tidak boleh keluar dari panduannya.
Semua perusahaan dalam kategori publik perlu untuk melengkapi berkas laporan keuangan mereka sesuai dengan panduan.
Hal ini dianggap sebagai syarat untuk mempertahankan statusnya sebagai perusahaan di ranah publik.
Sedangkan akuntansi manajemen, informasinya hanya diberikan kepada pihak internal perusahaan saja sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Seiring dengan berkembangnya jaman, bisa sebenarnya diberikan kepada pihak eksternal tapi memerlukan modifikasi tertentu.
Ketiga, dari segi penyampaian informasi, akuntansi keuangan lebih cenderung untuk menggambarkan adanya pertanggungjawaban di masa lalu yang diperlukan oleh pihak luar terhadap manajemen perusahaan.
Sedangkan akuntansi manajemen lebih cenderung pada pelaporan dimasa mendatang, dalam artian dapat ditargetkan.
Keempat, secara durasi waktu, akuntansi keuangan meliputi periode waktu yang ditentukan seperti satu tahun, setengah tahun, satu kuartal, satu bulan.
Sedangkan akuntansi manajemen tidak dipengaruhi batas periode tertentu sehingga bisa fleksibel.
Sasaran kriteria pada informasi akuntansi keuangan cenderung dibuat berlandaskan prinsip akuntansi tertentu.
Sedangkan akuntansi manajemen lebih mencondongkan pada kebermanfaatan dari manajemen tersebut.
Dapat dikatakan lebih disandarkan pada daya nalar alias logika maupun pengalaman yang ada.
Kelima, konten informasi dalam akuntansi keuangan yakni meliputi neraca timbangan, laporan rugi laba, perubahan laba ditahan, serta adanya laporan perubahan si posisi keuangan sesuai dengan periode tertentu.
Sedangkan akuntansi manajemen meliputi informasi yang dapat dimodifikasi sesuai dengan data yang dibutuhkan di tiap bagian yang ada perusahaan
Terakhir, akuntansi keuangan sangat menuntut adanya ketepatan dalam informasi yang dimasukkan.
Berbeda halnya dengan akuntansi manajemen yang dapat ditaksir sebagai bahan pertimbangan di masa mendatang.
Persamaan
Selain dilihat dari perbedaannya, persamaan kedua jenis akuntansi ini yakni merupakan sebuah sistem pengolah informasi untuk menampilkan data keuangan.
Selain itu, antara akuntansi keuangan dan manajemen keduanya dapat dijadikan sebagai data untuk menentukan keputusan.
Contoh Penerapan Pada Soal
Contohnya terdapat pada suatu kasus dimana seorang nmanajer di bagian produksi hanya ingin melihat persentase berapa unit yang dihasilkan selama 4 bulan sebelumnya.
Hal ini bisa dilakukan oleh akuntansi manajemen.
Contoh kedua, seorang manajer departemen di bagian SDM menginginkan tampilan persentase gaji para karyawan di semester tertentu.
Dalam hal ini, akuntansi manajemen sangat dapat diandalkan karena mampu menampilkan data tersebut.
Demikianlah pembahasan tentang akuntansi manajemen. Semoga teman – teman yang membaca dapat memahaminya dengan baik ya!
Jangan lupa untuk menyimak artikel lainnya ya!